Anda di halaman 1dari 4

KOPERASI DAN UMKM

16 Maret 2020 Siswahadi,SE.,ST.,MM

1. KOPERASI
A. Pengertian Koperasi
• Menurut UU Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian :
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan.
• Menurut International Co-Operative Alliance (ICA):
Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang
dimiliki bersama dan dikendalikan secara demokratis.
• Menurut Moh.Hatta (Bapak Koperasi Indonesia)
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong
menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan
berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’.

B. Sejarah Koperasi
1) Sejarah Lahirnya Koperasi
• 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini. Tahun 1852 jumlah
koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit.
• 1862 Dibentuk Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS)”
• 1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen.
• 1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze.
• 1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi
suatu gerakan internasional.
2) Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
• 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kalai koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di
Indonesia”).
• 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-
credietwezen.
• 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya.
• 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 Tentang Penyaluran Bahan Pokok dan
menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.
• 1961, diselenggarakaan musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk
melaksanakan prinsip demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin.

C. Prinsip-prinsip Koperasi
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-
masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5. Kemandirian.
D. Nilai Dasar Koperasi
1. Menolong diri sendiri.
2. Percaya diri sendiri.
3. Kebersamaan.
4. Rasa memiliki

E. Manfaat Berkoperasi
1. Meningkatkan kesejahteraan para anggotanya
2. Ikut berperan dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat
3. Dengan adanya koperasi menciptakan iklim usaha
4. Mewujudkan kesempatan tenaga kerja
5. Meningkatkan potensi sdm sebagai ujung tombak pengelolaan koperasi

F. Perangkat Koperasi
1. Rapat Anggota
2. Pengurus
3. Pengawas

G. Jenis Koperasi Menurut PP 60/1959


1. Koperasi Desa.
2. Koperasi Pertanian.
3. Koperasi Peternakan.
4. Koperasi Perikanan.
5. Koerasi Kerajinan/Industri.
6. Koperasi Simpan Pinjam.
7. Koperasi Konsumsi.

H. Sisa Hasil Usaha (SHU)


1. Pengertian SHU
Menurut pasal 45 ayat(1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut:
Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan

2.Prinsip-prinsip Pembagian SHU


1) SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.
2) SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.
3) Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.
4) SHU anggota dibayar secara tunai.

2. UMKM ( Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)


A. Pengertian UMKM
• Usaha Mikro Berdasarkan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM (Usaha Menengah
Kecil dan Mikro) adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
• Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
• Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
• Usaha mikro merupakan kegiatan usaha yang dapat memperluas lapangan pekerjaan serta
memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat dan dapat berperan dalam proses
pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta
berperan mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu, usaha mikro adalah salah satu pilar utama ekonomi
nasional yang medapatkan kesempatan utama, dukungan, perlindungan serta pengembangan yang
secara luas sebagai wujud pihak yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa harus
mengabaikan peranan usaha besar dan badan usaha milik pemerintah.
• Menurut Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) usaha mikro adalah usaha yang memiliki kurang dari 5
orang tenaga kerja.

B. Kriteria UMKM
1. Usaha Mikro memiliki asset maks 50 juta dan omzet maks. 300 juta.
2. Usaha Kecil memiliki asset >50 juta-500 juta dengan omzet >300 juta-2,5 milyar.
3. Usaha Menengah >500 juta-10 milyar dengan omzet >2,5 milyar- 50 milyar

C. Klasifikasi UMKM
Dalam perspektif perkembangannya, UKM dapat diklasifikasikan menjadi 4(empat) kelompok yaitu :
1. Livelihood Activities, merupakan UKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari
nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima
2. Micro Enterprise, merupakan UKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat
kewirausahaan
3. Small Dynamic Enterprise, merupakan UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu
menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor
4. Fast Moving Enterprise, merupakam UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan
melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB)

D. Landasan Hukum Pengembangan UMKM


Pemerintah telah memberlakukan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008, tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) pada 4 Juli 2008. Undang-Undang ini merupakan landasan dan payung hukum
untuk memberdayakan UMKM di tanah air. Maksudnya, pemberlakuan UU tersebut memberikan
implikasi yang luas bagi semua stakeholder untuk menjadikannya sebagai pedoman bersama ke arah
perubahan paradigma pemberdayaan UMKM.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008, tentang UMKM terdiri dar1 11 bab, 44 pasal, dan 45 ayat. Di
antara pasal-pasal tersebut terdapat lima pasal yang mendelegasikan secara tegas pengaturan beberapa
substansi secara lebih detail dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP). Pertama, pasal 12 ayat (2),
tentang Persyaratan dan Tata Cara Perizinan Usaha bagi UMKM. Kedua, pasal 16 ayat (3) tentang Tata
Cara Pengembangan UMKM. Ketiga, pasal 37, tentang Kemitraan. Keempat, pasal 38 ayat (3), tentang
Penyelenggaraan Koordinasi dan Pengendalian Pemberdayaan UMKM. Kelima, pasal 39 ayat (3), tentang
Tata Cara Pemberian Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran Dalam Hubungan Kemitraan Usaha.
E. Contoh UMKM di Indonesia
1. PT IKA Indo Industri Karbonik
Perusahaan yang bergerak dalam pemanfaatan limbah batok kelapa sebagai produk ramah lingkungan
ini mampu melakukan ekspor ke daerah AS, Eropa dan Cina. Pada tahun 2011 mereka memperoleh nilai
eskpor mencapai US$. 7,3 juta.
2. Usaha Dagang (UD) Bandar Mina
Perusahaan ini berasal dari Provinsi Bali bagian Utara yang telah melakukan ekspor ikan Kerapu ke salah
satu negara di Asia, Cina.
3. PT Eces Electronik a Cipta Persada.
UKM ini sendiri bergerak dalam bidang IT atau developer aplikasi dan program. Tujuan ekspor mereka
adalah Eropa, AS, dan pasar Korea.

Terima kasih anda sudah belajar


KOPERASI DAN UKM

Anda mungkin juga menyukai