1. KOPERASI
A. Pengertian Koperasi
• Menurut UU Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian :
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan.
• Menurut International Co-Operative Alliance (ICA):
Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang
dimiliki bersama dan dikendalikan secara demokratis.
• Menurut Moh.Hatta (Bapak Koperasi Indonesia)
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong
menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan
berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’.
B. Sejarah Koperasi
1) Sejarah Lahirnya Koperasi
• 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini. Tahun 1852 jumlah
koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit.
• 1862 Dibentuk Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS)”
• 1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen.
• 1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze.
• 1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi
suatu gerakan internasional.
2) Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
• 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kalai koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di
Indonesia”).
• 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-
credietwezen.
• 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya.
• 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 Tentang Penyaluran Bahan Pokok dan
menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.
• 1961, diselenggarakaan musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk
melaksanakan prinsip demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin.
C. Prinsip-prinsip Koperasi
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-
masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5. Kemandirian.
D. Nilai Dasar Koperasi
1. Menolong diri sendiri.
2. Percaya diri sendiri.
3. Kebersamaan.
4. Rasa memiliki
E. Manfaat Berkoperasi
1. Meningkatkan kesejahteraan para anggotanya
2. Ikut berperan dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat
3. Dengan adanya koperasi menciptakan iklim usaha
4. Mewujudkan kesempatan tenaga kerja
5. Meningkatkan potensi sdm sebagai ujung tombak pengelolaan koperasi
F. Perangkat Koperasi
1. Rapat Anggota
2. Pengurus
3. Pengawas
B. Kriteria UMKM
1. Usaha Mikro memiliki asset maks 50 juta dan omzet maks. 300 juta.
2. Usaha Kecil memiliki asset >50 juta-500 juta dengan omzet >300 juta-2,5 milyar.
3. Usaha Menengah >500 juta-10 milyar dengan omzet >2,5 milyar- 50 milyar
C. Klasifikasi UMKM
Dalam perspektif perkembangannya, UKM dapat diklasifikasikan menjadi 4(empat) kelompok yaitu :
1. Livelihood Activities, merupakan UKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari
nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima
2. Micro Enterprise, merupakan UKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat
kewirausahaan
3. Small Dynamic Enterprise, merupakan UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu
menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor
4. Fast Moving Enterprise, merupakam UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan
melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB)