Anda di halaman 1dari 3

“Flu Burung (H5N1) & penanganannya”

NAMA : Mega Amelia (18.036)

MATA KULIAH : Promosi Kesehatan

KELAS : TINGKAT 2B

Pengertian Flu Burung


Flu burung merupakan flu yang ditularkan burung ke manusia. Dalam dunia
medis flu burung juga dikenal dengan sebutan avian influenza. Flu burung sendiri
disebabkan oleh virus H5N1 atau H7N9. Jangan menganggap remeh penyakit ini, sebab
infeksi virus ini bisa berujung pada kematian bila tidak ditangani dengan tepat.

Tujuan dilakukannya promosi kesehatan Flu Burung

1. Terciptanya masyarakat berpengetahuan luas tentang penyakit yang disebabkan oleh


unggas.
2. Agar masyarakat mengetahui apa yang dimaksud dengan flu burung.
3. Agar masyarakat mengetahui apa penyebab penyakit flu burung.
4. Agar masyarakat mengetahui bagaimana gejala penyakit flu burung.
5. Agar masyarakat mengetahui apa pengobatan yang tepat untuk penyakit flu burung.
6. Agar masyarakat mengetahui bagaimana cara pencegahan penyakit flu burung

Cara penaggulangan Flu Burung


Saat flu burung mewabah di Indonesia, pemerintah banyak melakukan upaya
penanggulangan. Di antaranya adalah dengan mendistribusikan obat oseltamivir di
setiap rumah sakit rujukan untuk flu burung, melakukan pelatihan kepada dokter dan
perawat tentang pengobatan flu burung di rumah sakit, serta secara aktif melakukan
survey dan mengambil sampel orang-orang yang berisiko tertular flu burung.

Penyebaran virus flu burung memang sulit untuk dicegah. Terlepas dari hal itu,
kita harus tetap melakukan hal-hal yang dapat memperkecil risiko penularannya
dengan cara berikut:

1. Selalu menjaga kebersihan tangan.

2. Menjaga kebersihan kandang jika memelihara unggas.

3. Memastikan untuk mengonsumsi daging atau telur unggas yang telah dimasak
dengan baik, dan tidak mengonsumsi unggas liar hasil buruan. Pasalnya, belum
terjamin kesehatannya.

4. Sebaiknya membeli daging unggas yang sudah dipotong di swalayan atau pasar
tradisional yang kebersihannya terjaga dengan baik. Daging siap makan akan
meminimalisir risiko terkena flu burung, karena tidak perlu repot-repot
memotong, mencabuti bulu, atau membersihkan isi perut unggas.

5. Sebisa mungkin, sebaiknya hindari lapak unggas hidup di pasar yang kurang
menerapkan kebersihan dengan baik.

6. Menggunakan masker dan sarung tangan ketika berdekatan dengan unggas,


termasuk tempat pemeliharaanya.

7. Sebaiknya jarak antara tempat pemeliharaan unggas dengan pemukiman,


minimal 25 meter.

8. Mencuci tangga atau lebih baik mandi, setelah berdekatan atau memegang
unggas.

9. Jangan menyentuh secara langsung unggas yang sudah mati, kotoran maupun
jeroannya.

10. Jika membeli daging ayam, sebaiknya tanpa jeroan dan bagian sayap. Pada saat
memasak daging ayam atau telurnya, hendaknya dipastikan panas api mencapai
lebih dari 70 derajat celsius.
Hingga saat ini belum ada vaksinasi spesifik untuk virus flu H5N1. Namun,
masyarakat dapat melakukan vaksinasi flu tiap tahun untuk menurunkan risiko
terjadinya mutasi virus. Jika perlu, sertakan juga vaksinasi pneumokokus untuk
mencegah pneumonia, yang merupakan komplikasi dari flu burung.

Anda mungkin juga menyukai