NPM : 1787203053
Mata Kuliah : Ekonomi Politik
Prodi/Semester : Ekonomi / VI
Pembahasan
Kenichi Ohmae (1989) mendefinisikan globalisasi sebagai ‘dunia tanpa
batas’ yang artinya globalisasi tidak hanya berjalan pada batas - batas suatu
wilayah nasional dan negara terhadap batas – batas politik tradisional. Tetapi,
globalisasi juga menjadi pembagian – pembagian masyarakat yang sebelumnya
terpisahkan oleh waktu dan yang semakin kurang signifikan dan relevan. m
Sedangkan Scholte (2005) mengartikan keterkaitan globalisasi dengan
pertumbuhan hubungan – hubungan ‘suprateritorial’ antara masyarakat di
seluruh dunia dimana dalam kehidupan sosial telah melampaui batas teritorial
dngan meningkatnya hubungan komunikasi dan interaksi lintas batas dan lintas
global. Makanya, bisa dikatakan konsep dasar dalam globalisasi ialah kompresi
ruang dan waktu yang dimana menjadi sebuah keharusan dalam perkembangan
zaman sehingga terdapat intensifikasi proses dari masyarakat regional menjadi
masyarakat internasional.(Jati, 2013)
1
Globalisasi merupakan sebuah proses yang bersifat top down, yakni
pembentukan sebuah sistem global tunggal yang bergerak keseluruh belahan
dunia. Artinya globalisasi terkait pula dengan homogenisasi terkait kecendrungan
yang terdiri dari seluruh bagian atau unsur untuk menjadi bagian yang sama dan
identik. Akan tetapi, globalisasi seringkali beriringan dengan lokalisasi,
regionalisme dan multikulturalisme. Hal tersebut terjadi dikarenakan
keberagaman alasan yang muncul, diantaranya :
a. Globalisasi Ekonomi
Hal ini menjadikan berkurangnya kapasitas pemerintahan nasional
dalam mengatur dan mengelola ekonomi – ekonomi pemerintahan tersebut
2
dan penolakan terhadap rekstruksi pemerintahan selaras dengan garis –
garis besar pasar bebas dalam perkembangan globalisasi ekonomi.
Sehingga tidak adanya ekonomi nasional yang terpisah maupun
menyendiri dikarenakan saling terkaitnya dalam ekonomi global.
Globalisasi ekonomi mencerminkan aliran – aliran modal dan barang
lintas negara, menghancurkan ide tentang kedaulatan ekonomi. Proses dari
globalisasi ekonomi sendiri ialah terjadinya suatu perubahahan
perekonomian dunia yang bersifat mendasar atau secara terstruktur dan
berkembang dengan pesat yang mengikuti kemajuan teknologi dengan
proses yang semakin cepat. Perkembangan globalisasi ekonomi terlihat
dengan meningkatnya hubungan saling ketergantungan dan juga
memperkuat persaingan antar negara yang tidak hanya bergerak di
perdagangan internasional melainkan juga dalam investasi, finansial dan
produksi. Globalisasi ekonomi sendiri ditandai dengan semakin tipisnya
batas kegiatan ekonomi atau pasar baik dalam skala nasional maupun
regional, tetapi harus bergerak dalam skala internasional yang melibatkan
banyak negara. Globalisasi ekonomi pun dapat diartikan sebagai
pengaturan sosial untuk produksi, pertukaran, distribusi dan konsumsi
lahan, modal, barang dan layanan tenaga kerja.(Waters, 2011)
Berbagai alasan penyebab semakin menipisnya batas – batas kegiatan
ekonomi secara nasional maupun regional, seperti yang dikatakan oleh
(Halwani,2002) ialah komunikasi dan transportasi yang semakin canggih
dan murah, lalu lintas devisa yang semakin bebas, ekonomi negara yang
semakin terbuka, keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif yang
digunakan oleh berbagai negara, metode produksi dan perakitan dengan
organisasi manajemen yang semakin efisien, dan pesatnya perkembangan
perusahaan multinasional di sebagian negara. (Zaroni, 2015)
3
b. Globalisasi Politik
4
globalisasi sebagai arena aneksasi wilayah diberbagai dunia dalam memperoleh
sumber ekonomi. Hal ini menjadikan sebuah proses evolusi kapitalisme yang
mampu bertahan dengan bentuk saling berhubungan dalam berbagai lintasan
zaman. Sehingga menimbulkan globalisasi dibedakan dalam berbagai fase
diantaranya : Pertama, globalisasi berkembang di era imperialisme dan
kolonialisme. Kedua, Globalisasi berkembang dengan adanya era
developmentalisme dan terbentuknya kulutur yang saling berkegantungan satu
sama lainnya. Ketiga, globalisasi ditandai dengan neoliberalisme dan
neokonservatif sebagai wacana dominan dalam pembangunan ekonomi di negara
negara dunia (Shiva, 2000 dalam (Jati, 2013)
5
5. Menghapus Konsep Barang-Barang Publik atau Komunitas, untuk
Menggantinya dengan “tanggungjawab individual”. (Zaroni, 2015)
6
Kesimpulan
7
Daftar Pustaka
Οηιs, Z., & Burák, G. A. (2018). The Global Economic Crisis and the Future of
Neoliberal Globalization : Rupture Versus Continuity Author ( s ): Ziya Öniş
and Ali Burak Güven Published by : Lynne Rienner Publishers Stable URL :
http://www.jstor.org/stable/23104287 REFERENCES Linked refer, 17(4),
469–488.