Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME KEPERAWATAN JIWA

Oleh: Muhammad Akbar Maulana (201801072)

Stressor
Yaitu stimulus yang mengawali atau mencetus perubahan (tidak
terpenuhinya kebutuhan).

Adaptasi terhadap Stresor


Yaitu proses dimana dimensi fisiologis dan psikososial berubah dalam
berespon terhadap stress yang bertujuan mempertahankan fungsi yang optimal.
Definisi stress
Menurut Robbins& Coulter (1999) mendefinisikan stress sebagai kondisi
dinamis dimana individu dikonfrontir dengan kesempatan pembatas atau
tuntutan yang berhubungan dengan apa yang diinginkan dan yang hasilnya
dirasakan menjadi tidak menentu serta penting.
Model Stress
Digunakan untuk mengidentifkasi stresor bagi individu tertentu dan
memprediksi respon individu tersebut terhadap stresor.
Terdapat 3 model stress :
1. Berdasar respon
2. Berdasar stimulus
3. Berdasar transaksi

Model Stres Berdasar Respon


Mengkhususkan respon atau pola respon tertentu yang mungkin
menunjukkan stressor dan mempunyai kelemahan yaitu tidak memungkinkan
perbedaan individu dalam pola berespon.

Model Stres Berdasar Stimulus


Berfokus pada karakteristik yang menggangu di dalam lingkungan.
Model Stres Berdasar Transaksi
Memandang stresor sebagai respon perseptual individu yang berakar dari
proses psikologis (koping) & kognitif.

Respon Stress
Dibagi menjadi 2:
1. Respon Fisiologis
a. sindrom adaptasi lokal (LAS)
respon jaringan, organ atau bagian tubuh lain.
b. sindrom adaptasi umum (GAS)
respon pertahanan dari keseluruhan tubuh terhadap stress.

2. Respon Psikologis
a. Prilaku berorientasi tugas
b. Mekanisme pertahanan ego

Tahapan Stress
1. Stress Tahap Pertama
a. Semangat bekerja, berlebihan
b. Penglihatan tajam tidak seperti semestinya
c. Merasa senang dg pekerjaanya & semakin bersemangat namun
tanpa disadari cadangan energi menipis

2. Stress Tahap Kedua


stres yang semula menyenangkan mulai menghilang & timbul
keluhan-keluhan sebagai berikut:
a. Merasa letih sewaktu bangu pagi
b. Merasa mudah lelah sesudah makan siang
c. Lekas merasa capai menjelang sore
d. Otot-otot punggung & tengkuk terasa tegang
e. Tidak bisa santai

3. Stress Tahap Ketiga


bila tetap memaksakan diri keluhan akan semakin nyata &
mengganggu:

a. Ketegangan otot-otot semakin terasa


b. Perasaan tidak tenang & ketegangan emosional semakin
meningkat
c. Gangguan pola tidur

4. Stress Tahap Keempat


bisa tidak ditemukan sakit secara medis. Namun gejala dapat
muncul spt:
a. Aktivtas pekerjaan yang semula menyenangkan & mudah
diselesaikan menjadi membosankan terasa lebih sulit
b. Yang semula tanggap situasi menjadi kehilangan kemampuan
untuk merespon secara memadai
c. Ketidakmampuan melakukan ADL

5. Stress Tahap Kelima


a. Seringakali menolak ajakan karena tiada semangat &
kegairahan
b. Daya konsentrasi & ingat menurun
c. Imbul perasaan ketakutan & kecemasan yang tidak dapat
dijelaskan apa penyebabnya

6. Stress Tahap Keenam


a. Gangguan sitem pencernaan semakin berat
b. Timbul perasaan ketakutan & kecemasan yang semakin
meningkat, mudah bingung & panic
c. Kelelahan fisik & mental yang semakin mendalam

7. Stress Tahap Ketujuh


tahap klimaks, seseorang mengalami serangan panik & perasaan
takut mati. Sering dibawa ke UGD, ICCU meskipun tidak ditemuakan
kelainan fisik organ.

a. Debaran jantung teramat keras


b. Susah bernafas (sesak & megap-megap)
c. Keadaan tenaga untuk hal-hal ringan
d. Pingsan atau kolaps.

Anda mungkin juga menyukai