Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

“ COMPARATIVE ADVANTAGE
(KEUNGGULAN KOMPARATIF) “

Kelompok 3 :

1. Esih Sintia 171010507143


2. Fadhil Irfandy 171010507277
3. Hilda Mawarni 171010507227
4. Nopi Nuryanti 171010507855
5. Nurul Afifah 171010507244
6. Radya Adlu Halim 171010508125
7. Tomy Dapati 171010507080
8. Vrieshando Julianto 171010507143

Dosen : Drs Yusuf Supardi M.M

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2019

Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang, Tangerang Selatan


Telp/Fax : 0217412566
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun,

Kelompok III
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................................................... 1
1.1 Latar  Belakang Masalah........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................. 3
2.1 COMPARATIVE ADVANTAGE (KEUNGGULAN KOMPARATIF).................................................3
2.2 CONTOH PERHITUNGAN KEUNGGULAN KOMPARATIF............................................................4
2.3 PENGARUH KEUNGGULAN KOMPARATIF TERHADAP PERDAGANGAN INTERNASIONAL
..................................................................................................................................................................... 6
2.4 KELEMAHAN TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF....................................................................6
BAB III............................................................................................................................................................ 8
PENUTUP....................................................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................................. 8
3.2 Kritik dan Saran...................................................................................................................................... 8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar  Belakang Masalah

Teori keunggulan komparatif dikemukakan oleh David Ricardo yang


merupakan seorang pakar ekonomi politik Inggris. Ia lahir pada tahun 1772 dan
meninggal pada 11 September 1823 pada umur 51 Tahun. Bersama dengan Adam
Smith, JS. Mills dan Thomas Malthus ia merupakan ahli ekonomi yang paling
berpengaruh dalam mencetuskan teori ekonomi klasik mengenai perdagangan
internasional. Pemikiran Ricardo yang paling berpengaruh pada ekonomi klasik ialah
teori keunggulan komparatif dan teori nilai.
Mengawali karir profesionalnya sebagai seorang pialang dan spekulan pasar.
Ricardo berhasil mengumpulkan kekayaan pribadi yang cukup besar. Sebagian besar
kekayaannya tersebut ia peroleh dari bidang spekulan pasar keuangan yang ia tekuni.
Setelah pensiun, ia kemudian duduk di kursi parlemen didalam pemerintahan Britania
Raya. Ia menduduku kursi Parlemen selama hampir 4 tahun hingga menjelang
kematiannya.
Teori ekonomi komparatif merupakan salah satu teori yang sangat
berpengaruh dalam perdagangan internasional masa itu sebagaimana contoh teori
permintaan . Sehingga tentunya sebagai salah satu teori ekonomi klasik yang paling
berpengaruh, maka berikut akan dikupas lebih lengkap mengenai teori keunggulan
komparatif, sejarah, pengaruh dan contohnya dalam perdagangan internasional.
Ditengah gencarnya kolonialisasi Inggris untuk mendirikan daerah koloni
seberang lautan pada tahun 1500-1570. Para ekonom menganjurkan kepada kelompok
merkantilisme yang merupakan ahli ekonom saat itu, untuk melakukan perdagangan
internasional dalam upaya mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya bagi negara.
Pemikiran ini kemudian ditentang oleh Ricardo yang memandang bahwa perdagangan
internasional hanya bertujuan untuk memperoleh enas dan perak sebagaimana teori
ekspor menurut para ahli . Kemudian saat itu ia mengemukakan hasil pemikirannya
dalam teori keunggulan komparatif.

1
Menurut Ricardo melalui teori keunggulan komparatif bahwa sebuah negara
harus memusatkan kegiatan perekonomiannya terhadap industri-industri yang
menjadi keunggulan komparatif secara internasional. Selain itu, negara juga harus
melakukan perdagangan internasional dengan negara lain untuk memperoleh barang-
barang yang tidak diproduksi secara nasional sebagaimana teori perdagangan
internasional menurut para ahli . Pada intinya pemikiran Ricardo ini menekankan
pada spesialisasi industri ekstrem dalam sebuah negara dan memberdayakan industri
nasional yang menguntungkan dan berdaya saing tinggi.
Menggunakan matematika sederhana teori keunggulan komparatif Ricardo ini
berusaha membuktikan bahwa spesialisasi idustri dan perdagangan internasional akan
selalu berdampak positif tanpa menjadi faktor penyebab inflasi . Teorinya ini
kemudian diperluas dan menghasilkan konsep keunggulan absolut yang sama sekali
tidak menekankan pada spesialisasi industri dan perdagangan internasional dalam
perekonomian negara. Meskipun banyak ditentang oleh para pakar seperti Joan
Robinson dan Piero Sraffa namun, teori keunggulan komparatif milikRicardi ini tetap
menjadi landasan argumen yang mendukung perdagangan internasional.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas pada makalah  ini adalah:


1. Teori tentang keunggulan komparatif
2. Contoh – contoh perhitungan keunggulan komparatif
3. Pengaruh keunggulan komparatif terhadap perdagangan internasional
4. Kelemahan teori keunggulan komparatif

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah  ini adalah:


1. Untuk mempelajari tentang teori keunggulan komparatif
2. Untuk mengetahui contoh – contoh perhitungan keunggulan komparatif
3. Untuk mempelajari pengaruh keunggulan komparatif terhadap perdagangan
internasional
4. Untuk mengetahui kelemahan teori keunggulan komparatif

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 COMPARATIVE ADVANTAGE (KEUNGGULAN KOMPARATIF)

Teori keunggulan komparatif dikemukakan oleh David Ricardo. Teori ini


merupakan pelengkap dan perbaikan terhadapa teori keunggulan mutlak. Teori
keunggulan komparatif menekankan bahwa spesialisasi dapat meningkatkan efisiensi
produksi.Negara dianjurkan untuk melakukan spesialisasi produksi dan mengekpor
produk yang mempunyai keunggulan komparatif dan mengimpor produk yang tidak
memiliki keunggulan komparatif.

Dengan spesialisasi pada beberapa produk berarti tidak memproduksi barang


yang lain. Sehingga perdagangan antar negara menjadi sangat esensial. Negara atau
perusahaan sebaiknya memfokuskan pada produksi komoditas yang mempunyai
keunggulan komparatif dibandingkan negara lain. Faktor yang dilihat adalah seberapa
jauh produktivitas tenaga kerja dalam memproduksi suatu barang. Bila dua negara
melakukan spesialisasi dalam memproduksi suatu barang yang mempunyai
keunggulan produktivitas, maka keduanya akan mendapatkan keuntungan dari
perdagangan tersebut.

Teori keunggulan komparatif menyatakan bahwa perdagangan masih bisa


terjadi dan menguntungkan antara dua negara meskipun hanya satu negara yang
mempunyai keunggulan mutlak pada kedua jenis barang. Pertukaran akan terjadi dan
tetap menguntungkan bila masing-masing negara punya keunggulan komparatif.
Keunggulan komparatif adalah keunggulan yang dimiliki suatu negara karena
memiliki keunggulan lebih besar pada satu barang dibanding barang lain, sedangkan
negara lain.

Secara umum David Ricardo mendasarkan teorinya pada sejumlah asumsi


yang disederhanakan, yaitu: (1) hanya terdapat dua negara dan dua barang (2)
perdagangan bersifat bebas (3) terdapat mobilitas tenaga kerja yang sempurna di
dalam negara namun tidak ada mobilitas antara dua negara (4) biaya produksi konstan
(5) tidak ada biaya transportasi (6) tidak ada perubahan teknologi.

3
Keunggulan komparatif dapat memberikan kemampuan untuk menjual barang
dan jasa dengan harga yang lebih rendah daripada pesaingnya. Selain itu, keunggulan
komparatif juga dapat membantu para pengusaha menyadari margin penjualan yang
lebih kuat. Pengeluaran biaya dalam jumlah cukup besar oleh pesaing yang memiliki
keunggulan komparatif belum tentu akan mendapatkan hasil lebih baik dibandingkan
dengan yang lain dalam memproduksi barang atau jasa. Hal itu membuktikan bahwa
suatu pengorbanan berupa pengeluaran biaya atau modal yang lebih besar belum tentu
dapat menghasilkan suatu keuntungan. Sebelum hadirnya teori keunggulan
komparatif, telah muncul suatu gagasan yang bernama teori keunggulan absolut.
Sebetulnya teori keunggulan absolut sendiri memiliki kelemahan yaitu tidak mampu
memberikan suatu argumentasi ketika dimintai penjelasan mengenai kondisi suatu
negara yang tidak memiliki keunggulan absolut atas suatu produknya sama sekali.
Akan tetapi, negara tersebut tetap mampu melakukan penjualan produk ke luar
negerinya (ekspor).

Maka dari itu, teori keunggulan komparatif dijadikan sebagai pelengkap


sekaligus perbaikan atas teori absolut. Teori keunggulan komparatif telah membuat
suatu argumentasi yang menyatakan bahwa efisiensi suatu industri dapat
meningkatkan jumlah produksi meskipun sama sekali tidak memiliki keunggulan
absolut. Teori ini memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap negara yang
hendak melakukan perdagangan internasional sehingga sangat disarankan untuk
melakukan spesialisasi produk dan mengekspor produk yang memiliki keunggulan
komparatif. Sedangkan produk yang tidak memiliki keunggulan komparatif
hendaknya dilakukan impor saja sehingga tidak memberikan dampak inflasi.

Peran negara dalam memproduksi barang yang memiliki nilai keunggulan


komparatif dibandingkan negara lainnya sangatlah penting demi mendapatkan
kesuksesan dalam melakukan ekspor. Keunggulan komparatif merupakan suatu
kondisi dimana suatu negara memiliki keunggulan lebih besar terhadap suatu barang
tertentu dibandingkan barang lainnya, sedangkan dalam kondisi yang sama negara
lain justru memiliki keunggulan lebih kecil dan kelemahan pada barang tersebut.

2.2 CONTOH PERHITUNGAN KEUNGGULAN KOMPARATIF

4
Contoh berikut merupakan ilustrasi bagaimana keunggulan komparatif dapat
berlaku pada perdagangan internasional antara negara A dan Negara B.
Negara Mesin/tahun Bahan Pangan/tahun
Negara A 200 1000
Negara B 50 500

Negara A memiliki keunggulan mutlak terhadap dua jenis produk (baik mesin
dan pangan) karena keduanya diproduksi lebih efisien di negara A dibanding di
negara B. Nanum demikian tidak berarti negara A dapat mengekspor mesin dan bahan
pangan ke negara B. Dan tidak berarti negara B harus impor kedua produk dari negara
A.
Agar terjadi perdagangan yang saling menguntungkan, maka dapat dilakukan
dengan mengkomparasi harga antara produk-produk tersebut. Dengan membagi bahan
pangan terhadap produk mesin, maka dapat ditulis ulang menjadi seperti berikut:

Negara Mesin Bahan Pangan


Negara A 1 5
Negara B 1 10

Harga mesin di negara A adalah sama dengan 5 bahan pangan. Sementara di


negara B, satu mesin dihargai dengan 10 bahan pangan. Jadi, mesin di negara A relatif
lebih murah dibandingkan harga mobil di negara B jika dihargai oleh bahan pangan.
Komparasi berikutnya adalah 5 bahan pangan di negara A sama dengan 1
mesin. Ini artinya 5 bahan pangan dihargai dengan satu mesin. Atau satu mesin hanya
dapat untuk membeli 5 bahan pangan. Sementara di negara B, satu mesin dapat
membeli 10 bahan pangan. Dengan demikian harga satu bahan pangan di negara A
lebih mahal dibanding di negara B.
Jadi perdagangan internasionalnya adalah negara A membeli atau impor bahan
pangan dan ekspor mesin ke negara B. Sedangakan negara B membeli atau impor
mesin dan ekspor bahan pangan ke negara A. Keunggulan komparatif terbesar negara
A adalah mampu memproduksi mesin lebih murah, dan ini yang dijual ke negara B.
Keunggulan komparatif terbesar negara B adalah mampu memproduksi bahan pangan
lebih murah, dan ini yang dijual ke negara A.

5
Suatu negara menspesilisasikan diri pada ekspor produk tertentu bila negara
itu memiliki keunggulan komparatif terbesar dan akan impor produk tertentu bila
negara tersebut memiliki kerugian komparatif atau keunggulan komparatif terendah.

6
2.3 PENGARUH KEUNGGULAN KOMPARATIF TERHADAP PERDAGANGAN
INTERNASIONAL

Teori keunggulan komparatif merupakan pelengkap dan perbaikan terhadap teori


mutlak yang telah ada sebelumnya. Teori keuggulan mutlak sendiri memiliki kelemahan
yakni ketidakmampuan dalam memberikan argumen dalam menjelaskan suatu negara yang
sama sekali tidak memiliki keunggulan mutlak atas suatu produk. Namun, tetap mampu
menjual (mengekspor) produknya kenegara lain. Teori keunggulan komparatif menekankan
bahwa efisiensi industri dapat meningkatkan produksi, meskipun tidak memiliki keunggulan
mutlak.
Teori ini memberikan pengaruh kepada negara yang ingin melakukan perdagangan
internasional dianjurkan untuk melakukan spesialisasi produk dan mengekspor produk yang
memiliki keunggulan komparatif dan mengimpor produk yang tidak memiliki keunggulan
komparatif sehingga tidak menjadi dampak inflasi . Dengan spesialisasi pada beberapa
produk berarti tidak memproduksi barang lainnya, dengan demikian maka perdagangan
internasional berperan sangat essensial.
Sebaiknya, negara atau perusahaan bisa memproduksi barang yang memiliki keunggulan
komparatif dibandingkan dengan negara lainnya. Teori keunggulan komparatif menyatakan
bahwa perdagangan masih dapat terjadi dan tetap menguntungkan bagi kedua belah negara
meskipun hanya satu negara yang memiliki keunggulan komparatif pada dua jenis barang
simak juga contoh tenaga kerja terampil . Keunggulan komparatif ialah keunggulan yang
dimiliki suatu negara karena memiliki keunggulan lebih besar pada suatu barng dibandingkan
barang lain, sedangkan negara lain memiliki kelemahan dan keunggulan lebih kecil pada
barang tersebut.

2.4 KELEMAHAN TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF

Teori keunggulan komparatif David Ricardo lahir dari adanya kelemahan yang
ditemukan pada teori keunggulan absolutnya Adam Smith. Ricardo mengkritisi teori
keunggulan absolut, di mana perdagangan internasional hanya mungkin dilakukan
oleh negara-negara yang mampu melakukan proses produksi untuk mencapai
keuntungan absolut saja. Teori dari Adam Smith tersebut seolah hanya berlaku bagi
negara-negara yang mampu melakukan spesialisasi produksi barang.

Atas dasar kelemahan-kelemahan itulah, David Ricardo mengemukakan


gagasan baru dalam lingkup perdagangan internasional berupa teori keunggulan
komparatif. Menurut Ricardo, negara yang tidak memiliki keunggulan absolut bisa
ikut terlibat dalam perdagangan internasional yang menguntungkan apabila mampu

7
melakukan spesialisasi produksi barang yang memiliki biaya relatif lebih rendah
dibandingkan negara lain. Sebab, negara yang berhasil memproduksi barang dengan
harga relatif lebih murah memiliki keunggulan komparatif.

Teori keunggulan komparatif ini bisa diterapkan dengan menggunakan asumsi


sebagai berikut.

1. Perdagangan internasional hanya dilakukan diantara dua negara.


2. Objek barang atau komoditi yang diperdagangkan hanya ada dua jenis saja.
3. Setiap negara hanya memiliki dua unit faktor produksi saja.
4. Skala produksi bersifat content return to scale, yang artinya harga relatif
barang-barang komoditas tersebut sama pada berbagai kondisi produksi.
5. Berlaku teori nilai tenaga kerja (labor theory of value) yang menyatakan harga
barang sama dengan atau dapat dihitung dari jumlah jam kerja tenaga kerja
yang digunakan dalam proses produksi barang tersebut.

Dari berbagai asumsi tersebut, keunggulan komparatif terjadi apabila suatu


negara mampu melakukan proses produksi barang dengan biaya tenaga kerja yang
lebih murah dibandingkan dengan biaya tenaga kerja di negara lain.
Kelemahan teori comparative advantage adalah
1. Menurut teori ini perdagangan internasional dapat terjadi karena adanya
perbedaan fungsi faktor produksi (tenaga kerja) yang menimbulkan terjadinya
perbedaan produktivitas ataupun perbedaan efisiensi. Akibatnya terjadi
perbedaan harga barang yang sejenis diantara dua negara.
2. Jika fungsi faktor produksi (tenaga kerja) sama atau produktivitas dan efisiensi
di kedua negara sama, maka tentu tidak akan terjadi perdagangan internasional
karena harga barang sejenis akan menjadi sama di kedua negara.
3. Pada kenyataannya, walaupun fungsi faktor produksi (produktivitas dan
efisiensi) sama diantara dua negara, ternyata harga barang yang sejenis dapat
berbeda, sehingga dapat terjadi perdagangan internasional.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori ini memberikan pengaruh kepada negara yang ingin melakukan perdagangan
internasional dianjurkan untuk melakukan spesialisasi produk dan mengekspor produk yang
memiliki keunggulan komparatif dan mengimpor produk yang tidak memiliki keunggulan
komparatif sehingga tidak menjadi dampak inflasi . Dengan spesialisasi pada beberapa
produk berarti tidak memproduksi barang lainnya, dengan demikian maka perdagangan
internasional berperan sangat essensial.

3.2 Kritik dan Saran

Demikian Makalah tentang “ Comparative Advantage atau Keunggulan


Komparatif “ ini kami buat, makalah ini jauh dari kata sempurna. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai