Anda di halaman 1dari 5

Nama : Maylien E.

Hasan

Nim : 841417168

Kelas : D/Keperawatan

Jawaban :

1. Pemimpin harus memiliki karakteristik sebagi berikut :

a. Mempengaruhi : Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang–orang


yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh itu
menjadikan sang pemimpin diikuti dan membuat orang ain tunduk pada apa yang
dikatakan sang pemimpin.
Contoh : Dalam sebuah organisasi, kelompok maupun institusi tertentu mereka
harus memilih dan memiliki pemimpin yang dapat mempengaruhi pengikut-
pengikutnya sehingga tujuan dalam sebuah organisasi tersebut dapat tercapai.
b. Mendorong : Ketika seorang pemimpin dapat mempengaruhi pengikut-
pengikutnya, ia juga harus dapat mendorong orang-orang atau anggota-
anggotanya dalam mengikuti aturan atau keputusan yang telah ditetapkan demi
kepentingan bersama.
Contoh : Pemimpin dapat mendorong anggota kelompok untuk mengikuti
pelatihan atau kegiatan penting yang berhubungan dengan organisasi mereka
dimana pelatihan atau kegiatan tersebut memiliki manfaat yang sangat besar
terhadap organisasi tersebut.
c. Mengajak : Pemimpin yang berkualitas harus dapat bisa mengajak anggota
kelompok/organisasi dalam hal kebaikan atau dapat mengajak anggota untuk
berbuat sesuatu yang positif, sesuatu yang baru, menarik, yang dapat menarik
perhatian dari organisasi-organisasi lain sehingga dapat meningkatkan kualitas
dari organisasi, kelompok atau institusi tersebut.
Contoh : Pemimpin dapat mengajak anggota kelompok untuk dapat menciptakan
atau membuat ide-ide baru, ide yang menarik sehingga dapat menjadi daya saing
untuk kelompok atau organisasi lainnya.
d. Memaksa : Merupakan point penting juga dalam karakteristik kepemimpinan. Jika
pemimpin tidak dapat memaksa anggota-anggota kelompoknya terutama dalam
aturan dan fungsi organisasi yang ditetapkan maka bisa jadi pemimpin tersebut
akan di anggap remeh oleh anggotanya karena hanya menuruti keinginan
bawahan.
Contoh : Ada anggota kelompok yang melanggar aturan dari sebuah organisasi
yang telah ditetapkan bersama. Kemudian ketika diberi hukuman atau punishment
dari yang telah ia langgar, anggota tersebut tidak mau menjalankan hukuman
tersebut. Nah, seorang pemimpin harus dapat memaksa anggota itu untuk
menjalankan atau menerima hukuman tersebut sehingga tidak menimbulkan
kecemburuan terhadap anggota kelompok lainnya. Sehingga tidak akan ada lagi
anggota-anggota yang melanggar aturan sebuah organisasi.
2. Teori Sifat (Trait Theory of Leadership)
Teori kepemimpinan yang disebut sebagai teori orang besar (the great person
theory) yang memandang bahwa para pemimpin besar memang telah memiliki
beberapa trait tertentu yang membedakan mereka dengan kebanyakan orang. Teori ini
termasuk dalam Teori Sifat (trait). Trait yang dimaksud merupakan trait yang dimiliki
oleh seluruh pemimpin besar, tak peduli kapan dan dimana mereka hidup yang
keberadaannya ada dalam derajad yang lebih tinggi dari orang kebanyakan. Dalam
Big Five Dimensions of Personality (lima Besar Dimensi Kepribadian) yang
berhubungan dengan permasalahan menjadi seorang pemimpin yang efektif adalah:
1.    Ekstraversi, berupa kecenderungan pada sifat-sifat ramah, asertif dan aktif;
2.    Agreeableness, kecenderungan pada sifat-sifat baik hati, lembut, mempercaya dan
dapat dipercaya;
3.    Conscientiousness (ketekunan), teratur, dapat diandalkan dan berorientasi pada
kesuksessan;
4.    Keterbukaan pada pengalaman baru, kecenderungan pada sifat kreatif, imajinatif,
perseptif dan memikirkan orang lain;
5.    Penyesuaian dan stabilitas emosi, kecenderungan pada sifat tenang, tidak tertekan
dan tidak moody;
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian
(1994:75-76) adalah: pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat,
rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa
depan; – sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi,
keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi
pendengar yang baik, kapasitas integratif; – kemampuan untuk bertumbuh dan
berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang
penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
3. Ciri Sifat Kepemimpinan
a. Energi
b. Memiliki Stabilitas Emosi
Kestabilan emosi pemimpin akan menjadikannya sosok yang konsisten dengan
apa yang akan direncanakannya. Nilai-nilai yang dimiliki pemimpin pun akan
menjaganya untuk tetap stabil dalam menjalankan kewajibannya.
Kestabilan emosi seorang pemimpin merupakan landasan dasar untuk
menunjukkan kualitas dirinya sebagai pemimpin. Tingkat stress yang tinggi dalam
menjalankan kepemimpinan dapat menjadikan seorang pemimpin terserang oleh
beragam penyakit jiwa yang dapat menggerogoti stabilitas dirinya.
c. Kemahiran Mengadakan Komunikasi
Komuikasi adalah bagaimana anda “mengatakannya”. Komunikasi adalah
tentang mendengarkan, berbicara, dan bertindak untuk mengungkapkan perasaan dan
pikiran anda kepada orang lain. Begitu pula bagi seorang pemimpin harus memiliki
kemampuan komunikasi yang baik pada bawahannya agar apa yang menjadi tujuan
yang ingin di capai dari kepemimpinannya dapat di sampaikan kepada para bawahan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kepemimpinan yaitu :
a. Pemimpin 
Pemimpin harus memiliki pemahaman yang jujur mengenai siapa dirinya
sendiri. Kesuksesan seorang pemimpin sejati berasal dari pengakuan pengikut atau
masyarakat, oleh karena itu untuk menjadi sukses, seorang pemimpin harus
meyakinkan pengikutnya dan dia harus mampu menampilkan sosok yang layak untuk
diikuti. 
b. Pengikut 
Berbeda pengikut, berbeda pula karakternya. Dengan demikian, pengikut yang
berbeda memerlukan gaya kepemimpinan yang berbeda pula. Karenanya, seorang
pemimpin harus mengenali orang-orang yang dipimpin atau pengikutnya. Pemimpin
harus “turun ke bawah” untuk mengetahu atribut karyawannya, seperti; menemui,
mengetahui, dan mengajak untuk melakukan sesuatu. 
c. Situasi 
Kepemimpinan tidak berada pada situasi yang kosong. Dia selalu berada
dalam suatu situasi, meski hampir semua situasi berbeda. Apa yang efektif dilakukan
oleh pemimpin dalam satu situasi tidak akan selalu efektif dalam situasi yang lain.
Pimpinan harus menggunakan pertimbangan untuk memutuskan tindakan terbaik
seperti apa dan gaya kepemimpinan macam apa yang diperlukan untuk setiap situasi.
Di sinilah esensi seorang pemimpin memerlukan kecerdasan edversitas, yaitu
kemampuan diri untuk cepat keluar dari situasi sulit dengan tindakan yang benar atau
beresiko kecil. 
d. Komunikasi 
Pemimpin yang baik adalah komunikator yang handal. Sebagian besar waktu
yang terpakai untuk kerja kepemimpinan adalah berkomunikasi, baik internal maupun
eksternal. Aktivitas pemimpin dilakukan melalui komunikasi dua arah, baik secara
verbal maupun nonverbal. Cara pemimpin berkomunikasi sangat menentukan apakah
hal itu akan membangun atau merusak hubungan antarsesama mereka.
5. Etika jadi pemimpin di Puskesmas maupun di RS yaitu :
Menjadi panutan peduli terhadap kepentingan orang. Bersikap tegas terhadap
aturan yang disepakati bersama. contohnya : Tegas ketika salah seorang perawat tidak
dapat memanajemen waktu atau datang terlambat, dan bisa mentoleran perawat
tersebut agar tidak datang terlambat lagi.
6. Karakter pemimpin yang dibutuhkan saat ini dalam menghadapi era revolusi 4.0

a. Miliki kemampuan dasar menjadi Leader penting bagi seorang pemimpin bisnis
untuk bisa berkomunikasi dengan baik kepada tim. Sampaikan tujuan, visi dan misi
Anda ke depan kepada tim dengan cara yang mudah dipahami, serta yakinkan tim
dapat mengikuti semua itu. Yang terpenting, seorang pemimpin harus bisa
membangun kepercayaan pada tim. Yakinkan bahwa tim Anda bisa mencapai seluruh
target dengan strategi yang sudah Anda tentukan.

b. Cepat mengambil atau menentukan keputusan Era Revolusi Industri 4.0 berkaitan
erat dengan teknologi dan digitalisasi. Semuanya kini bergerak sangat cepat. Sudah
tak ada lagi pemimpin yang menunggu laporan dari bawahan dan menganalisa suatu
kondisi setelah seminggu lamanya. Saat ini, pemimpin perlu bergerak cepat, bahkan
bila perlu turun langsung ke lapangan. Hal tersebut perlu dilakukan agar pemimpin
dapat mengambil keputusan dengan cepat. Pasalnya, bila terlambat sedikit saja
mengambil keputusan maka bukan tak mungkin Anda bisa melewatkan peluang yang
bergerak sangat cepat saat ini. Bahkan, bisa-bisa kompetitor mengambil langkah
tersebut duluan alias sudah maju selangkah lebih dulu daripada perusahaan Anda.

c. Pilih dan bangun Tim anda sendiri Di tengah pergantian massa dari manusia ke
mesin sejatinya benar-benar terjadi di era revolusi industri 4.0 ini. Hampir seluruh
pekerjaan sudah bisa diambil alih oleh mesin sehingga sumber daya manusia yang
perlu dipekerjakan mulai berkurang. Hal ini tentu berdampak pada pembentukan tim
di sebuah perusahaan. Tentu bukan pekerjaan mudah untuk bisa menentukan siapa
yang pantas masuk ke tim Anda di tengah banyaknya orang yang ingin bergabung.
Ditambah, kriteria generasi millennial yang berbeda dengan generasi sebelumnya bisa
menjadi tantangan baru. Selain memilih, Anda juga harus membangun tim itu sendiri.
Sebab itu satu-satunya cara agar tim Anda bisa loyal dan lebih cepat produktif.

Leader juga harus berani, mau menerima, mendorong, dan memotivasi tim untuk
memberikan feedback terhadap kepemimpinannya demi kemajuan bersama. Akan
lebih baik ketika leader juga dapat menantang dirinya untuk keluar dari zona nyaman
dengan melakukan coaching dan menerima feedback dari orang diluar organisasi.

Anda mungkin juga menyukai