TAHUN 2016
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
SK DIREKTUR RSUD HJ. ANNA LASMANAH TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN INSTALASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIRS)
RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
BAB II GAMBARAN UMUM........................................................................ 2
BAB III VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN RUMAH SAKIT
BAB V FALSAFAH, VISI, MISI DAN TUJUAN INSTALASI SISTEM
INFORMASI RUMAH SAKIT (SIRS).................................................. 5
BAB VI STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI SIRS..................................... 7
BAB VII URAIAN JABATAN.......................................................................... 10
BAB VIII TATA HUBUNGAN KERJA.............................................................. 13
A. TATA HUBUNGAN KERJA INTERNAL................................... 13
B. TATA HUBUNGAN KERJA EKSTERNAL................................ 14
C. PERAN DAN FUNGSI TATA HUBUNGAN KERJA................... 14
BAB IX POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI TENAGA........................... 16
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA............................... 16
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN.................................................. 16
C. PENGATURAN JADWAL JAM KERJA .................................. 16
D. PENGEMBANGAN SDM........................................................ 16
BAB X KEGIATAN ORIENTASI................................................................... 18
A. TUJUAN............................................................................... 18
B. MATERI PEGAWAI BARU..................................................... 18
C. PENILAIAN........................................................................... 19
D. PELAPORAN......................................................................... 19
BAB XI PERTEMUAN RAPAT....................................................................... 20
BAB XII PELAPORAN................................................................................... 21
BAB XIII PENUTUP....................................................................................... 22
LAMPIRAN ...................................................................................................... 23
ii
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
NOMOR : / /2016
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIRS)
RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Memberlakukan Pedoman Pengorganiasian Instalasi
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) RSUD Hj. Anna
Lasmanah Banjarnegara
Kedua : Mengamanatkan kepada Kepala Instalasi Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS) untuk menjadikan
pedoman pelayanan serta melengkapi prosedur tetap
yang diperlukan
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan
apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam penentapanya akan diadakan perbaikan
sebagaiamana mestinya
Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal :
DIREKTUR
RSUD HJ. ANNA LASMANAH
BANJARNEGARA
iv
Lampiran
SK Direktur RSUD
Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
Nomor :
Tanggal :
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIRS)
RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan
kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang
dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain
efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus mampu secara
cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada
masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan
menguntungkan.
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) adalah sistem komputerisasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam
bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung
kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Sistem Informasi
Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat
penting – bahkan bisa dikatakan mutlak – untuk operasional rumah sakit
Berbagai pengalaman rumah sakit yang menggunakan sistem administrasi
konvensional menunjukan banyaknya kehilangan kesempatan memperoleh laba akibat
dari lemahnya koordinasi antar departemen maupun kurangnya dukungan informasi
yang cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi.
Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) merupakan salah satu
kebutuhan terbesar di rumah sakit, untuk menyelesaikan masalah – masalah yang
biasa terjadi di rumah sakit seperti data – data pasien yang tidak terorganisir dengan
baik, kesalahan dalam nomor antrian, resep obat salah, dan lain sebagainya. Dengan
menggunakan sistem informasi diharapkan masalah – masalah tersebut dapat teratasi
atau minimal bisa berkurang yang tentunya akan berdampak pada peningkatan mutu
pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.
1
BAB II
GAMBARAN UMUM
- Tempat pendaftaran
- Kamar periksa
- Kamar obat
- Ruang laborat
- Ruang bersalin
- Ruang dapur
- Gudang
- Kamar jenazah dan
- 2 lokal gedung untuk bangsal.
Secara organisasi dan tata kerja, RSUD Banjarnegara juga telah mengalami
beberapa kali perubahan bentuk kelembagaan, yakni sampai dengan bulan Juni 2000,
merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara,
tanggal 8 Juni 2002 berdasarkan Perda No. 12 tahun 2002 tentang Sturuktur
Organisasi dan Tata Kerja Badan RSUD, Rumah Sakit ditetapkan sebagai sebuah
lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan, sedangkan berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten BanjarnegeraNomor 17 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, ditetapkan sebagai Rumah sakit
Umum Daerah Kabupaten Banjarnegara, hal ini mengacu pada PP Nomor 41 tahun
2007.
2
Dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat, Rumah Sakit dituntut
untuk dapat menghasilkan produk layanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan
harapan masyarkat, sehingga beberapa upaya perbaikan dilakukan antara lain melalui
perumusan perencanaan strategis yang sesuai dengan sumber daya yang ada.
Berdasarkan potret posisi Rumah Sakit dan Potensi yang dimiliki saat ini, maka sudah
selayaknya dengan diberlakukannya Pola Pengelolaan Keuangan BLUD ( Badan
Layanan Umum Daerah), Rumah Sakit mampu meningkatkan mutu pelayanannya
pada masyarakat.
1. Landasan Hukum
a. Identitas Rumah Sakit
1). Nama :
RSUD Hj. Anna Lasamanah Banjarnegara
2). Pemilik :
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
3). Kode registrasi :
33.04.010
4). Klasifikasi :
Kelas type C( SK No. 495/ Menkes/ SK/ V/ 1994)
5). Status Akreditasi :
Tingkat Dasar ( 5 pelayanan )
6). Ijin Oprasional :
Surat Keputusan Bupati Banjarnegara No. 440/727
Tahun 2014
7). Jumlah TT : 219 TT
8). Kedudukan : Lembaga Teknis Daerah.
b. Dasar Hukum Operasional.
3
11. Peraturan Bupati Nomor 41 tahun 2014 tentang Pola Tata Kelola RSUD
Hj. Anna Lasmanah Kabupaten Banjarnegara (Berita Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2011 Nomor 47 Seri E) .
12. Surat Keputusan Bupati Banjarnegara No. 440/727 Tahun 2014 Tentang
Pemberian Izin Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Hj. Anna
Lasmanah Banjarnegara.
SIMRS adalah sebuah unit kerja yang berguna untuk menata manajamen
rumah sakit yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Tiga poin penting dari
sebuah rumah akit adalah pasien dan pegawai sebagai subjek, serta segala aktivita
di rumah sakit.
Pesan yang datang memiliki data pasien, seperti nama, alamat, tanggal
lahir, dan seterusnya. Pegawai RS juga memiliki data, unit kerja, pangkat, dan
seterusnya. Informasi-informasi yang demikian itu harus valid dan konsisten.
Karena itulah diperlukan sebuah sistem untuk menjaga kondisi yang demikian itu.
Informasi ini bukan hanya terkait antara pasien dan karyaan tapi juga
kepada tagihan pasien, rekam medis, pembukuan rumah sakit dan lain-lain.
Sumber informasi ini harus dikelola dangan rapi dan baik agar pengelolaan rumah
sakit ditingkatkan menjadi rumah sakit yang unggul dan profesional.
4
BAB III
VISI :
MISI :
FILOSOFI :
NILAI-NILAI DASAR :
MOTTO :
Motto RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara adalah “ Mantap Melayani “ yang
mempunyai makna bahwa, setiap karyawan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
selalu berusaha memberikan pelayanan yang mudah, aman, nyaman, tepat adil dan
profesional bagi setiap pasien. Secara rinci makna dari pelayanan yang ‘Mantap”
adalah :
5
TUJUAN :
1. Tujuan Umum Menyediakan pelayanan kesehatan rujukan perorangan paripurna,
melalui upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara seimbang
dengan upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan.
2. Tujuan Khusus :
a. Meyelenggarkan pelayanan kesehatan yang sesuai standar dan mengutamakan
keselamatan pasien.
b. Meningkatkan minat masyarkat secara umum untuk memanfaatkan RSUD Hj.
Anna Lasmanah Banjarnegara.
c. Meningkatkan dan memantapkan mekanisme rujukan berjenjang dari sarana
kesehatan dasar milik pemerintah maupun swasta.
6
BAB IV
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
RSUD HJ. ANNA LASMANAH KAB. BANJARNEGARA
DIREKTUR
BAGIAN TATA USAHA
Kelompok Jabatan Subag Perencanaan, Subag Umum dan Subag Hukum dan
Fungsional Evaluasi dan Pelaporan Kepegawaian Kehumasan
7
BAB V
FALSAFAH
Memberikan pelayanan SIMRS yang peripurna guna mendukung dan menunjang
pelayanan unit-unit terkait di Rumah Sakit, agar pelayanan medis dan non medis yang
diberikan kepada pasien dapat dengan cepat, tepat, efektif dan efisien.
VISI
Menjadi pelopor terpercaya dalam penerapan sistem teknologi informasi dalam
mendukung pelayanan kesehatan.
MISI
1. Mendukung RSUD Hj Anna Lasmanah dalam mewujudkan akreditasi Rumah
Sakit tingkat lanjut
2. Menyelenggarakan pelayanan Sistem Informasi Rumah Sakit yang komprehensif
3. Meningkatkan kompetensi SDM di bidang Sistem Informasi Rumah Sakit
4. Mengembangkan pelayanan Sistem Informasi Rumah Sakit
5. Mempelopori inovasi pengembangan sistem teknologi rumah sakit
6. Meningkatkan kepuasan pelanggan baik eksternal maupun internal
MOTTO
” SIAP ” Melayani yang mempunyai makna :
S : Senyum
I : Ikhlas
A : Adil
P : Profesional
TUJUAN
Menciptakan sistem informasi manajemen rumah sakit yang akurat, tepat waktu, serta
terintegrasi untuk mendukung kegiatan pendidikan, penelitian dan pemeliharaan
kesehatan di RSUD Hj Anna Lasmanah.
8
BAB VI
9
BAB VII
URAIAN JABATAN
A. Kepala Instalasi
1. Kualifikasi
a. Pendidikan minimal SI Ilmu Komputer
b. Pengalaman bekerja di RS minimal 1 tahun dalam jabatan manajerial
2. Tanggung Jawab : Kepala Bagian Tata Usaha
3. Wewenang
a. Mengorganisasikan seluruh kegiatan pelayanan sistem informasi rumah
sakit
b. Mendelegasikan tugas-tugas yang berkaitan dengan pelayanan sistem
informasi rumah sakit kepada bawahan
4. Uraian Tugas
a. Menyiapkan dan menyusun rencana kegiatan SIMRS
b. Menyusun, merencanakan kebijakan pelaksanaan, kebijakan teknis dan
operasional berdasarkan standar pelayanan RSUD;
c. Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya untuk memperlancar pelaksanaan tugas ;
d. Mengatur, mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pemeliharaan
SIMRS;
e. Memberi petunjuk, mengarahkan dan membimbing dalam pemeliharaan
sarana SIMRS;
f. Melaksanakan visite sarana dan prasarana SIMRS;
g. Melaksanakan monitoring dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan
SIMRS ;
h. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana SIMRS;
i. Melaksanakan perencanaan kebutuhan, pembinaan
pelaksanaan,mengkoordinasikan dan mendayagunakan tenaga dan
sumber daya agar pelaksanaan tugas-tugas pemeliharaan sarana SIRS
dapat berjalan lancar;
j. Melaksanakan pengendalian, bimbingan dan pengawasan, evaluasi
pelaksanaan tugas-tugas pengelola sarana SIMRS agar tidak
menyimpang dari rencana;
k. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan instalasi SIMRS;
l. Melaksanakan penilaian kinerja pegawai yang ada di bawahnya;
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya;
10
3. Wewenang : Melaksanakan pengelolaan data dan informasi serta
pengembangan sistem informasi
4. Uraian Tugas :
a. Membuat laporan RL Rumah Sakit
b. Memverifikasi data pendapatan rumah sakit
c. Membuat laporan pendapatan rumah sakit
d. Meproses kegiatan remunerasi pegawai rumah sakit
e. Membuat laporan remunerasi rumah sakit
f. Membuat laporan absensi karyawan
g. Membackup data absensi karyawan
h. Mengumpulkan data konfirmasi absensi karyawan untuk diintegrasi ke
aplikasi
i. Merekapitulasi data absensi seluruh karyawan untuk laporan
pemotongan remunerasi pegawai rumah sakit
j. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
11
b. Memasang box panel switchhub
c. Menyeting perangkat router
d. Memelihara jaringan komputer
e. Menginstallasi server
f. Membuat aplikasi SIMPEG
g. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
12
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
13
Penataan Jabatan
1. Penataan dan pelaksanaan pejabat di instalasi SIRS dilakukan berdasarkan
prinsip-prinsip yang mengutamakan kebersamaan dalam menyelesaikan
tugas, tanggung jawab dan kewajibannya.
2. Koordinator dapat dan/ atau berhak mewakili Kepala SIRS sesuai bidang
koordinasinya pada saat berhalangan sementara atau tetap untuk jangka
waktu yang dapat diperkirakan dan atau maksimal 1 (satu bulan), baik
terencana atau tidak terencana.
3. Apabila kepala instalasi SIRS berhalangan tetap dan /atau yang lebih dari 1
(satu) bulan, maka kebijakan pemegang jabatan sepenuhnya kepada direktur
untuk menunjuk sementara Kepala Instalasi SIMRS dan/atau menunjuk
pejabat tetap pada periode jabatan yang ada.
Penataan Pekerjaaan
1. Kepala instalasi SIRS membuat program secara umum dan garis besar
pekerjaan Instalasi SIRS yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi sesuai dengan ketentuan direktur.
2. Penatalaksanaan jabatan dan pekerjaaan secara umum didasarkan pada
pedoman ini secara lengkap.
14
3. Koordinator
(Coordinating) yaitu peran unit kerja/pejabat sebagai pengatur keselarasan,
kesesuaian, ketepatan, dan efektivitas kerjasama dalam pelaksanaan tugas
yang bersangkutan.
4. Pemberi dukungan
(Supporting), yaitu peran unit kerja sebagai penyedia sumber daya dan jasa
yang diperlukan unrtuk pelaksanaan tugas yang bersangkutan.
5. Tempat Berkonsultasi
(Consulting), yaitu peran unit kerja sebagai pemberi verifikasi dan mitra
untuk mematangkan pertimbangan bilamana diperlukan.
6. Pemberi informasi
(Informing), yaitu peran unit kerja sebagai pemberi data/informasi.
7. Pengambilan Keputusan
(Decision Making), yaitu peran unit kerja /pejabat sebagai pembuat ketetapan
akhir (final) terhadap sesuatu atau sejumlah hal dalam rangka pelaksanaan
tugas yang bersangkutan.
15
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI TENAGA
B. Distribusi Ketenagaan
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan tenaga, standar jumlah tenaga untuk
masing-masing kategori tenaga adalah sebagai berikut :
a. Kepala Instalasi SIRS = 1 orang
b. Penanggungjawab pengolahan data dan pelaporan = 1 orang
c. Penanggungjawab pemeliharaan database dan program = 1 orang
d. Penanggungjawab pemeliharaan perangkat keras
dan jaringan = 1 orang
e. Pelaksana = 1 orang
D. Pengembangan SDM
Pengembangan SDM instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
dilaksanakan berdasarkan tuntutan perkembangan organisasi Rumah Sakit secara
luas dan atau perubahan organisasi di bagian. Dalam pengembangan SDM,
Instalasi SIRS dapat melakukan berbagai macam jenis dengan mengajukan kepada
direktur, yaitu sebagai berikut :
1. Pendidikan Formal
16
Sesuai kebutuhan bagian instalasi SIRS dapat mengajukan beasiswa
pendidikan formal bagi staf yang ada
2. Pelatihan diluar Rumah Sakit
Diklat staf SIRS dilakukan sesuai kebutuhan yang dilakukan diluar rumah
sakit bersifat untuk pemenuhan kompetensi, sertifikasi dan SKP bagi tenaga
profesi kesehatan.
3. Pelatihan dalam rumah sakit
Diklat ini dilaksanakan secara inhouse training atau ekshaouse training
apabila mendatangkan pembicara dari luar. Pengajuan diklat dilakukan
tersentral sebagai bentuk sosialisasi aturan yang baru atau adanaya hal- hal
yang perlu dan harus diketahui karyawan.
BAB X
17
KEGIATAN ORIENTASI
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memperoleh sumber daya manusia siap pakai yang memiliki kompetensi tinggi
pada bidang pekerjaannya.
2. Tujuan Khusus
a. Menyiapkan mental bagi pegawai baru dalam menghadapi suasana dan
lingkungan kerja yang baru
b. Menghilangkan hambatan psikologis dalam memasuki kelompok yang baru
c. Mengenal secara singkat lingkungan pekerjaan yang baru
C. PENILAIAN
18
Untuk mengetahui hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program orientasi
pegawai baru di Instalasi SIRS, maka perlu melakukan evaluasi dengan
memberikan penilaian kepada peserta orientasi. Indikator penilaian yang
digunakan dalam evaluasi ini adalah sebagai berikut :
1. Kedisiplinan.
a. Baik sekali (86 – : Mengikuti semua kegiatan dengan baik
100) dari awal hingga akhir, tidak pernah
terlambat.
b. Baik (71 – 85) : Mengikuti semua kegiatan dengan baik
dari awal hingga akhir
c. Cukup (56 – 70) : Mengikuti hampir semua kegiatan dengan
baik.
d. Kurang (40 – 55) : Tidak mengikuti sebagian kegiatan dengan
baik, sering terlambat.
2. Perhatian
a. Baik sekali (86 – : Mempunyai perhatian penuh terhadap
100) semua kegiatan serta selalu bersemangat.
b. Baik (71 – 85) : Mempunyai perhatian penuh terhadap
semua kegiatan
c. Cukup (56 – 70) : Perhatian kadang-kadang tidak ditujukan
pada kegiatan yang sedang diikuti.
d. Kurang (40 – 55) : Tidak melibatkan diri jika tidak diajak
3. Inisiatif
a. Baik sekali (86 – : Selalu ingin tahu dan mencoba hal-hal
100) yang baru serta selalu melibatkan diri
dengan kegiatan
b. Baik (71 – 85) : Kadang-kadang mempunyai rasa ingin
tahu, selalu melibatkan diri dengan
kegiatan
c. Cukup (56 – 70) : Selalu melibatkan diri dengan kegiatan
d. Kurang (40 – 55) : Tidak melibatkan diri jika tidak diajak
D. PELAPORAN
Hasil penilaian akan disampaikan oleh Kepala Instalasi Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS) kepada Direktur sebagai laporan dan rekomendasi untuk bahan
pertimbangan terhadap kebijakan penempatan tugas pegawai baru yang
bersangkutan.
BAB XI
PERTEMUAN RAPAT
19
Rapat ada yang bersifat rutin atau kontemporer atau apabila ada kejadian yang
luar biasa. Rapat mempunyai tujuan antara lain :
Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu permasalahan.
Untuk menyampaikan informasi, perintah, pernyataan.
Sebagai alat koordinasi antarintern atau antarekstern.
Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi pada masalah-masalah yang sedang
terjadi.
Mempersiapkan suatu acara atau kegiatan.
Menampung semua permasalahan dari arus bawah (para peserta rapat),
Jenis-jenis rapat yang dilakukan di instalasi SIRS antara lain :
1. Rapat Rutin
adalah rapat yang sudah ditentukan waktunya (mingguan, bulanan, tahunan).
Rapat ini digunakan untuk masalah – masalah rutin dalam suatu organisasi /
perusahaan.
2. Rapat insidentil
adalah rapat yang terjadi tanpa direncanakan terlebih dahulu dan tidak terjadwal.
Biasanya rapat ini membahas masalah yang sifatnya penting dan harus
diselesaikan bersama.
20
BAB XI
PELAPORAN
Laporan pada instalasi Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) meliputi:
1. Laporan Harian
Laporan harian berisi tentang prestasi dan hambatan yang dialami pada hari itu.
Laporan jenis ini penting diketahui oleh pimpinan untuk menentukan Iangkah pada
hari berikutnya. Laporan ini meliputi laporan kegiatan pribadi, laporan
trobleshooting
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan berisi tentang kegiatan yang telah dicapai dan hambatan yang
dialami selama satu bulan. Laporan bulanan yang dibuat meliputi laporan RL
Rumah Sakit Bulanan, laporan rekapitulai data absensi seluruh karyaan karyawan
untuk laporan pemotongan Insentif Tidak Langsung, laporan absensi karyawan dan
laporan pendapatan layanan rumah sakit
3. Laporan Tahunan
Laporan bulanan berisi tentang kegiatan yang telah dicapai dan hambatan yang
dialami selama satu tahun yaitu laporan RL Rumah Sakit
21
BAB XII
PENUTUP
22
NO JENIS JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
PERTEMUAN 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
BERKALA
1. Rapat Rutin
2. Rapat
Insindetil
JADWAL RAPAT INSTALASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
23
24