Anda di halaman 1dari 2

Jurnal

Penggunaan Balutan Modern Memperbaiki Proses Penyembuhan Luka


Diabetik

Penelti: 1. Dina Dewi Sartika Lestari Ismail (Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universita Brawijaya)

2. Dewi Irawaty dan Tutik Sri Haryati (Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia)

Sumber Jurnal:
Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XXV, No. 1, April 2009
Korespondensi: Dina Dewi Sartika Lestari Ismail, Jurusan
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya;
Telepon (0341) 569117

Isi Jurnal:

a. Pendahuluan

Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme karbohidrat yang berlangsung


kronis, yang pada suatu saat dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang bersifat kronis.
Penyakit DM telah menjadi penyakit epidemik. Hasil laporan WHO menunjukan bahwa
Indonesia menepati urutan ke-4 angka kesakitan diabetes melitus di dunia setelah India, Cina
dan Amerika Serikat. Perawat mempunyai peran yang sangat menentukan dalam merawat
pasien diabetes melitus dengan cara membuat perencanaan untuk mencegah timbulnya luka
kaki diabetes dengan cara melakukan perawatan kaki; mengendalikan beban pada kaki,
memotong kuku, inspeksi kaki setiap hari, menjaga kelembaban, menggunakan alas kaki
yang sesuai, melakukan olah raga kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi efektifitas pembiayaan dan perkembangan perbaikan luka kaki diabetes
dengan cara konvensional dan modern.

b. Metode
Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment with pre and post tes measurement.
Kelompok perlakuan adalah pasien luka diabetik yang dirawat dengan metode balutan
modern. Sebagai pembanding adalah pasien luka diabetik yang dirawat dengan metode
balutan konvensional.
Penilaian luka dilakukan pada hari I perawatan luka dan dievaluasi pada hari ke 10. Luka
dinilai dengan menggunakan instrumen pengkajian luka Bates-Jensen dengan skor 1=
terdapat kerusakan jaringan, 2= terdapat lubang superfisial, 3= kawah luka yang dalam tanpa
terowongan, 4= adanya lapisan jaringan bukan nekrosis dan 5= tampak jaringan penyokong
tendon dan sendi.

Populasi dalam penlitian ini yaitu 15 orang pasien yang di RS dr. Saiful Anwar Malang dan 8
orang pasien di RS Ngudi Waluyo Blitar. Penelitian ini menggunakan kritetia inkulis yaitu:
1. Klien dengan luka diabetes grade II sampai grade IV menurut klasifikasi Wagner.
2. Kadar gula darah stabil
3. Bersedia menjadi subjek.
Berdasarkan kriteria tersebut ditetapakan 8 pasien dengan perlakuan balutan modern dan 8
pasien dengan balutan konvensional.
c. Hasil
1. Dari segi Usia pada kelompok balutan modern dan kovensional tidak
menunjukan perbedaan yang signifikan yaitu (p<0,05).
2. Dari segi balutan menunjukkan adanya perbedaan rerata selisih skor
perkembangan perbaikan luka yang signifikan (p=0,031) pada kedua
kelompok. Kelompok balutan modern mempunyai perkembangan perbaikan
luka yang lebih baik dibandingkan kelompok balutan konvensional, yaitu
16,00 dan 8,75.
3. Biaya yang dikeluarkan pada kelompok balutan modern lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompokkonvensional, tetapi mempunyai tingkat
perbaikan luka yang lebih cepat dibandingkan kelompok konvensional.

d. Analisa
Balutan modern memiliki prinsip kerja dengan menjaga kelembaban dan kehangatan area
luka. Kondisi ini dapat meningkatkan proses angiogenesis, proliferasi sel, granulasi dan
epitelisasi. Jenis balutan yang digunakan adalah Alginet, Hidrofiber , Hidrogel. Sedangkan
Balutan konvensional merupakan balutan luka yang menggunakan kasa sebagai balutan
utama, dengan fungsi utamanya
sebagai pelindung, menjaga kehangatan dan menutupi penampilan yang tidak meyenangkan.
Disamping itu balutan kasa juga dipakai untuk melindungi luka dari trauma, mempertahankan
area luka, atau untuk penekanan luka dan area sekitar luka dan mencegah kontaminasi
bakteri. Hal ini menyebabkan luka cenderung lebih kering sehingga proses penyembuhan
luka terhambat.

e. Kesimpulan

Balutan modern mempunyai tingkat perkembangan perbaikan luka diabetikyang lebih baik
dibandingkan dengan menggunakan balutan konvensional. Semakin tinggi proses perbaikan
luka pasien, semakin tinggi biaya yang dikeluarkan untuk proses perbaikan luka.

Anda mungkin juga menyukai

  • NEWR
    NEWR
    Dokumen75 halaman
    NEWR
    Maris Jessica
    Belum ada peringkat
  • Inform Consent
    Inform Consent
    Dokumen1 halaman
    Inform Consent
    Maris Jessica
    Belum ada peringkat
  • CPPT New PP
    CPPT New PP
    Dokumen2 halaman
    CPPT New PP
    Maris Jessica
    Belum ada peringkat
  • ASKEP
    ASKEP
    Dokumen20 halaman
    ASKEP
    Maris Jessica
    Belum ada peringkat