Anda di halaman 1dari 4

PEMBUATAN ALUMINIUM

Secara rinci proses pengolahan aluminium dijelaskan sebagai berikut:

1.    Tahap Pemurnian

Aluminium diproduksi dari bauksit yang mengandung pengotor Fe2O3. Pengotor ini harus
dihilangkan dengan cara melarutkan bauksit tersebut dalam NaOH(aq). Besi oksida (Fe 2O3)
yang bersifat basa tidak larut dalam larutan NaOH, perhatikan reaksi berikut:

Al2O3(s) + 2OH-(aq) + H2O à 2[Al(OH)4]-(aq)

Atau

Al2O3(s)+ 2NaOH(aq) + 3H2O(ℓ) à 2NaAl(OH)4 (aq)

Pengotor dipisahkan dengan penyaringan. Selanjutnya, aluminium diendapan dari filtrat


dengan mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.

2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) à 2Al(OH)3(s)+ Na2CO3(aq) + H2O(ℓ)

Atau

2NaAl(OH)4-(aq) + CO2(g) à 2Al(OH)3(s)+ CO32-(aq) + H2O(ℓ)

Endapan A1(OH)3 disaring, dikeringkan lalu dipanaskan sehingga diperoleh A12O3 murni
(alumina).

2A1(OH)3(s)+ A12O3(s)à A12O3(s)+ 3H2O(g)

2.    Tahap Elektrolisis


Selanjutnya pada tahap kedua, reduksi A!2O3 dilakukan melalui elektrolisis menurut
proses Hall Heroult. Metode elektrolisis itu ditemukan secara terpisah tetapi hampir
bersamaan. Al2O3 mempunyai titik leleh yang sangat tinggi,, lebih dari 2000oC. Oleh karena
itu elektrolisis lelehan Al2O3 murni tidak ekonomis. Dalam proses Hall Heroult, Al 2O3
dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana dari baja berlapis grafit yang
sekaligus berfungsi sebagai katode. Dengan cara itu elektrolisis dapat dilangsungkan pada
suhu 950oC. Sebagai anode digunakan batang grafit. Elektrolisis menghasilkan aluminium di
katode, sedangkan di anode terbentuk gas oksigen dan karbon dioksida. Sebenarnya reaksi
elektrolisis ini berlangsung rumit dan belum sepenuhnya dipahami, tetapi dengan mengacu
pada hasil akhirnya dapat dituliskan sebagai berikut:

Al2O3(ℓ) à 2A13+(ℓ) + 3O2-(ℓ)


Selain Hall, ada juga Proses Bayer,. untuk memperoleh alumunium murni. Bauksit halus
yang kering dimasukan kedalam pencampur, diolah dengan soda api (NaOH) dibawah
pengaruh tekanan dan pada suhu dibawah atas titik didih. NaOH bereaksi dengan bauksit
menghasilkan aluminat natrium yang larut.

Setelah proses selesai, tekanan dikurangi dan ampas yang terdiri dari oksida besi yang tak
larut, silikon, titanium dan kotoran lainya ditekan melalui saringan dan dikesampingkan.
Cairan yang mengandung alumina dalam bentuk aluminat natrium dipompa ke dalam tangki
pengendapan, kemudian dibubuhkan Kristal hiroksida alumunium terpisah dari larutan.
Hiroksida alumunium kemudian disaring dan dipanaskan sampai mencapai suhu 980 oC.
Alumina siap dilebur.

Logam alumunium dihasilkan melalui proses elektrolisa dimana alumina berubah menjadi
oksigen dan alumunium. Alumina murni dilarutkan ke dalam eriolit cair (natrium alumunium
flourida) dalam dapur elektrolit. Arus listrik dialirkan dalam campuran melalui
elektrodakarbon. Pada saat tertentu, alumunium disadap dari sel dan logam cair tersebut
dipindahkan ke dapur penampung untuk dimurnikan atau untuk keperluan paduan, setelah itu
dituang ke dalam ingot untuk diolah lebih lanjut.

Cara Memperoleh

     Oersted. Memperoleh aluminium murni dengan cara mereduksi aluminium klorida dengan
kalium-merkurium.

AlCl3(s) + 3K(Hg)x(l)  3 KCl(s) + Al(Hg)3x(l)

Kemudian dengan distilasi, merkurium dapat dihilangkan dan akhirnya diperoleh logam
aluminium. 1854, Henri Sainte dan Claire Deville membuat aluminium dari natrium
aluminium klorida dengan cara memanaskannya dengan logam natrium.

1886, diproduksi aluminium dengan proses skala besar seperti sekarang, yaitu melalui
elektrolisis alumina di dalam kriolit lebur. tahun 1980, produksi dunia dengan proses ini
mencapai 107 ton. Pada proses ini aluminium diperoleh dengan cara katalis aluminium oksida
yang dilarutkan dalam leburan kriolit (Na3AlF6).

Bahan baku bauksit, masih merupakan campuran aluminium oksida, besi(III) oksida dan
silika.

a.  Reaksi Pemurnian:

Al2O3(s) + 2 OH-(aq) + 3 H2O(l)  2[Al(OH)4]-(aq)


SiO2 + 2 OH-(aq) SiO32-(aq) + H2O(l)

2[Al(OH)4]-(aq) + CO2  2 Al(OH)3(s) + CO32-(aq)

2 Al(OH)3(s)  Al2O3 + 3H2O

b. Elektrolisis dibuat dari baja, yang dilapisi grafit. Grafit ini berfungsi sebagai katoda.
Anoda             dibuat dari karbon.

Katoda: AlF4- + 3e-  Al + 4F-

Anoda: 2 AlOF54- + C  CO2 + AlF63- + AlF4- + 4 e-

Secara sederhana, reaksi pada elektroda dapat dituliskan sebagai berikut,

Katoda: 2 Al3+ + 6 e-  2 Al

Anoda: 3O2-  1O2 + 6 e-

Oksigen yang terbentuk pada suhu operasi dapat mengoksidasi anoda.

Reaksi secara keseluruhan dapat ditulis sebagai berikut:

2Al2O3(dalamKriolit) + 3 C(s)  4 Al(l) + 3 CO2(g)

Bayer Siklus Proses Bayer adalah satu siklusdan sering disebut Bayer siklus. Ini
melibatkan empat langkah: Digestion (pencernaan), Clarification (klarifikasi), Precipitation
(pengendapan), danCalcination (kalsinasi).
Digestion (Pencernaan).
Pada langkah pertama, bauksit adalah tanah, slurried dengan larutan soda kostik
(natriumhidroksida), dan dipompa ke tank tekanan besar disebut digester, dikontrol
mengalami panas uap 175 °C dan tekanan. natrium hidroksidabereaksi dengan mineral
alumina bauksit untuk membentuk solusi jenuh natrium aluminat; pengotor tak larut, disebut
lumpur merah (RM) , tetap dalam suspensi dan dipisahkan pada langkah klarifikasi. Proses
Bayer menurut persamaankimia :
PersamaanReaksi: Al2O3 + 2OH-+ 3H2O[Al(OH)4]-AtauAl2O3(s) + 2NaOH (aq) +
3H2O(l)2NaAl(OH)4 (aq)
 Clarification (klarifikasi).
Pengotor tak larut yang disebut lumpur merah /Red Mud (RM) , tetap dalam suspensi dan
dipisahkan dengan menyaring dari kotoran padat, selanjutnya didinginkan di exchangers
panas, untuk meningkatkan derajat jenuh dari alumina terlarut, dan dipompa menuju tempat
yang lebih tinggi yaitu presipitator silolike untuk proses Precipitation (pengendapan)
 Precipitation (pengendapan).
Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2 dan
pengenceran. 2NaAl(OH)3 (aq) +CO2 (g)2Al(OH)3 (s) + Na2CO3 (aq)+ H2O (l) Campuran
dari kotoran padat disebut lumpur merah, dan menyajikan masalah pembuangan. Selanjutnya,
solusi hidroksida didinginkan, dan aluminium hidroksida dilarutkan presipitat sebagai putih
solid halus.
 Calcination (kalsinasi).
Kemudian dipanaskan sampai 1050 °C (dikalsinasi), aluminium hidroksida terurai menjadi
alumina, memancarkan uap air dalam proses:2Al(OH)3 (s)Al2O3 (s) + 3H2O (g) Dan
dihasilkan aluminium oksida murni (Al2O3) yang selanjutnyamenujuprosespeleburan dengan
proses Hall-Héroult untuk menghasilkan material aluminium.
KEGUNAAN
Aluminium digunakan untuk bingkai jendela, gagang pintu, dan untuk membuat berbagai
peralatan di dapur.
Mode transportasi meliputi udara, air dan darat. Aluminium digunakan secara luas untuk
membuat kapal.

Kemasan adalah salah satu penggunaan paling umum dari aluminium. Minuman kaleng, tutup
botol, foil, nampan, dll semuanya terbuat dari logam ini.

Aluminium banyak digunakan sebagai bahan konstruksi.

MINERALNYA : Bauksit

Anda mungkin juga menyukai