Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH PATOFISIOLOGI

TENTANG MAKALAH CA MAMAE

DISUSUN OLEH:
1. Yuwana Oktaviani Fajri (P1337420219063)
2. Mohamad nur Alim (P1337420219081)
3. Fadila Riski Rahma Dhani (P1337420219069)
KELAS: 1B

DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas izin, kuasa dan perlindungan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “CA MAMMAE (Kanker Payudara)”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata Kuliah
Patofisiologi yang diberikan kepada kami. Agar kami dapat mengetahui serta
memahami cara menyusun makalah dengan benar dan agar dapat
mengembangkan ilmu yang telah kami peroleh.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini
masih belum sempurna. Oleh karena itu kami mohon saran dan kritik yang
membangun untuk perbaikan makalah ini ..

Purwokerto, 13 Februari 2020

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan....................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
A. Definisi...................................................................................................................4
B. Etiologi...................................................................................................................4
C. Manifestasi Klinik..................................................................................................5
D. Pathway..................................................................................................................6
E. Patofisiologi..................................................................................................7
BAB III..............................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................8
A. Kesimpulan............................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia
dan di Indonesia. Kanker ini dapat terjadi pada usia kapan saja dan
menyerang wanita umur 40-50 tahun, tapi saat ini sudah mulai ditemukan
pada usia 18 tahun (American Cancer Society, 2011). Kanker adalah salah
satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Dari total 58 juta kematian di
seluruh dunia pada tahun 2005, kanker menyumbang 7,6 juta (atau 13%) dari
seluruh kematian. Kanker Payudara menyebabkan 502.000 kematian per
tahun. Lebih dari 70% dari semua kematian akibat kanker pada tahun 2005
terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kematian
akibat kanker terus meningkat, dengan 9 juta orang diperkirakan meninggal
karena kanker pada tahun 2015 dan 11,4 juta meninggal pada tahun 2030
(Parkway Cancer Centre, 2011).
Pada tahun 2008 di Indonesia, jumlah kasus kanker payudara sebesar
36,2% atau sebanyak 39.831 kasus, dengan jumlah kematian 18,6 per
100.000 penduduk (ChartBin, 2011). Pada tahun 2010 menurut data WHO
terakhir yang dipublikasikan pada bulan April 2011, kematian akibat kanker
payudara di Indonesia mencapai 20.052 atau sebesar 1,41%, dengan tingkat
kejadian sebesar 20,25 per 100.000 penduduk Indonesia dan menempati
urutan 45 di dunia (Indonesia Health Profile, 2011). Jumlah kasus kanker
payudara pada tahun 2005 di Provinsi Jawa Tengah, sebanyak 3.884 atau
(36,83%) dari 10.546 kasus kanker. Kasus penyakit kanker yang ditemukan
di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 sebesar 24.204 kasus lebih sedikit
dibandingkan dengan tahun 2008 sebanyak 27.125 kasus, terdiri dari Ca.
servik 9.113 kasus (37,65%), Ca. mamae 12.281 kasus (50,74%), Ca. hepar
2.026 (8,37%), dan Ca. paru 784 kasus (3,24%). Prevalensi kanker payudara
di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 sebesar 0,037% dan tertinggi di
Kota Surakarta sebesar 0,637% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
2010).
Jumlah yang diperkirakan 50% penderita kanker payudara di Indonesia

1
datang memeriksakan penyakit kanker yang dideritanya sudah pada stadium
lanjut. Deteksi dini kanker payudara merupakan langkah awal yang baik
untuk mengetahui adanya penyakit kanker payudara sedini mungkin, yaitu
dengan Periksa payudara Sendiri (SADARI). Keterlambatan deteksi dini ini
kemungkinan disebabkan karena kurangnya pengetahuan wanita tentang
deteksi dini kanker payudara (Indonesian Cancer Fondation, 2011)
Kurangnya pengetahuan dan fakta tentang kanker payudara karena
rendahnya tingkat pendidikan. Wanita tidak tahu cara mengakses informasi
yang akurat tentang kanker payudara. Mayoritas perempuan tidak tahu
rentang usia saat mamografi sebaiknya dilakukan juga tidak tahu potensinya
dalam mendeteksi kanker payudara dini (Aylin dkk, 2005).
Dalam jurnal Oxford Annals of Oncology (2010), ketika seseorang
dinyatakan menderita kanker, maka akan terjadi beberapa tahapan reaksi
emosional dan salah satunya yang sering terjadi adalah depresi. Menyediakan
informasi bagi pasien merupakan faktor penentu penting bagi kepuasan
pasien dan juga dapat mempengaruhi kualitas kesehatan, tingkat kecemasan
dan tingkat depresi penderita kanker. Depresi sering kurang terdiagnosis
karena banyak faktor, termasuk kurangnya penyediaan pengetahuan tentang
penilaian teknik dan pilihan pengobatan (Schwartz dkk, 2009).
Menurut Miller (2008), sebanyak 16%-25% pasien menderita kanker
sekaligus depresi. Setelah pasien terdiagnosa kanker payudara pada tahun
pertama, 48% wanita mengalami kecemasan dan depresi. Dampak depresi
pada penderita kanker tidak hanya pada penderitanya saja, tetapi juga bisa
berakibat pada keluarganya, yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas
hidup penderita bila penanganannya tidak adekuat.
Konginan A (2008) menyebutkan, faktor risiko yang mempengaruhi
terjadinya depresi pada pasien kanker diantaranya stadium lanjut,
pengendalian nyeri dan keluhan yang tidak baik, riwayat depresi sebelumnya,
alkoholik, gangguan endokrin, gangguan neurologik, dan obat-obatan salah
satunya kemoterapi. Sedangkan Miller, (2008), mengungkapkan faktor risiko
terjadinya depresi diantaranya adalah pernah mengalami depresi atau
gangguan pikiran sebelumnya, sulit dalam menerima atau menyesuaikan diri

2
dengan diagnosa kanker, usia masih muda, memiliki masalah dengan alcohol
dan narkoba, kanker terjadi ketika sedang mengalami kejadian lain yang
menimbulkan stres, tidak mendapatkan dukungan keluarga atau dukungan
sosial, sebelumnya pernah mengalami pengalaman buruk ketika anggota
keluarga yang lain atau teman dekatnya mengidap kanker, tidak memiliki
keyakinan terhadap efektifitas dari perawatan, perubahan fisik atau cacat
fisik, perawatan yang bisa menimbulkan efek samping yang tidak
menyenangkan
Dari uraian di atas, penulis berminat untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai kejadian Ca Mamae atau kanker payudara darimulai pengertian
sampai asuhan keperawatan untuk pasien ca mamae.

B. Rumusan Masalah
Rumusan yang dapat kami selesaikan sebagai berikut :
1. Apa definisi Ca Mamae?
2. Apa etiologi Ca Mamae?
3. Bagaimana manifestasi klinis Ca Mamae?
4. Bagaimana pathway Ca Mamae?
5. Bagaimana patofisiologi Ca Mamae?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi Ca Mamae.
2. Mahasiswa dapat mengetahui etiologi Ca Mamae.
3. Mahasiswa dapat mengetahui manifestasi klinis Ca Mamae.
4. Mahasiswa dapat mengetahui pathway Ca Mamae.
5. Mahasiswa dapat mengetahui patofisiologi Ca Mamae.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari
sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak
termasuk kulit payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di
dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu,
saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.
(Medicastore, 2011)
Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel
normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel sel normal, berkembang
biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah. (Sofian,2012)

B. Etiologi
Etiologi atau penyebab terjadi kanker payudara:
1. Riwayat pribadi tentang kanker payudara
2. Anak perempuan atau saudara perempuan (hubungan keluarga langsung)
dari wanita dengan kanker payudara
3. Menarke dini
4. Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama
5. Menopous pada usia lanjut
6. Riwayat penyakit payudara jinak
7. Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum
usia 30 tahun beresiko hamper 2 kali lipat
8. Obesitas-resiko terendah diantara wanita pascamenopouse
9. Kontrasepsi oral
10. Terapi pergantian hormone
11. Masukan alcohol
Selain Etiologi,terdapat juga beberapa tipe kanker payudara meliputi:
(Smelzer, 2002)
1. Karsinoma duktal menginfiltrasi (75%)
Karsinoma duktal berasal dari sel-sel yang melapisi saluran yang
menuju puting susu.

4
2. Karsinoma lobular menginfiltrasi (5-10%)
Karsinoma lobuler mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, biasanya
terjadi setelah menopause
3. Karsinoma medular (6%)
Kanker ini berasal dari kelenjar susu
4. Kanker musinus (3%)
5. Karsinoma inflamatori (1-2%)
6. Penyakit paget payudara (jarang terjadi)Manifestasi klinik
Tanda carsinoma Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas,
mirip pada tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan
elips, Gejala carsinoma Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari
puting susu, puting eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri
tulang, berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase. (Price dan
Sylvia, 2006)
C. Manifestasi Klinik
Tanda carsinoma Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas,
mirip pada tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan
elips, Gejala carsinoma Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari
puting susu, puting eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri
tulang, berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase. (Price dan
Sylvia, 2006)

5
D. Pathway

6
E. Patofisiologi
Proses terjadinya kanker payudara dan masing – masing etiologi antara
lain obesitas, radiasi hyperlasia, optik, riwayat keluarga dengan
mengkonsumsi zat – zat karsinogen sehingga merangsang pertumbuhan epitel
payudara dan dapat menyebabkan kanker payudara. Karsinoma mamae
berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi di sistem duktal, mula –
mula terjadi hyperlansia sel – sel dengan perkembangan sel – sel atipik. Sel –
sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan menginvasi stroma.
Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal
sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kira – kira
berdiameter 1 cm). Pada ukuran ini kira – kira seperempat dari carsinoma
mamae telah bermetastasis. Carsinoma mamae bermetastasis dengan
penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe
dan aliran darah (Indonesian Cancer Foundation, 2012).

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan
payudara. Kanker itu bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran
susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. Obesitas, radiasi
hyperlasia, optik, riwayat keluarga dapat menjadi penyebab terjadinya Ca
Mamae yaitu dengan mengkonsumsi zat – zat karsinogen sehingga
merangsang pertumbuhan epitel payudara.

B. Saran
Dari kesimpulan di atas penulis dapat sedikit memberi saran kepada
beberapa pihak agar kualitas pelayanan kesehatan Indonesia semakin
meningkat, diantaranya sebagai berikut:
a. Keluarga klien
Keluarga klien diharapkan dapat memberikan perawatan dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota keluarga dengan masalah Ca
mammae serta mampu menjaga mulai dari pola makan, sampai pola
aktivitas sehingga anggota keluarga lain terhindar dari penyakit ca
mammae.
b. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan mampu menguasai konsep dan memberikan
Asuhan Keperawatan pasien dengan ca mammae.

8
DAFTAR PUSTAKA

Revai, R, et al. 2007. Incidence of Acute Otitis Media and Sinusitis


Complicating Upper Respiratory Tract Infection. Journal of The
American Academy Pediatrics
Rahajoe, N. 2012. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: Balai Penerbit IDAI

Anda mungkin juga menyukai