} X-Rays
X-rays
Kb
Ka
Electrons
Target material - Cu
2 d sinθ = n λ
Page 3
Persamaan Bragg pqr = nl
pq = d sin
l pqr = 2pq =
2d sin = nl
Bragg Equation
Planes of atoms
Page 4
Prinsip Kerja Alat X-Ray Difraktometer dan Penggunaannya
Sampel diletakkan pada sample holder.
Diffraktometer dinyalakan, sumber XRD
memancarkan sinar X ke arah sampel. Sampel akan
mendifraksikan sinar X. Hasil difraksi ditangkap oleh
detektor sebagai intensitas dalam satuan counts per
second (cps). Dengan memvariasikan sudut difraksi
dapat diperoleh pola difraksi dalam bentuk
difraktogram.
Pola difraksi/difraktogram merupakan hubungan
antara sudut difraksi 2θ dan intensitas sinar X yang
dipantulkan.
Peak atau puncak dalam pola diffraksi sinar X
memiliki hubungan langsung dengan jarak antar
barisan atom dalam suatu mineral/material. Oleh
karena itu pengukuran pola diffraksi dapat digunakan
untuk:
• Identifikasi mineral dan solid solution
• Menentukan struktur kristal
• Mengetahui parameter kisi/ ukuran unit sel
• Analisis mineral lempung
• Analisis zeolit
• Material science
Page 5
• Analisis XRD dapat dilakukan untuk kristal tunggal (metode Laue) maupun serbuk (powder).
Metode yang paling sering digunakan untuk karakterisasi material adalah: Teknik Powder.
Sampelnya dalam bentuk serbuk terdiri dari material kristalin berbutir halus dengan orientasi
yang acak sehingga akan dijumpai berbagai posisi bidang kristal yang akan mendifraksikan
sinar X.
Kristal yang ukurannya lebih halus akan memiliki peak XRD yang lebih lebar.
Page 6
• Posisi peak menunjukkan posisi
ketika berkas X-ray didifraksikan
Intensitas tinggi = bidang kristal utama oleh kisi kristal
(direpresentasikan oleh indeks
Millernya). Makin banyak jumlah
kristalnya makin tinggi
intensitasnya.
• Intensitas tertinggi
merepresentasikan bidang
kristal yang paling penting pada
mineral tersebut
Page 8
JCPDS Card: NaCl (Halite)
Page 9
Spasi d tergantung pada sistem kristal, parameter kisi, dan indeks Miller
bidang kisi/kristal yang akan ditentukan spasinya
Page 10
Contoh 1: perhitungan spasi d untuk bidang (220) dan parameter kisi
halite (a0) jika diketahui sudut 2θ dan λ dari difraktogram.
a0 = dhkl x (h2+k2+l2)1/2
Page 11
Contoh 2: perhitungan d dan θ jika struktur kristal, parameter kisi
dan λ nya diketahui.
Perhitungan:
(a) Penentuan d menggunakan persamaan sbb:
Page 12
Diperoleh
Page 13
Pola Difraksi Campuran 2 Mineral
Page 14
Contoh: X-ray Diffractogram Mineral Lempung Illite vs
Campuran
Page 15
Kelebihan dan Kerkurangan metoda XRD (Teknik Powder)
Kelebihan: Kekurangan:
Cepat dan akurat /tidak meragukan Untuk identifikasi material tak dikenal,
diperlukan sampel yang homogen dan
sebaiknya fase tunggal
Hanya membutuhkan sedikit sampel Harus memiliki (akses) file referensi
standar untuk senyawa anorganik (data
d, hkl)
Interpretasi data langsung
Beberapa puluh gram material harus
dihaluskan menjadi “powder”
Untuk penentuan unit cell, penentuan
indeks untuk kristal non-isometrik rumit
Dapat terjadi overlay peak yang makin
memburuk pada sudut refleksi yang
besar
Page 16