11
.Prof.Dr.I Dewa Gede Atmadja,SH.,MS,Hukum Konstitusi (Problematika Konstitusi Indonesia Sesudah Perubahan
UUD1945),Setara Pres,Malang,2012,halaman 1
2
.ibid.
3
.ibid .,halaman 3
4
.ibid.,halaman 4
terbaas pada undang-undang dasar ttapu juga mengkaji faktor non-hukum yang mempengaruhi
penyelenggaraan kekuasaan negara.5
4. Perbedaan antara hukum tata negara dan hukum konstitusi tidak prinsipil akan tetapi hanya
perbedaan secara gradual.Perbedaan gradual dapat dicermati dari sisi focus of interest (pusat
perhatian) atau lampiran,hukum konstitusi fokus pada studi norma-norma atau kaidah-kaidah
teks undang-undang dasar,sedangkan hukum tata negara fokus pada studi kekuasaan
negara,yakni tentang tugas dan wewenang lembaga-lembaga negara,termasuk pembagian
kekuasaan,atau prinsip pmisahan kekuasaan ngeara dengan asas "Check and
Balances".Sedangkan dari sisi pendalaman studi karena begitu kompleks masalah-masalah
ketatanegaraan,maka "Hukum Konstitusi" dapat dikatakan merupakan studi pendalaman
terhadap konstitusi dari perspektif hukum tata negara dalam arti sempit.Hukum tata negara
dalam arti sempit adalah sebuah hukum yang mengatur organisasi negara meliputi;bentuk
negara,bentuk pemerintahan,bentuk lembaga-lembaga negara dan kewarga negraannya,hubungan
antara pemerintah pusat dan daera,hubungan antar lembaga negara sertahak dan kewajiban warga
negara.6
Sumber Hukum Tata Negara
Dalam Hukum tata negara ada dusa sumber hukumnya yaitu,sumber hukum materiil dan
hukum formal.Sumber hukum materiil tata negara adalah sumber yang mennetukan isi kaidah
hukum tata negara.Sumber hukum yang termasuk kedalam sumber hukum dalam arti materiil
yaitu;
1. Dasar dan pandangan hidup bernegara.
2. Kekuatan-kekuatan politik yang berpengaruh pada saat merumuskan kaidah-kaidah hukum
tata negara.7
Sedangkan hukum formilnya yaitu ;8
1. Hukum perundang-undangan ketatanegaraan
2. Hukum adat ketatanegaraan
3. Hukum kebiasaan ketatanegaraan,atau konvensi ketata negaraan
4. Yurisprudensi ketatanegaraan
5. Hukum perjanjian internasional ketatanegaraan
6. Doktrin ketatanegaraan .
5
.ibid.
6
.Prof.Dr. I dewa Gede Atmadja,SH.,MS,Hukum Konstitusi (Problematika Konstitusi Indonesia Sesudah Perubahan
UUD 1945),Setara Pres,Malang ,2012,Halaman 5.
7
.Dr.Ni’Mtul Huda,S.H.,M.Hum.,Hukum Tata Negara Indonesia (edisi revisi),PT.Raja Grafindo
Persada,Jakarta,2015,Halaman 32
8
.ibid.
Hukum perundang-undangan adalah hukum tertulis yang dibentuk dengan cara-cara tertentu
oleh pejabat yang berwenang dan dituangkan dalam bentuk tertulis.Disebut hukum peraturan
perundang-undangan karna dibua atau dibentuk dan diterapkan oleh badan yang menjalankan
fungsi perundang-undangan.Sedangkan hukum adat ketatanegaraan adalah hukum asli Indonesia
dalam ketatanegaraan.
Kebiasaan ketatanegaraan adalah hukum yang tumbuh dalam praktik penyelenggaraan negara
untuk melengkapi,menyempurnakan dan menghidupkan kaidah-kaidah hukum perundang-
undangan atau hukum ketatanegaraan.Yurisprudensi merupakan kumpalan keputusan-keputusan
pengadilan mengenai persoalan ketatanegaraan yang setelah disusun secara teratur memberikan
yang kesimpulan tentanf adanya ketentuan-ketentuan hukum tertentu yang ditemukan atau
dikembangkan oleh badan-badan pengadilan.
Traktat atau perjanjian internasional adalah persetujuan yang diadakanoleh Indoesia dengan
negara-negara lain dimana indonesia telah mengikat diri untuk menerima hak-hak dan kewajiban
yang timbul dari perjanjian yang diadakannya itu traktat merupakan sumber hukum yang
penting.Doktrin ketatanegaraan adalah ajaaran-ajaran tentang hukum atta negara yang ditemukan
dan dikembangka didalam dunia ilmu pengetahuan sebagai hasil penyelidikan dan pemikiran
saksama berdasarkan logika formal yang berlaku.9
Hubungan Sumber Hukum Tata Negara dengan Hukum Konstitusi
Konstitusi pada dasarnya adalah sebagai sebuah kontrak sosial antara warga negara (rakyat)
dengan pemerintah untuk membentuk suatu kehidupan bernegara yang dicita-citakan yang
dituangkan dalam bentuk konstitusi. Konstitusi yaitu diartikan sebagai pembentuk, yang
dibentuk adalah negara yang mengandung makna awal dari segala peraturan perundang-
undangan tentang negara. Konstitusi memuat aturan-aturan pokok yang menopang berdirinya
suatu negara.
Konstitusi pada umumnya berbentuk kondifaksi yaitu sebuah dokumen yang berisi aturan-aturan
untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan suatu negara, namun dalam pengertian ini
konstitusi harus diartikan tidak semua berupa dokumen tertulis (formal).Unsur pokok dalam
Hukum Tata Negara adalah Konstitusi. Artinya kalau kita akan mempelajari Hukum Tata Negara
maka yang utama harus dipelajari adalah Konstitusi atau Hukum Dasar ini.
Konstitusi merupakan undang-undang dasra tertinggi yang mengikat berdasarkan kekuasaan
tertinggi atau prinsip kedaulatan yang dianut oleh suatu negara.Dalam sumber hukum tata negara
juga disebutkan tentang undang-undang dasar maka hubungan keduanya adalah bahwa konstitusi
merupakan sumber dari hukum tata negara pula dimana itu merupakan sumber dasar dari sumber
hukum tata negara.Serta jika berdasarkan definisi hukum tata negara dalam arti sempit dan
tujuan konstitusi yaitu untuk mengatur lembaga-lembaga negara dan wewangnya maka konstitusi
juga menjadi dasar keberlakuan dari hukum tata negara dalam arti smepit itu sendiri.Bila dilihat
dari hal tersebut maka hubungan antara hukum tata negara dan hukum konstitusi memiliki arti
penting untuk mempelajari konstitusionalisme serta ketatanegaraan di Indonesia.
9
. Dr.Ni’Mtul Huda,S.H.,M.Hum.,Hukum Tata Negara Indonesia (edisi revisi),PT.Raja Grafindo
Persada,Jakarta,2015,Halaman 37
Daftar Pustaka
Prof.Dr. I dewa Gede Atmadja,SH.,MS.2012.Hukum Konstitusi (Problematika Konstitusi
Indonesia Sesudah Perubahan UUD 1945),Malang,Setara Pres.
Dr.Ni’Mtul Huda,S.H.,M.Hum.,2013,Hukum Tata Negara Indonesia (edisi
revisi),Jakarta,PT.Raja Grafindo Persada,
Undang-Undang No.12 Tahun 2011