Anda di halaman 1dari 18

PENYULUHAN DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN

OLEH :

KELOMPOK 2

ASRIMA 174110310

WINDA WAHYU PUTRI 174110266

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2020
i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan Makalah

ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya mengenai “PENYULUHAN

PERTANIAN” Makalah ini berisikan tentang informasi dalam penyuluhan

pertanian. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita

semua tentang penyuluha pertanian.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami

harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikanterima

kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunanmakalah

ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhaisegala usaha

kita. Amin.
ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Tujuan .....................................................................................................
II. PEMBAHASAN ...........................................................................................

III. PENUTUP .....................................................................................................

A. Kesimpulan ..............................................................................................
B. Saran ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem penyuluhan pertanian merupakan seluruh rangkaian pengembangan

kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku utama (pelaku

kegiatan pertanian) dan pelaku usaha melalui penyuluhan.

Penyuluhan Pertanian adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku utama

(pelaku kegiatan pertanian) serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu

menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,

teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk

meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya,

serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Pengertian tersebut mengandung makna bahwa didalam proses

penyuluhan pertanian adanya proses-proses lain, yaitu:

1) Proses komunikasi persuasif, yang dilakukan oleh penyuluh dalam

memfasilitasi sasaran (pelaku utama dan pelaku usaha) beserta keluarganya guna

membantu mencari pemecahan masalah berkaitan dengan perbaikan dan

pengembangan usahan mereka, komunikasi ini sifatnya mengajak dengan

menyajikan alternatif-alternatif pemecahan masalah, namun keputusan tetap pada

sasaran.

2) Proses pemberdayaan, maknanya adalah memberikan “kuasa dan wenang”

kepada pelaku utama dan pelaku usaha serta mendudukkannya sebagai “subyek”

dalam proses pembangunan pertanian, bukan sebagai “obyek”, sehingga setiap


2

orang pelaku utama dan pelaku usaha (laki-laki dan perempuan) mempunyai

kesempatan yang sama untuk a). Berpartisipasi; b). Mengakses teknologi,

sumberdaya, pasar dan modal; c). Melakukan kontrol terhadap setiap pengambilan

keputusan; dan d). Memperoleh manfaat dalam setiap lini proses dan hasil

pembangunan pertanian.

3). proses pertukaran informasi timbal-balik antara penyuluh dan sasaran (pelaku

utama maupun pelaku usaha). Proses pertukaran informasi timbal-balik ini

mengenai berbagai alternatif yang dilakukan dalam upaya pemecahan masalah

berkaitan dengan perbaikan dan pengembangan usahanya.

Fungsi penyuluhan pertanian terutama adalah memfasilitasi dan

memotivasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha agar tercapai

tujuan pengembangan sumberdaya manusia (SDM) dan peningkatan modal sosial,

sehingga mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya

dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya

lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,

pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam

pelestarian fungsi lingkungan hidup.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui pengertian pendidikan dan tujuan pendidikan.


3

2. Mengetahui perbedaan Pendidikan Formal, Penyuluhan Pertanian, dan

Pendidikan Informal

3. Mengetahui Perbedaan Penyuluhan Pertanian dengan Paksaan, Penerangan,

Propaganda, Peniruan, dan Pembujukan.

I. PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan dan Tujuan Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan

Berdasarkan UU RI Nomor 20 Tahun

Pasal 1

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.


4

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan

UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada

nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan

perubahan zaman.

Berdasarkan para ahli

Pengetian pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan

Nasional Indonesia): Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa pengertian pendidikan

adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,

pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu,

agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai

keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Menurut Ahmad D. Marimba: Pengertian pendidikan menurut Ahmad D.

Marimba adalah bimbingan atau bimbingan secara sadar oleh pendidik terdapat

perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya keperibadian

yang utama.

Martinus Jan Langeveld: Pengertian pendidikan menurut Martinus Jan

Langeveld bahwa pengertian pendidikan adalah upaya menolong anak untuk dapat

melakukan tugas hidupnya secara mandiri supaya dapat bertanggung jawab secara

susila. Pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam membimbing

manusia yang belum dewasa menuju kedewasaan.

Gunning dan Kohnstamm: Pengertian pendidikan menurut Gunning dan

Kohnstamm adalah proses pembentukan hati nurani. Sebuah pembentukan dan

penentuan diri secara etis yang sesuai dengan hati nurani.


5

Stella Van Petten Henderson: Menurut Stella Van Petten Henderson

bahwa pendidikan adalah kombinasi pertumbuhan, perkembangan diri dan

warisan sosial.

Carter. V.Good: Pengertian pendidikan menurut Carter V. Good bahwa

pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan individu dalam sikap dan

perilaku bermasyarakat. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh suatu

lingkungan yang terorganisir, seperti rumah atau sekolah, sehingga dapat

mencapai perkembangan diri dan kecakapan sosial.

Pengetian pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Pengertian

pendidikan berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesertadidik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pengetian pendidikan Menurut Kamus Besar Bhs Indonesia (KBBI) :

Pendidikan yakni satu sistem evaluasi untuk tiap-tiap individu untuk meraih

pengetahuan serta pemahaman yang lebih tinggi tentang object spesifik serta

khusus. Pengetahuan yang didapat secara resmi itu menyebabkan pada tiap-tiap

individu yakni mempunyai pola fikir, tingkah laku serta akhlak yang sesuai

dengan pendidikan yang diperolehnya.

Prof. Herman H. Horn Beliau memiliki pendapat kalau pendidikan yaitu

satu sistem dari penyesuaian lebih tinggi untuk makhluk yang sudah berkembang

secara fisik serta mental yang bebas dan sadar pada Tuhan seperti
6

termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional serta tekad dari

manusia.

Pengetian pendidikan menurut Driyarkara Pendidikan disimpulkan sebagai

satu usaha dalam memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia muda

ke skala yang insani.

2. Tujuan Pendidikan

Berdasarkan UU RI Nomor 20 Tahun 2003

Pasal 2

Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pasal 3

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1985

Berbunyi bahwa tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan

bangsadan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
7

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan bangsa.

Berdasarkan MPRS No. 2 Tahun 1960

Bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk pancasilais sejati

berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945

dan isi UUD 945.

Berdasarkan UUD 1945 Pasal 31 Ayat 3

Tujuan Pendidikan Nasional dalam UUD 1945 (versi Amandemen) 1) Pasal

31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu

sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta

ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan

undang-undang.” 2) Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu

pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan

persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.”

Berdasarkan Unesco

Tujuan Pendidikan Menurut Unesco Dalam upaya meningkatkan kualitas

suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan.

Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui

lembaga UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural

Organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang

maupun masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning

to be, dan (4) learning to live together. Dimana keempat pilar pendidikan tersebut

menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.


8

B. Perbedaan Pendidikan Formal, Penyuluh Pertanian, dan Pendidikan

Informal

Berdasarkan UU RI Nomor 20 Tahun 2003

Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang

yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat,

berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan yang

setaraf denganya; termasuk ke dalamnya ialah kegiatan studi yang berorientasi

akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan profesional, yang

dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus.

Pendidikan Formal:

– Dibagi atas jenjang dg hirarkhis

– Peserta homogen

– Waktu lama

– Materi lebih akademis dan hal-hal umum

– Berlangsung formal

– Ijazah penting

Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

Pendidikan informal adalah proses yang berlagsung sepanjang usia sehingga

setiap orang memperoleh nilai, sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang


9

bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan termasuk

didalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetanga,

lingkungan pekerjaan, dan permainan, pasar, perpustakaan, dan media masa.

Pendidikan Informal:

– Berlangsung sepanjang masa (live long)

– Paling wajar

– Tidak secara khusus di sekolah

– Tidak diprogram atau waktu tidak tertentu

– Metode tidak formal

Pasal 27

(1) Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan

berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

(2) Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diakui sama dengan

pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan

standar nasional pendidikan.

(3) Ketentuan mengenai pengakuan hasil pendidikan informal sebagaimana

dimaksud dalam ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Penyuluhan Pertanian

Undang-Undang Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan

Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
10

1. Sistem penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang selanjutnya

disebut sistem penyuluhan adalah seluruh rangkaian pengembangan

kemampuan, pengetahuan, keterampilan, serta sikap pelaku utama dan

pelaku usaha melalui penyuluhan.

2. Penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan yang selanjutnya disebut

penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku

usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan

dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan

sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas,

efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan

kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

3. Pertanian yang mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan

peternakan yang selanjutnya disebut pertanian adalah seluruh kegiatan yang

meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang

pengelolaan sumber daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan

berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan

manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi

kesejahteraan masyarakat.

Penyuluhan merupakan suatu sistem pendidikan diluar sekolahan untuk

keluarga di pedesaan, dimana mereka belajar sambil berbuat untuk menjadi mau,

tahu dan bisa menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapinya secara baik,

menguntungkan dan memuaskan. Jadi penyuluhan adalah bentuk pendidikan yang

cara, bahan & sarananya disesuaikan dengan keadaan, kebutuhan dan

kepentingan, baik dari segi sasaran, waktu dan tempat (wiriaatmadja).


11

Penyuluhan adalah suatu sistem pendidikan yang bersifat non formal.

Pendidikan itu sendiri adalah suatu proses atau usaha/kegiatan yang ditujukan

untuk mengubah perilaku (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) manusia.

Sebagai suatu sistem pendidikan maka proses yang terjadi dalam kegiatan

penyuluhan adalah proses pembelajaran.

C. Perbedaan antara Penyuluhan Pertanian dengan Paksaan (Coercion),

Penerangan, Propaganda (Campaign), Peniruan (Imitation), dan

Pembujukan (Persuasive).

Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan adalah sistem pendidikan formal tanpa paksaan atau perintah,

yang dapat membimbing para petani kearah kesadaran, memdorong dan

meyakinkan para petani bahwa apa yang telah dianjurkan yang merupakan

petunjuk-petunjuk praktis dibidang pertanian. Jika diikitu atau dipraktekkan akan

membawa ke arah perbaikan, yang meliputi better farming, better business dan

better living. Ciri-ciri penyuluhan yaitu :

1. Dilakukan secara kontinuitas

2. Merupakan kegiatan nyata untuk membantu peninggatan kegiatan yang telah

ada

3. Mendorong dan merangsang melakukan perbaikan sendiri dan secara bersama

4. Mengandung unsur pendidikan

5. Menimbulkan perubahan cara berfikir, cara kerja dan cara hidup.

A. Paksaan
12

Teknik pemaksaan secara langsung. Dengan cara memberikan sanksi

(hadiah atau hukuman) kepada penerima yang melaksanakan atau yang melanggar

anjuran yang diberikan.

Paksaan yaitu : usaha mengatur perilaku orang lain berdasar kekuasaan

yang dimiliki orang yang memaksa dan terkandung ada ancaman badan.

Penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh tidak boleh hanya bersifat

“searah” melainkan harus diupa-yakan berlangsungnya komunikasi “timbal-balik”

yang memusat (convergence) sehingga penyuluh juga dapat memahami aspirasi

masyarakat, manakala mereka menolak atau belum siap menerima informasi yang

diberikan. Hal ini penting, agar penyuluhan yang dilakukan tidak bersifat

“pemaksaan kehendak” (indoktrinasi, agitasi, dll) melainkan tetap menjamin

hubungan yang harmonis antara penyuluh dan mnasyarakat kliennya secara

berkelanjutan.

B. Penerangan

Penerangan dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan yang hanya sekedar

memberitahu tanpa mengharapkan bahwa orang yang diberi penerangan itu akan

menerapkan apa yang telah diberitahukannya.

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :

1. Dilakukan saat diperlukan

2. Kegiatan isidental, sekedar memberitahukan

3. Bersifat penjelasan

4. Tidak kontonuitas
13

5. Tidak mengenal bimbingan lanjutan

6. Tidak mengenal pelayanan yang praktis

C. Propaganda

Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi

memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak yang

mendengar atau melihatnya. Propaganda biasanya dilakukan oleh seorang petugas

atau agen dari suatu lembaga usaha yang memiliki ciri-ciri antara lain :

1. Dilakukan pada saat diperlukan

2. Kegiatan isidentaldi tempat itu sekedar ada kesempatan

3. Bertujuan komersial untuk memperoleh pasaran

4. Tanpa bimbingan lanjutan

D. Peniruan

Misalnya demonstrasi atau percontohan, karena petani lebih mudah

meniru temannya sedesa yang berhasil.

E. Pembujukan (Persuasive)

Secara persuasive atau bujukan, yaitu perubahan perilaku yang dilakukan

dengan cara menggugah perasaan secara bertahap sampai penerima mengikuti apa

yang dikehendaki oleh komunikator.

Pembujukan yaitu usaha merubah perilaku dengan janji imbalan jasa atau

dengan pemberian bantuan. – cepat adopsi cepat hilang bila bantuan dihentikan.
14
i

DAFTAR PUSTAKA

Kelembagaan Ristek Dikti, Diakses https://kelembagaan.Ristekdikt i.go.id


/wpcontent /uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf

Silabus Pertanian, Diakses https://silabus.org/pengertian-pendidikan/ Pada 20 02


2020

https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-16-2006-sistem-penyuluhan-pertanian-
perikanan-kehutanan

https://rivaarifin.blogspot.com/2012/03/perubahan.html

http://cahayapenge-tahu-an.blogspot.com/2013/03/perbedaan-
penyuluhanpenerangan-dan.html

Mardikanto,Totok 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta: UNS PRESS.


Diakses Melalui http://agro-sosial.blogspot.com/2013/05/komunikasi-dalam-
penyuluhan-pertanian.html Pada 20 02 2020

Anda mungkin juga menyukai