Ilmu Pengetahuan
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Rahmat dan Hikmat yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat
Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang
telah memberikan kepada kami berupa motivasi, baik materi maupun moril. Oleh
karena itu, kami bermaksud mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna,
maka dari itu semua kritik dan saran dari manapun datangnya penyusun sangat
harapkan. Karena seperti pepatah “Tiada Gading yang Tak Retak” maka tiada
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………i
Kata Pengantar…………………………………………………………………...ii
Daftar Isi………………………………………………………………………....iii
BAB I PENDAHULUAN
I.3 Tujuan………………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
III.1 Kesimpulan…………………………………………………………12
III.2 Saran………………………………………………………………..12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………13
BAB I
PENDAHULUAN
Pada hakekatnya, manusia memiliki keingintahuan pada setiap hal yang ada
maupun yang sedang terjadi disekitarnya. Sebab manyak sisi kehidupan yang
menjadi pertanyaan dalam dirinya. Oleh sebab itu, timbul pengetahuan (yang
suatu saat) setelah melalui beberapa proses yang beranjak menjadi ilmu.
Manusia diciptakan oleh Tuhan yang Maha Kuasa dengan sempurna, yaitu
dilengkapi dengan akal alat indera. Dengan akal manusia berpikir, dan denagn
manusia mengetahui rasa (pahit, manis, kecut, asing, dan lain sebagainya).
memperoleh ilmu. Akal dan pikiran memproses setiap pengetahuan yang diserap
pengetahuan itu memiliki derajat dan tingkatan. Disamping itu, bisa jadi hal
diketahuinya dan mengenal keadaannya dengan baik, namun, pada hakikatnya, dia
salah memahaminya dan ketika dia berhadapan dengan seseorang yang sungguh-
sungguh mengetahui realitas tersebut, barulah ia menyadari bahwa ia benar-benar
dibutuhkan ilmu atau cabang ilmu yang mengkaji secara spesifik tentang sebuah
objek. Namun, sebelum sampai pada sebuah ilmu tentu dibutuhkan pengetahuan.
I.3 TUJUAN
(knowledge).
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologi ilmu berasal dari bahasa arab ilm yang berarti memahami, mengerti,
atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti
memahami suatu pengetahuan. Misalnya ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-
Menurut kamus, science is the systematic study of the nature and behaviour of the
material and physical universe, based on observation, experiment, and measurement, and
the formulation of laws to describe these facts in general terms, Sains adalah studi
sistematis tentang sifat dan perilaku alam semesta material dan fisik, berdasarkan
is designed to discover information about the natural world in which humans live and
to discover the ways in which this information can be organized into meaningful
patterns. Ilmu pengetahuan adalah kegiatan intelektual yang dilakukan oleh manusia
yang dirancang untuk menemukan informasi tentang dunia alami di mana manusia
hidup dan untuk menemukan cara di mana informasi ini dapat diatur dalam pola yang
bermakna
b) Hatta, Mohammad, menyatakan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang teratur
tentang pekerjaan hokum sebab- akibat dalam suatu golongan masalah yang sama
sifatnya, baik menurut kedudukannya (jika dilihat dari luar) maupun menurut
data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan
d) Thomas Kuhn, Ilmu adalah Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan
e) Dr. Maurice Bucaille, Ilmu adalah Ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan
segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.
f) Ns. Asmadi, Ilmu adalah Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat
dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode
ilmiah).
h) Dr. H. M. Gade, Ilmu adalah Ilmu adalah falsafah. yaitu hasil pemikiran tentang
i) Francis Bacon, Ilmu adalah Ilmu adalah satu-satunya pengetahuan yang valid dan
j) Charles Singer, Ilmu adalah Ilmu adalah suatu proses yang membuat pengetahuan
k) Sonny Keraf & Mikhael Dua, menyatakan bahwa Ilmu adalah keseluruhan sistem
penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut
sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma
a) Objektif, Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan
masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam.
Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji
persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan
tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani
“Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu
objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis
sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu ,
yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu
yang ketiga.
bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º.
ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk
mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan
tertentu pula.
Secara etimologi, pengetahuan berasal dari bahasa inggris knowledge yang berarti
Menurut Notoatmodjo 2007, Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan
penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telingan. Dalam wikipedia dijelaskan; Pengetahuan adalah informasi atau
maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi
tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara
yang sudah ada dan tersedia dan sementara orang lain tinggal menerimanya.
Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang
menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum
a) Pengetahuan Implisit
pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata seperti
keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip. Pengetahuan diam seseorang biasanya sulit
untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis ataupun lesan. Kemampuan berbahasa,
mendesain, atau mengoperasikan mesin atau alat yang rumit membutuhkan pengetahuan
yang tidak selalu bisa tampak secara eksplisit, dan juga tidak sebegitu mudahnya untuk
mengendara sepeda adalah bahwa agar bisa seimbang, bila sepeda oleh ke kiri, maka
arahkan setir ke kanan. Untuk berbelok ke kanan, pertama belokkan dulu setir ke kiri
sedikit, lalu ketika sepeda sudah condong ke kenan, belokkan setir ke kanan. Tapi
mengetahui itu saja tidak cukup bagi seorang pemula untuk bisa menyetir sepeda.
Seseorang yang memiliki pengetahuan implisit biasanya tidak menyadari bahwa dia
implisit seringkali berisi kebiasaan dan budaya yang bahkan kita tidak menyadarinya
b) Pengetahuan Eksplisit
dalam wujud nyata berupa media atau semacamnya. Dia telah diartikulasikan ke dalam
bahasa formal dan bisa dengan relatif mudah disebarkan secara luas. Informasi yang
pengetahuan eksplisit. Bentuk paling umum dari pengetahuan eksplisit adalah petunjuk
penggunaan, prosedur, dan video how-to. Pengetahuan juga bisa termediakan secara
audio-visual. Hasil kerja seni dan desain produk juga bisa dipandang sebagai suatu
c) Pengetahuan Empiris
didapatkan dengan melakukan pengamatan yang dilakukan secara empiris dan rasional.
bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang
ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui
pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering
d) Pengetahuan Rasionalisme
Pengetahuan rasionalisme adalah pengetahuan yang diperoleh melalui akal budi.
a) Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan
manusia.
b) Media
Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Jadi
contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah.
c) Informasi
Pengertian informasi menurut Oxford English Dictionary, adalah "that of which one is
apprised or told: intelligence, news". Kamus lain menyatakan bahwa informasi adalah
sesuatu yang dapat diketahui, namun ada pula yang menekankan informasi sebagai
transfer pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti yang lain
Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, gambar, suara, kode, program
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan pengamatan
merupakan pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan adalah ilmu. Hal ini
mitos.
Contohnya: mitos orang Jawa tentang peristiwa terjadinya pelangi yang dikatakan
yang acapkali rintik-rintik dikatakan sebagai air mata dewi-dewi tadi yang
menangisi salah seorang dewi yang tertinggal di bumi dan tidak bisa kembali ke
mandi. Kisah ini merupakan pengetahuan tipe mitos yang tetap hidup dan
pengetahuan belum tentu menambah ilmu. Ilmu akan bertambah bila pengetahuan
bertambah, dan pengetahuan akan menjadi tidak berguna saat anda tidak
pengetahuan yang di terima. Ilmu adalah praktek dari pengetahuan. Apa yang
berilmu. Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan/ fakta yang tersusun secara logis
dan sistematis dan dapat diukur serta diuji kebenarannya, untuk mendapatkan
BAB III
PENUTUP
III. 1 KESIMPULAN
maka dapat disimpulkan bahwa hubungan ilmu dengan pengetahuan adalah dua
hal yang tidak bias dipisahkan karena untuk memperoleh ilmu dibutuhkan
III. 2 SARAN
Adapun saran dari kami, sehubung dengan bahasan makalah ini untuk mahasiswa
sedapat mungkin mampu memahami dan mengetahui bagaimana hubungan antara ilmu
dan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Hatta, Mohammad. 1960. Alam Pikir Yunani, I dan II. Jakarta: Tintamas.
Edward, Paul. 1972. The Encyclopedia of Phylosophy. New York: Macmillan Publishing