Anda di halaman 1dari 2

Nama : Firazh Ahmadilla Ma’ga

NIM : H041191006
MK : Perkembangan Tumbuhan (A)

Tugas Pekan 11
1. Jelaskan perkembangan dari tumbuhan Pinus merkusii, dari biji sampai menghasilkan gamet jantan
dan betina…?
Pinus merkusii
Pinus merupakan salah satu contoh Gymnosperamae yang
menghasilkan strobilus jantan dan betinanya dalam satu pohon,
dengan kata lain berumah satu. Sama halnya dengan pakis,
pinus juga memiliki dua macam spora, yaitu mikrospora dan
megaspora. Mikrospora dihasilkan di dalam mikrosporangium
sedangkan megaspora dalam megasporangium. Megaspora ini
bersifat haploid dan berkembang sebagai hasil pembelahan
meiosis sel induk spora. Gametofit bersifat endosporik yaitu
berkembang di dalam spora.
Pinus memiliki daur hidup yang khas. Pembuahan
sel telurnya terjadi di dalam jaringan sporofit
induknya. Seperti Gymnospermae pada umumnya,
pinus mempunyai tajuk berbentuk kerucut
(strobilus). Strobilus tersebut merupakan tempat
sporangium (mikrosporangium dan
makrosporangium) yang menghasilkan mikrospora
dan makrospora. Pada reproduksi seksual,
mikrospora (gamet jantan) membelah menghasilkan
serbuk sari (bersel 4) yang akan dilepaskan ke
udara. Sementara itu, sel telur yang berasal dari
pembelahan megaspora juga terbentuk pada
strobilus betina.
Setelah serbuk sari menempel pada strobilus betina
maka terjadi perkecambahan serbuk sari. Serbuk
sari membentuk buluh atau tabung serbuk sari yang
tipis, dengan membawa inti sperma menuju sel
telur (dapat memakan waktu 1 tahun).
Selanjutnya, inti sperma bersatu dan melebur
dengan sel telur membentuk zigot. Zigot
berkembang menjadi embrio dengan mengambil
makanan dari endosperm. Pada saat itu, biji
membentuk struktur tambahan berupa sayap
tipis.
Satu tahun kemudian, kerucut betina melepaskan
bijinya satu persatu. Biji-biji yang bersayap
tersebut menyebar ke tempat-tempat lain
(terbang) dengan bantuan angin. Jika biji sampai pada tempat yang sesuai maka terjadi perkecambahan biji,
sehingga akan terbentuk tumbuhan yang baru.
Berbeda dengan pakis, pada
pinaceae inti mikrospora membelah
2 kali. Secara periklinal
menghasilkan 2 sel protalus jantan
dan sel anteridial. Sel anteridial
membelah secara periklinal
membentuk sel generative dan sel
buluh. Butir polen sekarang
mengandung 4 sel, ini merupakan
awal gametofit yang endosporik dan
pada stadium 4 sel ini butir polen
dilepaskan dari sporangium. Sel
generative kemudian membelah
membentuk sel tangkai sel tubuh
(sel spermatogen).
Setelah polinasi Maka polen tersebut
segera meneruskan perkembangannya.
Megasporangium dilindungi oleh
beberapa integument, kecuali pada bagian
ujung memiliki lubang kecil yang disebut
mikropil. Megasporangium dihasilkan
pada strobilus betina. Inti megaspore
berfungsi mebelah berkali-kali
menghasilkan gametofit betina, diawali
dengan periode inti bebas. Gametofit
betina yang berhadapan dengan mikrofil
akan membentuk arkegonium.
Arkegonium dengan sel telur yang relatif
besar. Gametofit jantan dihasilkan dalam mikrosporofil pada strobilus jantan. Setelah butir polen jatuh pada
mikrofil ditangkap oleh tetes polinasi. Mikrofil kemudian menutup, butir polen berkecmbah. Tabung polen
menembus jaringan nuselus dan masuk ke dalam arkegonium membuahi sel telur yang ada di dalamnya. Sel
telur yang dibuahi menghasilkan zigot. Inti zigot membelah tanpa diikuti pembelahan dinding. Fase ini
disebut periode inti bebas. Setelah terbentuk dinding sel, embrio tumbuh normal. Setelah pembuahan bakal
biji menjadi biji dan bila berkecambah biji akan menghasilkan sporofit yang baru. Pada gymnospermae tidak
terjadi pembuahan ganda. Endosperm terbentuk sebelum terjadi pembuahan. Pembuahannya disebut
sifonogami, karena untuk pembuahan dibutuhkan tabung polen yang membawa gamet jantan.
2. Jelaskan perbedaan cara perkembangan Cycas rumphii dengan Pinus merkusii minimal 3 (tiga)
macam...?
Perkembangbiakan pinus berbeda dengan pakis haji.
Pada pinaceae, inti mikrospora membelah 2 kali secara periklinal menghasilkan 2 sel protalus jantan dan sel
anteridial. Sel anteridial membelah secara periklinal membentuk sel generatif dan sel buluh. Butir polen
mengandung 4 sel, yang merupakan awal fase gametofit yang endosporik dan pada stadium 4 sel ini dilepaskan
dari sporangium. Sel generatif kemudian membelah dan membentuk tangkai sel tubuh (sel spermatogen).

Anda mungkin juga menyukai