Anda di halaman 1dari 1

Siklus Hidup Pinus

1. Pohon pinus mempunyai strobilus jantan dan betina
2. Strobilus jantan mempunyai ratusan mikrospora, sel-sel mikrosporangia mengalami
pembelahan meiosis menghasilkan mikrospora haploid yang berkembang menjadi butiran
serbuk sari(gametofit jantan yang belum dewasa)
3. Strobilus betina mempunyai dua bakal biji pa.a masing-masing sporofil. Masing-masing
bakal biji memiliki megasporangium (nusellus) yang terbungkus dalam lapisan
integumen pelindung dengan sebuah mikrofil
4. Selama penyerbukan serbuk sari yang dihembuskan oleh angin jatuh pada strobilus
betina. Butiran serbuk sari berkecambah dalam bakal biji membentuk tabung serbuk
sari sendiri melalui nusellus. Pembuahan umumnya terjadi lebih dari 1 tahun
setelah penyerbukan
5. Selama 1 tahun tersebut sel induk megaspora dalam nusellus mengalami pembelahan
meiosis untuk menghasilkan 4 sel haploid. Salah satu sel tersebut bertahan hidup sebagai
megaspora yang tumbuh dan membelah berulang-ulang menjadi gametofit betina
yang belum matang (belum dewasa).
6. Di dalam gametofit betina tersebut terdapat dua atau tiga arkegonia yang masing-masing
mempunyai sebuah sel telur
7. Menjelang sel telur tersebut siap dibuahi dua sel sperma telah berkembang pada
gametofit jantan (butiran serbuk sari) dan tabung serbuk sari telah tumbuh melalui
nusellus sampai kegametofit betina. Pembuahan terjadi ketika salah satu sel sperma
bersatu dengan sel telur. Semua sel telur dalam bakal biji dapat dibuahi tetapi pada
umumnya hanya satu zigot yang berkembang menjadi embrio, sedangkan gametofit
betina yang lain akan berkembang menjadi cadangan makanan
8. embrio pinus (sporofit baru) memiliki akar )yang belum sempurna dan beberapa daun
embrionik. embrio tersebut dikelilingi oleh cadangan makanan. Sehingga sebuah biji
pinus terdiri dari embrio (sporofit baru), cadangan makanan dan lapisan yang
mengelilingi biji (diperoleh dari integumen pohon induk/sporofit induk).

Anda mungkin juga menyukai