Percobaan 5
KARYOTIPE KROMOSOM
(SYNDROMA TURNER)
Kelompok : 5
Laboratorium Biologi
Fakultas Sainstek
2020
I. Latar Belakang
Kariotipe manusia tidak normal jika jumlah nya bukan 46 atau terdapat penambahan,
pengurangan atau terjadi penyusunan kromosom yang tidak sesuai. Tipe-tipe abnormalitas
kromosom antara lain, polyploidy merupakan kelainan yang memiliki set kromosom
berlebih. Aneuploidy, kelainan yang kehilangan atau kelebihan set kromosom. Aneuploidy
terbagi dua, monosomi dan trisomi. Monosomi merupakan kelainan yang kehilangan satu
kromosom, sedangkan trisomi, kelainan yang kelebihan satu kromosom. Selain dua tipe
tersebut, masih ada lagi delesi (hilangnya bagian kromosom), duplikasi (bagian kromosom
yang menjadi dua), inversi ( bagian kromosom yang letaknya terbalik), dan translokasi (dua
kromosom yang bertukar bagiannya) (Lewis,2009).
Aberasi yang dapat terjadi di kromosom somatik dan kromosom seks mampu
menimbulkan sindrom atau gejala-gejala tertentu. Sindrom-sindrom tersebut antara lain
sindrom down, sindrom cri du chat, sindrom klinefelter, sindrom turner, dan lain-lain.
Sindrom down terjadi akibat trisomi pada kromosom nomor 21. Sindrom down
mencakupciri-ciri wajah yang khas, tubuh pendek, cacat jantung, kerentanan terhadap infeksi
pernapasan, dan retardasi mental (Campbell dkk, 2008).
Sindrom cri du chat merupakan sindrom yang disebabkan oleh delesi pada salah
satu lengan kromosom nomor 5. Sindrom tersebut diindikasikan dengan suara tangisan saat
bayi mirip seperti suara anak kucing, bentuk wajah tidak wajar, pertumbuhan terhambat,
memiliki perilaku abnormal. Sindrom turner terjadi karena delesi salahsatu pasangan
kromosom X pada wanita. Penderita dicirikan dengan bahu memiliki suatu bagian seperti
sayap, payudara tidak berkembang,intelegensi rendah, tubuh jangkung. Sindrom klinefelter
muncul akibat pada pria kromsom X mengalami penambahan dalam kuantitas. Penderita
memiliki ciri payudara berkembang,tubuhmembulat,ekstrimitas panjang, intelegensi rendah
dan lain-lain (Suryo, 2003).
Penyusunan kariotipe memilik tata caranya tersendiri, yaitu ukuran kromosom,
pola pita, dan letak sentromer. Tata cara penamaan kromosom manusia atau disebut
nomenklatur kromosom memiliki urutan penulisan sebagai berikut :
b. Bahan
- Kertas yang berisi gambar kromosom
V. Cara Kerja
Sindrom Turner atau Turner syndrome adalah kelainan genetik yang terkait dengan cacat
kromosom. Syndrome dengan kariotipe (22AA + X0). Jumlah kromosom 45 dan kehilangan
satu kromosom seks pada kromosom nomor 23. Setiap orang memiliki 23 pasang kromosom,
termasuk kromosom ke-23 yang menentukan jenis kelamin (XY pada pria dan XX pada
wanita). Pada sindrom Turner, cacat terjadi pada kromosom X. Sindrom Turner hanya
mempengaruhi wanita, yang kekurangan beberapa atau kehilangan semua kromosom X yang
dibutuhkan dalam wanita yaitu jumlah kromosomnya ada 45 buah dengan kromosom
seksnya cuma 1 X, bukan XX seperti umumnya. Mereka cenderung akan berperawakan
pendek dan tidak memiliki indung telur yang dapat berfungsi dengan baik. Selain itu dapat
ditemukan gambaran fisik yang lain yang umum terjadi pada kondisi ini, tetapi seluruh
karakter ini jarang muncul seluruhnya pada satu anak. Sekitar 50-60% seseorang sindrom
turner dilaporkan memiliki karyotype 45, X . Sebanyak20-30% seseorang mengalami
kelainan struktur pada kromosom X , seperti cincin, isokromosom pada lengan panjang dan
delesi parsial lengan pendek dan 30-40% memiliki pola mosaic (karyotype yang memiliki
dua atau lebih tipe sel yang khas.
1. Satu kromosom
Kehilangan satu kromosom X seluruhnya terjadi di dalam sperma ayah atau sel
telur ibu. Ini terjadi di setiap sel tubuh, semuanya hanya memiliki satu kromosom
X.
2. Mosaik
Dalam beberapa kasus, kesalahan terjadi selama pembagian sel pada tahap awal
perkembangan janin. Ini menyebabkan beberapa sel di dalam tubuh memiliki
salinan kromosom X yang dimodifikasi. Yang lainnya bisa saja memiliki hanya
satu salinan kromosom X, atau satu yang lengkap dan satu yang diubah.
3. Kromosom X yang abnormal
Bagian abnormal dari salah satu kromosom X mungkin terjadi. Sel memiliki satu
salinan lengkap dan satu yang diubah. Kesalahan ini dapat terjadi pada sperma
atau sel telur dengan semua sel memiliki satu salinan lengkap dan satu salinan
yang diubah. Kesalahan mungkin juga dapat terjadi pada pembelahan sel dalam
perkembangan awal janin, sehingga hanya beberapa sel yang mengandung bagian
abnormal atau hilang dari salah satu kromosom X.
4. Material kromosom Y
Dalam beberapa kasus sindrom Turner, sejumlah sel memiliki salinan kromosom
X dan sel lainnya membawa salinan kromosom X dan Y. Individual ini akan
tumbuh secara biologis menjadi anak perempuan, tapi kehadiran material
kromosom Y meningkatkan risiko jenis kanker bernama tumor jaringan alat
kelamin primer yang disebut gonadoblastoma.
VII. Kesimpulan