Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Praktikum Genetika

Dosen Pengampu:
Ukit, M.Si
Milla Listiawati, M.Pd.

Oleh:
Kelompok 3
1. Marwan Fadlu Rohman (1172060057)
2. Meli Ameliawati (1172060060)
3. Mohamad Hasbi Romli (1172060064)
4. Natsa Ulfianingsih (1172060077)
5. Neli Karomah (1172060079)
Kelas VIB

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2020
Judul Praktikum : Keanekaragaman Makhluk Hidup
Hari/Tanggal : Kamis, 30 April 2020
Tujuan Praktikum : Setelah melakukan pengamatan terhadap hewan atau tumbuhan
mahasiswa diharapkan:
1. Mampu mendeskripsikan berbagai variasi pada hewan dan
tumbuhan.
2. Mampu menyimpulkan dan mengkombinasikan hasil pengamatan.

A. Landasan Teori

Keanekaragaman merupakan dasar ciri–ciri makhluk hidup. Adanya


keanekaragaman genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap
lingkungannya. Keanekaragaman tidak hanya terjadi pada tumbuhan dan hewan saja tetapi
juga manusia. Namun pada manusia, keanekaragaman yang terjadi hanya pada tingkat gen
dan berkaitan dengan pewarisan sifat. Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-
ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip atau sifat yang tampak (Cummings,
2011:34).
Keanekaragaman tersebut memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan
oleh gen. Faktor genotif yang berinteraksi dengan faktor lingkungan memunculkan sifat
yang tampak atau fenotif. Karena lingkungan yang berbeda, sifat yang muncul pada tanaman
dapat berbeda meskipun genotifnya sama. Jadi, gen yang sama menampakkan sifat yang
berbeda karena lingkungannya yang berbeda (Sudjadi, 2005:22).
Menurut Syamsuri (2004), Penyebab timbulnya keanekaragaman variasi adalah
sebagai berikut:
1. Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat
kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel kesel lainnya.
2. Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor lingkungan
seperti intensitas cahaya, kelembaban, pH, temperatur, kesuburan tanah.
Variasi lingkungan tidak diwariskan ke keturunannya. Fenotip dapat dikatakan
sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur atau sifat yang nyata yang dmiliki oleh
organisme. Ciri itu tampak oleh mata, seperti warna kulit atau tekstur rambut. Fenotip dapat
juga diuji untuk identifikasinya, seperti pada penentuan angka respiratoris atau uji serologi
tipe darah. Fenotip merupakan hasil produk-produk gen yang diekspresikan di dalam
lingkungan tertentu. Namun, gen memiliki batasan-batasan di dalamnya sehingga lingkungan
dapat memodifikasi fenotip Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu [ CITATION
Sta83 \l 1057 ]. Genotip yang terekpresikan menampakan fenotip pada suatu individu.
Genotip yang melibatkan alel-alel pada suatu lokus tunggal dapat menghasilkan genotip
yang homozigot. Keturunan homozigot dapat dihasilkan dari galur murni. Perpaduan
heterozigot dihasilkan dari alel yang berbeda (Millan, 2010:51)
Keragaman ditemui pada hampir semua karakter dari yang paling gampang sampai
yang paling sulit seperti tinggi, lebar, besar, berat, volume, ukuran, bentuk. Menurut tolok
ukurnya variasi dapat dibagi variasi yang bersifat kuantitatif seperti tinggi, berat dan
sebagainya. Ingat tinggi seseorang bervariasi dengan selisih milimeter, sejak dari orang yang
paling tinggi sampai dengan yang paling rendah. Karena itu sifat kuantitatif bersifat
”kontinum”. Variasi yang bersifat kualitatif seperti golongan darah, warna kulit, warna
bunga, bentuk permukaan biji dan sebagainya. Ingat antara antara golongan darah dan warna
tidak terdapat selisih antaranya yang dapat diukur, karena itu sifat kualitatif disebut juga
diskontinum (Kimball, 1994:53).

B. Alat dan Bahan

Tabel 1. Alat yang Digunakan dalam praktikum


No Nama Alat Kegunaan Jumlah
1 Buku Untuk mencatat data 1 per anggota kelompok
2 Pulpen Untuk mencatat data 1 per anggota kelompok
3 Penggaris Untuk pembuatan tabel 1 per anggota kelompok
4 Laptop Mengolah data 1 per anggota kelompok

Tabel 2. Bahan yang Digunakan dalam praktikum


No Nama Bahan Kegunaan Jumlah
1 Ayam A (Gallus sp.) Sebagai 1 ekor
sampel
2 Ayam B (Gallus sp.) Sebagai 1 ekor
sampel
3 Ikan Cupang A (Beta imbellis) Sebagai 1 ekor
sampel
4 Ikan Cupang B (Beta imbellis) Sebagai 1 ekor
sampel
5 Kucing Persia (Felis catus) Sebagai 1 ekor
sampel
6 Kucing Kampung (Felis silvestris) Sebagai 1 ekor
sampel
7 Bunga Kertas A (Bouganville Sebagai 1 buah
spectabilis) sampel
8 Bunga Kertas B (Bouganville Sebagai 1 buah
spectabilis) sampel
9 Cengkeh (Syzigium aromaticum) Sebagai 1 buah
sampel
10 Jambu Air (Syzigium aqueum) Sebagai 1 buah
sampel

C. Langkah Kerja

.h ukantw yangutm buhankdig unak(m


dityen1 h lukhidn,w
ar up)akr an
danci rikhas lainy adim ati.

dayngp3.H rivatesdlm bpn a.F otpengm


siy dibuatm
ngelhc at yadi2. tenukagdSifm ndiam khlucr ati,dkhup.jm l yangvrihm k telahuksi
dia pokunirat,hsdm tukm
kelom padlieng em prjaontk. elas cuhi kupbadyh nyakugdim sl ntukm aisebg. embraikny ikan
D. Hasil Pengamatan

Tabel.1 Hasil Pengamatan pada Genus Syzigium : Cengkeh (Syzigium aromaticum)dan Jambu air (Syzigium aqueum)

PERBEDAAN

Aspek Variasi Keterangan

Cengkeh (Syzigium aromaticum) Jambu air (Syzigium aqueum)

Batang  Ukuran Panjang 10-15 m. Panjang 3-10 m.

Daun  Bentuk  Berbentuk lonjong,  Bentuk lonjong membulat


 Ujung  ujung runcing  Ujung tumpul
 Pangkal  pangkal runcing.  pangkal membulat,

Buah  Ukuran  Buah relatif lebih kecil  Relatif lebih besar


 Jumlah  Jumlah buah lebih banyak  Jumlah buah lebih sedikit
 Bentuk  berbentuk lonjong  berbentuk lonceng
 Aroma  beraroma khas menyengat  aroma khas tidak menyengat
 Rasa  rasa sepat  Memiliki rasa manis-sepat
 Warna  hijau kekuningan saat masih  berwarna hijau saat masih muda
muda  warna merah saat buah matang
 hijau kemerahan saat matang.

PERSAMAAN

Batang Batang berkayu kulit batang mudah terkelupas


Daun Daun tunggal, tidak memiliki stipula, permukaan mengkilat.

Bunga Bunga majemuk, terdapat bagian seperti sikat

Akar Akar tunggang

Tabel 2. Hasil Pengamatan pada Ikan Cupang (Beta imbellis)

N Nama Spesies Sifat yang diamati Variasi Sifat Keterangan


o
1. Ikan Cupang A (Beta imbellis) Bentuk Sirip Punggung Membentuk seperti kipas Lebar, Terang berwarna hijau tosca
(Dorsal)
2. Ikan Cupang B Bentuk Sirip Punggung Membentuk seperti kipas Lancip, Terang berwarna biru keunguan
(Beta imbellis) (Dorsal)
3. Ikan Cupang A (Beta imbellis) Bentuk Sirip Perut Lancip Lebar
(Ventral)
4. Ikan Cupang B Bentuk Sirip Perut Lancip Tipis
(Beta imbellis) (Ventral)
5. Ikan Cupang A (Beta imbellis) Warna Tubuh Hijau Tosca Mengkilat dan terang
6. Ikan Cupang B Warna Tubuh Biru Kehitaman Mengkilat dan terang
(Beta imbellis)
7. Ikan Cupang A (Beta imbellis) Bentuk Ekor Membulat seperti kipas Melebar dan Panjang
8. Ikan Cupang B Bentuk Ekor Membulat seperti kipas Kurang melebar Agak pendek
(Beta imbellis)
9. Ikan Cupang A (Beta imbellis) Panjang Tubuh 4,3 cm Mengkilat dan terang
1 Ikan Cupang B Panjang Tubuh 4 cm Mengkilat dan terang
0. (Beta imbellis)

Tabel 3. Hasil Pengamatan pada Bunga Kertas (Bouganville spectabilis)


N Jenis tanaman Variasi Jumlah Keterangan
o
1 Bunga kertas (Bouganville  Bentuk  lonjong
spectabilis) A  Warna 1  orange
 ukuran  4,9 cm
2 Bunga kertas (Bouganville  Bentuk  lonjong
spectabilis) B  Warna 1  pink
 ukuran  4,5 cm

Tabel 4. Hasil Pengamatan pada Gallus sp

No Nama Spesies Sifat yang Diamati Variasi Sifat Keterangan


1. Gallus sp. A Warna bulu Hitam dan Orange Warna orange dominan daripada warna hitam
Gallus sp. B Hitam dan Putih Warna hitam lebih dominan daripada warna putih
2. Gallus sp. A Ukuran badan Besar Badan besar dengan kelas berat
Gallus sp. B Kecil Badan kecil dengan kelas ringan
3. Gallus sp. A Jumlah kaki Dua Kaki terlihat kokoh dan cukup besar
Gallus sp. B Dua Kaki terlihat kecil (ramping)
4. Gallus sp. A Bentuk wajah Lonjong Bentuk wajah lonjong dan cukup besar
Gallus sp. B Lonjong Bentuk wajah lonjong dan kecil
5. Gallus sp. A Ekor Panjang Ekor panjang dan mengrah ke bawah
Gallus sp. B Pendek Ekor pendek dan mengarah ke atas
6. Gallus sp. A Warna jengger Merah Jengger cukup besar dan berwarna merah
Gallus sp. B Merah muda Jengger kecil dan berwarna merah muda
7. Gallus sp. A Tipe jengger Singel Jengger bertipe Singel
Gallus sp. B Pea Jengger bertipe Pea

Tabel 5. Hasil Pengamtan pada Kucing persia (Felis catus) dan Kucing kampung (Felis silvestris)

No Nama Spesies Sifat yang Variasi Sifat Keterangan


. Diamati
1. Kucing persia Warna, 1. Warna= abu. Pada kucing persia, lebih cenderung besar dan
(Felis catus) ukuran, dan 2. Ukuran= besar dan gemuk, bulunya bulunya lebat, panjang tidak mudah rontok. Bola
bentuk panjang. mata pada kucing persia dan kucing kampung sama,
3. Bentuk= pada kepala berbentuk sama-sama mempunyai bola mata hitam.
persegi lima, garis bibirnya tertarik
keatas seolah-olah memiliki wajah
cabi, serta bulunya sangat lebat,
dan halus, bentuk kakinya pendek
dan gemuk serta ekornya pendek
dan berbulu lebat.
2. Kucing kampung Warna 1. Warna= memiliki tiga warna (abu, Pada kucing kampung, lebih cenderung kecil dan
(Felis silvestris) ukuran dan hitam, dan putih). ramping,bulunya tidak terlalu tebal dan mudah
bentuk 2. Ukuran= kecil, ramping, dan rontok. Bola mata pada kucing persia dan kucing
bulunya pendek-pendek. kampung sama, sama-sama mempunyai bola mata
3. Bentuk= kepalanya bulat dan kecil, hitam.
garis bibir rata, bulunya tidak lebat
dan kasar, bentuk kakinya panjang
dan ramping, serta ekornya
panjang.
E. Pembahasan

Karakteristik komunitas pada suatu lingkungan adalah keanekaragaman. Makin


beranekaragam komponen biotik, maka makin tinggi keanekaragaman. Sebaliknya makin
kurang beranekaragaman maka dikatakan keanekaragaman rendah Keanekaragaman
tumbuhan merupakan keanekaragaman spesies tumbuhan yang menempati suatu ekosistem
[CITATION Erl13 \l 1033 ].

Keanekaragaman dikenal juga dengan istilah “variasi”. Ada dua faktor penyebab
keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif
konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif
stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Lingkungan atau faktor eksternal seperti
makanan, suhu, cahaya matahari, kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama
faktor menurun yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip
suatu individu. Dengan demikian fenotip suatu individu merupakan hasil interaksi antara
genotip dengan lingkungannya [CITATION Cam04 \l 1033 ].

Berdasarkan analisis data hasil pengamatan diatas, dari berbagai hewan dan
tumbuhan yang telah diteliti, didapatkan berbegai macam variasi pada setiap spesiesnya.
Spesies yang diamati antara lain: cengkih dengan jambu air, ikan cupang, bunga kertas,
ayam, dan kucing persia dengan kucing kampung. Keanekaragaman yang diamati yaitu pada
tumbuhan dan hewan dalam tingkat genus dan spesies.

Pada pengamatan keanekaragaman antara cengkeh dan pohon jambu yang mana
keduanya berada dialam genus yang sama yaitu syzgium, terdapat beberapa persamaan dan
perbedaan yaitu pada batang, daun, bunga, buah, dan akarnya. Pada batangnya, terdapat
perbedaan ukuran. Pada daun terdapat perbedaan pada bentuk, ujung, dan pangkalnya.
Sedangkan pada buahnya terdapat perbedaan pada banyak aspek, diantaranya adalah ukuran,
jumlah, bentuk, aroma, rasa, dan warna. Pada bunga dan akarnya, kedua spesies ini memiliki
persamaan yaitu bunganya yang majemuk dan akarnya yang tunggang.

Berdasarkan data hasil pengamatan diatas maka didapat pada setiap spesies yang
meiliki varietas yang berbeda memiliki perbedaan yang berbeda pula. Contohnya pada
spesies ikan cupang, bunga kertas, dan ayam yang terdapat pada spesies yang sama namun
berbeda varietas. Ikan cupang memiliki persamaan pada bentuk sirip punggung, bentuk sirip
perut, dan bentuk ekornya. Namun ikan cupang memiliki perbedaan yang menjadi
keanekaragamannya pada warna tubuhnya.
Pada bunga kertas yang berbeda varietas terdapat persamaan pada bentuknya yaitu
berbentuk lonjong. Bunga kertas memiliki variasi pada warnanya yaitu orange dan pink, dan
variasi pada ukurannya yaitu 4,9 dan 4,5 cm. Di alam bunga kertas memiliki banyak varian
warna seperti nila, ungu, orange, putih dan merah. Bunga kertas memiliki warna daun yakni
hijau, yang didukung dari kandungan klorofil pada semua jenis daun bunga, untuk melakukan
proses fotosintesis. Untuk ukurannya, Panjang dari daun bougenville berkisar antara 4 – 5
cm, dan lebar daun bougenville berkisar antara 3 – 5 cm dengan luas rata-rata berkisar pada
angka 12 – 25 cm2.

Sedangkan pada ayam yang telah diamati, pada satu varietas memiliki persamaan
pada jumlah kakinya yaitu dua, dan pada bentuk wajahnya yang lonjong. Sedangkan
perbedaan pada spesies ayam ini terletak pada banyak aspek yaitu warna bulu, ukuran badan,
ekor, warna jengger, dan tipe jengger. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh
faktor internal yaitu berupa gen, dan oleh faktor eksternal yaitu berupa makanan, lingkungan,
dan lain-lain.

Selain keanekaragaman pada spesies di atas, terdapat pula keanekaragaman yang


dapat dilihat antara kucing persia dan kucing kampung. Berdasarkan data yang diperoleh dari
hasil pengamatan dapat dilihat bahwa keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok
pada pada warna rambut, ukuran badan, dan bentuk kepalanya. Perbedaan yang sangat
mencolok tersebut sangat menunjukkan keanekaragaman pada kucing.

Perbedaan terdapat pada individu-individu tersebut terjadi pada tingkatan gen.


Variasi organisme ini terjadi karena adanya beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor eksternal dapat berupa sinar matahari, cahaya, makanan, kelembaban, dsb.
Faktor tersebut akan mempengaruhi faktor internal (faktor menurun yang diwariskan) yaitu
adanya pengaruh lingkungan terhadap fenotip suatu individu. Hal tersebut pada akhirnya
menyebabkan perbedaan genotip pada sifat tertentu yang dimiliki setiap individu sehingga
memiliki fenotip (penampakan) yang berbeda-beda [ CITATION ASa94 \l 1033 ].
F. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dapat disimpulkan bahwa:
1. Keanekaragaman pada makhluk hidup memperlihatkan adanya perbedaan atau variasi
bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat lainnya di antara organisme. Organisme yang
dimaksud dapat berupa hewan, tumbuhan maupun manusia itu sendiri. Variasi terbentuk
mulai dari satuan tingkatan gen, jenis hingga ekosistem. Ada dua faktor penyebab
keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor luar relatif stabil
pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Lingkungan atau faktor eksternal seperti
makanan, suhu, cahaya matahari, kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-
sama faktor menurun yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap
fenotip suatu individu.
2. Pada pengamatan di atas spesies yang diamati antara lain cengkih dengan jambu air, ikan
cupang, bunga kertas, ayam, dan kucing persia dengan kucing kampung.
Keanekaragaman yang diamati yaitu pada tumbuhan dan hewan dalam tingkat genus dan
spesies. Terdapat berbagai variasi diantaranya variasi bentuk, warna, rambut, ukuran pada
hewan dan variasi jumlah, bentuk, aroma, dan rasa pada tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A., & Reece, J. B. (2004). Biologi. Jakarta: Erlangga.


Cummings, M. R. (2011). Human Heredity: Principles and Issues, Nineth Edition . New
York: Brooks/Cole Cengage Learning.
Erlinda, & dkk. (2013). Dinamika Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Pasca Pertanaman
Padi. . Malang: Universitas Brawijaya.
Kimball, J. W. (1994). Biologi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Millan, M. (2010). Human Biology Eighth Edition. New York: Brooks/Cole Cengage
Learning.
Salam, A. (1994). Keanekaragaman genetik. Yogyakarta: Andi Offset.
Stansfield, W. D. (1983). Genetika Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Sudjadi, B. (2005). Biologi. Surabaya: Yudhistira.
Syamsuri, I. (2004). Biologi. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai