Anda di halaman 1dari 15

PENGENALAN MUTAN DROSOPHILA

LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Genetika dosen pengampu:
Dr. Hj. Sri Anggraeni, M.S., Drs. Suhara, M.Pd., Dr. Hj. Diah Kusumawaty, M.Si.,
dan Dr. H. Riandi, M.Si.

oleh:
Pendidikan Biologi 2015
Kelompok 1A

Husna Dita Rahmah (1505468)


Mutmaina Bauw (1404471)
Naufal Ahmad Muzakki (1505601)
Resti Wulandari (1500510)
Suchi Handayani K (1506770)
Zakia Nurhasanah (1505985)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
A. Judul
Laporan Praktikum Pengenalan Mutan Drosophila.
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari, tanggal : Selasa, 7 Maret 2018
Waktu : Pukul 07.00 - 09.30 WIB
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Gedung JICA FPMIPA UPI
C. Latar Belakang
Drosophila melanogaster merupakan salah satu spesies dari lalat buah. Lalat
buah biasa digunakan dalam berbagai percobaan didalam laboratorium
dikarenakan sangat mudah berkembang biak dan satu perkawinan bisa
menghasilkan ratusan keturunan setiap dua minggu. Drosophila melanogaster
hanya memiliki empat pasang kromosom yang muda dibedakan dengan
mikroskop cahaya (Campbell dkk, 2008: 311).
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada sekuens DNA di dalam suatu
proses (Lewis, 2003: 6). Sebuah Mutasi terjadi ketika gen DNA rusak atau
berubah sedemikian rupa untuk mengubah pesan genetik yang dibawa oleh gen
itu. Mutagen mengubah urutan basa dalam gen DNA di sejumlah cara, yaitu,
meniru basa nukleotida yang benar dalam molekul DNA, tetapi gagal untuk
pasangan basa benar selama replikasi DNA. Menghapus bagian dari nukleotida
(seperti kelompok amino pada adenin), kembali menyebabkan pasangan basa
yang tidak tepat selama replikasi DNA. Menambahkan kelompok hidrokarbon ke
berbagai nukleotida, juga menyebabkan pasangan basa yang salah selama
replikasi DNA (J.Blamire, 2000). Mutan adalah suatu variasi dari ekspresi gen
yang muncul dari hasil mutase (Lewis, 2003: 79).
Morfologi umum dari Drosophila melanogaster normal adalah, memiliki
warna tubuh coklat muda keabu-abuan, warna mata merah-bata, dan panjang
sayap melebihi panjang tubuh. Selain itu, Drosophila melanogaster memiliki
rambut halus pada tubuhnya (Markow & O’Grady, 2006: 67─78).
Ada beberapa cara untuk membedakan antaran Drosophila melogaster jantan
dan betina. Salah satunya adalah metode melihat rambut halus pada kaki depan,
Drosophila jantan memiliki sepetak bulu (bit hitam di atas) pada kaki depan
mereka, yang digunakan selama perkawinan atau perisalangan, dan Drosophila
betina tidak. Jika memiliki sisir seks, itu adalah laki-laki. Metode ini mungkin
yang paling akurat, tapi jarang digunakan untuk Drosophila seks dalam praktek
(M. Ashburner. 1989: 30). Drosophila betina umumnya lebih besar dibandingkan
jantan (tapi ini mungkin berbeda dengan usia, budaya, kondisi, dan latar
belakang genetik) Drosophila betina memiliki perut dengan ujung runcing
sedangkan perut Drosophila jantan bulat, tambahan perut Drosophila jantan
cenderung meringkuk ke dalam. Genitalia eksternal jantan (epandrium) lebih
besar, kompleks, dan lebih gelap dari betina (S. Chyb, N. Gompel, 2013).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengamatan Drosophila melanogaster
antara lain jenis kelamin, keadaan mata, keadaan sayap, dan warna tubuh, serta
pengmatan bagian tubuh lainnya seperti bristle (rambut halus) dan haltere (S.
Chyb, N. Gompel, 2013).
Drosophila melanogaster memiliki banyak jenis mutan, salah satunya adalah
pada warna mata terdapat jenis warna putih (white), scarlet atau merah tua, atau
cokelat kehitaman (sepia). Mutasi yang terjadi pada bentuk mata antara lain
adalah bentuk lonjong dan besar (Roughoid), mata tereduksi (lobe), tidak
memilik mata (eyemissing), dan mata sipit (barr). Mutasi pada warna tubuh
terdiri atas mutan Drosophila melanogaster hitam (black), kuning (yellow) atau
cokelat tua (ebony). Mutasi yang terjadi pada sayap Drosophila melanogaster
dibedakan menjadi sayap curly (melengkung ke atas), taxi (panjangnya terentang
menjauhi tubuh), miniature (sayapnya terbentang sepanjang tubuh), dan dumpy
(keadaan sayap terbelah) (Hartwell, 2010: 217─218).
Sifat pada Drosophila melanogaster biasanya dibedakan berdasarkan seks,
warna tubuh, warna mata, bentuk sayap, dan lainnya. Drosophila melanogaster
normal/wild type dan mutan biasanya memiliki perbedaan dalam penulisan
notasinya. Sebagai contoh, fenotip warna tubuh suatu Drosophila melanogaster
adalah ebony, sedangkan yang normal biasanya berwarna abu abu. Ebony adalah
warna hasil kromosom resesif, maka disimbolkan dengan huruf e kecil,
sedangkan untuk sifat mutan hasil kromosom dominan ditulis dengan huruf
capital (misalnya mata Barr ditulis B). Pada jenis wild type, penulisan notasinya
ditandai dengan simbol “+” yang dikombinasikan dengan alel mutan (sebagai
contoh e+), maka penulisan notasinya menjadi e+ e+ (atau hanya ++). Untuk
mutannya dapat ditulis e e. Urutan penulisan notasi, yaitu pertama jenis seks,
kedua keadaan mata, ketiga keadaaan sayap, dan keempat warna tubuh (Hewitt,
2010: 2).
Contoh penulisan notasi pada mutan Drosophila melanogaster, sebagai
berikut, ditemukan lalat buah jantan, mata cokelat, sayap lebih panjang dari
ukuran tubuh, dan warna tubuh cokelat keabu-abuan. Maka penulisan notasi lalat
buah tersebut adalah ♂ SeSe m+m+ e+e+ (King dkk, 2001: 200).
D. Tujuan
1. Mengidentifikasi tipe-tipe mutan Drosophila berdasarkan pengamatan
fenotip morfologinya.

E. Metode Penelitian
1. Alat dan Bahan
Tabel E1. Alat yang digunakan
No Nama Alat Jumlah
1 Mikroskop stereo dan Monokuler 1 unit
2 Kaca obyek dan kaca penutup 1 unit
3 Botol Eterisasi 1 botol
4 Cawan petri re-eterisasi Beberapa unit
5 Jarum serangga 1 unit

Tabel E2. Bahan yang digunakan


No. Nama Bahan Jumlah
1. Stock mutan Drosophila 1 botol
2. Ether 1 botol
3. Larutan Detergen 1 ember kecil
2. Langkah Kerja

Dengan hati-hati, Setelah dibius


Drosophila tipe sebagian mutan mutan dimasukkan
mutan disediakan dibius dan dijaga ke cawan petri
dari botol stock agar mutan tidak untuk diamati
terlepas ke luar. morfologinya.

Hasil pengamatan
Pengamatan
Mutan yang telah ditabulasikan dan
dilakukan secara
diamati dimasukkan setiap tipe mutan
cermat dengan selalu
ke dalam larutan dideskripsikan
membandingkan
detergen berdasarkan hasil
dengan tipe liar
pengamatan

Diagram E1. Langkah kerja pengenalan mutan Drosophila


F. Hasil Pengamatan
Tabel F3. Hasil pengamatan praktikum pengenalan mutan Drosophila

Nomor Warna
Sex Warna Mata Kondisi Sayap Tipe Mutan Foto Pengamatan
Spesimen Tubuh

Cokelat Eye Missing


1 Jantan - Normal
(Normal) (EYM)

Gambar 1. Drosophila mutan tipe EYM


(Dok. Kelompok 1A, 2017)

Yellow white
2 Betina Kuning Putih Normal
(YW)

Gambar 2. Drosophila mutan tipe YW


(Dok. Kelompok 1A, 2017)

Cokelat Sephia
3 Jantan Coklat Normal
(Normal) (se)

Gambar 3. Drosophila mutan tipe se


(Dok. Kelompok 1A, 2017)
Nomor Warna
Sex Warna Mata Kondisi Sayap Tipe Mutan Foto Pengamatan
Spesimen Tubuh

Cokelat Merah Vestigeal


4 Jantan Tereduksi
(Normal) (Normal) (vg vg)

Gambar 4. Drosophila mutan tipe vg vg


(Dok. Kelompok 1A, 2017)

Merah Ebony
5 Betina Hitam Normal
(Normal) (e)

Gambar 5. Drosophila mutan tipe e


(Dok. Kelompok 1A, 2017)

Black
6 Betina Hitam Merah terang Normal
(bb)

Gambar 6. Drosophila mutan tipe bb


(Dok. Kelompok 1A, 2017)
Nomor Warna
Sex Warna Mata Kondisi Sayap Tipe Mutan Foto Pengamatan
Spesimen Tubuh

Cokelat Merah Taxy


7 Jantan Sayap selalu terbuka
(Normal) (Normal) (tx tx)

Gambar 7. Drosophila mutan tipe tx tx


(Dok. Kelompok 1A, 2017)

Cokelat Merah Curly


8 Jantan Sayap keriting
(Normal) (Normal) (cu cu)

Gambar 8. Drosophila mutan tipe cu cu


(Dok. Kelompok 1A, 2017)

Cokelat Merah Normal


9 Jantan Normal
(Normal) (Normal) (GG)

Gambar 9. Drosophila mutan tipe GG


(Dok. Kelompok 1A, 2017)
Nomor Warna
Sex Warna Mata Kondisi Sayap Tipe Mutan Foto Pengamatan
Spesimen Tubuh

White
10 Betina Putih Putih Normal
(ww)

Gambar 10. Drosophila mutan tipe ww


(Dok. Kelompok 1A, 2017)

Cokelat Merah Miniature


11 Jantan Normal
(Normal) (Normal) (m)

Gambar 11. Drosophila mutan tipe m


(Dok. Kelompok 1A, 2017)
G. Pembahasan
1. Eyemissing (eym)
Drosophila melanogaster yang mengalami mutan eyemissing memiliki ciri-
ciri utama yaitu tidak mempunyai organ mata, sesuai dengan nama jenis
mutannya. Setelah diamati melalui mikroskrop, memang terlihat jelas bahwa
pada lalat yang mengalami mutan eym ini tidak terlihat dengan jelas organ
matanya. Keadaan mata terlihat sama warnanya dengan bagian tubuh di
sekitar matanya. Jadi tidak ada yang mencirikan bagian mata di sana. Mata
hanya terlihat seperti bentuk titik. Mutan ini dapat terjadi karena kesalahan
ketika sel yang seharusnya dibentuk untuk menjadi mata menjadi tidak
terbentuk sama sekali dan akhirnya terjadi mutasi (Russel, 1994). Tipe mutan
ini terjadi pada kromosom ke empat dengan lokasi pautan berjarak 2,0 unit
dari salah satu ujung kromosom (4 – 2,0).
2. Yellow White
Tipe mutan kedua yang kami amati yaitu yellow white hal ini dilihat dari
warna tubuh yang berwana kuning tua. Drosophila ini memiliki kondisi sayap
yang membentang, warna mata merah, dan jenis kelamin pada Drosophila ini
adalah betina ditunjukan dengan bagian ujung abdomen yang meruncing
dengan 7 segmen.
3. Sephia (se)
Pada saat mengamati jenis mutan sephia, yang terlihat adalah terdapat
perbedaan antara Drosophila melanogaster yang normal dengan Drosophila
melanogaster yang mengalami mutan sephia (se) adalah pada warna matanya.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa pada Drosophila normal, warna mata
adalah merah. Tetapi, pada Drosophila yang mengalami jenis mutan sephia,
warna mata menjadi coklat hingga kehitaman. Hal ini dapat terjadi karena
mutan kelebihan pigmen sepiapterin (Russell, 1994). Jenis mutan sephia (se)
terjadi karena adanya mutasi pada kromosom ketiga dengan lokasi pautan
berjarak 26 unit dari salah satu ujung kromosom (3 – 26).
4. Vestigeal (vg)
Mutasi pada Drosophila dapat terjadi pada bagian sayap. Salah satu jenis
mutan yang kami amati adalah jenis mutan vestigeal. Berdasarkan hasil
pengamatan, terlihat perbedaan yang spesifik antara Drosophila normal
dengan Drosophila mutan pada bagian sayapnya. Sayap pada mutan ini
terlihat lebih pendek. Bahkan ukuran panjang antara sayap normal dengan
sayap jenis mutan vestigeal (vg) ini terlihat berbeda jauh. Jika pada sayap
normal ukuran panjangnya melebihi panjang tubuh Drosophila, maka kondisi
sayap pada jenis mutan vestigeal terlihat sangat tereduksi lebih dari 2/3 bagian
sayap. Karena adanya mutasi ini, dapat dipastikan bahwa Drosophila yang
mengalami mutan ini tidak dapat terbang. Jenis mutan ini terjadi karena
adanya mutasi pada kromosom kedua dengan lokasi pautan berjarak 67,0 unit
dari salah satu ujung kromosom (2 – 67,0).
5. Ebony (e)
Pada saat pengamatan, kami mengamati seekor Drosophila yang memiliki
warna tubuh yang unik. Jika pada umumnya warna tubuh Drosophila adalah
coklat, tidak dengan Drosophila mutan yang kami amati. Warna tubuhnya
dominan hitam (khususnya bagian ventral abdomen). Drosophila mutan ini
memiliki kesalahan pada gen yang berfungsi untuk membangun pigmen yang
memberi warna pada tubuh Drosophila normal. Jenis mutan ini terjadi karena
adanya mutasi pada kromosom ketiga dengan lokasi pautan berjarak 70,7 unit
dari salah satu ujung kromosom.
6. Black
Tipe mutan keenam yang kami amati yaitu tipe black. Secara keseluruhan
lalat yang memiliki mutan black memiliki warna tubuh hitam pekat, dengan
warna mata dan bentuk sayap normal. Hal tersebut diakibatkan oleh
kerusakan pada kromosom nomor 2 lokus 48,5 yang menyebabkan
keabnormalan warna badan, kaki, dan urat sayap yang menghitam namun
tidak mengkilap.
7. Taxi (tx)
Selain jenis vestigeal, kami juga mengamati Drosophila melanogaster yang
mengalami mutasi pada sayap dengan jenis mutan yang berbeda. Setelah
diamati dengan menggunakan kaca pembesar (lup), sudah terlihat jelas bahwa
bentuk sayap pada Drosophila mutan ini mengalami keanehan. Tidak seperti
Drosophila normal yang dapat merapatkan kembali sayap mereka setelah
terbang, Drosophila mutan ini tidak dapat merapatkan sayap mereka.
Sayapnya membentang sekitar 75% dari axis tubuh (Tim Dosen Genetika,
2015). Sayap pada mutan ini akan terus terbentang ketika terbang maupun
hinggap (Russell, 1994). Jenis mutan ini terjadi karena adanya mutasi pada
kromosom ketiga dengan lokasi pautan berjarak 91 unit dari salah satu ujung
kromosom.
8. Curly (cu)
Tipe curly terjadi karena kecacatan kromosom nomer 3, lokus 50. Pada tipe
ini gen culry merupakan gen dominan yang memunculkan bentuk sayap ke
atas.
9. Wild Type
Drosophila tipe Wild Type (normal) berwarna merah bata, sedangkan pada
mutannya berwarna putih (White) atau coklat kehitaman (Sepia). Sayap pada
lalat wild type panjang dan lurus sehingga lalat dapat terbang dengan normal
atau tanpa mengalami kesulitan.
10. White (ww)
Ketika mengamati mutan Drosophila ini, terlihat perbedaan yang
signifikan antara Drosophila yang mutan dengan yang normal. Pada
Drosophila yang normal, kondisi tubuh berwarna coklat, dengan sayap yang
lebih panjang dari tubuh, serta warna mata yang merah. Tetapi, ketika
mengamati Drosophila ini, ciri-ciri tubuhnya hampir sama dengan Drosophila
normal, tubuhnya berwarna coklat, ukuran sayap lebih panjang dari tubuh,
hanya saja warna matanya adalah putih. Warna putih terlihat secara
keseluruhan menutupi ruang mata majemuk mutan ini. Mutan white adalah
jenis mutan dengan warna mata putih karena tidak memiliki pigmen pteridin
dan ommokrom yang menyebabkan warna coklat pada mata dan tidak
menghasilkan pigmen merah sama sekali. Mutasi ini terjadi pada kromosom
pertama dengan lokasi pautan berjarak 5,5 unit dari salah satu ujung
kromosom (1 – 5,5).
11. Miniatur (mm)
Mutan miniatur terjadi karena adanya kecacatan kromosom nomor 1 lokus
36. Yang memunculkan somatik bentuk sayap hanya mencapai ujung
abdomen dan menjadi pendek. Selain itu, ukuran lalat buah miniatur lebih
kecil dibandingkan wild type
H. Jawaban Pertanyaan
1. Apakah setiap tipe mutan dapat diamati fenotipnya secara morfologis?
Jawab: Ya. Setiap tipe mutan dapat diamati fenotipnya secara morfologis.
2. Mutan manakah menurut saudara yang sangat mudah dibedakan dengan
fenotip tipe liar?
Jawab: Mutan yang sangat mudah dibedakan adalah tipe white, vestigial, dan
ebony.
I. Kesimpulan
Pengelompokan tipe mutan dari Drosophila sp. yaitu digolongkan
berdasarkan dari perbedaan yang terjadi pada bagian tubuh, warna tubuh, warna
mata, dan bentuk sayap. Berdasarkan pengamatan, ada 10 tipe mutan yang didapat,
yaitu eye missing, yellow white, sepia, vestigial, ebony, black, taxi, curly, wild
type, white, dan miniatur.
DAFTAR PUSTAKA

Ashburner, M. (1989). DROSOPHILA: A Laboratory Handbook. ed. United State


of America: America.

Campbell, dkk. (2008). Biologi. ed. Pearson Benjamin Cummings: San Fracisco.

Chyb S., N. Gompel. (2013). Atlas of Drosophila Morphology. [Online]. Diakses


dari:https://books.google.co.id/books?id=PhUN7RF5rRoC&dq=atlas+of+drosophi
la+morphology&source=gbs_navlinks_s. [17-03-2018].

Hartwell, L.H., dkk. (2010). Genetics: From Genes To Genomes. 4th ed. McGraw-Hill
Companies, Inc: New York.

Hewitt, W. 2014. Introductions to drosophila genetics. [Online]. Diakses dari:


http://www.mun.ca/biology/dinnes/B2250/DrosophilaGenetics.PDF. [17-03-2018].

King, T. J, M.Reiss & M.B.V. Roberts. (2001). Practical Advanced Biology. Nelson
Thornes: United Kingdom.

Lewis, R. (2003). Human genetics: concept and applications. McGraw-Hill


Companies, Inc: New York

Markow, T. A. & P. M. O’Grady. (2006). Drosophila Aguide to Species Identification


and Use. Elsecier inc, Oxford: UK.

Anda mungkin juga menyukai