Anda di halaman 1dari 13

BIOLOGI MANUSIA DAN GIZI

SOMATOSKOPI

1. Tujuan
Mengamati tubuh manusia hidup untuk identifikasi dan klasifikasi.

2. Hasil pengamatan
Nama probandus : Wulan Anggraeny
Nama pemeriksa : Sari Wijayanti
Asal Ayah : Yogyakarta
Ibu : Yogyakarta
Bagian Deskripsi
a.Somatoskopi 1. Habitus - sedang
2.Warna Coklat
kulit
3.Warna coklat
rambut
4. Bulu - badan -
- Hirci -
- bentuk lurus
- dada Infraclaviculer
- perut Ada (sedikit)
- pubes concaaf/
berombak
- tengkuk -
- punggung -
- lengan Ada sedikit
- tungkai Ada sedikit
5.Macula Tidak ada Bentuk
sacralis
Warna
Ukuran
6. Leher Sedang
7.Corpora Conis/hemisforis/cylindris hemisforis
mammae
Areola Rata
Papilla Fissum rata
8.Regio mikropys
glutealis
9. rumus 3 Tangan
jari
Kaki
b.Cephaloskopi 1.warna iris Coklat
2.Warna Hitam
rambut
3.Bentuk Lissotrich
rambut
4.konsistensi Halus
rambut
5.banyaknya Sedang
rambut
6. calvities -
7. supersilia -
8. kumis -
9. janggut -
10.tragi -
11.belakang Lurus
kepala
12.dahi Sedang/ventrikal

13.arcus -
superciliaris
14.bentuk oval
muka
15.celah Sedang
mata
- bentuk Fusiform
- epicanthus lateralis Tidak ada
- epicantus mrdialis -
- plica marginalis -
16. hidung Sedang
- akar -
- dorsum Convex
- apex Sedang
- nares Sedang
- septum -
17. labia Sedang,rata
- lipseam -
- philtrum nyata
- warna Agak merah
18. pipi Tidak menonjol
19. telinga Sedang
- helix Tidak tergulung
- lobulus bebas
20.Angulas
mandibulae
21. dagu lurus

3. Diskusi dan Pembahasan


Somatoskopi dapat digunakan sebagai/memfasilitasi dalam identifikasi dan
klasifikasi seseorang. Manusia sangatlah bervariasi sehingga pengelompokkan
manusia sangatlah penting.
Ciri-ciri fisik di dapat secara turun temurun karena memang bersifat
genetik (diwariskan). Jadi variasi manusia didapat karena salah satunya ada variasi
genetik pada suatu kelompok masyarakat. Selain itu letak geografis juga dapat
menjadi salah satu faktor keberagaman manusia. Manusia maupun makhluk hidup
lainnya hidup di wilayah dimana ia harus mampu beradaptasi baik secara fisik
maupun prilaku. Sifat fisik inilah yang akhirnya diturunkan kepada keturunan
manusia hinga akhirnya bisa menjadi ciri tersendiri yang dapat diidentifikasi.

Pada percobaan kali inidata yang diperoleh antara lain:


a. Warna kulit
Warna kulit coklat, warna kulit sendiri bergantung kapada melanin dan darah
serta adanya pengaruh sinar matahari, makin terik sinar matahari kulit semakin
hitam. Melanin dihasilkan oleh sel-sel kulit dari bahan-bahan yang terdapat
dari makanan serta pengaruh enzym tertentu dan oleh karena adanya sinar
matahari penghasilannya lebih meningkat. Pembuluh darah kulit menyebabkan
darah banyak kekulit dan mewarnai kulit menjadi lebih merah.
Pada orang yang hidup dipegunungan warna kulit cenderung merah karena
pembuluh darah cenderung lebih banyak mengandung oksigen, dari pada
orang yang hidup diperkotan meskipun lebih panas karena polusi. Tetapi hal
tersebut tergantung dari jenis kulit masing-masing.
b. Rambut
Warna rambut terutama disebabkan dari macam dan banyaknya pigmen
melanin di dalam sel-sel rambut. Makin banyak zar pigmen di dalam sel-sel
rambut makin gelap rambut itu. Variasi rambut bayak terdapat dikalangan
orang kulit putih, sedangkan orang negroid dan mongoloid pada umumnya
hitam.
Bentuk rambut macam-macam pula antara lain : lurus, atau disebut lissotrich
umunya terdapat pada orang mongoloid, yang terbentuk fil-fil atau spiral
umumnya pada orang negroid. Pada praktikan, bentuk rambut berupa
lissotrich.
Yang khas pada bangsa orang bangsa cina dan negro. Gen tersebut sangat kuat
sehingga bila salah satu bangsa tersebut menikah dengan bangsa yang biasa
maka sifat itu akan diturunkan.
Distribusi rambut diseluruh tubuh berbeda kepadatannya, serta berbeda dalam
pola. Pada orang rambut kulit putih bulu diseluruh badan lebih lebat, sedang
pada orang mongoloid sedikit serta negroid berada ditengahnya.
Axilla : pola distribusi rambut ketiak dapat berbentuk segi tiga, romboid, dan
fusiform.
Dada : lokalisasinya didada dapat : sternal, pectoral, circum-areoler, disamping
itu dapat meluas sehingga merupakan kombinasi; sternoppectoral yang berarti
bulu dada meluas dari sternum ke daerah pectoral. Sternopectoinfraclavicular
yang berarti rambut meluas diseluh permukaan dada.
Bulu punggung juga diberi nama sesuai dengan adanya rambut. acromial,
infracervical, scapuler dan sebagainya. Pada pengamatan bulu/rambut pada
bagian dada dan punggung sangat sulut karena praktikan tkurang jelas istilah-
istilah yang dipakai.
Pubes : Bulu didaerah genital dibedakan berbagai bentuk concaaf, yaitu tepi
atasnya melengkung kebawah. Tipe ini umum untuk wanita atau tipe
horizontal.
c. Mata
Dalam pengamatan ini yang perlu diperhatikan yaitu celah mata, kelopak serta
warna iris, celah mata dapat horizontal atau miring dengan sudut lateral ledih
tinggi atau rendah. Kelopak mata pada kalangan mongoloid terdapat lipatan
tebal yang disebut plica mongolica. Bil tidak tebal lipatan itu disebut plica
manginalis. Dibagian medial kelopak mata lipatan itu disebut epicantikus
lateralis.
Warna iris juga tergantung adanya pigmen melanin yang ada padanya. Pada
praktikan warna iris mata coklat.
d. Hidung
Yang perlu diperhatikan pada pengamatan ini yaitu batang, apex dan septum.
Pada praktikan tipe hidung cenderung ke mesorrhini, yaitu hidung yang
sedang baik lebar maupun tungginya.
Dari bentuk-bentuk itu mengakibatkan bentuk nares yang bermacam-macam
pula, salah satunya pada bentuk hidung mesorrhini umunya bentuk nares itu
bulat atau segitiga.
e. Bibir
Yang perlu diperhatikan taitu tebal tipis dan warna serta batasnya. pada
praktikan memiliki bibir sedang dengan warna agak merah.

f. Telinga
Dibedakan tas helix (daun telinga), lobulus (cuping) serta tragus. Hilix
tergulung atau tidak, cuping telinga dapat dibedakan yang melekat atau bebas,
besar tau kecil. Sifat ini bersifat genetis yang sederhana pewarisannya.
g. Muka
Bentuk muka berbagai macam, antara lain oval.
Dahi, sedang/ ventrikal. Apabila dilihat dari samping merupakan bangunan
melengkung.
Pipi dibedakan tas besar kecilnya tulang pipi, berdasarkan pengamatan bentuk
pipi tidak menonjol.
Dagu, berdasarkan pengamatan bentuk dagu lurus, dagu terbentuk secara
evolusi sebagai akibat mereduksinya rahang bawah terutama pars alveolaris.
Sehingga pada penonjolan dagu berbeda sesuai dengan tingkst evolusinya.
h. Bangunan lain yang perlu mendapat perhatian didalam somatoscopi ialah
adanya corpora mammae pada wanita, yang berkembangnya sesuai tingkat
pubertasnya meskipun faktor genetis berpengaruh pada besar kecilnya corpora
mammae itu. Papilla dan areola mammnae juga perlu diperhatikan.

4. Tugas
1. Kira-kira ras orang diperiksa tadi yaitu ras mongoloid. sebab:
warna iris mata coklat, pigmen kulit coklat dan warna rambut hitam. Rambut
lurus, tinggi badan sedang, memiliki lipatan kelopak mata, tinggi hidung
sedang dll.
2. Warna kulit yang paling dapat dipercaya yaitu: di bagian bawah lengan hingga
pangkal lengan (ketiak) dll

5. Kesimpulan
1. Somatoskopi sangat penting untuk identifikasi dan klasifikasi manusia.
2. Probandus yang diidentifikasi termasuk ke dalam ras Mongoloid

6. Daftar Pustaka
Tutiek, Rahayu.2004. Buku Petunjuk Praktikum Biologi Manusia dan Gizi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikaan Biologi FMIPA UNY.
XVI. SEROLOGI DAN DERMATOGLYPHI

A. TUJUAN
- Menentukan golongan darah sekelompok orang & mengetahui frekuensi
masing-masing golongan pada tiap kelompok serta mengetahui frekuensi gena
pada tiap kelompok
- Menentukan frekuensi masing-masing bentuk sidik jari serta mengetahui
frekuensi gena dan pewarisnya
B. DATA PERCOBAAN
DATA SEROLOGI
No Nama Probandus Golongan Darah Anti A Anti B
1. Wulan O - -
2. Nenti B - +
3. Inur Tivani B - +
4. Anita O - -
5. Sukatmi O - -
6. Atika AB + +

Data dermatoglyphi terlampir


C. DISKUSI DAN PEMBAHASAN
C.I Serologi
Dalam pembagian golongan darah kita kenal beberapa system yang digunakan
untuk identifikasi :System ABO,Rh,Mn dll. System ABO didasarkan pada 2
aglutinogen , yang disimbolkan A&B. Di dalam system ini, darah dibagi menjadi 4
golongan (atas dasar adanya aglutinogen di dalam eritrocyt & aglutinine di dalam
serum darah) :
Gol.darah A : mengandung aglutinogen A dan aglutinine b (bet)
Gol.darah B : mengandung aglutinogen B dan aglutinin a (alfa)
Gol. darah AB : mengandung aglutinogen A+B dan aglutinin –
Gol.darah O : tidak mengandung aglutinogen tetapi aglutinin a+b
Penentuan/identifikasi sistem resus (Rh) didasarkan pada aglutinogen yang
ada dipermukaan eritrosit. Individu yang eritrositnya berisi aglutinogen Rh,
dinyatakan sebagai Rh+. Yang tidak mempunyai aglutinogen Rh, dinyatakan sebagai
Rh-.
Pada kondisi normal, plasma manusia tidak berisi antibodi anti-Rh. Namun
bila Rh- menerima darah Rh+ antibodi anti Rh akan muncul dalam plasma. Bila
dilakukan transfusi kedua dengan darah Rh+, antibodi anti Rh yang terbentuk lebih
dahulu akan mengikat eritrosit donor dan reaksi aglutinasi dapat terjadi.
Didalam transfusi darah kita kenal adanya aglutinasi, yaitu menggumpalnya
darah (eritrocyt) karena bertemunya aglutinogen & aglutinin yang sama.
Berikut skema transfusi darah
Gol.darah & aglutinin Darah donor
Gol.A Gol.B Gol.AB Gol. O
Gol. A(aggl.B) - + + -
Gol. B(aggl.A) + - + -
Gol.AB (aggl -) - - - -
Gol. O (aggl a+b)
+ + - -
Keterangan : + (tjd aglutinasi)
- (tdk terjadi aglutinasi)
Kelompok kami terdiri dari 6 orang, yang bergolongan darah O sebanyak 3
orang,golongan darah AB sebanyak 1 orang, golongan darah B sebanyak 2 orang.
Dalam kelompok kami tidak ditemui yang bergolongan darah A . Probandus Wulan,
Anita dan Sukatmi memiliki golongan darah O, yang tidak mempunyai aglutinogen
tetapi memiliki aglutinin a+b semu. Dalam sistem transfusi darah golda O dapat
diberikan kepada semua gol. darah lain tetapi hanya dapat menerima golda yang sama
(Golongan darah Donor Universal) dikarenakan ia tidak memiliki aglutinogen.
Walaupun tidak memiliki aglutinogen, ia mempunyai aglutinin a+b. Jadi untuk
resipien bergolda A & B yang memiliki aglutinogen A&B harus berhati-hati karena
tentunya akan terjadi aglutinasi kecil (mikroaglutinasi).
Probandus Inur Tivani dan Nenti memiliki golda B, dimana ia memiliki
aglutinogen B & aglutinin a. Jika terjadi transfusi darah maka ia tidak boleh menerima
ataupun memberi kepada golongan darah A&AB. Mengapa ? Karena akan terjadi
aglutinasi antara aglutinogen A dengan aglutinin b pada golongan darah A dan
aglutinasi antara aglutinin a dengan aglutinogen A(a+b) dari golongan darah AB. Oleh
karenanya ia diperbolehkan untuk menerima dan memberi hanya pada golda B & O
saja. Sedangkan Probandus Atika mempunyai golongan darah AB. Jika terjadi tranfusi
darah dia bisa menerima dari semua jenis golongan darah mengandung aglutinogen A
dan B bisa disebut golongan darah Resipien Universal

C.2 DERMETOGLYPHI
ialah ilmu yang menyelidiki jejak berupa cetakan permukaan kulit yang terbatas
pada tapak tangan dan kaki. Untuk memudahkan dalam mempelajarinya,
dibedakan atas 3 hal :
1. sidik jari (finger print)
2. tapak tangan (palm print)
3. tapak kaki (foot print)
Menyelidiki jejak sangat penting dan banyak manfaatnya terutama di bidang :
criminologi, kedokteran (membantu diagnosis) dan penyelidikan anak kembar.
Bentuk pokok sidik jari ada 3 macam :
1. Arcus (arch) disebut juga busur
2. Sinus (loop) disebut juga jerat
3. Vortex (whorl) disebut juga pusaran
Index Cumminoa : ialah 2x banyaknya vortex ditambah jumlah sinus dibagi
dengan jumlah sampel.(2V+S)/n
Index Furuhata : ialah perbandingan jumlah vortex dengan sinus kali 100
(A/Vx100)
Index Dankmeijer : ialah perbandingan jumlah Areus dengan jumlah vortex
kali seratus (A/Vx100).
Ketiga index itu dapat berbeda dalam hal sex dan ras. Selain itu frekuensi bentuk-
bentuk sidik jari dapat berbeda antara tangan kiri dan kanan, maupun antara jari
satu dengan jari yang lain.
Berikut pola sidik jari padabeberapa ras:
Pola Mongoloid Kaukasoid Negroid
Arcus 1-2 % 4-7 % 6-7 %
Sinus 50-60 % 60-70 % 50-60 %
Vertex 40-50 % 20-30 % 30-40 %

Pada kelompok kami terdapat 6 orang probandus yang telah memiliki data sidik
jari masing-masing.

Tangan kanan
Urutan Probandus
Wulan Sukatmi Nenti Inur tivani Atika
jari
Jempol Exceptional Central Central Exceptional Ulnar loop
arch pocket loop pocket arch
loop
Telunjuk Ulnar loop Central Whorl Whorl Accidental
pocket loop
Tengah Central Central Whorl Whorl Accidental
pocket loop pocket loop
Manis Central Central Central Whorl Central
pocket loop pocket loop pocket pocket
loop loop
kelingking Whorl Central Whorl Whorl Lateral
pocket loop loop

Tangan kiri
Urutan jari Probandus
Wulan Sukatmi Nenti Inur tivani Atika
Jempol Ulnar loop Radial loop Whorl Exceptional Accidental
arch
Telunjuk Radial Exceptional Whorl Whorl Central
loop arch pocket loop
Tengah Twined Radial loop Whorl Whorl Whorl
loop
Manis Accidental Whorl Whorl Whorl Accidental
kelingking Whorl Whorl Central Whorl Twined
pocket loop loop

Penganalisaan pola sidik jari dapat dimungkinkan terjadi kesalahan yang


dilakukan oleh praktikan. Kemungkinan-kemungkinan kesalahan meliputi :
cap sidik jari kurang jelas sehingga menyulitkan praktikan untuk mengidentifikasi,
acuan gambar pola sidik jari yang menjadi pedoman identifikasi juga kurang jelas
sehingga dapat mengurangi kemampuan analisa pola sidik jari, pengetahuan
praktikan tentang Dermatoglypi masih sangatlah kurang sehingga analisa atau
identifikasi kurang maksimal/tepat.

DISKUSI
1. Pola apakah yang paling sering terdapat pada tiap-tiap jari dalam rombongan ?
2. Rumus triradius apakah yang paling sering dijumpai dalam golongan ini ?
- kanan I,II,III,IV dan V
- kiri I,II,III,IV dan V
- jari-jari kanan
- jari jari kiri
jawab
1. Pola Central pocket loop pada jari-jari tangan kanan dan pola Whorl pada
jari-jari tangan kiri. Umumnya variasi jumlah dan macam pola sidik jari
hampir sama dengan perbedaan jumlah yang sangat minim.
2. Kanan, I : Exceptional arch dan central pocket
II : Whorl
III : Whorl dan central pocketloop
IV : Central pocket loop
V : Whorl
kiri, I :-
II : Whorl
III : Whorl
IV : Whorl
V : Whorl
Jari-jari kanan : Central pocket loop
Jari –jari kiri : Whorl

D. KESIMPULAN
1. Pada kelompok kami yang mempunyai golongan darah O (Donor
Universal) sebanyak 3 orang. Golongan darah B 2 orang dan AB 1
orang. Golongan darah O dapat mendonorkan darahnya pada semua
golongan darah sedangkan kebalikannya adalah golongan darah AB
yang dapat menerima donor dari semua jenis golongan darah.
2. Pada pemeriksaan Dermatoglipy pola yang paling banyak dijumpai
pada kelompok kami adalah pola Central pocket loop pada jari-jari
tangan kanan dan pola Whorl pada jari-jari tangan kiri.

E. TUGAS
1. Jelaskan penggolongan darah selain sistem ABO ?
2. Jelaskan tehnik-tehnik Dermatoglyphi ?

jawab
1. Terdapat beberapa metode/sistem yang kita kenal mengenai pembagian
golongan darah, yaitu : sistem ABO, Rh, Mn dll. Sistem rhesus di dasarkan
pada aglutinogen yang ada di permukaan eritrosit. Individu yang eritrositnya
berisi aglutinogen Rh, dinyatakan sebagai Rh+, sedangkan yang tidak
mempunyai aglutinogen Rh dinyatakan sebagai Rh-.
2. Dermatoglyphi dapat dilakukan dengan cara membuat cetakan pola sidik jari,
tapak tangan dan tapak kaki. Misalkan pada pencetakan pola sidik jari, yaitu
dengan cara menekan ujung jari bagian bawah/telapak di atas bantalan tinta
lalu ditempelkan pada kertas putih, tunggu hingga kering baru di amati.
Dengan kemajuan teknologi, identifikasi pola sidik jari dapat dilakukan secara
modern dan sudah digunakan sebagai salah satunya tanda pengenal seseorang,
absensi karyawan dsb.
F. DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, Tutiek.2004.”Petunjuk Praktikum Biologi Manusia dan
Gizi”.Yogyakarta; FMIPA UNY

Anda mungkin juga menyukai