Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

EMBRIOLOGI DAN REPRODUKSI


TUMBUHAN
Endrosperma dan Embrio

Disusun oleh:

Nama : Nisrina Hasna Qothrunnada

NIM : K4319064

Kelas :C

Kelompok/Asisten : 13/Alysa Nur C. A. M.

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
Laporan Resmi Praktikum
Embriologi dan Reproduksi Tumbuhan

I. Judul : Endosperma dan Embrio


II. Tujuan :
Mengamati proses perkembangan endosperm, berserta struktur embrio tumbuhan
dikotil dan monokotil
III. Alat dan Bahan :
Alat :
1. Mikroskop
2. Alat tulis
3. Kertas
Bahan :
1. Preparat awetan endosperm dan embrio Capsula bursa-pastoris
2. Preparat awetan endosperm Arabidopsis thaliana
3. Preparat awetan endosperm Hordeum vulgare
4. Preparat awetan endosperm dan embrio Zea mays
IV. Pembahasan

Gambar Keterangan

Endosprem dan Embrio Capsella bursa-pastoris 1. Seed coat


2. Embrio
6 3. Cellular endosperma
4. Kotiledon
5. Radicle
6. Epikotil
7. Hipokotil
8. Suspensor
7 9. Basal cell

Pembahasan

a. Tipe Endosperm dan Embrio


- Tipe endosperma pada Capsella bursa-pastoris yaitu endosperma seluler.
Endosperma seluler ditandai dengan tidak adanya tahap inti bebas. Pembelahan inti
endosperma primer diikuti oleh pembentukan dinding.
- Tipe embrio pada Capsella bursa-pastoris yaitu tipe kotiledon. Pada tipe kotiledon
ini embrio terus tumbuh melengkung di dalam ovulum (Nugroho, 2010). Suspensor
juga mengecil. Tipe perkembangan embrio pada Capsella bursa-pastoris yaitu tipe
onagrad atau tipe crucifer. Pada tipe ini sel basal berperan sedikit atau tidak sama
sekali pada perkembangan embrio berikutnya (Maheswari, 1950).
b. Fungsi Endosperm dan Fungsi Embrio
Fungsi endosperma pada Capsella bursa-pastoris sebagai penyedia makanan bagi
embrio. Tetapi fungsi endosperm baru telihat pada tahap akhir perkembangan embrio.
Pada tahap akhir perkembangan embrio, sel-sel endosperm akan rusak dan kemudian
akan diserap oleh embrio.
c. Spesifikasi (Ciri Khusus)
- Sel basal membelah secara melintang membentuk suspensor pada endosperm.
- Sel basal berperan sedikit, terkadang tidak berperan dalam perkembangan embrio (Al
Snafi, 2015).
d. Karakteristik
- Embrio bersifat diploid dengan susunan mikrotubulus yang unik yang terkait dengan
perkembangan endosperm nuklir awal.
- Endospermnya terdiri dari dua kotiledon.
Gambar Keterangan

Endosprem Arabidopsis thaliana A. Tahap Hati


1. Embrio
2. Peripheral endosperma
3. Dinding antiklinal
endosperma
4. Nukleus endosperma
5. Kulit biji (seed coat)
6. Micropylar endosperma
B. Tahap Torpedo
7. Embrio
8. Endosperma
9. Meristem apikal akar
10. Meristem apikal pucuk
11. Chalazal endosperma
12. Kulit biji chalazal
13. Peripheral endosperma
C. Biji Dewasa
14. Meristem apikal pucuk
15. Meristem apikal akar
16. Kulit biji
17. Kotiledon
18. Embrio
19. Peripheral endosperma
20. Micropylar endosperma
21. Chalazal endosperma
22. Kulit biji chalazal

Pembahasan

a. Tipe Endosperm
Tipe endosperm pada Arabidopsis thaliana merupakan endosperm nuclear (Batista,
Figueiredo, Santos-Gonzales, & Kohler, 2019). Endosperm dengan tipe nuclear pada
pembelahan inti endosperm primer tidak diikuti oleh pembentukkan dinding, sehingga
di dalam kantung embrio terdapat beberapa ribu inti bebas. Pembentukkan dindingnya
sentripetal yaitu dari tepi ke pusat.
b. Fungsi Endosperm
Endosperm tidak ditemukan karena mengalami penyusutan atau rudimenter dalam
perkembangan biji. Fungsi endosperm dialihkan ke kotiledon pada embrio (Zhao, et al.,
2018).
c. Spesifikasi (Ciri Khusus)
Endosperm pada Arabidopsis thaliana mengalami rudimenter sehingga fungsi
endosperm digantikan oleh kotiledon.
d. Karakteristik
Endosperm tidak ditemukan karena mengalami penyusutan atau rudimenter dalam
perkembangan biji. Fungsi endosperm dialihkan ke kotiledon pada embrio (Zhao, et al.,
2018).
Gambar Keterangan

Endosprem Hordeum vulgare A. Dorsal


1. Chlorencym
2. Pericarp
3. Testa
4. Aleurone
5. Starchy endosperm
6. Endosperm transfercell
layer
7. Nucleus
8. Nucleus projection
9. Chalaza
10. Vascular bundle
B. Ventral
1. Radicle cap
2. Radicle sheath
3. Primery root
4. Shoot sheath
5. Shoot
6. Primary shoot
7. Starchy endosperm
8. Scotellum
9. Pericarp
10. Testa
11. Aleuron

Pembahasan

a. Tipe Endosperm
Tipe endosperm pada Hordeum vulgare merupakan endosperm bertipe nuclear dan
selular (Bosnesl, 1992). Inti pada endosperm primer bergerak menuju ke ujung kalaza
kemudian membelah menghasilkan 2 sel yang tidak sama besar. Sel yang kecil tidak
membelah atau dapat membelah 1 – 2 kali, dapat tetap sebagai inti bebas atau kadang-
kadang menjadi seluler. Sel yang besar pada ujung mikropil akan membentuk inti bebas.
b. Fungsi Endosperm
Endosperm pada Hordeum vulgare mengadung karbohidarat dan protein yang dapat
menjadi cadangan makanan pada perkembangan awal embrio.
c. Spesifikasi (Ciri Khusus)
- Memiliki aleuron yaitu lapisan terluar endosperm yang merupakan jaringan pelindung
tipis mengandung pigmen (Natsir, Mashudi, Osfar, Artharini, & Hartutik, 2019).
d. Karakteristik
Endospermnya memiliki dua tipe yaitu tipe nuclear dan tipe selular. Inti pada
endosperm primer bergerak menuju ke ujung kalaza kemudian membelah menghasilkan
2 sel yang tidak sama besar. Sel yang kecil tidak membelah atau dapat membelah 1 – 2
kali, dapat tetap sebagai inti bebas atau kadang-kadang menjadi seluler. Sel yang besar
pada ujung mikropil akan membentuk inti bebas. Endospermnya banyak mengandung
pati.
Gambar Keterangan

Endosprem dan Embrio Zea mays 1. Styles


2. Grains
3. Spatte
4. Remnant of style
5. Endosperma
6. Embryo
7. Epithelium
8. Seed coat dan pericarp
9. Aleuron layer
10. Endosperma
11. Scutellum (cotyledon)
12. Coleoptile
13. Plumulae
14. Radicle
15. Coleorhiza

Pembahasan

a. Tipe Endosperm dan Embrio


- Endosperm pada Zea mays merupakan endosperm bertipe helobial yaitu
intermediet antara tipe nuclear dengan tipe selular. Inti pada endosperm primer
bergerak menuju ke ujung kalaza kemudian membelah menghasilkan 2 sel yang
tidak sama besar. Sel yang kecil tidak membelah atau dapat membelah 1 – 2 kali,
dapat tetap sebagai inti bebas atau kadang-kadang menjadi seluler. Sel yang besar
pada ujung mikropil akan membentuk inti bebas. Bagian nuclear bebas terbentuk,
pad dinding sel disertai bagian nuclear di beberapa bagian endosperm.
- Tipe embrio Zea mays yaitu embrio tipe astread. Tipe astread ini ditunjuka dengan
sel basal dan sel apikal yang memberikan sumbangan nutrisi untuk perkembangan
embrio.
b. Fungsi Endosperm dan Fungsi Embrio
- Endosperm pada Zea mays berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan karena
mengandung banyak zat pati. Cadangan makanan ini akan menjadi nutrisi bagi
embrio pada fase heterofit.
- Embrio berfungsi dalam pembentukan individu baru. Embrio pada Zea mays sama
seperti pada tanaman lain yaitu terdiri dai radicula, kotiledon, cauliculus, dan
albumen (Natsir, Mashudi, Osfar, Artharini, & Hartutik, 2019).
c. Spesifikasi (Ciri Khusus)
- Endosperm berukuran besar karena merupakan cadangan makanan paling besar bagi
embrio.
- Kotiledon berukuran kecil
- Embrio dilapisi oleh aleuron yaitu lapisan tipis yang berpigmen.
d. Karakteristik
Pada endosperm jagung terdapat dua zona yaitu endosperm vitreus dan endosperm
tepung. Endosperm vitreus menunjukkan struktur yang keras dan kompak, sedangkan
endosperm tepung memiliki struktur lunak dan tersebar (Yu, 2015).
V. Kesimpulan
Endosperm adalah jaringan nutritive berisi karbohidrat, lemak, dan protein untuk
perkembangan embrio yang paling umum pada Angiospermae. Endosperm dapat dikonsumsi
selama perkembangan embrio, maka biji disebut non endospermous misalnya pada kacang.
Dapat juga endosperm tetap ada sampai biji berkecambah misalnya pada sereal. Endosperm
cair atau ekstrak embrio dari buah yang belum matang selain dapat mendukung pertumbuhan
embrionya juga mendukung embrio anggiosperm lain. Endosperm ini kaya akan zat pengatur
tumbuh yaitu auksin, sitokinin dan giberillin. Embrio akan tumbuh jika endosperm berkembang
baik. Jika endosperm tidak ada, ada jaringan lain sebagai penyedia makanan contohnya yaitu
kotiledon seperti pada Arabidopsis thaliana.
Perkembangan atau tipe endosperm ada tiga yaitu endosperm nuclear, endosperm
selular, dan endosperm helobial.
- Endosperm nuklear
Tipe endosperm ini pembelahan inti endosperm primer tidak diikuti oleh pembentukan
dinding, sehingga didalam kantung embrio terdapat beberapa ribu inti bebas. Kondisi
ini dapat dikonsumsi oleh embrio yang berkembang atau menjadi selular.
Pembenatukkan dinding sentripetal yaitu dari tepi ke pusat.
- Endosperm selular
Tipe ini ditandai tidak adanya tahap inti bebas. Pembelahan inti endosperm primer
diikuti oleh pembentukan dinding. Pada tipe endosperm ini umumnya dapat ditemukan
haustorium, pada ujung kalaza atau mikropil atau keduanya.
- Endosperm helobial
Inti pada endosperm primer bergerak menuju ke ujung kalaza kemudian membelah
menghasilkan 2 sel yang tidak sama besar. Sel yang kecil tidak membelah atau dapat
membelah 1 – 2 kali, dapat tetap sebagai inti bebas atau kadang-kadang menjadi seluler.
Sel yang besar pada ujung mikropil akan membentuk inti bebas.
VI. Daftar Pustaka

Al Snafi, A. E. (2015). The chemical constituents and pharmacological effects of Capsella


bursa-pastoris-A review. International Journal of Pharmacology and Toxicology, 5(2),
76 - 81.

Batista, R. A., Figueiredo, D. D., Santos-Gonzales, J., & Kohler, C. (2019). Auxin Regulates
Endosperm Cellularization in Arabidopsis. Genes & Development, 33, 466-476.

Bosnesl, M. (1992). Endosperm differentiation in barley wild-type and sex mutants. The Plant
Journal, 2(5), 661 - 674.

Maheswari, P. (1950). An Introduction to The Embryology of Angiosperms. New York:


McGraw-Hill Book Company,inc.

Natsir, M. H., Mashudi, Osfar, S., Artharini, I., & Hartutik. (2019). Teknologi Pengolahan
Bahan Pakan Ternak. Malang: UB Press.

Nugroho, H. (2010). Struktur & Perkembangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Yu, X. Y. (2015). Endosperm Structure and Physicochemical Properties of Starches from


Normal, Waxy, and Super-Sweet Maize. International Journal of Food Properties,
18(12), 2825 - 2839.

Zhao, Y., Wang, S., Wu, W., Li , l., Jiang, T., & Zheng , B. (2018). Clearance of Maternal
Barriers by Paternal miR159 to Initiate Endosperm Nuclear Division in Arabidopsis.
Nature Communications, 9(1), 1 - 11.
VII. Lembar Pengesahan

Kebumen, 25 April 2021.


Asisten Praktikan

Alysa Nur C.A.M. Nisrina Hasna Q.


NIM. K4318006 NIM. K4319064
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
EMBRIOLOGI DAN REPRODUKSI
TUMBUHAN
Buah dan Biji

Disusun oleh:

Nama : Nisrina Hasna Qothrunnada

NIM : K4319064

Kelas :C

Kelompok/Asisten : 13/Alysa Nur C. A. M.

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
Laporan Resmi Praktikum
Embriologi dan Reproduksi Tumbuhan

VIII. Judul : Buah dan Biji


IX. Tujuan :
Mengamati struktur buah dan biji pada dikotil dan monokotil
X. Alat dan Bahan :
Alat :
1. Mikroskop
2. Alat tulis
3. Kertas
Bahan :
1. Preparat awetan buah Capsicum frutescens
2. Preparat awetan buah dan biji Prunus persica
3. Preparat awetan buah Corispermum heptatotamicum
4. Preparat awetan buah Corispermum macrocarpum
XI. Pembahasan

Gambar Keterangan

Buah Capsicum frutescens 16. Eksokarp


17. Mesokarp
18. Endocarp
19. Septum
20. Locule
21. Placenta
22. Seed
23. Pericarp
24. Funiculus

Pembahasan

a. Bagian dan Fungsi


- Eksokarp
Eksokarp merupakan bagian epidermis yang terdiri dari sel-sel subrectangular.
Eksokarp memiliki dinding sel datar yang tebal dan terdapat kutikula. Eksokarp ini
merupakan bagian pelindung pada bagian didalamnya (Nugroho, 2016).
- Mesokarp
Mesokarp tersusun atas sel parenkim yang berbentuk lingkaran dengan dinding
selulosa. Biasanya memiliki warna kekuningan atau merah kekuningan. Sel-selnya
mengandung kristal kalsium oksalat. Mesokarp ini merupakan bagian dari daging
buah. Mesokarp ini berfungsi untuk menyimpang cadangan makanan (Nugroho,
2016).
- Endocarp
Terdiri dari satu lapis sel dengan dinding bergelombang. Endocarp ini merupakan
epidermis bagian dalam yang berfungsi untuk melindungi embrio dan biji
(Nugroho, 2016).
- Septum
Septum terdiri dari epidermis dalam dan parenkim sel dengan jaringan pengangkut di
sepanjang parenkimnya. Septum ini merupakan bagian yang menyambungkan antara
pericarp dengan bagian placenta (Nugroho, 2016).
- Locule
Merupakan suatu ruangan yang yang didalamnya terdapat biji. Locule juga biasa
disebut ovulum yang terdiri dari dua ruang di dalam bagian pericarpnya (Nugroho,
2016).
- Placenta
Plasenta merupakan bagian yang ada dibagian dalam buah dan merupakan tempat
melekatnya biji (Rahmawati, Andayani, Hakim, & Hardani, 2020).
- Seed
Biji merupakan bagian yang terdapat di dalam ovulum, terdiri dari tali pusat, inti biji,
dan kulit biji (Rukmana, 2004).
- Pericarp
Pericarp merupakan bagian dinding buah yang terdiri dari 3 bagian yaitu eksokarp,
mesokarp, dan endocarp (Nugroho, 2016).
- Funiculus
Funikulus merupakan bagian diantara placenta dan ovulum. Funiculus ini merupakan
bagian yang menghubungkan biji dengan placenta (Nugroho, 2016).
b. Struktur Buah
Struktur buah Capsicum frutescens terdiri dari pericarp yang merupakan lapisan terluar.
Pericarp terdiri dari eksokarp (epidermis luar), mesokarp (daging buah), dan endocarp
(epidermis dalam). Pada epidermis dalam terdapat dua ruang ovulum yang didalamnya
terdapat placenta sebagai tempat melekatnya biji. Placenta dihubungkan dengan septum.
Biji dihubungkan dengan funiculus (Nugroho, 2016).
c. Penggolongan Buah
Buah Capsicum frutescens merupakan buah yang tergolong dalam buah sejati tunggal
karena terbentuk dari satu bunga dan satu bakal buah saja. Buah cabai merupakan buah
pepo dikarenakan kulit buah bagian luar lebih tebal dan kaku, serta ruangan buah berisi biji-
biji dalam jumlah yang besar dan terdapat bagian yang kosong.
d. Tahap Perkembangan Buah
Tahap perkembangan buah yang pertama yaitu tahap pembelahan sel pada bakal buah.
Pembelahan sel menyebabkan pertumbuhan pada bakal buah. Tahap selanjutnya yaitu
perbesaran sel pada bakal buah. Perbesaran ini menyebabkan bakal buah tumbuh membesar
dan menjadi buah dewasa. Selanjutnya yaitu tahap pemasakan buah, tahap penuaan, dan
tahap pembusukan buah.
e. Ciri Khusus
- Pada buah cabai terdapat kandungan capsaicin yang menyebabkan adanya rasa pedas
pada buah (Sugiyama, 2019).
- Memiliki dua ruang ovulum yang berisi banyak biji berwarna kekuningan dengan
bentuk biji bulat pipih yang tersusun bergerombol (Nugroho, 2016).
Gambar Keterangan

Buah dan biji Prunus persica 1. Radicle


2. Hypocotyl
3. Plumulae
4. Kotiledon
5. Seedcoat
6. Endocarp
7. Mesocarp
8. Vascular bundle canal

Pembahasan

a. Bagian dan Fungsi


1. Buah
- Eksocarp
Eksocarp pada buah Prunus persica merupakan lapisan terluar yang tipis dan
terdapat rambut yang sangat halus pada eksocarpnya. Eksocarp berfungsi sebagai
pelindung bagian mesocarp (Hamim, Romadlon, & Dorly, 2019).
- Mesocarp
Mesocarp pada buah Prunus persica memiliki warna kuning agak keputihan dengan
tekstur yang sangat halus dan mudah rusak pada beberapa kultivar . Mesocarp ini
merupakan daging buah pada Prunus persica yang memiliki fungsi sebagai
penyimpan cadangan makanan (Hamim, Romadlon, & Dorly, 2019).
- Vascular bundle kanal
Jaringan pengangkut ini terletak pada mesocarp buah Prunus persica yang berfungsi
sebagai transportasi zat-zat nutrisi bagi buah dan biji.
- Endocarp
Endocarp pada Prunus persica memiliki struktur keras dan berlignin yang berasal
dari dinding ovarium bunga (Hu & dkk, 2011). Endocarp pada Prunus persica
berwarna coklat dan tebal berfungsi untuk pembatas antara biji dan mesocarp serta
sebagai pelindung biji.
2. Biji
- Radicle
Radikula pada tanaman Prunus persica merupakan bagian dari embrio biji yang
akan membentuk calon akar. Jaringan meristem pada radicle akan terus memanjang
hingga menjadi akar.
- Hypocotyl
Hipokotil merupakan bagian dari biji Prunus persica yang akan menjadi calon daun.
Letak hipokotil ini berada dibawah kotiledon dan akan tumbuh menjadi daun.
Hipokotil ini akan mendorong kotiledon keatas saat perkecambahan.
- Plumulae
Plumulae pada Prunus persica seperti pada tanaman lainnya yaitu membentuk
pucuk tanaman pada saat perkecambahan.
- Kotiledon
Kotiledon merupakan bagian dari biji Prunus persica yang memiliki fungsi sebagai
penyimpan cadangan makanan. Karena pada biji Prunus persica tidak terdapat
endosperm.
- Seed coat
Kulit biji pada biji Prunus persica memiliki lapisan tipis yang berfungsi untuk
melindungi kotiledon dan embrio biji.
b. Struktur Buah dan Biji
1. Buah
Buah Prunus persica terdiri dari 3 lapisan yaitu eksocarp, mesocarp, dan endocarp.
Eksocarp merupakan lapisan terluar yang tipis dan memiliki rambut halus. Mesocarp
tebal berwarna kekuningan dengan tekstur halus. Endocarp tebal dan berlignin (Hu &
dkk, 2011). Pada mesokarp terdapat vascular bundle canal.
2. Biji
Pada biji terdiri dari kulit biji, kotiledon dan embrio. Kulit biji merupakan lapisan tipis
yang melapisi kotiledon. Kotiledon berwarna kekuningan dan mengandung cadangan
makanan bagi embrio. Embrio terdiri radicle yang merupakan calon akar, hipokotil yang
merupakan calon daun, dan plumula yang merupakan calon pucuk daun.
c. Penggolongan Buah
Buah Prunus persica merupakan buah sejati tunggal karena terbentuk dari satu bakal
buah. Buahnya merupakan buah drupa atau buah batu karena buahnya berasal dari
ovarium berbiji tunggal dan memiliki endocarp yang keras.
d. Tahap Perkembangan Buah dan Tahap Perkembangan Biji
1. Tahap Perkembangan Buah
Tahap perkembangan buah ini terdiri dari 3 fase. Tahap pertama yaitu tahap
pertumbuhan awal dimana jumlah dan ukuran sel pada pericarp bertambah. Pada tahap
awal pembelahan sel cepat pad dinding ovarium, dimulai 7 hari sebelum bunga mekar
dan berhenti pada akhir tahap 1. Pada tahap kedua pertumbuhan pericarp kebih lambat,
peningkatan ukuran buah diakibatkan oleh membesarnya sel mesocarp. Mesocarp
menjadi lembut dan buah mulai mengalami pematangan. Pada tahap ketiga pericarp
mulai dapat terlihat dengan jelas, mesocarp mulai terlihat berwarna kekuningan dan sel
endocarp mulai tersusun rapat dan mengalami pengerasan (Ognjanov & dkk, 1995).
2. Tahap Perkembangan Biji
Tahap perkembangan biji terbagi menjadi 3 perkembangan yaitu perkembangan
nuselus, perkembangan endosperm, dan perkembangan embrio (Ognjanov & dkk,
1995).
e. Ciri Khusus
- Endocarp buah Prunus persica keras dan berlignin.
- Eksocarpnya memiliki rambut-rambut yang sangat halus.
Gambar Keterangan

Buah Corispermum heptapotamicum 1. Vaskular bundle


2. Outer pericarp layer
3. Outer sclereid layer
4. Inner sclereid layer
5. Seed coat
6. Kotiledon
7. Perispem

Pembahasan

a. Bagian dan Fungsi


- Vascular bundle
Vascular bundle terletak diantara lapisan sklereid. Fungsi vascular bundle adalah
sebagai sistem transportasi.
- Outer pericarp layer
Pericarp terdiri dari dua zona, zona pertama terdiri dari satu atau dua lapisan yang
mengandung pigmen coklat. Sel pada zona terluar 1 berbentuk bulat atau persegi
dengan potongan melintang dan tebal serta sel bagian dalam yang cenderung tipis.
Pada zona kedua terdapat jaringan macro sclereid. Pada pericarp juga terdapat bagian
sayap yang terdiri dari kedua zona pericarp. Jaringan ini memberikan kontribusi besar
dalam proses pembentukan. Pericarp merupakan lapisan terluar sebagai pelindung
bagian didalamnya (Sukhorukov, 2007).
- Outer sclereid layer
Penampang sclereid pada lapisan luar seperti pita. Sclereid berfungsi sebagai
pelindung biji. Tetapi ketika peyangga jariangan pada bagian tengah hilang maka
fungsi pelindung dialihkan ke spermoderm (Yurista, Safithri, Djunaedi, & Sargowo,
2012).
- Inner sclereid layer
Lapisan dalam sclereid berbentuk bulat. Sclereid berfungsi sebagai pelindung biji
(Yurista, Safithri, Djunaedi, & Sargowo, 2012).
- Seed coat
Kulit biji memiliki ketebalan 5 – 10 µm dibentuk oleh 2 lapisan sel yang mengandung
tannin. Kulit biji biasanya tidak terlalu terlihat, karena lapisan sel terdalam tertutup
dengan kutikula yang berkembang dari dalam (Sukhorukov, 2007).
- Kotiledon
Kotiledon merupakan organ fotosintesis pertama pada saat perkecambahan. Didalam
biji kotiledon berfungsi sebagai penyedia cadangan makanan bagi embrio.
- Perisperm
Perisperm pada buah Corispermum heptapotamicum sangat banyak (Sukhorukov,
2007). Perisperm ini merupakan nuselus yang tidak terdegenrasi seluruhnya selama
perkembangan endospermnya, sehingga masih tersisa sampai biji tersebut masak
(Widajati, 2014). Perisperm ini merupakan jaringan di dalam biji yang mengelilingi
embrio dan berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan.
b. Struktur Buah
Struktur buah terdiri dari pericarp yang terdiri dari zona luar dan zona dalam. Lapisan
selanjutnya yaitu sklereid yang merupakan lapisan pelindung. Sclereid terdiri dari dua
lapisan yaitu lapisan luar dan lapisan dalam. Pada sclereid terdapat vascular bundle. Selain
itu juga terdapat kulit biji yang tidak terlalu terlihat. Kemudian kotiledon dan perisperm.
c. Penggolongan Buah
Buah merupakan buah semu. Buah Corispermum heptapotamicum merupakan buah yang
memiliki sayam atau samara.
d. Tahap Perkembangan Buah
- Tahap Awal Pertumbuhan merupakan tahap saat air masuk ke dalam biji, enzim-
enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia. Kerja enzim ini
antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis
cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat
perkecambahan berlangsung yang dipakai untuk berkecambah.
- Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang
merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada perkembangan
embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan berkembang menjadi
bagian bagian batang, sedangkan radikula menjadi akar.
- Pertumbuhan Primer, pertumbuhan tiga sistem jaringan meristem primer yang
terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan membentuk akar, batang, dan
daun.
e. Ciri Khusus
- Memiliki dua lapisan sclereid yaitu lapisan luar dan lapisan dalam.
- Memiliki sayap pada buahnya
Gambar Keterangan

Buah Corispermum macrocarpum 1. Outer pericarp layer


2. Outer sclereid layer
3. Vascular bundles
4. Inner sclereid layer
5. Air cavity
6. Seed coat
7. Cotyledons
8. Perisperm

Pembahasan

a. Bagian dan Fungsi


- Outer pericarp layer
Pericarp terdiri dari dua zona, zona pertama terdiri dari satu atau dua lapisan yang
mengandung pigmen coklat. Sel pada zona terluar 1 berbentuk bulat atau persegi
dengan potongan melintang dan tebal serta sel bagian dalam yang cenderung tipis. Pada
zona kedua terdapat jaringan macro sclereid. Pada pericarp juga terdapat bagian sayap
yang terdiri dari kedua zona pericarp. Jaringan ini memberikan kontribusi besar dalam
proses pembentukan. Pericarp merupakan lapisan terluar sebagai pelindung bagian
didalamnya (Sukhorukov, 2007).
- Outer sclereid layer
Penampang sclereid pada lapisan luar seperti pita. Sclereid berfungsi sebagai pelindung
biji. Tetapi ketika peyangga jariangan pada bagian tengah hilang maka fungsi
pelindung dialihkan ke spermoderm (Yurista, Safithri, Djunaedi, & Sargowo, 2012).
- Vascular bundle
Vascular bundle terletak diantara lapisan sklereid. Fungsi vascular bundle adalah
sebagai sistem transportasi.
- Inner sclereid layer
Lapisan dalam sclereid berbentuk bulat. Sclereid berfungsi sebagai pelindung biji
(Yurista, Safithri, Djunaedi, & Sargowo, 2012).
- Air cavity
Rongga udara ditemukan diantara spermoderm dan lapisan sclereid bagian dalam di
sayap (Sukhorukov, 2007).
- Seed coat
Kulit biji memiliki ketebalan 5 – 10 µm dibentuk oleh 2 lapisan sel yang mengandung
tannin. Kulit biji biasanya tidak terlalu terlihat, karena lapisan sel terdalam tertutup
dengan kutikula yang berkembang dari dalam (Sukhorukov, 2007).
- Cotyledons
Kotiledon merupakan organ fotosintesis pertama pada saat perkecambahan. Didalam
biji kotiledon berfungsi sebagai penyedia cadangan makanan bagi embrio.
- Perisperm
Perisperm pada buah Corispermum macrocarpum sangat banyak (Sukhorukov,
2007). Perisperm ini merupakan nuselus yang tidak terdegenrasi seluruhnya selama
perkembangan endospermnya, sehingga masih tersisa sampai biji tersebut masak
(Widajati, 2014). Perisperm ini merupakan jaringan di dalam biji yang mengelilingi
embrio dan berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan.
b. Struktur Buah
Struktur buah terdiri dari pericarp yang terdiri dari zona luar dan zona dalam. Lapisan
selanjutnya yaitu sklereid yang merupakan lapisan pelindung. Sclereid terdiri dari dua
lapisan yaitu lapisan luar dan lapisan dalam. Pada sclereid terdapat vascular bundle. Terdapat
rongga udara yang ditemukan diantara spermoderm dan lapisan sclereid bagian dalam di
sayap Selain itu juga terdapat kulit biji yang tidak terlalu terlihat. Kemudian kotiledon dan
perisperm.
c. Penggolongan Buah
Buah merupakan buah semu. Buah Corispermum macrocarpum merupakan buah yang
memiliki sayam atau samara.
d. Tahap Perkembangan Buah
- Tahap Awal Pertumbuhan merupakan tahap saat air masuk ke dalam biji, enzim-
enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia. Kerja enzim ini
antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis
cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat
perkecambahan berlangsung yang dipakai untuk berkecambah.
- Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang
merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada perkembangan
embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan berkembang menjadi
bagian bagian batang, sedangkan radikula menjadi akar.
- Pertumbuhan Primer, pertumbuhan tiga sistem jaringan meristem primer yang
terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan membentuk akar, batang, dan
daun.
e. Ciri Khusus
- Memiliki dua lapisan sclereid yaitu lapisan luar dan lapisan dalam.
- Memiliki sayap pada buahnya.
- Diantara bagian sclereid dan bagian dalam sayap terdapat air cavity.
XII. Kesimpulan
- Buah sejati secara umum tersusun atas 3 lapisan pericarp yaitu eksocarp, mesocarp,
dan endocarp. Eksokarp merupakan bagian terluar dari buah yang terdiri dari
jaringan epidermis. Mesokarp merupakan bagian daging buah yang biasanya tebal
dan berdaging. Eksokarp merupakan epidermis bagian dalam yang berfungsi untuk
melindungi biji dan embrio.
- Pada buah cabai yang memiliki ruang ovulum, biji direkatkan oleh placenta yang
dihubungkan oleh funiculus serta placenta yang dihubungkan oleh septum. Pada
buah persik biji dibatasi langsung oleh endocarp yang tebal.
- Pada buah Corispermum heptapotamicum dan Corispermum macrocarpum
pericarpnya terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan dalam dan lapisan luar. Serta
terdapat sclereid yang terdiri dari lapisan luar dan lapisan dalam. pada sclereid juga
terdapat vascular bundle sebagai transport zat.
- Biji pada umumnya terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan pelindung atau seed coat,
lapisan penyedia cadangan makanan yang berupa kotiledon atau endosperma, dan
lapisan embrio yang terdiri dari radicle, hipokotil, dan plumula.
XIII. Daftar Pustaka

Hamim, Romadlon, Z., & Dorly. (2019). Perkembangan Morfo-anatomi Bunga, Buah, dan Biji
Nyamplung (Calophyllum inophyllum L), Sebagai Tanaman Penghasil Biodisel. Jurnal
Sumberdaya HAYATI, 5(1), 1 - 10.

Hu, H., & dkk. (2011). Proteomic Analysis of Peach Endocarp and Mesocarp During Early
Fruit Development. Physiologia Plantarum, 142, 390 - 406.

Nugroho, L. H. (2016). Red Pepper (Capsicum spp.) Fruit: A Model for The Study of
Secondary Metabolite Product Distribution and its Management. AIP Conference
Proceedings, 1744(1), 1-7.

Ognjanov, V., & dkk. (1995). Anatomical and Biochemical Studies of Fruit Development in
Peach. Scientia Horticulturae, 64, 33 - 48.

Rahmawati, S., Andayani, Y., Hakim, A., & Hardani. (2020). Isolasi Senyawa Capsaicin pada
Buah Cabai Rawit (Capsicum frutescens L) dan Uji Antibakteri pada Salmonella thypi.
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan, 6(2).

Rukmana, R. (2004). Usaha Tani Cabai Rawit. Yogyakarta: Kanisius.

Sugiyama, R. (2019). Stable Capsaicinoid Biosynthesis during the Fruit Development Stage of
Capsicum baccatum. Cytologia, 84(4), 309 - 312.

Sukhorukov, A. P. (2007). Fruit anatomy and its taxonomic significance in Corispermum


(Corispermoideae, Chenopodiaceae). BioOne, 37(1), 63 - 78.

Widajati, E. (2014). Dasar Ilmu dan Teknologi Benih. Bogor: PT Penerbit IPB Press.

Yurista, S. R., Safithri, F., Djunaedi, D., & Sargowo, D. (2012). Effect of Extract from Pericarp
of Mangosteen ( Garcinia Mangostana Linn ) as Anti-Inflammatory Agent in Rat
Models with Atherosclerosis Efek Ekstrak Kulit Manggis ( Garcinia Mangostana Linn
) sebagai Anti Inflamasi pada Tikus Model Aterosklerotik. Jurnal Kardiol Indones,
33(1), 4 - 9.
XIV. Lembar Pengesahan

Kebumen, 25 April 2021.


Asisten Praktikan

Alysa Nur C.A.M. Nisrina Hasna Q.


NIM. K4318006 NIM. K4319064

Anda mungkin juga menyukai