Anda di halaman 1dari 15

Nama : Cahya Meirita

NIM : 1705114213

Mata Kuliah : Ipa Sekolah

Kelas : 4A

Tanggal : 3 Maret 2019

Tugas Ke-1

Klasifikasi Tumbuhan

Tumbuhan atau yang sering disebut kingdom plantae meliputi makhluk hidup yang
memiliki dinding sel dari bahan selulosa dan berklorofil sehingga mampu menghasilkan
makanannya sendiri dengan cara berfotosintesis. Kingdom Plantae ini memiliki ciri-ciri secara
umum antara lain :

 Multiseluler (banyak sel)


 Terdapat dinding sel yang terbuat dari selulosa
 Eukariotik
 Berproduksi secara seksual maupun aseksual
 Hidup didaratan atau perairan
 Autotrof (menghasilkan makanan sendiri) dengan cara fotosintesis dengan
bantuan cahaya matahari

Berdasarkan sistem klasifikasi lima kingdom, Kingdom Plantae (Tumbuhan) dibagi


kedalam beberapa filum, yaitu Bryophita (Lumut), Pteridophyta (Paku-pakuan) serta
Spermatophyta (Tumbuhan berbiji). Bakteri dan ganggang (Algae) dimasukkan dalam kingdom
Protista. Berdasarkan morfologi atau susunan tubuh tumbuhan bisa dibedakan menjadi 2 jenis
kelompok besar, yaitu kelompok tumbuhan tidak berpembuluh (Thallophyta) yang meliputi
Bryophita (Lumut) dan kelompok tumbuhan yang berpembuluh (Tracheophyta) yang meliputi
Pteridophyta (Paku-pakuan) dan Spermatophyta (Tumbuhan berbiji).

A. Bryophita (Lumut)

Sumber: https://yusvina99.wordpress.com/2014/03/14/tumbuhan-lumut/

1
Lumut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Memiliki akar, batang, daun, tetapi bukan akar, batang, daun sejati. Akar disebut rhizoid dan
belum memiliki berkas pembuluh.

2) Berklorofil, belum memiliki (floem, xilem)

3) Tumbuh ditempat yang lembap

4) Reproduks seksual dan aseksual

5) Belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun

Berikut Pergiliran Keturunan Lumut :

• Spora lumut jatuh pada tempat cocok akan


tumbuh menjadi protonema.
• Protonema akan tumbuh menjadi
tumbuhan lumut.
• Lumut dewasa akan menghasilkan sel
kelamin yaitu anteridium sebagai penghasil
spermatozoid (sel kelamin jantan) dan
arkegonium sebagai penghasil sel telur (sel
kelamin betina).
• Hasil pembuahan antara ovum dan
spermatozoid disebut zigot.
• Zigot akan tumbuh menjadi sporogonium.
• Sporogonium dewasa akan menghasilkan
spora dalam bentuk
sporangium (kotak spora)
• Sporogonium disebut sporofit dan
tumbuhan lumut disebut gametofit.

Tumbuhan lumut dibagi menjadi 3 kelas yaitu :

1. Lumut Hati (Hepaticeae)

Tubuhnya berbentuk lembaran, terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan


menyerap zat-zat makanan pada permukaan pohon, tanah atau tebing. Namun, lumut ini tidak
memiliki batang maupun daun, dan reproduksinya secara vegetatif membentuk gemma
(kuncup) sedangkan secara generatif membentuk gamet jantann dan betina. Contohnya:
Contoh: Marchantia, Ricciocarpus dan Lunularia.

2. Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)

Bentuk dan reproduksinya seperti lumut hati tetapi sporofitnya berupa kapsul
memanjang. Hidup ditepi sungai, danau atau sepanjang selokan dan hanya memiliki satu
kloropas. Contoh: Anthocerros sp.

2
3. Lumut daun (Bryopsida)

Lumut daun juga disebut lumut sejati karena bentuk tubuhnya seperti tumbuhan kecil dengan
bagian seperti akar, batang dan daun. Reproduksinya dengan cara vegetatif dengan
membentuk kuncup pada cabang-cabang batang. Contoh: Spagnum fibriatum, Spagnum
squarosum.

B. Pterydhophyta (Paku-pakuan)

Sumber: http://www.mikirbae.com/2016/02/ciri-umum-tumbuhan-paku.html

Paku-pakuan memiliki ciri-ciri diantaranya :

1) Memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem)

2) Secara umum telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya

3) Berkembang biak dengan spora

4) Pada daun terdapat bulatan berwarna kuning/cokelat disebut sorus (sori kalau banyak).
Sorus merupakan kumpulan kotak spora yang dibungkus indusium.

5) Tempat hidup menempel pada pohon bersifat epifit.

3
Berikut skema pergiliran keturunan tumbuhan paku :

Pergiliran tumbuhan paku:


• Spora yang telah masak, jatuh pada tempat
yang cocok
membentuk protalium.
• Protalium menghasilkan anteridium sebagai
penghasil
spermatozoid (sel kelamin jantan) dan
arkegonium sebagai
penghasil sel telur (sel kelamin betina).
• Hasil pembuahan disebut zigot yang akan
tumbuh menjadi
tumbuhan paku.
• Tumbuhan paku dewasa akan menghasilkan
spora
• Tumbuhan paku disebut sporofit dan
protalium disebut gametofit.

Tumbuhan paku dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :

1. Psilopsida (paku purba)

Paku ini memiliki daun mikrofil batang bercabang dikotom yang berfungsi dalam fotosintesis.
Pada ruas-ruas batang dihasilkan sporangium yang akan menghasilkan spora. Contoh :
Psilotum nodum

2. Sphenopsida (paku ekor kuda )

Paku ini hidup didaerah subtropis terutama di rawa, memiliki daun mikrofil, batang keras dan
berongga mengandung silika. Spora dihasilkan oleh strobilus. Equisetum debile, Equisetum
palustre

3. Lycopsida (paku kawat)

Tubuhnya seperti rambut atau kawat, biasanya hidup di daerah pegunungan. Sama seperti
paku lainnya, spora dihasilkan oleh strobilus. Pada selaginella, jenis spora yang dihasilkan ada 2
macam, yaitu mikrospora yang akan berkembang menjadi gametofit jantan dan megaspora
akan berkembang menjadi gametofit betina. Contoh :Lycopodium cernuum, Lcopodium
clavatum,Selaginella
4. Filicinae (paku sejati)

Paku ini dapat hidup dimana mana, sudah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya, sorus
berkumpul pada ujung, tepi, dan tersebar dipermukaan daun. Daun mudanya tumbuh
menggulung (circinatus). Contohnya : Adiatum cuneatum (suplir), Alsophila glauca, Marselia
crenata(semanggi).

4
C. Spermatophyta (Berbiji)

Spermatophyta merupakan tumbuhan penghasil biji yang digunakan sebagai alat


perkembangbiakan. Berdasarkan letak bakal biji dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)

Sumber: http://genwisaku.blogspot.com/2017/07/penjelasan-spermatophyta-
gymnospermae.html

Tumbuhan biji terbuka adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindung oleh daun buah,
tetapi menempel pada daun buah. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah pohonnya berakar tunggang,
daunnya berbentuk seperti jarum, kecil lebar dan tipis lebar. Alat kelamin jantan dan betinanya
disebut strobilus yang mengandung sporangia.

Proses Penyerbukan dan Pembuahan:


Strobilus jantan => serbuk sari => jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik) => buluh serbuk
=> membelah => inti tabung dan inti spermatogen => inti spermatogen => membelah => dua
inti sperma => membuahi sel telur didalam ruang arkegonium => zigot => lembaga di dalam biji
=> tumbuhan baru.

Gymnospermae dibagi menjadi beberapa kelas, diantaranya :

a) Cycadinae

Menyerupai pohon palem, sedikit cabang, daun menyirip. Contoh : Cycas rumphii (Pakis haji).

b) Gnetinae

Batang berkayu, bercabang, daun tunggal. Contoh : Gnetum gnemon (mlinjo).

c) Coniferinae

Tumbuhan semak, pohon tajuk berbentuk kerucut, daun berbentuk jarum. Contoh : Pinus
merkusii (pinus/tusan).

5
2. Angiospermae (Tumbuhan Biji Tertutup)

Sumber: https://www.faunadanflora.com/pengertian-dan-ciri-ciri-tumbuhan-biji-tertutup/

Tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang bakal bijinya tersimpan didalam daun buah.
Susunan daun menyirip, menjari, sejajar dan beranekaragam.

Proses Penyerbukan dan Pembuahan

Butir serbuk/serbuk sari => menempel pada kepala putik =>membentuk buluh serbuk (2 inti,
inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) =>inti
generatif membelah => 2 inti sperma => sampai di mikropil, inti vegetatif mati => satu inti
sperma membuahi sel telur => embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga
=> endosperma (makanan cadangan bagi embrio).

Tumbuhan biji tertutup dibagi menjadi dua kelas :

1. Dikotil/Dicotyledoneae

Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan biji berkeping dua. Batangnya bercabang-cabang,


berakar tunggang, bagian daun berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5, memiliki kambium, dan
pembuluh angkutnya teratur.

Tumbuhan dikotil memiliki beberapa suku, antara lain:

1). Suku getah–getahan (Euphorbiaceae)

Apabila dilukai bagian tubuhnya akan mengeluarkan getah berwarna putih. Contoh: Manihot
utilisima (ketela pohon), Hevea brasiliensis (karet).

2). Suku kacang-kacangan (Papilonaceae).

Mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, buahnya polong, akar sering ditemukan bintil-bintil
akar. Contoh: Arachis hypogea (kacang tanah), Vigna sinensis (kacang panjang).

6
3). Suku terung–terungan (Solanaceae)

Bunga berbentuk bintang, terompet, buah buni/buah kotak lapisan dalam berair atau
berdaging. Contoh: Solanum lycopersicum (tomat), Capsicum annum (lombok)

2. Monokotil/Monocotyledoneae

Tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan biji berkeping satu. Tumbuhan ini berakar
serabut, tulang daunnya sejajar, batang tidak bercabang (lurus), Bagian-bagian bunganya
berjumlah 2,4,5 atau kelipatannya, dan pembuluh angkutnya menyebar.

Tumbuhan monokotil memiliki beberapa suku, antara lain:

1) Gramineae (rumput-rumputan). Contoh padi gandum, jagung dan tebu.

2) Palmae (pinang-pinangan). Contoh: kelapa, kelapa sawit, dan palem.

3) Liliaceae (bawang-bawangan). Contoh: bawang merah, bakung.

4) Musaceae (pisang-pisangan). Contoh: pisang manila, pisang hawaii.

7
Peta Konsep Klasifikasi Tumbuhan

Tumbuhan

Tidak Berpembuluh Berpembuluh


(Thallophyta) (Tracheophyta)

Bryophita
(Lumut)
Pteridophyta Spematophyta
(Paku-Pakuan) (Tumuhan Berbiji)

1. Lumut Hati
(Hepaticeae)
1. Psilopsida (paku
2. Lumut Tanduk purba)
Gymnospermae Angiospermae
(Anthoceratopsida) 2. Sphenopsida (Biji Terbuka) (Biji Tertutup)
3. Lumut daun (paku ekor kuda )
(Bryopsida) 3. Lycopsida (paku
1. Cycadinae 1. Dikotil
kawat) 2. Monokotil
2. Coniferinae
4. Filicinae (paku
sejati) 3. Gnetinae

8
Klasifikasi Hewan

Secara umum hewan dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu hewan vertebrata (bertulang
belakang) dan hewan invertebrata (tidak bertulang belakang).

A. Vertebrata (Bertulang Belakang)

Hewan vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang. Mereka umumnya
memiliki tubuh simetri bilateral, rangka dalam, dan berbagai alat tubuh. Ada lima kelompok
hewan vertebrata diantaranya :

1. Pisces (Ikan)

Contoh: ikan bertulang rawan (chondrichyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu. Ikan bertulang
sejati (osteichtyes); ikan merah, ikan salem. Ciri-ciri Pisces sebagai berikut :

 Hidup di air
 Bernapas dengan insang
 Memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di dalam air
 jMemiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air.
 Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan
lingkungan.
 Perkembangbiakan dengan cara bertelur.

2. Amphibia (amfibi)

Contoh: katak pohon, salamander. Ciri-cirinya antara lain:


 Hidup di dua tempat yaitu di darat dan di air
 Bernafas dengan insang dan paru–paru
 Suhu badan poikiloterm
 Berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal).

3. Reptillia (reptil)

. Contoh : kadal, buaya, ular. Ciri-cirinya antara lain :

 Berkulit keras, kering dan bersisik.


 Suhu badan poikiloterm
 Berkembangbiak dengan bertelur
 Pembuahan di dalam tubuh betina

4. Aves (burung)

Contoh: burung kasuari, burung kutilang, burung walet dan sebagainya. Ciri-cirinya sebagai
berikut :

 Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh.


 Tulang berongga supaya ringan
 Suhu badan homoioterm atau berdarah panas yaitu suhu tubuh tetap.
 Berkembangbiak dengan bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal).

9
5. Mammalia (hewan menyusui)

Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak dengan melahirkan anak ada beberapa yang
bertelur, berambut, suhu badan homoioterm dan bernafas dengan paru-paru. Contoh:

 Sebangsa kera misalnya: monyet, beruk, kutung dan orang utan.


 Sebangsa hewan buas misalnya: harimau dan singa.
 Sebangsa pemakan serangga misalnya: tikus, celurut, dan tregiling.
 Sebangsa hewan pengerat misalnya: marmut, bajing dan tikus.
 Sebangsa kelelawar: kalong dan kampret.
 Sebangsa hewan berbelalai misalnya: gajah.
 Sebangsa ikan paus misalnya: lumba–lumba dan ikan paus.
 Sebangsa hewan berkantong misalnya: kanguru

B. Invertebrata (Tidak Bertulang Belakang)

Kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang. Avertebrata memiliki beberapa
filum, sebagai berikut:

1. Protozoa (hewan bersel satu)

Ciri-cirinya antara lain :

 Tubuh bersel satu


 Cara hidup bebas dan parasit pada makhluk hidup lain
 Selnya tidak memiliki plastida
 Bergerak dengan kaki semu, bulu cambuk, berbulu getar
 Cara berkembang biak dengan membelah diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin).

2. Porifera (hewan berpori–pori)

Contoh : Euspongia, poterion, dan scypha. Ciri-cirinya antara lain :

 Hidup di air
 Seluruh permukaan tubuh berpori-pori
 Mempunyai rangka dari zat tanduk
 Zat spons yang sering digunakan untuk alat gosok pada waktu mandi.

3. Colenterata (hewan berongga)

Ciri-cirinya antara lain :

 Hidup di air
 Tubuhnya berongga
 Mempunyai tentakel untuk menangkap makanan dan sebagai alat peraba
 Mempunyai dua bentuk tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan medusa
seperti payung melayang-layang di air.

4. Vermes (cacing)

Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga kelompok,yaitu:

10
1) Platyhelminthes (cacing pipih)

Ciri-cirinya adalah tidak mempunyai ringga dan anus, tetapi hanya memiliki satu lubang yaitu
mulut untuk memasukkan makanan dan mengeluarakan sisa makanan. Cacing pipih dibagi
menjadi 3 kelas, yaitu :

a)Turbellaris (cacing getar) contoh planaria.

b)Trematoda (cacing hisap) contoh: Fasciola hepatica (cacing hati).

c) Cestoda (cacing pita) contoh: cacing pita sapi, cacing pita babi.

2) Nemathelminthes (cacing giling)

Contoh Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale (cacing tambang), Oxyuris
vermicularis (cacing kremi). Ciri-cirinya antara lain :

 Tubuhnya bulat panjang, tidak bersegmen-segmen


 Memiliki mulut dan anus
 Berkembang biak dengan kawin.

3) Annelida (cacing gelang)

Contoh: Chaetopoda (cacing berambut), yaitu: Wawo dan palolo (enak dimakan). Hirudinae
(cacing penghisap darah) yaitu : lintah dan pacet. Ciri-cirinya antara lain:

 Tubuh beruas-ruas tersusun seperti cincin


 Memiliki mulut dan anus
 Antara kulit badan dan dinding terdapat rongga badan.

5. Arthropoda (hewan berbuku–buku)

Ciri-cirinya antara lain :

 Tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut.


 Memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan panas, bau-bauan, mata majemuk
yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset.

Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:

1) Insecta (serangga)

Tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut. Susunan saraf tangga tali yaitu terdiri atas simpul–
simpul yang saling berhubung. Pernafasan dengan sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang
bermuara pada stigma. Mengalami metamorfosis sempurna yaitu telur–larva– kepompong-
dewasa dan metamorfosis tak sempurna telur – nimfa–dewasa. Peredaran darah terbuka,
artinya darah mengalir di dalam pembuluh darah. Pencernaan makanan dari mulut sampai
anus.

2) Crustaceae (udang–udangan)

Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu (cephalothorax) dan perut. Pada kepala terdapat dua
pasang antena panjang dan pendek. Mempunyai kaki 5 pasang. Contoh: udang, kepiting,
rajungan dan ketam.

11
3) Arachnoidea (laba–laba)

Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut (abdomen). Pada kepala terdapat 4 pasang
kaki. Alat pernafasan paru–paru buku yaitu berlapis–lapis. Mempunyai sepasang mata besar
dan beberapa mata kecil. Laba–laba dibagi menjadi tiga ordo, yaitu :

a)Arachnida (bangsa laba-laba) contoh: laba–laba rumah .

b)Scorpionida (bangsa kala) contoh: kalajangking.

c)Acarina (bangsa tungau) contoh: caplak, kutu.

4) Myriapoda (lipan)

Tubuh terdiri atas kepala dan perut (abdomen) yang beruasruas, tiap ruas mempunyai satu
pasang kaki. Bernafas dengan trakea. Contoh: kelabang, kaki seribu.

6. Mollusca (hewan lunak)

Tubuh lunak banyak mengandung lendir dan terbungkus oleh mantel, cangkang dari zat kapur.
Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:

1) Polecypoda (kerang)

Tubuh dilapisi dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel sehingga dapat membuka dan
menutup. Cangkang terdiri dari tiga lapisan luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam
(mutiara atau nakreas). Apabila ada benda yang masuk ke dalam mantel maka melapisi benda
tersebut sehingga terbentuk mutiara.

2) Gastropoda (cumi–cumi)

Hidup di laut, mempunyai tinta untuk melindungi diri bila ada musuh. Pada mulut mempunyai
8 tentakel pendek untuk memegang mangsa dan 2 tentakel panjang untuk perkawinan.
Contoh: Gurita, cumi–cumi.

3) Cephalopoda (siput)

Hidup di darat bernafas dengan paru-paru, di air dengan insang, berjalan dengan
menggunakan otot perut sambil mengeluarkan lendir dari dalam tubuh untuk mempermudah
gerakan. Termasuk hewan hermafrodit artinya mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh
jantan dan betina. Tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri.

7. Echinodermata (hewan berkulit duri)

Tubuh diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur memiliki alat gerak kaki
ambulakral yang merupakan tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan
untuk melekat di dasar air. Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh. Alat pencernaan dari
mulut, usus anus. Pernafasan insang tersebar di seluruh permukaan tubuh. Perkembangbiakan
secara kawin. Mempunyai daya regenerasi yaitu mempunyai kemampuan untuk
menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terputus. Echinodermata memiliki 5 kelas, yaitu:

a) Asternoida (bintang laut)

b) Echinoidea (landak laut)

12
c) Ophiuroidea (bintang laut)

d) Crinoidea (lilia laut )

e) Holothuroidea (tripang)

13
Peta Konsep Klasifikasi Hewan

Hewan

Vertebrata Invertebrata

1. Pisces

2. Amphibia Echinodermata Colenterata


Protozoa Arthropoda
3. Reptillia

4. Aves Porifera Vermes Mollusca

5. Mammalia

1. Platyhelminthes 1. Polecypoda
2. Nemathelminthes 1. Insecta 2. Gastropoda
3. Annelida 2. Crustaceae 3. Cephalopoda
3. Arachnoidea
4. Myriapoda

1. Echinoidea
2. Ophiuroidea
3. Crinoidea
4. Holothuroidea

14
Daftar Pustaka

Hidayati,Nanik. 2009. Klasifikasi Tumbuhan. https://nanikhidayati.files.wordpress.com


/2009/06/klasifikasi-tumb.pdf. Diakses pada tanggal 3 Maret 2019

Sugiyarto, teguh & Ismawati, Eny.2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTS Kelas
VII. Pusar Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional:Jakarta

Ramlawati, Hamka, dll.2017. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran Ipa
Bab II Klasifikasi Makhluk Hidup.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jendral guru dan Tenaga Kependidikan.

15

Anda mungkin juga menyukai