AGAMA ISLAM
Disusun oleh:
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
KATA PENGANTAR
Penulis
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
BAB III PENUTUP 11
Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ada beberapa sebab yang mengakibatkan munculnya perbuatan
syirik yaitu al-jahlu (kebodohan), dhai’ful iman (lemahnya iman), dan
taqlid (ikut-ikutan secara membabi buta). Masyarakat pada saat sebelum
datangnya islam di duani disebut sebgai masyarakat jahiliyah
(kebodohan). Ketundukan orang arab jahiliyah pada kepercayaan mereka
sampai kepada Nabi Muhammad diutus, tak pelak jika seorang pemuka
agama sebelum Islam mempercayai akan datang seorang Nabi yang akan
memberikan pencerahan terhadap kehidupan masyarakat arab dan menjadi
utusan pamungkas. Namun, ironisnya kepercayaan mereka telah
bercampur aduk dengan prilaku menyimpang yakni kemusyrikan dan
tahayul. Menyembah kepada selain Allah menjadi marak seperti
menyembah berhala, matahari, bulan, batu, air dan sebagainya.
1. Syirik Akbar
1.) Zhahir (nyata)
Yakni ketika seseorang mengucap sumpah atas selain
karena Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya;
“Barangsiapa yang bersumpah dengan selain nama Allah,
maka ia telah berbuat syirik”. (H. R. Ahmad, Shahih).
Selain itu, menggunakan benda-benda atau jimat seperti
gelang atau kalung yang dipakai dengan niatan sebagai
penangkal bahaya atau penyakit juga termasuk dalam
syirik asghar.
2) Khafi (tersembunyi)
Syirik jenis ini sumbernya berada di dalam hati seseorang,
bisa saja berupa niatan semata atau memang kepercayaan
namun tak ditunjukkan oleh perbuatan (hanya di dalam hati),
misalnya riya’ yang tersembunyi dalam hati.
2.3 Bentuk-Bentuk Syirik
Syirik jenis ini umumnya sedikit. Karena kaum kafir Quraisy yang
diperangi oleh Rasulullah pun meyakini tauhid jenis ini.
Allah Ta’ala berfirman,
ْ ِ ك السَّمْ عَ َواأْل َ ْبصَ ارَ َو َمنْ ي ُْخ ِر ُج ْالحَ يَّ مِنَ ْال َم ِّي
ت َوي ُْخ ِر ُج ْال َم ِّيتَ ِمنَ ال َح ِّي َو َم ْن ِ ْقُ ْل َمنْ َيرْ ُزقُ ُك ْم مِنَ ال َّسمَا ِء َواأْل َر
ُ ِض أَمَّنْ َيمْ ل
َيُ َدبِّ ُر اأْل َ ْم َر فَ َسيَقُولُونَ هَّللا ُ فَقُلْ أَفَاَل تَتَّقُون
“Katakanlah wahai Muhammad, ‘Siapakah yang memberi
kalian rezeki dari langit dan bumi? Siapakah yang menguasai
pendengaran dan penglihatan? Siapakah yang mengeluarkan yang
hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup?
Siapakah yang mengatur segala urusan?’ Maka mereka akan
menjawab, ‘Allah.’ Maka katakan, ‘Lantas mengapa kalian tidak
bertakwa?” (QS. Yunus: 31)