Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Desa Siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan
memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos Kesahatan Desa atau sarana
kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan, dan perilaku), penanggulangan bencana
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
kelurahan.
penyehatan lingkungan.
lain, yang berasal dari pemerintah, masyarakat dan swasta/dunia usaha, untuk
Bagi Masyarakat :
masyarakat/organisasi kemasyarakatan.
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang tercermin dari keberadaan dan keaktifan
lingkungan.
dalam Anggaran Pembangunan Desa atau Kelurahan serta dari masyarakat dan
dunia usaha.
6. Peraturan di tingkat desa atau kelurahan yang melandasi dan mengatur tentang
Atas dasar kriteria Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang telah ditetapkan,
maka pentahapan dalam pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, yaitu :
5. Dukungan dana Sudah ada Sudah ada Sudah ada Sudah ada
untuk kegiatan dana dari dana dari dana dari dana dari
kesehatan di Desa pemerintah pemerintah pemerintah pemerintah
dan Kelurahan: Desa dan Desa dan Desa dan Desa dan
• Pemerintahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan
desa dan serta serta satu serta dua serta dua
kelurahan belum ada sumber daya sumber daya sumber daya
• Masyarakat sumber lainnya lainnya lainnya
• Duniausaha daya
lainnya
6. Peran serta Ada peran Ada peran Ada peran Ada peran
Masyarakat dan aktif aktif aktif aktif
Organisasi masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat
kemasyarakatan dan tidak dan peran dan peran dan peran
ada peran aktif satu aktif dua aktif dua
aktif ormas ormas ormas ormas
7. Peraturan Kepala
Desa atau Belum ada Ada, belum Ada, sudah Ada, sudah
peraturan Bupati/ direalisasikan direalisasikan direalisasikan
Walikota
8. Pembinaan PHBS Pembinaan Pembinaan Pembinaan Pembinaan
di Rumah Tangga PHBS PHBS PHBS PHBS
kurang minimal 20% kurang dari kurang dari
dari 20% rumah tangga 40% rumah 70% rumah
rumah tangga tangga
tangga
dengan mengkaji data Profil Desa atau Profil Kelurahan dan hasil analisis situasi
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang sudah dapat dan belum dapat dipenuhi
Dengan mengkaji Profil/Monografi Desa atau Kelurahan dan hasil analisis situasi
data oleh kader, tokoh masyarakat, anggota Forum Desa yang terlatih dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disepakati kader dan Forum Desa.
d. UKBM yang ada, yang harus diaktifkan kembali dan yang dibentuk baru.
Warga.
kembali.
4. Perencanaan Partisipatif
5. Pelaksanaan Kegiatan
para KPM dan Fasilitator. Jika dibutuhkan dapat difasilitasi oleh Puskesmas
6. Pembinaan Kelestarian
Pemerintah.
2. IDENTIFIKASI
6. PEMBINAAN
MASALAH
KELESTARIAN
KESEHATAN
FASILISATOR/
KPM/KADER
KESEHATAN
3. MUSYAWARAH
5. PELAKSANAAN
DESA/ KELURAHAN
KEGIATAN
4. PERENCANAAN
PARTISIPATIF
Sesuai dengan komponen Desa dan Kelurahan Siaga Aktif maka kegiatan
(KIA), pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang kurang gizi,
membawa pasien dari desa ke Puskesmas dan atau rumah sakit, calon yang
bersedia menjadi donor darah, bantuan dana untuk persalinan, dan pertolongan
pelayanan dan perawatan ibu nifas, promosi makanan bergizi selama menyusui,
pemberian ASI Ekslusif, perawatan bayi baru lahir, dan pelayanan Keluarga
Berencana (KB).
Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi anak di Bawah Usia Lima
lumpuh layuh, kejadian diare dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA),
pelayanan kesehatan anak usia sekolah tingkat dasar, pelayanan penemuan dan
Pengamatan dan pemantauan penyakit melalui gejala dan tanda serta keadaan
(kurang dari 24 jam) hasil pemantauan dan pengamatan penyakit kepada petugas
kematian.
dan kelurahan. UKBM adalah upaya kesehatan yang direncakan, dibentuk, dikelola
dari, oleh dan untuk masyarakat dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan
ibu dan anak, gizi, lingkungan, dan perilaku yang dapat menimbulkan
Pelaporan kematian.
masyarakat.
dilakukan oleh masyarakat dalam mencegah dan mengatasi bencana dan kedaruratan
terhindar dari penyakit dan masalah kesehatan. Kegiatan berupa: (1) Promosi tentang
dasar (air bersih, jamban, pembuangan sampah dan limbah, dan lain-lain), dan
terdiri atas :
Indikator proses adalah indikator untuk mengukur seberapa aktif upaya yang
6. Ada atau tidaknya kunjungan rumah untuk KADARZI dan PHBS (yang
kegiatan yang dicapai di suatu desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga
dan PHBS.
Indikator dampak adalah indikator untuk mengukur seberapa besar dampak dari
hasil kegiatan di desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga yang terdiri dari :
stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat sakit, penyakit, dan faktor-faktor
aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat diamati (observable) maupun yang
bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus
terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skinner
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat di
terselubung atau tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi
pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.
Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau
praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat orang lain.
tetapi sebenarnya perilaku adalah totalitas yang terjadi pada orang yang bersangkutan.
Dengan kata lain, perilaku adalah merupakan keseluruhan (totalitas) pemahaman dan
aktivitas seseorang yang merupakan hasil bersama antar faktor internal dan eksternal
perilaku seseorang adalah sangat kompleks, dan mempunyai bentangan yang sangat
luas.
1. Pengertian Pengetahuan
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, telinga, hidung dan
sebagainya). Pengetahuan atau kognitif merupakan hal yang sangat penting untuk
tentang suatu objek tertentu, termasuk di dalamnya adalah ilmu yang merupakan
khasanah kekayaan mental yang secara langsung ataupun tidak langsung turut
Cara ini telah dipakai sebelum ada kebudayaan bahkan mungkin sebelum
ada peradapan. Pada waktu itu seseorang apabila menghadapi persoalan atau
lalu.
pikiran.
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini lebih
sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah.
tingkatan yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
b. Memahami (Comprehension)
objek yang akan di ketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara
benar.
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
dimiliki.
f. Evaluasi (Evaluation)
Notoatmodjo 2010, menyatakan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan dan dari
b. Interest (merasa tertarik) yaitu orang tersebut mulai tertarik terhadap stimulus
atau objek.
terhadap dirinya. Dalam tahap ini sikap seseorang terhadap suatu objek sudah
lebih baik.
Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tersedia sementara orang
lain tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus
menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya
a. Pendidikan
yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang di dapat tentang kesehatan.
semakin luas informasi yang di dapat. Namun perlu ditekankan bahwa seseorang
b. Paparan Informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat
Kebiasaan atau tradisi yang dilakukan orang tanpa penalaran apakah yang
dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah baik
d. Lingkungan
berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal
balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
e. Pengalaman
Pengalaman sebagai suatu sumber bagi pengetahuan adalah suatu cara untuk
f. Umur
Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya,
individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta
menuju usia tua. Selain itu orang usia Madya lebih banyak menggunakan waktu
a. Pengertian Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan salah satu aspek psikologis
seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor
kumpulan gejala dalam merespons suatu stimulus atau objek. Sehingga sikap itu
Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap adalah
pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain fungsi sikap belum merupakan tindakan
Menurut Allport (1954) dalam Notoatmodjo (2010), sikap itu terdiri dari 3
objek.
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
penting. Sikap merupakan salah satu aspek psikologis individu yang sangat penting
Dalam konteks sikap ini, menurut Stephen R. Covey (1989) ada tiga teori
determinan yang diterima secara luas, baik secara sendiri maupun kombinasi untuk
merupakan hasil dari perlakuan, pola asuh atau pendidikan orang tua yang
c. Tingkatan Sikap
1. Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima stimulus yang
diberikan (objek).
2. Menanggapi (Responding)
terhadap objek atau stimulus, dalam arti, membahasnya dengan orang lain dan
berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil resiko bila ada orang lain
yang dialami oleh individu. Interaksi sosial mengandung arti lebih daripada sekedar
adanya kontak sosial dan hubungan antar individu sebagai anggota kelompok sosial.
Dalam interaksi sosial terjadi hubungan saling mempengaruhi diantara individu yang
satu dengan yang lainnya, terjadi hubungan timbal balik yang turut mempengaruhi
a. Pengalaman Pribadi
Pengalaman yang telah ada ataupun yang sedang kita alami ikut membentuk dan
akan menjadi dasar pembentukan sikap, untuk dapat mempunyai tanggapan dan
objek psikologis, baik yang akan membentuk sikap positif maupun sikap negatif.
dengan suatu objek psikologis cenderung akan membentuk sikap negatif terhadap
pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih
mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang
Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu komponen sosial yang ikut
mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting, seseorang yang
kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah laku dan pendapat kita.
Seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berarti khusus
bagi kita (Significant Other), akan banyak mempengaruhi sikap kita seperti orang
tua, teman dekat, sahabat, guru, teman kerja, isteri atau suami.
c. Pengaruh Kebudayaan
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio,
surat kabar, majalah dan lain sebagainya mempunyai pengaruh besar dalam
Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman
yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi
dan pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap yang demikian dapat
merupakan sikapyang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang
akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persistem dan lebih tahan
lama.
Apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung
Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau mempraktikkan sesuatu hal
c. Adopsi (Adoption)
Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Artinya, apa
yang sudah dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah
2.3 Stakeholders
b. Lurah/Kepala Desa
Desa Siaga.
Siaga.
Siaga.
Siaga.
2. Di Tingkat Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota.
3. Di Tingkat Propinsi
kelestarian Desa Siaga serta revitalisasi Puskesmas dan Rumah Sakit dan
4. Di Tingkat Pusat
Menurut Ife (2002 : 231) dalam Adi I. R., (2008) menyatakan bahwa peran
1. Peran Fasilitatif
bertindak.
b. Salah satu peran dari pemberdaya masyarakat adalah untuk menyediakan dan
dan aktivitas komunitas tersebut. Dukungan itu sendiri tidak selalu bersifat
2. Peran Edukasional
struktural mereka, maka warga harus mau menjalin hubungan antar satu
dengan lainnya, hal ini menjadi tujuan awal dari penyadaran masyarakat.
komunitas sasaran tidak jarang dapat menjadi peran yang bermakna terhadap
3. Peran Kepemimpinan
konsep kepemimpinan yaitu Ing Ngarso sung Tulodho artinya didepan sebagai
teladan, IngMadyo Mangun Karso artinya ditengah menggerakkan dan Tut Wuri
dalam suatu kerangka konseptual, maka keseluruhan teori-teori yang telah dipaparkan
diatas dirangkum dalam suatu penjelasan teori seperti diuraikan berikut ini.
warga masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan tercapainya MDGs, karena dari
delapan agenda MDGs lima diantaranya berkaitan langsung dengan kesehatan yaitu
lingkungan. Salah satu upaya Indonesia untuk mencapai target tersebut dengan
Pengembangan Desa Siaga Aktif yang merupakan pengembangan dari Desa Siaga.
purnama dan mandiri. Kriteria peningkatan tahap pengembangan Desa Siaga Aktif
tergantung dari berjalan atau tidak secara berkala Forum Masyarakat Desa, jumlah
UKBM yang aktif, pelayanan kesehatan dasar, serta jumlah rumah tangga yang
tingkat sosial/ekonomi.
dan prasarana atau fasilitas kesehatan dalam pengembangan Desa Siaga Aktif
antara lain adanya Poskesdes, adanya kelompok donor darah, adanya ambulans
atau memperkuat terjadinya perilaku yang meliputi sikap dan perilaku petugas
kesehatan atau tokoh masyarakat baik formal maupun informal yang bertujuan
Faktor Predisposisi :
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Kepercayaan
4. Nilai
5. Pendidikan
6. Sosial Ekonomi
7. Tindakan
Faktor Pemungkin :
1. Ketersediaan Sarana dan Perilaku Kesehatan
Prasarana
Variabel Confounding
1. Umur
2. Pendidikan
3. Sarana/Prasaran
4. Paparan Informasi
dalam penelitian ini adalah variabel independen (variabel bebas) merupakan perilaku
stakeholders yang terdiri dari pengetahuan, sikap dan tindakan. Variabel confounding
terdiri dari umur, pendidikan, sarana/ prasarana dan paparan informasi. Variabel