Lingkunagn Bisnis
Lingkungan (environment) dapat diartikan sebagai keseluruhan unsur-unsur yang dapat
saling berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan
tertentu. Lingkungan terdiri dari unsur fisik (tangible) dan nonfisik. Didalam dunia
bisnis, unsur fisik misalnya teknologi, kondisi alam dan pemasok sedangkan unsur non
fisik dapat berupa adat istiadat masyarakat, kondisi ekonomi dan lain-lain.
Pada dasarnya lingkungan organisasi (bisnis) adalah segala hal yang mempengaruhi
kegiatan organisasi (bisnis). Lingkungan bisnis dapat golongkan menjadi Lingkungan
Eksternal dan Lingkugan Internal. Lingkungan eksternal terbagi atas dua sudut pandang,
yaitu berdasarkan mikro dan makro. Lingkungan secara fisik terdiri dari:
a. Geografi
Lingkungan gepgrafi adalah sumber daya alam yang digunakan sebagai bahan
untuk produksi dan sebagai aktifitass pemasaran. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhinya yaitu sebagai berikut:
Campur tangan pemerintah
Terbatasnya SDA
Meningkatnya biaya energi
Tingkat populasi tinggi
Pemasar perlu memperhatikan hal-hal seperti keterbatasan sumber daya
alam, pelestarian lingkungan, dan meningkatnya polusi dan biaya energi untuk
penentuan program pemasaran suatu produk. Misal dengan adanya isu-isu
gerakan hijau untuk perlindungan alam (green marketing), sebaiknya perusahaan
menciptakan kemasan produk yang ramah lingkungan (bukan berasal dari bahan
baku yang susah diuraikan secara biologis, tidak menimbulkan efek rumah kaca/
merusak lapisan ozon).
b. Demografi
Berisikan tentang data kependudukan beserta karakteristik distribusinya.
Perusahaan perlu melihat kecenderungan demografi utama dan karakteristiknya
karena dapat berimplikasi pada pengambilan keputusan dalam perencanaan
pemasaran. Yang mana data ini berisi tentang:
Perubahan struktur usia
Perubahan struktur keluarga
Wanita makin sibuk bekerja
Meningkatnya pendidikan
Pertambahan penduduk yang besar
c. Alat Produksi
Yaitu terdiri dari kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi teknologi baru, yang
menciptakan produk baru dan peluang-peluang pasar yang baru. Pemasar harus
memperhatikan kecenderungan-kecenderungan teknologi berikutnya, antara lain:
· Cepatnya laju perubahan teknologi
· Peluang-peluang yang tak terbatas
· Tingginya anggaran litbang
· Meningkatnya peraturan
· Fokus terhadap perbaikan minor
Perubahan teknologi membawa dampak pada perubahan gaya hidup dan pola
konsumsi pasar. Untuk itu dibutuhkan adanya inovasi penelitian dan
pengembangan (R&D) untuk menciptakan ide-ide kreatif produk baru yang
berorientasi pasar karena adanya kebutuhan konsumen yang perlu terpenuhi.
Misal adanya perkembangan teknologi informasi dan adanya gaya hidup yang
menuntut kepraktisan menuntut pemasar untuk lebih menawarkan program
pemasaran terutama kebijakan pendistribusian produk malalui fasilitas internet
atau electronic marketing seperti internet based stores, electronic catalog, video
marketing, mail marketing.
B. Lingkungan Ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah ekonomi suatu perusahaan
beroperasi. Faktor ekonomi berdampak langsung secara nyata pada berbagai strategi.
Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relative berbagai segmen pasar,
didalam perencanaan strategis setiap perusahaan harus mempertimbangkan
kecendrungan ekonomi di segmen-segmen yang mempengaruhi industrinya.
Misalnya, bila suku bunga naik maka dana yang diperlukan untuk menambah modal
akan lebih mahal atau bahkan tidak tersedia, penghasilan yang dibelanjakan menurun
dan barang yang di beli menurun.
C. Lingkungan Politik
Faktor perubahan sosial yang paling besar dalam tahun-tahun belakangan ini
adalah:
a) Masuknya sejumlah besar tenaga wanita dalam pasar tenaga kerja. Ini tidak
hanya mempengaruhi kebijakan penerimaan dan kompensasi dan kemampuan
sumber daya dari perusahaan mereka, ini juga menciptakan atau memperluas
secara besar permintaan untuk serangkaian produk atau jasa luas yang
diperlukan, karena absensinya tenaga wanita tersebut dirumah.
E. Lingkungan Teknologi
I. Lingkungan Lainnya
1. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam suatu Bisnis (Stakeholders)
Adapun pihak-pihak yang berkepentingan dalam suatu bisnis, yaitu pemilik
(owner), kreditor (creditor), karyawan (employee), pemasok, (supplier) dan
pelanggan (costumer). Kelima Stakeholders tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Pemilik (Owner/employer)
Setiap bisnis dimulai dari suatu ide mengenai produk atau jasa
yang diciptakan oleh satu atau beberapa usahawan. Para usahawan sangat
penting bagi pengembangan bisnis baru karena dapat menciptakan produk
baru/memperbaiki yang sudah ada yang diinginkan oleh
konsumen. Banyak perusahaan tumbuh karena menerbitkan saham-saham
baru, sehingga ada aliran dana yang masuk ke perusahaan.
b. Kreditor (Creditor)
Kreditor merupakan salah satu pihak yang memberikan pinjaman
pendanaan ke perusahaan. Kreditor dapat berupa lembaga keuangan,
maupun individu. Di sisi lain, lembaga keuangan akan memperoleh
pendapatan berupa pendapatan bunga.
c. Karyawan (Employee)
Karyawan dalam perusahaan meliputi karyawan operasional dan
karyawan di posisi manajerial (level of management). Untuk mencapai
tujuan perusahaan, peran karyawan sangat dibutuhkan dan memegang
peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, perusahaan harus
memberikan imbalan jasa (kompensasi) atas jasa mereka pada perusahaan.
Bentuk imbalan jasa itu dapat berbentuk financial (gaji, bonus, dll)
ataupun bentuk non-financial (fasilitas kendaraan atau rumah, tiket liburan,
dll.).
d. Pemasok (Supplier)
Peranan pemasok sangat penting bagi perusahaan. Bagi perusahaan
manufaktur, ketersediaan bahan baku akan memperlancar proses produksi,
demikian juga sebaliknya.
e. Pelanggan (Customer)
Perusahaan tidak dapat bertahan hidup tanpa ada pelanggan.
Loyalitas pelanggan akan menjaga kelangsungan bisnis perusahaan. Untuk
menarik konsumen perusahaan harus menyediakan produk atau jasa yang
berkualitas dan terjangkau harganya sehingga konsumen merasa puas.