1F
1F
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum kerja bangku antara lain :
1.3.1.1 Melatih mahasiswa untuk dapat melakukan kegiatan pengelasan sehingga terampil dalam
melakukannya
1.3.2 Sebagai bekal bagi mahasiswa mengenai kegiatan pengelasan sehingga mampu
menerapkannya pada dunia industri
1.3.3 Sebagai bekal bagi mahasiswa mengenai kegiatan pengelasan sehingga saat menjadi
tenaga pendidik mampu mengajarkan pada siswa dengan baik dan benar
1.3.4 Melatih kemampuan mahasiwa dalam mengoperasikan teknik mesin las busur listrik
(Shielded metal arc welding/ SMAW) dan las karbit (Oxy acetylene welding/OAW)
dengan baik dan benar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Las busur listrik elektroda terlindung atau lebih dikenal dengan SMAW (Shielded Metal
Arc Welding) merupakan pengelasan menggunakan busur nyala listrik sebagai panas pencair
logam. Busur listrik terbentuk diantara elektroda terlindung dan logam induk seperti
ditunjukkan pada gambar 1. Karena panas dari busur listrik maka logam induk dan ujung
elektroda mencair dan membeku bersama (Wiryosumarto, 2004).
Proses pemindahan logam elektroda terjadi pada saat ujung elektroda mencair dan
membentuk butir-butir yang terbawa arus busur listrik yang terjadi. Bila digunakan arus
listrik besar maka butiran logam cair yang terbawa menjadi halus dan sebaliknya bila arus
kecil maka butirannya menjadi besar
Pola pemindahan logam cair sangat mempengaruhi sifat mampu las dari logam. Logam
mempunyai sifat mampu las yang tinggi bila pemindahan terjadi dengan butiran yang halus.
Pola pemindahan cairan dipengaruhi oleh besar kecilnya arus dan komposisi dari bahan
fluks yang digunakan. Bahan fluks yang digunakan untuk membungkus elektroda selama
pengelasan mencair dan membentuk terak yang menutupi logam cair yang terkumpul
ditempat sambungan dan bekerja sebagai penghalang oksidasi
Las SMAW terdiri dari beberapa bagian peralatan yang disusun atau dirangkai
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai suatu unit alat untuk pengelasan. Satu
unit las SMAW terdiri dari (Bintoro, 1999):
3. Elektroda
Berdasarkan selaput pelindungnya, elektroda dibedakan menjadi dua macam, yaitu
elektroda polos dan elektroda berselaput. Elektroda berselaput terdiri dari bagian inti
yang berfungsi sebagai filler metal dan zat pelindung atau fluks yang berfungsi untuk:
a) Melindungi cairan las, busur listrik, dan benda kerja yang dilas dari udara luar. Udara
luar mengandung oksigen yang dapat mengakibatkan terjadinya oksidasi, sehingga
dapat mempengaruhi sifat mekanis dari logam yang dilas.
b) Memungkinkan dilakukannya posisi pengelasan yang berbeda-beda.
c) Memberikan sifat-sifat khusus pada hasil pengelasan dengan cara menambah zat-zat
tertentu pada selaput elektroda dan lain sebagainya
Gambar 3. Elektroda
4. Pemegang elektroda
Pemegang elektroda berfungsi sebagai penjepit/pemegang ujung elektroda yang
tidak berselaput, dan juga berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari kabel ke
elektroda.
6. Alat bantu
Alat bantu sifatnya tidak mutlak harus ada. Fungsinya adalah sebagai pembantu
untuk mempermudah dalam pengelasan. Alat bantu yang umum digunakan contohnya:
palu terak, tang untuk memegang benda kerja yang masih panas, sikat kawat, topeng las,
dan sebagainya.
Periksa kabel gerinda apakah ada yang terkelupas atau tidak, jika ada segera diisolasi
agar operator tidak tersengat listrik. Pastikan saklar dalam kondisi OFF sebelum kabel
dihubungkan pada sumber listrik. Pastikan batu gerinda terpasang dengan kuat dan tepat
dan kemudian peganglah geridan pada tangkai gerinda dengan kuat. Hubungkan kabel
gerinda pada listrik dan kemudian hidupkan dengan menekan tombol ON. Gunakan kaca
mata putih saat menggerinda. Setelah selesai saklar OFF dan lepas kembali kabel dari
sumber arus. Gulung kabel sedemikian rupa dan simpanlah pada tempatnya dengan aman
dan tidak saling bertindih dengan alat lain.
BAB III
PEMBAHASAN
Spesimen atau benda uji yang digunakan untuk rigi ayun adalah plat baja ukuran:
Panjang : 150 mm
Lebar : 35 mm
Tebal : 10 mm
Jumlah :2
3.3. Hasil Pengelasan Rigi-rigi 1F
GAMBAR 2D
GAMBAR 3D
HASIL PENGELASAN
Geldy Indrapradaa
10211700010004
Diameter Elektrode (Ø) 3,2 mm
Material Baja Karbon Lunak
Jarak Elektrode ke Benda Kerja 1 x Ø Elektroda = 3,2 mm
Jarak Antar Benda (Gap) 1 x Ø Elektroda = 3,2 mm
Jenis Elektroda E6013
Jenis Mesin Las DC SP
Rigi – rigi (Sisi 1)
Arus (I) 130 Ampere
Panjang Rigi-rigi (p) 139 mm, 79 mm, 38 mm
Panjang Throat 3,54 mm, 4,67 mm, 6,99 mm
Waktu Pengelasan (t) 1 menit 10 detik
Rigi – rigi (Sisi 2)
Arus (I) 130 Ampere
Panjang Rigi-rigi (p) 138 mm
Panjang Throat 7,04 mm
Waktu Pengelasan (t) 1 menit 15 detik
GAMBAR 2D
GAMBAR 3D
HASIL PENGELASAN
Ageng Pangestu
10211700010002
Diameter Elektrode (Ø) 3,2 mm
Material Baja Karbon Lunak
Jarak Elektrode ke Benda Kerja 1 x Ø Elektroda = 3,2 mm
Jarak Antar Benda (Gap) 1 x Ø Elektroda = 3,2 mm
Jenis Elektroda E6013
Jenis Mesin Las DC SP
Rigi – rigi (Sisi 1)
Arus (I) 125 Ampere
Panjang Rigi-rigi (p) 142 mm, 74 mm, 32 mm
Panjang Throat 3,55 mm, 4,78 mm, 7,12 mm
Waktu Pengelasan (t) 1 menit
Rigi – rigi (Sisi 2)
Arus (I) 130 Ampere
Panjang Rigi-rigi (p) 139 mm
Panjang Throat 7,05 mm
Waktu Pengelasan (t) 1 menit 5 detik
GAMBAR 2D
GAMBAR 3D
HASIL PENGELASAN
Deni Agung Setyo Budi
10211700010007
Diameter Elektrode (Ø) 3,2 mm
Material Baja Karbon Lunak
Jarak Elektrode ke Benda Kerja 1 x Ø Elektroda = 3,2 mm
Jarak Antar Benda (Gap) 1 x Ø Elektroda = 3,2 mm
Jenis Elektroda E6013
Jenis Mesin Las DC SP
Rigi – rigi (Sisi 1)
Arus (I) 125 Ampere
Panjang Rigi-rigi (p) 142 mm, 74 mm, 32 mm
Panjang Throat 3,55 mm, 4,78 mm, 7,12 mm
Waktu Pengelasan (t) 1 menit
Rigi – rigi (Sisi 2)
Arus (I) 130 Ampere
Panjang Rigi-rigi (p) 139 mm
Panjang Throat 7,05 mm
Waktu Pengelasan (t) 1 menit 5 detik
GAMBAR 2D
GAMBAR 3D
HASIL PENGELASAN