Anda di halaman 1dari 3

KETERAMPILAN MEMBUAT KEPUTUSAN

A.PENGERTIAN PEMBUATAN KEPUTUSAN


 Secara sederhana,keputusan berarti pilihan dari dua atau lebih kemungkinan.
 Daft mendefinisikan keputusan merupakan pilihan yang dibuat dari sejumlah
alternatif yang ada
 Daft mendefinisikan pengambilan keputusan adalah proses identifikasi permasalahan
dan peluang kemudian menyelesaikannya
 Griffin mengartikan pengambilan keputusan adalah tindakan memilih satu alternatif
dari serangkaian alternatif
 Terry dan Rue menyebutkan bahwa membuat keputusan adalah memilih suatu
alternatif dari dua pilihan atau lebih, untuk menentukan suatu pendapat atau
perjalanan suatu tindakan

Dari beberapa pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengambilan


keputusan merupakan proses penetapan pilihan dari sejumlah alternatif. Pengambilan
keputusan melibatkan beberapa pemikiran yang berbeda-beda dan didalamnya terjadi
suatu diskusi – diskusi untuk menganalisis suatu permasalahan serta memperoleh
informasi sehingga diambil suatu kesimpulan untuk ditetapkan sebagai suatu
keputusan.

B.SUMBER - SUMBER KEPUTUSAN


Sumber keputusan diartikan sebagai siapa yang berperan besar didalam menentukan
suatu keputusan. Keputusan ditetapkan berdasarkan pendapat atau gagasan yang berasal dari
dalam maupun luar organisasi. Pendapat yang ada tersebut dikumpulkan dan dijadikan
referensi untuk dijadikan bahan dalam pembuatan keputusan. Ada beberapa sumber - sumber
keputusan yang dapat digunakan pemimpin dalam penetapan keputusannya, yaitu :
a. Keputusan Langsung dari Pemimpin, artinya suatu keputusan yang langsung
ditetapkan oleh pemimpin itu sendiri tanpa melibatkan kelompok organisasi atau
orang lain. Keputusan yang ditetapkan pemimpin dapat mempersingkat waktu dalam
penyelesaian masalah.
 Kotter dan Whitehead dalam bukunya menuliskan dengan sederhana bahwa
untuk mendapatkan kepercayaan dan penerimaan akan sebuah gagasan adalah
dengan cara : mendapatkan perhatian semua orang; setelah itu,membuat
mereka sependapat dengan anda; dan membuat mereka suka pada anda.
 Schermerhorn menggunakan istilah “keputusan individual” untuk
menjelaskan jenis sumber keputusan ini. Keputusan individual dibuat oleh
pemimpin itu sendiri berdasarkan informasi yang dimilikinya, dan tanpa
melibatkan orang lain.
b. Pendapat Ahli, artinya suatu keputusan ditetapkan setelah mendengar serta
menganalisis pendapat, ide, pemikiran dari para ahli yang berasal dari para ahli yang
berasal dari luar organisasi. Biasanya, para ahli dilibatkan dalam hal penyelesaian
masalah yang membutuhkan kajian akademis, bersifat teoritis dan kualitatif,
memerlukan keakuratan informasi atau data.
 Schermerhorn menggunakan istilah “keputusan konsulatif” untuk
menjelaskan jenis sumber keputusan ini. Keputusan konsulatif merupakan
metode pengambilan keputusan yang disukai oleh pemimpin itu sendiri
dengan terlebih dahulu mencari informasi dan saran mengenai suatu masalah
dari orang lain berbentuk konsultasi secara pribadi atau dalam kelompok.
c. Persetujuan Bersama, artinya suatu keputusan ditetapkan berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan bersama diantara anggota organisasi, mulai dari pimpinan tertinggi
hingga anggota organisasi yang level terendah. Pengambilan keputusan melalui
pemilihan (voting) sehingga keputusan–keputusan yang ada, dipilih lagi untuk
menetapkan suatu keputusan yang terbaik dan keputusan tersebut harus disepakati
bersama sebagai keputusan yang harus ditetapkan. Keputusan terbaik yang dicapai
dan disepakati bersama oleh seluruh individu atau anggota organisasi.
 Schermerhorn meggunakan istilah “keputusan kelompok” yang merupakan
metode pengambilan keputusan dengan meminta orang lain atau kelompok
dalam organisasi untuk membuat keputusan akhir atau pemecahan masalah.

C.SYARAT MEMBUAT KEPUTUSAN YANG BAIK


Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar keputusan tersebut disebut baik, yaitu :
a. Melibatkan orang, artinya pengambilan keputusan haruslah melibatkan orang
sehingga menghasilkan banyak pilihan atas ide atau pendapat.
b. Bermutu, artinya keputusan haruslah memiliki mutu yang baik sehingga dapat
dijadikan solusi untuk menyelesaikan persoalan serta dapat dijadikan aturan atau
kebijakan didalam kehidupan organisasi.
c. Diterima semua orang, artinya keputusan yang telah ditetapkan dapat diterima dan
dihargai oleh semua pihak yang berkepentingan didalam organisasi.
d. Memiliki arti, artinya keputusan yang ditetapkan memiliki arti, maksud, dan tujuan
bagi semua pihak. Atau dengan kata lain, keputusan yang ditetapkan harus :
 Menjadi solusi terbaik atas suatu permasalahan
 Menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman
 Menjadi aturan atau kebijakan yang baik untuk dijalankan
 Memberikan perubahan organisasi ke arah yang lebih baik dari situasi
sebelumnya
 Menjadi pedoman untuk mengarahkan perilaku individu dan organisasi
 Mampu meningkatkan kreatifitas dan ketajaman berpikir pemimpin dalam
proses pengambilan keputusan berikutnya

D.LANGKAH MEMBUAT KEPUTUSAN


 Flippo menuliskan urutan langkah yang disarankan dalam pengambilan keputusan
yang ilmiah, yaitu :
1. Mengenal dan merumuskan masalah yang memerlukan tindakan
2. Menentukan alternatif pemecahan yang mungkin
3. Mengumpulkan dan menganalisis fakta-fakta yang berhubungan dengan masalah
4. Memutuskan

 Daft menyebutkan ada enam langkah dalam proses pengambilan keputusan tingkat
manajerial, yaitu :
1) Pengenalan Persyaratan Keputusan
Artinya pemimpin menghadapi persyaratan sebuah keputusan dalam bentuk
permasalahan atau peluang.
2) Diagnosis dan Analisis Penyebab
Artinya pemimpin menganalisis faktor penyebab mendasar yang dikaitkan dengan
situasi keputusan.
3) Pengembangan Alternatif
Artinya pemimpin mengumpulkan solusi alternatif yang memungkinkan, yang
merespons kebutuhan situasi dan mengoreksi penyebab dasar.
4) Pemilihan Alternatif yang Diinginkan
Artinya setelah alternatif yang diinginkan dikembangkan, maka selanjutnya alternatif
tersebut harus dipilih. Pilihan keputusan adalah seleksi atas sejumlah alternatif arah
tindakan yang menjajikan.
5) Implementasi Alternatif yang Dipilih
Tahap implementasi meliputi penggunaan kemampuan manajerial, administratif, dan
persuasive untuk menjamin alternatif yang dipilih akan dijalankan.
6) Evaluasi dan Umpan Balik
Pada tahap evaluasi dalam proses keputusan, pengambil keputusan mengumpulkan
informasi yang memberi tahu mereka bahwa keputusan diimplementasikan dan
apakah hal itu efektif dilakukan untuk pencapaian tujuan. Umpan balik sangat penting
karena pengambilan keputusan merupakan proses yang berkelanjutan dan tidak
berujung.

 Menurut Robbins dan Coulter proses pengambilan keputusan dibedakan atas empat
gaya, yaitu :
1) Gaya mengarahkan, adalah gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh
toleransi yang rendah terhadap ambiguitas dan cara berpikir rasional dalam cara
berpikirnya, seperti efisien dan logis.
2) Gaya analitis, adalah gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh toleransi
terhadap ambiguitas yang tinggi dan berpikir rasional.
3) Gaya konseptual, adalah gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh
toleransi terhadap ambiguitas yang tinggi dan cara berpikir intuitif.
4) Gaya perilaku, adalah gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh toleransi
terhadap ambiguitas yang rendah dan cara berpikir intuitif.

Anda mungkin juga menyukai