Daft menyebutkan ada enam langkah dalam proses pengambilan keputusan tingkat
manajerial, yaitu :
1) Pengenalan Persyaratan Keputusan
Artinya pemimpin menghadapi persyaratan sebuah keputusan dalam bentuk
permasalahan atau peluang.
2) Diagnosis dan Analisis Penyebab
Artinya pemimpin menganalisis faktor penyebab mendasar yang dikaitkan dengan
situasi keputusan.
3) Pengembangan Alternatif
Artinya pemimpin mengumpulkan solusi alternatif yang memungkinkan, yang
merespons kebutuhan situasi dan mengoreksi penyebab dasar.
4) Pemilihan Alternatif yang Diinginkan
Artinya setelah alternatif yang diinginkan dikembangkan, maka selanjutnya alternatif
tersebut harus dipilih. Pilihan keputusan adalah seleksi atas sejumlah alternatif arah
tindakan yang menjajikan.
5) Implementasi Alternatif yang Dipilih
Tahap implementasi meliputi penggunaan kemampuan manajerial, administratif, dan
persuasive untuk menjamin alternatif yang dipilih akan dijalankan.
6) Evaluasi dan Umpan Balik
Pada tahap evaluasi dalam proses keputusan, pengambil keputusan mengumpulkan
informasi yang memberi tahu mereka bahwa keputusan diimplementasikan dan
apakah hal itu efektif dilakukan untuk pencapaian tujuan. Umpan balik sangat penting
karena pengambilan keputusan merupakan proses yang berkelanjutan dan tidak
berujung.
Menurut Robbins dan Coulter proses pengambilan keputusan dibedakan atas empat
gaya, yaitu :
1) Gaya mengarahkan, adalah gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh
toleransi yang rendah terhadap ambiguitas dan cara berpikir rasional dalam cara
berpikirnya, seperti efisien dan logis.
2) Gaya analitis, adalah gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh toleransi
terhadap ambiguitas yang tinggi dan berpikir rasional.
3) Gaya konseptual, adalah gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh
toleransi terhadap ambiguitas yang tinggi dan cara berpikir intuitif.
4) Gaya perilaku, adalah gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh toleransi
terhadap ambiguitas yang rendah dan cara berpikir intuitif.