PENDAHULUAN
Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu tanaman umbi yang
menghasilkan pati. Indonesia merupakan negara tropis yang potensial menjadi
penghasil pati tapioka yang dihasilkan dari umbi singkong. Produktivitas ubi kayu
cukup besar. Dari satu hektar lahan mampu dihasilkan sekitar 25 ton ubi.
Produktivitas ubi kayu tersebut lebih besar daripada jagung yang hanya
menghasilkan 60,3 kuintal per hektar (Anonim, 2005). Tanaman-tanaman
penghasil pati tersebut secara umum dapat dipanen satu kali dalam setahun karena
petani lebih cenderung menanam komoditas tersebut pada saat lahannya tidak
ditanami padi (Anonim, 2005).
Pati merupakan karbohidrat yang diperoleh dari hasil ekstraksi suatu tanaman
tertentu. Pati dapat diperoleh dari umbi-umbian, serealia atau batang dari suatu
tanaman. Tanaman penghasil pati antara lain, padi, gandum, ubi kayu, sagu
1
2
jagung, atau kentang. Sebagian besar pati digunakan dalam bidang pangan dan
sedikit di bidang non pangan. Indonesia merupakan penghasil pati potensial
karena memiliki sumber daya pertanian yang melimpah. Indonesia memenuhi
sebagian besar kebutuhan produk modifikasi pati dari impor. Nilai impor produk
ini sebesar 150 juta dollar US per tahun (Tjahyono, 2004). Prospek industri
modifikasi pati di Indonesia yang menjanjikan ini menjadikan kajian terhadap
pemanfaatan pati tapioka sebagai bahan bakunya. Penelitian ini merupakan kajian
terhadap faktor-faktor dalam pembuatan pati termodifikasi sehingga didapatkan
pati termodifikasi dengan karakteristik yang diinginkan.(Tjahyono, 2004).
1. Membuat gula reduksi dari pati singkong melalui proses hidrolisa asam.
2. Mengetahui pengaruh variasi pH, waktu (t), dan suhu (oC) pada gula
reduksi setelah hidrolisis terhadap hasil rendemen dan kadar gula reduksi.
3