Anda di halaman 1dari 4

1.

1 Pengertian Penegakan HAM

Hak Asasi Manusia merupakan seperangkat hak yang melekat serta tidak dapat
dipisahkan karena menjadi manusia. HAM berlaku kepada siapapun, kapanpun dan
dimanapun. HAM juga tidak dapat dicabut, begitupun dibagi.

Penegakan HAM dapat didefinisikan sebagai bertindak dalam hal menjadikan


HAM lebih dianggap serta adanya penghormatan terhadap HAM baik dari
masyarakat maupun pemerintah. Penegakan ini dirasa perlu karena HAM merupakan
tolak ukur suksesnya pembangunan negara.

1.2 Tanggung Jawab Negara dan Kewajiban Hak Asasi Manusia

- Kewajiban bagi setiap manusia untuk menghormati HAM dalam tata aturan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
- Untuk melaksanakan hak dan kewajibannya, setiap orang diwajibkan tunduk
dan patuh pada tata undang – undang yang berlaku guna menjamin dan
mengakui serta menghormati hak orang lain demi memenuhi tuntunan
keadilan yang bersesuaian dengan nilai agama, moral, susila, keamanan serta
ketertiban umum didalam bangsa yang demokratis.
- Negara berkewajiban melindungi, memajukan, menegakan dan memenuhi
kewajiban HAM.
- Dalam penjaminan HAM maka negara membentuk Komite Nasional HAM
yang bersifat independen tanpa memihak, yang dibentuk dan disusun berdasar
Undang – Undang.

Setiap manusia dimanapun ia berada akan mendapatkan hak asasinya. Bersamaan


dengan ini setiap orang dimanapun berada juga diwajibkan menjunjung tinggi hak
asasi orang lain. Terjadinya keseimbangan ini adalah ciri penting yang merupakan
pedoman bagi bangsa Indonesia tentang memanusiakan manusia atau
kemanusiaan yang adil dan beradab.

1.3 Instrumen HAM di Indonesia


- Pancasila
- Pembukaan Undang Undang Dasar
- Undang Undang dasar pasal 28, 28 a-j
- TAP MPR No XVII/MPR/1988 tentang HAM
- UU No 39/1999 Tentang HAM
- UU No 26/2000 Tentang Pengadilan HAM
- UU No 5/1988 tentang pengesahan konvensi Menentang Penyiksaan dan
Perlakuan atau Penghukuman yang kejam, Tidak Manusiawi, dan
Merendahkan Martabat Manusia
- Kepres RI no 50 Tahun1993 tentang Komnas HAM
- Kepres RI No 181 Tahun 1988 tentang KomNas anti kekerasan terhadap
perempuan
- UU No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang kemudian dirubah
dengan UU No 35 Tahun 2002
- UU No 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan kekerasan dalam rumah tangga
- UU No 21 Tahun 2007 Tentang tindak pidana perdagangan manusia

1.4 Tugas dan Fungsi Komnas HAM

1. Mengamati pelaksanaan HAM serta menyusun laporan pengamatan tersebut


2. Menyelidiki dan memeriksa peristiwa yang ada dalam masyarakat yang
diindikasi adanya pelanggaran HAM
3. Bertugas memanggil pihak pengadu (korban) ataupun yang diadukan untuk
diminta keterangan
4. Memanggil saksi guna meminta keterangan
5. Meninjau TKP dan tempat lain yang berkaitan dan dianggap perlu
6. Memanggil pihak terkait untuk menyetorkan dokumen terkait atau
memberikan keterangan tertulis sesuai dengan aslinya melalui persetujuan
pengadilan
7. Memeriksa kedudukan pihak tertentu dengan ijin pengadilan
8. Menyampaikan pendapat berdasar ijin pengadilan atas perkara tertentu yang
dianggap dalam perkara tersebut terdapat pelanggaran HAM . Hakim wajib
memberitahukan pendapat tersebut kepada para pihak.

UU No 26 Tahun 2000 pasal 7 Mengakegorikan pelanggaran HAM yang berat


meliputi Kejahatan Genosida yaitu setiap tindakan yang bertujuan untuk
menghancurkan atau melenyapkan seluruh atau separuh ras, bangsa, kelompok etnis,
kelompok agama, melalui cara :

1. Pembunuhan terhadap anggota kelompok


2. Menyiksa fisik ataupun mental anggota kelompok
3. Membuat keadaan yang berakibat kemusnahan fisik baik separuh atau
seluruhnya
4. Memaksakan tindakan dengan tujuan mencegah kelahiran dalam
kelompok
5. Memindah anak anak secara paksa kelompok tertentu kepada kelompok
yang lain.

Kejahatan terhadap kemanusiaan dijelaskan secara lebih luas pada pasal 9 UU


No 26 Tahun 2000 yang didefinisikan sebagai sebuah tindakan yang merupakan
bagian dari sebuah serangan yang sistematis serta diketahui ditujukan kepada sipil,
yang berupa :

1. Pembunuhan
2. Pemusnahan
3. Perbudakan
4. Pengusiran paksa
5. Perampasan hak maupun kebebasab fisik lainnya yang melanggar tata
aturan pokok hukum Internasional
6. Penyiksaan
7. Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan
kehamilan, pemandulan dan lain lain
8. Penghilangan orang secara paksa
9. Kejahatan Apartheid

Anda mungkin juga menyukai