Mengetahui mekanisme persalinan adalah suatu hal yang sangat penting dalam praktek obstetri. Mekanisme persalinan ini berkaitan dengan urutan gerakan-gerakan fetus selama persalinan. Gerakan-gerakan ini terdiri dari suatu seri urutan perubahan yang sesuai dengan diameter panggul pada saat fetus berada pada bagian tertentu jalan lahir.
Persalinan adalah proses dimana hasil konsepsi dikeluarkan oleh
uterus dan vagina ibu dengan kekuatan kontraksi otot-otot rahim yang disertai kekuatan mengejan dari ibu.
Persalinan merupakan proses yang dinamis yang mengandung risiko
yang cukup tinggi baik itu bagi ibu maupun bayi. Oleh karena itu memahami persalinan yang normal adalah penting untuk dapat membawa ibu dan anak dengan selamat.
Lamanya suatu kehamilan rata-rata adalah 38 minggu sejak konsepsi.
Data tentang konsepsi jarang sekali diketahui, oleh karena itu untuk menghitung lamanya kehamilan sering digunakan data dari hari pertama haid terakhir. Suatu kehamilan dikatakan aterm bila kehamilan sekitar 37-42 minggu, dan biasanya dalam waktu-waktu tersebut akan terjadi persalinan 2. Faktor-faktor yang memengaruhi 1. PASSAGE
Untuk lebih mengenal mekanisme persalinan perlu bagi seorang dokter
mengetahui anatomi panggul. Sebagai klinisi harus berhati-hati dalam mengevaluasi berbagai variasi dari bentuk pelvis. Sebab kemajuan persalinan ditentukan oleh sikap dan posisi janin yang dihubungkan dengan jalan lahir. Untuk itu sangat penting melakukan pemeriksaan jalan lahir. Jalan lahir ditentukan oleh ukuran-ukuran :
Pintu atas panggul
Bidang sempit panggul Pintu bawah panggul
2. POWER
Berbagai studi mengatakan kontraksi otot rahim terjadi selama masa
kehamilan: Kontraksi dengan intensitas 10-15 mmHg selama 30 detik disebut kontraksi Braxton Hicks yang terjadi 12-13 - minggu kehamilan dengan frekwensi meningkat sampai awal persalinan.
3. PASSENGER "
Diameter kepala bayi aterm biasanya lebih besar dari tubuhnya,
sehingga kepala merupakan bagian yang tersulit pada persalinan. Kepala janin terdiri dari bagian muka dan tulang kepala.
3. Kenapa bisa terjadi persalinan
Dua teori utama dalam proses persalinan yang hingga kini masih banyak diteliti adalah :
Hipotesis terhentinya proses pemeliharaan kehamilan. Dalam hal ini fetus
akan mengeluarkan sinyal-sinyal tertentu yang memicu rangsangan persalinan, namun bukti-bukti untuk mendukung hipotesis ini masih kurang. Teori induksi persalinan oleh uterotonin. Peneliti lain mengemukakan bahwa sejenis uterotonin atau bahan aktif lainnya yang meningkat secara tiba-tiba atau adanya peninkatan reseptor untuk subsrat dan miometrium menjadi pemicu persalinan. Fenomena ini dalam banyak teori lebih banyak dipakai, baik sebagai penyebab utama maupun penyebab sekunder induksi persalinan.