Anda di halaman 1dari 16

SIM-B-TG5-G6

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI


Tugas ini dilakukan untuk memenuhi mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengajar :
Dr. Paulus Th Basuki Hadiprajitno, MBA, MSAcc, Ak, CA
Mutiara Tresna Parasetya, SE. M.Si, Akt

Disusun Oleh :
1. Benrindang Latusura 12030117130130
2. Sri Aida Fitrilani 12030117120028
3. Leonardo Butarbutar 12030117120061
4. Nadiah Fadhilah Kumangki 12030117140211
5. Fitri Wini Dewantari 12030117140183
6. Veneyssia Yuliana 12030117120047
7. Julita Pinondang Tamba 12030117130143

( KELAS B )

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
SIM-B-TG5-G6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian


informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi Informasi) sudah ada sejak
zaman dahulu. Mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua,
peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus
informasi yang kemudian dikenal dengan nama internet. Sistem Informasi dari setiap zaman
akan selalu mengalami perubahan dan pengembangan sistem informasi.

Dari tahun ke tahun sistem informasi semakin maju, semakin modern dan semakin
luas cakupan informasinya. Pengembangan sistem informasi dimulai dari tingkat kebutuhan
masyarakat. Dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan informasi maka akan semakin
cepat pula sistem informasi mengalami pengembangan. Informasi yang disampaikan pun
berkembang. Dari sekedar menggambarkan keadaan sampai taktik bertempur.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah sistem sebagai perubahan yang direncanakan dalam perusahaan


2. Bagaimanakah ringkasan pengembangan system
3. Apakah metode alternatif sistem dalam pendekatan pembangunan
4. Bagaimana pengembangan aplikasi untuk perusahaan digital

BAB II
PEMBAHASAN
SIM-B-TG5-G6

2.1. Sistem Sebagai Perubahan yang direncanakan dalam Perusahaan


Membangun suatu sistem informasi yang baru merupakan salah satu jenis dari
perubahan organisasional yang direncanakan. Pengenalan dari suatu sistem informasi yang
baru tidak hanya melibatkan perangkat keras dan perangkat lunak yang baru, tapi juga
meliputi perubahan dalam pekerjaan, keahlian, manajemen, dan organisasi. Para pembangun
sistem harus memahami bagaimana suatu sistem akan memengaruhi proses bisnis yang
spesifik dan organisasi sebagai suatu keseluruhan.
Pengembangan Sistem dan Perubahan Organisasional
Terdapat empat jenis perubahan struktural organisasional yang dimungkinkan dengan
teknologi informasi:
1. Otomatisasi (automation)
Otomatisasi merupakan bentuk paling umum dari perubahan operasional.
Penerapannya melibatkan penugasan para karyawan untuk mengerjakan tugas mereka
dengan lebih efisien dan lebih efektif, seperti menghitung pencatatan slip gaji dan
memberikan kasir bank akses yang lebih cepat atas catatan tabungan konsumen.
2. Rasionalisasi prosedur
Rasionalisasi adalah pelurusan prosedur operasional yang standar.
3. Merancang ulang proses bisnis
Merancang ulang proses bisnis meliputi kegiatan menganalisis, menyederhanakan,
dan merancang ulang proses bisnis untuk mengorganisasi kembali alur kerja,
memangkas tugas yang sia-sia, dan menghilangkan pengulangan.
4. Pergeseran paradigma
Pergeseran paradigma bertujuan untuk memengaruhi desain dari keseluruhan
organisasi dengan mengubah bagaimana organisasi menjalankan bisnisnya atau
bahkan sifat dari bisnis.

Perancangan ulang proses bisnis


Banyak bisnis saat ini mencoba untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk
meningkatkan proses bisnis mereka. Beberapa memerlukan proses perubahan secara
bertahap, namun yang lainnya memerlukan lebih banyak merancang kembali proses bisnis
yang lebih luas. Untuk menangani perubahan tersebut, diperlukan Manajemen Proses Bisnis
SIM-B-TG5-G6

yang menyediakan berbagai macam alat bantu dan metodologi untuk menganalisis proses
yang telah ada, merancang proses yang baru, dan mengoptimalkan proses-proses tersebut.
Langkah-langkahnya adalah:
1. Mengidentifikasi proses untuk perubahan
Para manajer perlu menentukan proses bisnis apakah yang paling penting dan
bagaimana meningkatkan proses ini akan membantu kinerja bisnis.
2. Menganalisis proses-proses yang telah ada
Proses bisnis yang telah ada akan dibuat model dan didokumentasikan, mencatat
input, output, sumber daya, dan urutan aktivitas. Disini proses bisnis akan dievaluasi
oleh tim.
3. Merancang proses yang baru
Ketika proses yang ada dipetakan dan diukur dalam hal waktu dan biaya, maka tim
yang merancang proses akan berusaha untuk meningkatkan proses dengan merancang
proses baru yang lebih efisien, kemudian dibuat perbandingan dengan proses yang
lama.
4. Mengimplementasikan proses yang baru
Suatu proses yang telah termodel dan dianalisis, harus diterjemahkan ke dalam
sebuah kesatuan prosedur dan aturan kerja yang baru.
5. Pengukuran yang berlanjut
Suatu proses yang telah diimplementasikan dan dioptimalkan, membutuhkan
pengukuran yang berlanjut. Karena proses mungkin akan memburuk.

Alat Bantu untuk Manajemen Proses Bisnis


Lebih dari 100 perusahaan software menyediakan perlatan untuk menunjang berbagai
aspek dari manajemen proses bisnis, termasuk IBM, Oracle, dan TIBCO. Peralatan ini
membantu mengidentifikasi bisnis dan memproses dokumen yang memerlukan perbaikan,
menciptakan model perbaikan proses, menangkap dan melaksanakan aturan bisnis untuk
melakukan proses, dan mengintegrasikan sistem yang ada untuk mendukung proses yang
baru. Peralatan software manajemen proses bisnis juga menyediakan analitik untuk
memverifikasi pelaksanaan proses yang telah diperbaiki dan untuk mengukur akibat dari
perubahan proses terhadap indikator pelaksanaan bisnis.
SIM-B-TG5-G6

Beberapa peralatan dokumen dan monitor proses bisnis untuk membantu perusahaan
mengidentifikasi ketidakefisienan, menggunakan software untuk menghubungkan dengan
sistem yang lain yang digunakan oleh perusahaan tersebut untuk proses tertentu untuk
mengidentifikasi titik kesalahan. Selain itu peralatan juga mengotomatisasi beberapa bagian
dari proses bisnis dan melaksanakan aturan bisnis sehingga kinerja pekerja dalam proses
lebih efektif dan efisien. Fungsi ketiga yaitu peralatan membantu bisnis mengintegrasikan
sistem mereka yang ada untuk mendukung proses perbaikan.

2.2. Ringkasan Pengembangan Sistem


Sebuah sistem informasi dibentuk sebagai solusi bagi perusahaan untuk
menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Pengembangan system adalah kegiatan yang
menghasilkan solusi terstruktur dengan aktivitas-aktivitas yang berbeda. Aktivitas tersebut
terdiri dari analisis sistem, perancangan sistem, pemrograman, pengujian, konversi, serta
produksi dan pemeliharaan.

ANALISIS SISTEM
Analisis system adalah analisis masalah yang diselesaikan oleh perusahaan
menggunakan system informasi. Pada tahap ini terdiri dari pendefinisian masalah,
identifikasi penyebab, pencarian solusi, dan indentifikasi kebutuhan informasi yang harus
dipenuhi oleh suatuu system pemecahan masalah.

  Analisis sistem juga meliputi studi kelayakan untuk menentukan apakah solusi
tersebut layak atau dapat dicapai secara keuangan, teknis, dan sudut padang organisasi, dapat
dijadikan sebagai investasi bagi perusahaan, serta apakah teknologi yang dibutuhkan dan
para ahli yang dapat menangani sistem ini tersedia.
SIM-B-TG5-G6

Menentukan Kebutuhan Informasi


Pada tingkat yang paling dasar, kebutuhan informasi (information requirements) dari
suatu sistem yang baru melibatkan mengidentifikasi siapa yang memerlukan informasi,
dimana, kapan, dan bagaimana. Analisis kebutuhan secara hati-hati menentukan sasaran dari
sistem yang baru atau sistem yang dimodifikasi dan mengembangkan gambaran fungsi secara
terperinci yang mana sistem yang baru harus mengerjakannya.

DESAIN SISTEM
Analisis sistem menggambarkan apakah yang harus dilakukan oleh suatu sistem
untuk memenuhi kebutuhan informasi, dan desain sistem (systems design) memperlihatkan
bagaimana sistem akan memenuhi sasaran ini. Desain dari suatu sistem adalah keseluruhan
rencana atau model bagi sistem tersebut.

Peranan dari Para Pengguna Akhir


Kebutuhan informasi pengguna mendorong upaya untuk membangun sistem secara
keseluruhan. Para pengguna harus memiliki kendali yang memadai atas proses desain untuk
memastikan bahwa sistem akan mencerminkan prioritas bisnis mereka dan kebutuhan
informasi, bukan bias dari staf teknikal.

MENYELESAIKAN PROSES PENGEMBANGAN SISTEM


Langkah-langkah yang tersisa dalam proses pengembangan sistem akan
menerjemahkan spesifikasi solusi yang ditetapkan dalam analisis sistem dan merancangnya
ke dalam sistem informasi yang dapat beroperasional dengan sepenuhnya. Hal ini mencakup
langkah-langkah yang terdiri atas pemrograman, pengujian, konversi, produksi, dan
pemeliharaan.
 Pemrograman
Dalam tahap pemrograman (programming) spesifikasi sistem dipersiapkan, selama
tahap perancangan diterjemahkan ke dalam perangkat lunak kode program.
 Pengujian
SIM-B-TG5-G6

Pengujian (testing) yang mendalam dan teliti harus dilaksanakan untuk memastikan
apakah sistem memberikan hasil yang tepat atau tidak. Pengujian sistem informasi
dapat dibagi ke dalam 3 tipe aktivitas : pengujian unit, pengujian sistem, dan
pengujian penerimaan. Pengujian unit, terdiri atas menguji tiap-tiap program secara
terpisah dalam sistem. Pengujian sistem akan menguji fungsi dari sistem informasi
sebagai suatu keseluruhan. Pengujian penerimaan menyediakan sertifikasi final
yang mana sistem siap untuk digunakan dalam suatu pengaturan produksi.
 Konversi
Merupakan suatu proses perubahan dari sistem yang lama menuju sistem yang baru.
Empat strategi utama konversi yang dapat dilakukan yaitu : strategi parallel, stratei
pemangkasan langsung, strategi penelitian percobaan, dan strategi pendekatan secara
bertahap.

Produksi dan Pemeliharaan


Setelah sistem yang baru dipasang dan konversi telah terselesaikan, maka sistem
dikatakan berada dalam produksi. Dalam tahap ini, sistem akan dikaji ulang oleh para
pengguna dan para spesialis teknikal untuk menentukan seberapa baik ini telah memenuhi
tujuan awalnya dan untuk memutuskan apakah terdapat perbaikan atau modifikasi yang
diperintahkan.
Perubahan dalam perangkat keras, perangkat lunak, dokumentasi, atau prosedur pada
sistem produksi untuk memperbaiki kesalahan, memenuhi persyaratan yang baru, atau
meningkatkan efisiensi pemrosesan, diistilahkan dengan pemeliharaan. Kira-kira, 20% waktu
yang ditujukan untuk pemeliharaan digunakan untuk melakukan debug-usaha menemukan
dan memperbaiki kesalahan program atau memperbaiki permasalahan darurat dalam
produksi. 20% lainnya berkaitan dengan perubahan dalam data, file, laporan, perangkat
keras, atau perangkat lunak sistem. Namun 60% dari semua kerja pemeliharaan terdiri atas
melakukan perbaikan terhadap pengguna, meningkatkan dokumentasi, dan pengodean ulang
komponen sistem untuk efisiensi pemrosesan yang lebih tinggi.
SIM-B-TG5-G6

Pemodelan dan Perancangan Sistem: Metodologi Terstruktur dan Metodologi


Berorientasi Objek
Metodologi Terstruktur
Arti terstruktur ini menunjukkan pada teknik yang digunakan adalah step by step atau
dilakukan secara bertahap. Metodologi terstruktur bersifat atas-bawah atau dari umum ke
khusus.
Perangkat utama untuk merepresentasikan proses-proses system dan aliran datanya 
disebut diagram aliran data (data flow diagram).Diagram ini menawarkan model grafik logis
dari aliran informasi dengan membagi system ke dalam modul-modul yang menunjukkan
tingkatan secara rinci.
DATA FLOW DIAGRAM FOR MAIL-IN UNIVERSITY REGISTRATION SYSTEM

Terdapat proses spesifikasi, yang menjelaskan transformasi yang terjadi di dalam


tingkat terendah dari diagram aliran data. Dan pada diagram struktur yang digunakan
merupakan diagram atas-bawah, yang menunjukkan setaip tingkat desain, hubungannya
dengan tingkat lain, dan tempatnya di desain keseluruhan dalam sebuah struktur.

Pengembangan Berorientasi Objek


a. Pengembangan Berorientasi ini menggunakan objek sebagai unit dasar analisis
system dan desain. Sebuah objek menggabungkan data dan proses tertentu yang
beroperasi pada data tersebut. Dan data dikemas dalam sebuah objek yang hanya
SIM-B-TG5-G6

dapat diakses dan dimodifikasi dengan operasi atau metode, yang terkait dengan
objek.
b. Model orientasi objek ini didasarkan pada konsep class and inheritance
Setiap objek dengan ciri-ciri tertentu akan dimasukkan pada setiap golongan kelasnya.

c. Orientasi objek ini dianggap lebih iterative dan incremental dibanding pengembangan
struktur tradisional. Karena pada pengembangan orientasi objek, terdapat interaksi
antara system dan pengguna dalam menganalisis suatu objek, menjelaskan bagaimana
suatu objek dapat bereaksi.
d. Karena objek dapat digunakan kembali, dalam pengembangan ini berpotensi untuk
mengurangi waktu dan biaya proses pengembangan.

COMPUTER-AIDED SOFTWARE ENGINEER (CASE)


Teknik ini menyediakanperangkat lunak untuk mrngotomatisasi metodologi yang
telah dijelaskan untuk mengurangi jumlah pekerjaan berulang-ulang, termasuk :
1) Menegakkan metodologi pengembangan dan desain standar disiplin
2) Meningkatkan komunikasi antara pengguna san spesialis teknis
3) Pengorganisasian dan menghubungkan komponen desain dan menyediakan akses
cepat ke mereka menggunakan repository desain
4) Mengotomasi analisis dan desain di abgian yang rawan kesalahan
5) Mengotomasi generasi kode, pengujian dan control peluncuran. Dalam teknik ini
dibutuhkan disiplin pada organisasi agar dapat berjalan secara efektif.
SIM-B-TG5-G6

Rekayasa Ulang Perangkat Lunak Berbantuan Komputer


Rekayasa ulang perangkat lunak berbantu computer menyediakan peralatan perangkat
lunak untuk mengotomatisasi metodologi yang baru dijelaskan untuk mengurangi jumlah
kerja repetitive yang harus dilakukan oleh pemogram.perangkat CASE juga memfasilitasi
pembuatan dokumentasi yang jelas dan koordinasi upaya tim pemogram.anggota tim dapat
berbagi beban kerja mereka dengan cara mengakses file untuk meninjau atau memodifikasi
apa yang telah diselesaikan.Sedikit mamfaat dari segi produktifitas juga dapat dipieroleh jika
perangkatnya digunakan dengan benar.
Perangkat CASE menyediakan fasilitas grafik otomatis untuk membuat grafik dan
diagram,layar dan pembuatan laporan,kamus data,fasilitas pelaporan yang ekstensi,perangkat
analisis dan pemeriksaan,pembuat kode,dan pembuat dokumentasi. Umumnya,perangkat
CASE mencoba meningkatkan produktifitas dan kualitas dengan melakukan hal-hal berikut :
1. Menerapkan metodologi pengembangan dan disiplin perancangan yang standar
2. Meningkatkan komunikasi diantara para pengguna dengan para spesialis teknis
3. Mengorganisasi dan menghubungkan komponen desain dan menyediakan akses
yang cepat kepada mereka dengan menggunakan tempat penyimpanan desain
4. Mengotomatisasi pembuatan kode dan pengujian dan mengendalikan proses
implementasi

2.3. Alternatif Sistem – Pendekatan Pembangunan


Sistem berbeda dalam hal ukuran dan kompleksitas teknologi dan dalam hal masalah
organisasi yang harus dipecahkan. Sejumlah pendekatan pengembangan sistem telah
dikembangkan untuk mengatasi perbedaan ini. Bagian ini menjelaskan metode alternatif:
siklus hidup sistem tradisional, prototyping, paket perangkat lunak aplikasi, pengembangan
pengguna akhir, dan outsourcing.

 Siklus Hidup Sistem Tradisional


Siklus sistem kehidupan adalah metode tertua untuk membangun sistem informasi.
Metodologi siklus kehidupan adalah pendekatan bertahap untuk membangun sebuah sistem,
membagi pengembangan sistem dalam tahap formal. Sistem spesialis pengembangan
memiliki pendapat yang berbeda tentang bagaimana untuk partisi tahap sistem-bangunan,
SIM-B-TG5-G6

tetapi mereka kira-kira sesuai dengan tahap-tahap perkembangan sistem yang telah
dijelaskan.
Metodologi siklus sistem kehidupan mempertahankan divisi sangat formal kerja
antara pengguna akhir dan spesialis sistem informasi. Spesialis teknis, seperti analis dan
programmer sistem, yang bertanggung jawab untuk banyak analisis sistem, desain, dan
pelaksanaan pekerjaan; pengguna akhir terbatas untuk menyediakan kebutuhan informasi dan
meninjau pekerjaan staf teknis itu. Siklus hidup juga menekankan spesifikasi formal dan
dokumen, sehingga banyak dokumen yang dihasilkan selama proyek sistem.

GAMBAR : SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM TRADISIONAL

Analisis
Sistem

Perancangan
Sistem

Pemrograman

Pengujian

Konversi

Produksi dan
Pemeliharaan

 Pembuataan Prototipe
Prototipe (prototype) adalah versi sistem informasi atau bagian dari sistem yang
sudah dapat berfungsi, tetapi dimaksudkan hanya sebagai model awal saja. Setelah
beroperasi, prototipe akan lebih jauh di perhalus hingga cocok sekali dengan kebutuhan
penggunanya. Proses untuk membangun suatu rancangan pendahuluan, mencobanya terlebih
SIM-B-TG5-G6

dahulu, menyempurnakannya, dan mencoba kembali telah dinamakan dengan proses


pengembangan (interative) sistem yang berulang karena tahap-tahap yang diperlukan untuk
membangun sistem dapat diulang lagi dan lagi. Pembuatan prototipe lebih berulang secara
eksplisit daripada siklus hidup yang konvensional, dan secara aktif mempromosikan
perubahan dalam rancangan sistem. Telah dikatakan bahwa prototipe akan menggantikan
pengerjaan kembali yang tidak direncanakan dengan pengulangan yang terencana, dengan
setiap versi lebih akurat mencerminkan kebutuhan dari para penggunanya.

Tahap-Tahap Dalam Pembuatan Prototipe


Tahap 1: mengidentifikasi kebutuhan dasar dari pengguna. Perancang sistem (biasanya
spesialis sistem informasi) bekerja cukup lama dengan pengguna untuk
mendapatkan informasi kebutuhan dasar pengguna.
Tahap 2: mengembangkan prototipe awal. Perancang sistem menciptakan suatu prototipe
yang bekerja dengan cepat, dengan menggunakan alat bantu untuk menghasilkan
perangkat lunak dengan segera.
Tahap 3: menggunakan prototipe. Pengguna didorong untuk bekerja sama dengan sistem
untuk menentukan seberapa baik prototipe dalam memenuhi kebutuhannya dan
untuk memberikan saran-saran untuk meningkatkan prototipe.
Tahap 4: merevisi dan memperbaiki prototipe. Pembuat sistem mencatat semua perubahan
yang diminta oleh pengguna dan menyempurnakan prototipe sesuai dengan yang
diminta. Setelah prototipe direvisi, siklusnya kembali ke langkah 3. Langkah 3 dan
4 diulangi hingga penggunanya merasa puas.

Ketika tidak ada pengulangan lagi yang diperlukan, maka prototipe yang telah
disetujui kemudian menjadi prototipe operasional yang melengkapi spesifikasi final untuk
penerapan. Kadangkala prototipe diambil sebagai versi produksi dari sistem.

 Pengembangan End-User (Pengguna Akhir)


Beberapa jenis sistem informasi dapat dikembangkan oleh pengguna akhir dengan
sedikit atau tanpa bantuan resmi dari spesialis teknis. Fenomena ini disebut pengembangan
pengguna akhir. Serangkaian perangkat lunak dikategorikan sebagai bahasa generasi keempat
SIM-B-TG5-G6

membuat ini menjadi mungkin terjadi. Bahasa generasi keempat adalah perangkat lunak yang
memungkinkan pengguna akhir untuk membuat laporan atau mengembangkan aplikasi
perangkat lunak dengan bantuan teknis minimal atau tidak ada. Beberapa alat bahasa
generasi keempat juga meningkatkan produktivitas programmer professional.
Secara keseluruhan, sistem yang dikembangkan pengguna akhir dapat diselesaikan
lebih cepat daripada yang dikembangkan melalui siklus hidup sistem konvensional. Hal ini
mengizinkan pengguna untuk menentukan kebutuhan bisnis mereka sendiri meningkatkan
pengumpulan kebutuhan dan sering mengarah ke tingkat keterlibatan pengguna dan kepuasan
yang lebih tinggi dengan sistem. Namun, alat generasi keempat masih tidak bisa
menggantikan alat konvensional untuk beberapa aplikasi bisnis karena mereka tidak dapat
dengan mudah menangani pemrosesan sejumlah besar transaksi atau aplikasi dengan logika
prosedural dan persyaratan memperbarui yang ekstensif.
Komputasi pengguna akhir juga menimbulkan risiko organisasi karena terjadi di luar
mekanisme tradisional untuk pengelolaan dan pengendalian sistem informasi. Bila sistem
dibuat dengan cepat, tanpa metodologi pengembangan formal, pengujian dan dokumentasi
mungkin tidak memadai. Kontrol atas data bisa hilang dalam sistem di luar departemen
sistem informasi tradisional. Untuk membantu organisasi memaksimalkan manfaat
pengembangan aplikasi pengguna akhir, manajemen harus mengendalikan pengembangan
aplikasi pengguna akhir dengan memerlukan pembenaran biaya proyek sistem informasi
pengguna akhir dan dengan menetapkan standar perangkat keras, perangkat lunak, dan
kualitas untuk aplikasi yang dikembangkan pengguna.

 Paket Aplikasi Software dan outsourcing


Perusahaan dapat menyewa perangkat lunak dari penyedia layanan perangkat lunak,
mereka dapat membeli paket perangkat lunak dari vendor komersial, atau mereka dapat
memiliki aplikasi kustom yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan outsourcing.
Jika paket perangkat lunak dapat memenuhi sebagian besar persyaratan organisasi,
perusahaan tidak perlu menulis perangkat lunaknya sendiri. Perusahaan dapat menghemat
waktu dan uang dengan menggunakan program perangkat lunak pra penulisan, pra desain,
dan pra pengujian dari paket. Vendor paket menyediakan banyak perawatan dan dukungan
SIM-B-TG5-G6

berkelanjutan untuk sistem ini, termasuk penyempurnaan agar sistem tetap sesuai dengan
perkembangan teknis dan bisnis yang sedang berlangsung.
Jika sebuah organisasi memiliki persyaratan unik yang tidak dialamatkan paketnya,
banyak paket termasuk kemampuan untuk kustomisasi. Fitur penyesuaian memungkinkan
paket perangkat  lunak dimodifikasi untuk memenuhi persyaratan unik sebuah organisasi
tanpa merusak integritas perangkat lunak kemasan.
Outsourcing
Jika perusahaan tidak ingin menggunakan sumber daya internal untuk membangun
atau mengoperasikan sistem informasi, perusahaan dapat mengalihkan pekerjaan ke
organisasi eksternal yang mengkhususkan diri dalam menyediakan layanan ini.
Dalam kasus outsourcing lepas pantai, keputusan tersebut cenderung lebih didorong
biaya. Namun demikian, ada kemungkinan sangat kuat bahwa di beberapa titik dalam karir
Anda, Anda akan bekerja sama dengan agen outsourcing lepas pantai atau tim global.
Perusahaan Anda kemungkinan besar akan mendapatkan keuntungan dari outsourcing jika
memerlukan waktu untuk mengevaluasi semua risiko dan memastikan outsourcing sesuai
untuk kebutuhan khusus. Setiap perusahaan yang meng-outsource aplikasinya harus benar-
benar memahami proyek, termasuk persyaratan, metode penerapannya, manfaat yang
diantisipasi, komponen biaya, dan metrik untuk mengukur kinerja.
Outsourcing di luar negeri menimbulkan biaya tambahan untuk mengatasi perbedaan
budaya yang menguras produktivitas dan menangani masalah sumber daya manusia, seperti
menghentikan atau memindahkan karyawan rumah tangga. Semua biaya tersembunyi ini
melemahkan beberapa manfaat yang diantisipasi dari outsourcing. Perusahaan harus sangat
berhati-hati saat menggunakan agen outsourcing untuk mengembangkan atau
mengoperasikan aplikasi yang memberikan beberapa jenis keunggulan kompetitif.

2.4. Pengembangan Aplikasi untuk Perusahaan Digital


Di lingkungan perusahaan digital, organisasi perlu menambahkan, mengubah, dan
menunda kemampuan teknologinya dengan sangat cepat untuk merespons peluang baru.
Perusahaan mulai menggunakan proses pengembangan yang lebih pendek dan informal yang
memberikan solusi cepat. Selain menggunakan paket perangkat lunak dan penyedia layanan
eksternal, bisnis lebih mengandalkan teknik siklus cepat seperti pengembangan aplikasi yang
SIM-B-TG5-G6

cepat, desain aplikasi gabungan, pengembangan tangkas, dan komponen perangkat lunak
standar yang dapat digunakan ulang yang dapat digabungkan menjadi satu rangkaian layanan
lengkap untuk E-commerce dan ebusiness.
Rapid Application Development (RAD)
Istilah rapid application development (RAD) digunakan untuk menggambarkan
proses pembuatan sistem kerja dalam waktu yang sangat singkat. RAD dapat mencakup
penggunaan pemrograman visual dan alat lainnya untuk membangun antarmuka pengguna
grafis, pengarsipan berulang elemen sistem kunci, otomasi pembuatan kode program, dan
kerja sama tim yang erat antara pengguna akhir dan spesialis sistem informasi. Terkadang
sebuah teknik yang disebut joint application design (JAD) digunakan untuk mempercepat
pembangkitan kebutuhan informasi dan untuk mengembangkan desain sistem awal.
Dirancang dengan benar dan difasilitasi, sesi JAD dapat mempercepat fase desain
secara signifikan dan melibatkan pengguna pada tingkat yang tinggi. Setiap proyek mini
dikerjakan oleh tim seolah-olah merupakan proyek yang lengkap, termasuk perencanaan,
analisis kebutuhan, desain, pengkodean, pengujian, dan dokumentasi. Perbaikan atau
penambahan fungsi baru terjadi dalam literasi berikutnya karena pengembang memperjelas
persyaratan. Ini membantu meminimalkan risiko keseluruhan, dan memungkinkan proyek
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lebih cepat. Metode tangkas menekankan
komunikasi tatap muka atas dokumen tertulis, mendorong orang untuk berkolaborasi dan
membuat keputusan dengan cepat dan efektif.

Pembangunan Berbasis Komponen dan Layanan Web


Untuk lebih mempercepat pembuatan perangkat lunak, kelompok objek telah dirakit
untuk menyediakan komponen perangkat lunak untuk fungsi umum seperti antarmuka
pengguna grafis atau kemampuan pemesanan online yang dapat digabungkan untuk membuat
aplikasi bisnis skala besar. Pendekatan pengembangan perangkat lunak ini disebut
pengembangan berbasis komponen, dan ini memungkinkan sebuah sistem dibangun dengan
merakit dan mengintegrasikan komponen perangkat lunak yang ada. Semakin banyak,
komponen perangkat lunak ini berasal dari layanan cloud. Bisnis menggunakan
pengembangan berbasis komponen untuk membuat aplikasi e-commerce mereka dengan
menggabungkan komponen yang tersedia secara komersial untuk keranjang belanja,
SIM-B-TG5-G6

autentikasi pengguna, mesin telusur, dan katalog dengan perangkat lunak untuk kebutuhan
bisnis unik mereka sendiri.

Layanan Web dan Service-Oriented Computing


Selain mendukung integrasi sistem internal dan eksternal, layanan Web dapat
digunakan sebagai alat untuk membangun aplikasi sistem informasi baru atau meningkatkan
sistem yang ada. Karena layanan perangkat lunak ini menggunakan seperangkat standar
universal, mereka berjanji untuk menjadi lebih murah dan kurang sulit untuk menenun
bersama daripada komponen proprietary. Layanan web dapat melakukan fungsi tertentu
sendiri, dan mereka juga dapat melibatkan layanan Web lainnya untuk menyelesaikan
transaksi yang lebih kompleks, seperti memeriksa kredit, pengadaan, atau memesan produk.
Layanan Web dapat memberikan penghematan biaya yang signifikan dalam membangun
sistem sambil membuka peluang baru untuk kolaborasi dengan perusahaan lain.

Anda mungkin juga menyukai