Anda di halaman 1dari 25

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

JURUSAN FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

“ INOKULASI MIKROORGANISME”

NAMA MAHASISWA/NIM :

 Theresia Michelle Umkeketo PO 713251141048


 Sri Wahyuni PO 713251141044
 Sri Wahyuni Asri PO 713251141045
 Suriani PO 713251141046
 Tanti Irawanti PO 713251141047
 Tria Riska Lestari PO 713251141049
 Yuni Afsari PO 713251141050
 Nur Ilmi PO 713251121030

KELOMPOK : III

KELAS : IA

HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS,2 APRIL 2015

PEMBIMBING : Sesilia Rante Pakadang,S.Si,M.Si,Apt

JURUSAN FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR


2015
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Untuk dapat meneliti mikroorganisme di laboratorium kita harus dapat menumbuhkan

mikroorganisme tersebut .  Mikroorganisme dapat berkembang secara alami ataupun buatan.

Substrat yang digunakan manusia dalam dalam mengembangkan dan menumbuhkan

mikroorganisme disebut media . Untuk itu harus dipahami jenis – jenis nutrien yang diisyaratkan

oleh bakteri dan lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.

Alat – alat yang digunakan dalam perkembangbiakan ini harus disterilkan terlebih dulu , supaya

mikroorganisme yang tidak diinginkan tidak tumbuh , sehingga menghambat pertumbuhan

mikroorganisme .

Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan

yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Inokulasi

dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi mikroba

yang murni .  Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama dengan

tingkat ketelitian yang sangat tinggi . Agar biakan bakteri dapat dibuat , maka alat – alat harus

disterilisasi sebelum inokulasi. Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua

organisme yang terdapat pada suatu benda . Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi tiga

macam yaitu , penggunaan panas ( pemijaran dan udara panas ) , penyaringan , penggunaan

bahan kimia ( etilena oksida , asam perasetat , formal dehida dan glutaraldehida alkalin ) .

Pencemaran biasanya berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme .

Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur
laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi .  Pada praktikum ini akan dilakukan teknik inokulasi

biakan mikroorganisme pada medium steril untuk mempelajari mikrobiologi dengan satu kultur

murni saja .  Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukanpemindahan ke biakan

segar tanpa terjadi pencemaran .  Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik

aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan berulangkali. Identifikasi

biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke biakan segar tanpa terjadi

pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik aseptik untuk

mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan berulangkali.

I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

I.2.1 Maksud Percobaan

Adapun maksud percobaan ini adalah untuk mengetahui cara menginokulasi

mikroorganisme.

I.2.2 Tujuan Percobaan

Tujuannya adalah agar praktikan dapat melakukan teknik inokulasi dan mengamati hasil

inokulasi mikroorganisme.

I.3 Prinsip Percobaan

Mikroorganisme diambil menggunakan ose steril kemudian diinokulasi pada media dan

selanjutnya diinkubasi pada suhu 37°C selama 1x24 jam.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 TEORI UMUM

Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan

bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat

tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat

yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari

terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998)


Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar

memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan setiap

selnya berhimpun membentuk koloni, yaitu sekelompok massa sel yang dapat dilihat dengan

mata telanjang. Bahan yang diinokulasikan pada medium disebut inokulum, dengan

menginokulasi medium agar nutrien (nutrien agar) dengan metode agar tuang atau media agar

sebar, sel-sel mikroorganisme akan terpisah sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel-sel mikroba

individu memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam waktu 18 sampai 24 jam terbentuklah

massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni dapat terlihat oleh mata telanjang.

Setiap koloni merupakan biakan murni satu macam mikroorganisme (Pelczar dan Chan, 2007).

Suatu jenis koloni mikroba yang terpisah dari koloni campurannya akan lebih

mudah  untuk diamati. Selain itu teknik untuk memisahkan dan mendapatkan koloni tunggal

serta pemeliharannya terdapat beberapa jenis. Teknik-teknik tersebut memiliki kelebihan dan

kelemahan. Beberapa cara dapat dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang terdapat pada

bahan pemeriksaan. Cara yang paling sering digunakan adalah cara penghitungan koloni pada

lempeng pembiakan (plate count) atau juga  dapat dilakukan penghitungan langsung secara

mikroskopis  (Burrows, 2004).

            Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan suatu hal yang

penting untuk diketahui. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

mikroba sangat penting di dalam mengendalikan mikroba. Berikut ini faktor-faktor penting yang

mempengaruhi pertumbuhan mikroba, suplai energi, suhu/temperatur, keasaman atau kebasaan

(ph), ketersediaan oksigen (Suriawiria, 2005).

A.TEKNIK INOKULASI DAN PEMURNIAN


Teknik inokulasi mikroba untuk memisahkan dan mengidentifikasi,jenis mikroba dari

biakan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat pertumbuhan yang nampak pada media.(Buku

Penuntun Mikrobiologi,2015)

Metode penanaman pada agar

Pada metode penanaman pada agar,jika sedikit saja sel diletakkan dalam medium

agar,maka tiap sel akan tumbuh menjadi koloni yang terpisah.Jika suspensi sel cukup

diencerkan,koloni akan terpisah dengan baik,sehingga masing-masing memiliki kemungkinan

tinggi untuk diturunkan menjadi sel tunggal.Namun untuk membuat yang demikian,penting

untuk mengambil satu tipe koloni yang diinginkan,memasukkan ke dalam air dan menanamnya

kembali ke agar.Dengan mengulangi prosedur ini beberapa kali menjamin untuk memperoleh

biakan murni.

Metode Pengenceran

Metode yang sedikit dapat dipercaya adalah pengenceran.Suspensi diencerkan seri dan

contoh masing-masing pengenceran ditanam pada agar.Jika hanya sedikit contoh

daripengenceran tertentu menunjukkan pertumbuhan ,diperkirakan bahwa beberapa dari biakan

tadi dimulai dari sel tunggal.Metode ini tidak digunakan kecuali jika penanaman pada agar tidak

dimungkinkan karena beberapa alas an.Gambaran yang tidak diinginkan dari metode ini adalah

bahwa metode ini hanya dapat digunakan untuk isolasi tipe mikroorganisme yang dominan

dalam populasi campuran.

B.TEKNIK PEMBIAKAN

Pembiakan adalah proses perbanyakan organisme melalui penyediaan kondisi lingkungan

yang sesuai.Mikroorganisme yang sedang tumbuh membuat replica dirinya,membutuhkan

adanya elemen-elemen dalam komposisi kimia mereka.Nutrisi harus menyediakan elemen ini
dalam bentuk yang mudah dimetabolisme.Faktor-faktor yang harus dikontrol selama

pertumbuhan meliputi nutrisi,pH,temperature,aerasi,konsentrasi garam,dan kekuatan ionic

medium.

Teknik pembiakan dilakukan berdasarkan tujuan melakukan pembiakan

mikroorganisme.Umumnya tiga situasi dapat ditemukan yaitu:

1.memperbanyak atau menumbuhkan spesies tertentu.

2.menentukan jumlah dan tipe organism yang ada pada sampel.

3. mengisolasi organism tertentu dari sumber alami.

Untuk memperbanyak spesies tertentu harus disiapkan media yang mengandung bahan

dan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan spesie tersebut.Untuk hal ini cukup dibutuhkan satu

jenis saja ,media tetapi bersifat selektif dan kaya akan nutrient sehingga pertumbuhan akan

berjalan baik.

Teknik Penggoresam Agar

Agar Miring

Pembuatan agar miring tidak boleh menyentuh tutup tabung saat dimiringkan.Agar

miring ini mempunyai permukaan luas sehingga sering digunakan untuk menumbuhkan atau

menyimpan biakan murni.Beberapa teknik goresan yang digunakan : Goresan T,goresan

kuadran,goresan radix dan goresan sinambung.

Agar Tegak

Tabung yang berisi agar dibiarkan tegak hingga beku.Agar tegak ini digunakan untuk

membiakkan bakteri dengan cara menusuk.

Ada beberapa metode inokulasi,diantaranya :

Metode Gores
Teknik ini mempunyai dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu,tetapi

memerlukan keterampilan-keterampilan.(Anonim,2014)

Prinsip dari metode ini,yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang

lain,sehingga mempermudah proses inokulasi.(Anonim,2014)

Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrient dalam cawan petri dengan jarum

pindah(lup inokulasi),diantara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah

sehingga dapat tumbuh menjadi koloni.(Anonim,2014)

Metode Sebar

Setetes inokulum diletakkan dalam sebuah medium agar nutrient dalam cawan petri dan

dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril.Inokulasi itu disebarkan dalam

medium batang yang sama dapat digunakan untuk menginokulasi penyebaran mikroba yang

merata dengan baik.Pada beberapa cawan petri akan muncul koloni-koloni yang terpisah.

(Anonim,2014)

Metode Tuang

Inokulasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran.Dasar melakukan

pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat hanya

ditemukan satu sel di dalam tabung.(Anonim,2014)

Metode Tusuk

Metode Tusuk yaitu metode yang digunakan untuk medium tegak,yang dilakukan dengan

cara menusukkan ujung jarum yang didalamnya terdapat inokulum dan dimasukkan ke dalam

media .(Anonim,2014)

A.Bentuk-Bentuk Media Inokulasi

1. Plat Agar
Media yang berbentuk plat agar menggunakan metode gores untuk membiakkan

bakterinya.Bentuk ini berfungsi untuk peremajaan mikroorganisme.(Anonim,2014)

2. Agar Miring

Untuk menanamkan biakan,agar miring juga menggunakan metode gores.Penanaman

bakteri pada agar miring berfungsi untuk peremajaan dan pengamatan reaksi biokimia.

(Anonim,2014)

3. Agar Tegak

Untuk menanamkan biakan pada agar tegak,digunakan metode tusuk (menggunakan

jarum ose lurus). Pada agar tegak kita dapat mengamati berdasarkan kondisi oksigen

yang dibutuhkan oleh biakan.(Anonim,2014)

4. Media Cair

Pada bentuk media cair,kita menggunakan metode tuang.Penanaman biakan pada media

cair berfungsi untuk peremajaan dan pengenceran biakan mikroba.(Anonim,2014)

C. IDENTIFIKASI

Setelah diperoleh koloni yang terpisah,dapat dilakukan berbagai uji biokimia.Uji

biokimia didasarkan pada berbagai hasil metabolism yang disebabkan oleh daya kerja

enzim.Jarang sekali dapat ditentukan suatu genus berdasarkan sifat morfologi atau biakan

saja.Karena uji biokimia memerlukan berbagai media,maka dari koloni yang terpisah perlu

dibuat dahulu biakan harian dari koloni terpisah tersebut.(Buku Penuntun Mikrobiologi,2015)

II.2 URAIAN MIKROORGANISME


1) Bakteri

Bakteri adalah suatu mikroorganisme prokariot yang pada umumnya mempunyai

ukuran generasi yaitu sel 0,5-1,0 µm kali 2,0-5,0 µm dan terdiri waktu yang dibutuhkan

oleh sel dari tiga bentuk dasar yaitu : bentuk bulat atau kokus,bentuk batang atau basilus

dan bentuk spiral.Bakteri tumbuh dengan cara pembelahan biner,yang berarti satu sel

membelah menjadi dua sel.(Anonim,2014)

2) Jamur

Fungi atau cendawan adalah organism heterotrofik-mereka memerlukan senyawa organic

untuk nutrisinya.Bila mereka hidup dari benda organic mati yang terlarut,mereka disebut

saprofit.Saprofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang

kompleks,menguraikan menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana,yang kemudian

dikembalkan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya.Jadi mereka

dapat menguntungkan bagi manusia.(Dr. Erwin F.Lesse,1986)

II.2.1 Klasifikasi

1. Bakteri Streptococcus mutan

a. Kingdom : Monera

b. Filum : Firmicutes

c. Kelas : Bacilli

d. Ordo : Lactobacilalles

e. Famili : Streptococcaceae

f. Genus : Streptococcus

g. Spesies : Streptococcus mutan

2. Jamur Trichophyton tonsurans


a. Kingdom : Fungi

b. Filum : Ascomycota

c. Kelas : Eurotiomycetes

d. Ordo : Onygenales

e. Famili : Arthrodermataceae

f. Genus : Trichophyton

g. Spesies : Trichophyton tonsurans

II.2.2 Morfologi

1.Morfologi Bakteri Streptococcus mutan

Streptococcus mutan merupakan bakteri gram positif(+),bersifat non motil(tidak

bergerak) berdiameter 1-2 µm, bakteri anaerob fakultatif.Memiliki bentuk bulat atau bulat

telur,tersusun seperti rantai dan tidak membentuk spora.

(Samaranayake,2002;Regina,2007;Manton,2010).

Bakteri ini tumbuh secara optimal pada suhu sekitar 180°C-400°C. Streptococcus

mutan biasanya ditemukan pada rongga gigi manusia yang luka dan menjadi bakteri yang paling

kondusif menyebabkan karies untuk email gigi.(Ari,2008)

Streptococcus mutan adalah bersifat asidogenik,yaitu menghasilkan asam

asidurik,mampu tinggal pada lingkungan asam,dan menghasilkan suatu polisakarida yang

lengket yang disebut dextran.Oleh karena kemampuan ini, Streptococcus mutan bias

menyebabkan lengket dan mendukung bakteri lain menuju ke email gigi,lengket mendukung

bakteri-bakteri lain,pertumbuhan bakteri asidodurik yang lainnya,dan asam melarutkan email

gigi(Willet dk,1991;Jawetz dkk,2004;Ari,2008;Maksum,2009)

2.Morfologi Jamur Trichophyton tonsurans


Jamur ini dapat menyerang beberapa bagian tubuh manusia terutama pada bagian kulit

kepala dan rambut. Berbentuk pensil dengan ujung-ujung tumpul dan berdinding halus.Tiap-tiap

spesies berbeda dalam morfologi dan pigmentasinya.

Trichophyton tonsurans ,memperbanyak diri dengan membelah,biasanya banyak juga

cepat,dan memungkinkan untuk menghasilkan cabang-cabang yang pendek. Koloninya biasa

dalam bentuk serbuk.

II.3 Uraian Bahan

1. Media PDA

Berdasarkan konsistensinya termasuk medium padat (solid medium),karena medium

dipadatkan dengan agar.Medium PDA termasuk medium umum berfungsi untuk

mengembangbiakkan jamur. Bahan-bahan serta fungsi yang terkandung dalam medium

PDA yaitu :

Kentang : Berfungsi sebagai sumber vitamin , nitrogen organic,dan senyawa-

senyawa karbon.

Dekstrose : Berfungsi sebagai karbon

Agar : Sebagai zat yang memadatkan medium.

Aquadest : Sebagai pelarut,sumber O2

2. Media NA

Nutrien Agar (NA) adalah suatu medium berbentuk padat yang merupakan perpaduan

antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia.Berfungsi untuk mengembangbiakkan

bakteri.Bahan-bahan serta fungsi yang terkandung dalam medium NA yaitu :

Daging : Berfungsi sebagai sumber vitamin B,mengandung nitrogen organic

dan senyawa karbon.


Peptone : Sebagai sumber utama nitrogen organic dan sumber nutrisi

Agar : Sebagai zat yang memadatkan medium.

Aquadest : Sebagai pelarut,sumber O2.

3. Media PW

Peptone water merupakan media cair berwarna kuning,jernih.Pada media ini,beberapa

bakteri menghasilkan enzim tryptohase yang dapat menghidrolisis

tryptophan,menghasilkan Indol.Uji Indol positif ditandai dengan berubahnya warna

pereaksi menjadi merah.Bahan-bahan serta fungsi yang terkandung dalam medium PW

yaitu :

Peptone : Sebagai sumber utama nitrogen organic dan sumber nutrisi

NaCl :Sebagai pengatur tekanan osmotic pada media

Aquadest : Sebagai pelarut,sumber O2


BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan

III.1.1 Alat yang digunakan

1. Cawan Petri

2. Tabung reaksi

3. Rak Tabung Reaksi

4. Pemanas Spiritus

5. Lamina Air Flow

6. Ose Bulat

7. Ose Lurus

8. Beaker Glass

9. Swab Steril

10. Pipet Tetes


11. Korek

12. Spoit

13. Erlenmeyer Tertutup

14. Tissue

III.1.2 Bahan yang digunakan

1. Media PDA (Potato Dextrose Agar)

2. Media NA (Nutrient Agar)

3. Media PW (Peptone Water)

III.2 Cara Kerja

Cara membuat preparat basah

1. Kaca obyek dibersihkan dengan kapas yang diberi alcohol.

2. Dipindahkan 2 mata ose suspense biakan ke kaca objek.Untuk preparat basah digunakan

kaca objek biasa.

3. Ditutup dengan kaca penutup.

4. Diperiksa dengan pembesaran 10x atau 40x

Cara pemindahan suspense biakan

1. Digoyangkan tabung sehingga bakteri tercampur merata dalam suspense.

2. Dipijarkan ose sampai merah

3. Dibuka tutp tabung dan dipanaskan mulut tabung di atas apai.

4. Setelah ose dingin kembali,diambil 1 mata ose suspense bakteri

5. Dipanaskan mulut tabung dan diletakkan kembali pada tempatnya

6. Diletakkan ose yang berisi suspense biakan di atas kaca objek

7. Dipijarkan ose setiap kali mengambil suspense biakan


Cara kerja pada cawan petri

1. Disiapkan cawan petri yang bersih dan kering,diberi label pada tutup cawan petri sesuai

dengan jenis media

2. Diambil ose tumpul ,ditunggu beberapa saat hingga agak dingin

3. Digoreskan ose pada permukaan agar,dimulai dari bagian pinggir cawan petri,secara

tidak terputus digerakkan ke kiri dank e kanan sampai seluas seperempat luas permukaan

agar.

4. Ditutup ulasan dan ditunggu hingga kering

5. Dibuka kembali lalu lakukan penggoresan kearah kanan

6. Diambil ose tumpul yang sudah digunakan agar steril kembali

Cara kerja pada tabung reaksi

1. Disiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering,diberi label sesuai dengan jenis media

2. Dipanaskan mulut tabung reaksi dengan melewatkan sekilas melalui api

3. Diambil mikroba dari agar menggunakan ose tumpul

4. Digoreskan pada media dalam bentuk zigzag

5. Ditutup kembali tabung reaksi dengan kapas

6. Dipanaskan kembali ose tumpul setelah digunakan

Catatan :

1. Semua bakteri yang sudah diinokulasi diinkubasi pada incubator selama 24-48 jam

2. Diamati mikroba yang sudah diinkubasi

3. Diambil gambar dari setiap hasil pengamatan

4. Dicatat hasil pengamatan pada lembar kerja


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

Nama Metode Nama Gambar Hasil Bentuk

Media Inokulasi Bakteri/Jamur Pengamatan Koloni


NA Tuang Bakteri Koloni

Streptococcus bakteri

mutan banyak/tebal,

berwarna

kuning

kecoklatan.

NA Tusuk Bakteri Koloni

Streptococcus bakteri

mutan sedikit,

berkumpul di

atas

permukaan

agar.
NA Gores Bakteri Koloni

Streptococcus bakteri

mutan berkumpul di

atas

permukaan

agar,

berwarna

putih
NA Miring Bakteri Koloni

Streptococcus bakteri

mutan banyak/tebal,

berwarna

kuning

keemasan
PDA Tuang Jamur Koloninya

Trichophyton banyak/tebal

tonsurans tersebar di

seluruh

permukaan

agar,terpisah-

pisah

berwarna

hitam
PDA Tusuk Jamur Koloninya

Trichophyton tipis/sedikit

tonsurans berwarna

putih terdapat

di atas

permukaan

agar
PDA Gores Jamur Koloninya

Trichophyton banyak/tebal

tonsurans berwarna

putih,terdapat

di atas

permukaan
PDA Miring Jamur Koloni

Trichophyton sedikit dan

tonsurans tidak tesebar

merata pada

agar,

berwarna

hitam.
PW Bakteri Koloni

Bakteri Streptococcus sedikit/tipis,te

mutan rdapat di atas

permukaan

agar

PW Jamur Koloni

Jamur Trichophyton sedikit /

tonsurans hampir tidak

ada ,terdapat

di permukaan

agar.

IV.2 Pembahasan

Pada percobaan inokulasi mikroorganisme menggunakan media padat dan cair ini,hal

pertama yang harus dilakukan adalah mensterilkan alat-alat yang akan digunakan. Hal ini

bertujuan agar pertumbuhan mikroorganisme yang akan diinokulasi tidak terkontaminasi

mikroorganisme lain yang akan menganggu hasil pengamatan.Mikroorganisme memiliki ukuran

yang sangat kecil dan terdapat dimana-mana sehingga kita harus menjaga kesterilan alat dan

bahan yang akan digunakan . Semua pekerjaan pada praktikum ini harus memperhatikan

prosedur teknik aseptis.

Alat-alat yang tahan akan pemanasan sebelum digunakan terlebih dahulu harus

difalmbir(dipanaskan sampai pijar) untuk menjaga kesterilannya. Ujung jarum ose diflambir
sampai membara.Untuk tabung reaksi,flambir hanya cukup dilakukan dengan melewatkan mulut

tabung reaksi beberapa kali di atas spiritus.Kemudian, alat-alat tersebut didiamkan terlebih

dahulu selama beberapa detik agar suhunya sedikit turun agar bakteri tidak mati akibat suhu yang

terlalu tinggi .Apabila tidak digunakan , jarum ose harus disimpan terlebih dahulu di dalam

alcohol 70% agar terhindar dari kontaminasi dan tetap dalam keadaan steril.Sedangkan untuk

spoit yang telah selesai digunakan harus direndam di dalam desinfektan yang telah disediakan

agar mikroorganisme yang tertinggal tidak berpindah ke tempat lain.

Pada percobaan ini,kita akan mengamati bakteri Streptococcus mutan dan jamur

Trichophyton tonsurans. Ada 3 metode inokulasi yang akan digunakan yaitu metode

tusuk,tuang,dan gores.Semua metode ini bertujuan untuk mengamati koloni mikroba. Sedangkan

untuk bentuk dari media yang digunakan yaitu ada 4 bentuk,diantaranya plat agar ,agar

miring,agar tegak,dan media cair.Masing-masing fungsi dari ke 4 bentuk media tersebut telah

dijelaskan pada Bab II.

Bakteri Streptococcus mutan

 Streptococcus mutan pada plat agar :

Streptococcus mutan merupakan bakteri gram positif(+),bersifat non motil(tidak

bergerak),berdiameter 1-2 µm ,bakteri anaerob fakultatif.Memiliki bentuk bulat atau

bulat telur,tersusun seperti rantai dan tidak membentuk spora.Karena sifat-sifat

tersebut,bakteri ini dapat tumbuh baik di media padat,media miring,media tegak,dan

media cair.

 Streptococcus mutan pada agar miring :


Bakteri ini dapat tumbuh di atas permukaan agar sesuai dengan goresan yang diberikan di

atas permukaan agar dan tidak ada bakteri yang tembus ke bawah permukaan agar.

Karena itu bakteri ini bersifat aerob.

 Streptococcus mutan pada agar tegak :

Bakteri ini tumbuh di atas oermukaan agar sampai ke dasar tabung sesuai dengan tusukan

yang diberikan.Karena itu bakteri bersifat anaerob fakultatif.

 Streptococcus mutan pada media cair :

Bakteri ini tumbuh hamper di seluruh media cair tetapi banyak koloni bakteri yang

mengendap di bawah permukaan media.Ada juga yang menjulur seperti untaian benang

halus.Warna media berubah menjadi biru akibat perubahan pH yang menandakan bahwa

bakteri tumbuh di dalam media.Walaupun di media cair,bakteri ini tetap akan tumbuh

karena bersifat anaerob fakultatif dan bakteri ini tidak bergerak mendekati permukaan

media.

Jamur Trichophyton tonsurans

 Trichophyton tonsurans pada plat agar :

Jamur ini bersifat aerob.Organisme aerob adalah organism yang memerlukan oksigen

untuk memperoleh energy.Pada agar ini,terlihat bahwa koloni Trichophyton tonsurans

tersebut merata pada permukaan agar.

 Trichophyton tonsurans pada agar miring :

Terlihat pada gambar, Trichophyton tonsurans tumbuh pada permukaan agar dan tidak

ada yang menembus ke bawah ini menandakan bahwa jamur Trichophyton tonsurans

merupakan jamur yang bersifat aerob.

 Trichophyton tonsurans pada agar tegak :


Jamur Trichophyton tonsurans pada jenis agar ini,terlihat lebih kecil bahkan hampir tidak

ada .Hal ini dapat terjadi karena pembuatan sediaan yang tidak sesuai prosedur,dan

factor-faktor dari luar seperti kelembapan,cahaya,dan suhu.

 Trichophyton tonsurans pada media cair :

Terlihat bahwa media cair yang ditumbuhi jamur Trichophyton tonsurans ini berubah

warna dari hijau tosca menjadi biru.Perubahan warna yang terjadi disebabkan karena

perubahan pH . Ini menandakan bahwa jamur tumbuh pada media tersebut.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan,tidak ada kontaminasi dalam hasil inokulasi.Ini

disebabkan karena menggunakan teknik aseptis dengan benar sehingga tidak

menimbulkan kontaminasi pada hasil inokulasi.


BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

 Inokulasi adalah kegiatan pemindahan mikroorganisme baik berupa bakteri maupun

jamur dari tempat atau sumber asalnya ke medium baru yang telah dibuat dengan tingkat

ketelitian yang sangat tinggi dan aseptis.(Wikipedia Bahasa Indonesia,2014)

 Ada 4 metode inokulasi,yaitu metode gores,metode sebar,metode tuang,dan metode

tusuk.Metode gores bertujuan untuk mangisolasi,mengidentifikasi,dan memurnikan

mikroorganisme .Metode sebar bertujuan untuk meremajakan mikroorganisme dan

menyimpan inokulum. Metode tuang bertujuan untuk menghitung jumlah koloni

mikroorganisme dari sampel yang diinokulasi. Metode tusuk bertujuan untuk motilitas

pertumbuhan mikroorganisme.Untuk bentuk bentuk media inokulasi juga ada 4 yaitu plat

agar,agar tegak,agar miring,dan media cair.(Anonim,2014)

V.2 Saran

 Sebaiknya alat-alat yang hendak digunakan disterilisasi terlebih dahulu agar tidak

terkontaminasi mikroorganisme lain.

 Diharapkan praktikan bekerja sesuai dengan prosedur aseptis.


DAFTAR PUSTAKA

Purwanto,Eko.2013.Makalah Praktikum Inokulasi Mikrobiologi.

http://elpentom93.blogspot.com/. Diakses 2 April 2015

Pakadang,Sesilia.dkk.2015.Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi

Parasitologi.Makassar:Tim Penyusun.

Unud.BAB II KAJIAN PUSTAKA . Streptococcus mutan.

http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf%E2%80%A6/unud-230-1484248120-bab

%20ii.pdf. Diakses 2 April 2015

PutriRuga, Raisa Wanadri. Trichophyton tonsurans.

https://mikrobia2.files.wordpress.com/2008/05/tinea-kapitis.pdf. Diakses 2 April 2015

Anda mungkin juga menyukai