Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN AGGREGATE ANAK USIA SEKOLAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas II

Dosen pengampu mata kuliah :

Rasdiyanah, S.Kep., M.Kep., Ns.Sp.Kep .Kom


Ani Auli Ilmi, S.Kep., M.Kep., Ns.Sp.Kep.Kom
Eny Sutria., S.Kep., Ns., M.Kes

DISUSUN OLEH :

ISMAWATI

70300117006

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Agregat Dewasa dengan Penyakit Infeksi.

Makalah dengan topik “Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Agregat Anak dengan
Penyakit Infeksi” ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini tentang metode penelitian dan
manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Samata, 11 Maret 2020

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................

Latar Belakang.......................................................................................................................
Tujuan......................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................

Masalah yang dapat terjadi pada Aggregate Anak usia sekolah...................................


Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan aggregate Anak .........................
Strategi dalam meningkatkan dan mencegah masalah kesehatan pada Aggregate Anak
Usia seokolah.........................................................................................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS AGGREGATE ANAK USIA
SEKOLAH.....................................................................................................................................

Kasus.......................................................................................................................................
Pengkajian..............................................................................................................................
Analisa Data...........................................................................................................................
Skoring Masalah Keperawatan Komunitas.......................................................................
Diagnosa Keperawatan.........................................................................................................
Intervensi Keperawatan........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Anak merupakan usia yang rawan terserang berbagai penyakit, misalnya diare, kecacingan,
dan anemia. Berdasarkan data WHO (2018) bahwa setiap tahun 100.000 anak Indonesia
meninggal akibat diare, angka kejadian kecacingan mencapai angka 40-60% (Depkes, 2017).
Anak usia sekolah merupakan individu yang berusia antara 5-12 dan merupakan masa
peralihan antara masa anak-anak dengan masa remaja, sedangkan anak usia sekolah dasar
adalah anak yang berusia 6-13 tahun yang masih duduk dibangku sekolah dasar (Stanhope &
Lancaster, 2003; Steward, 2016).

Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa sebagai sumber daya manusia pada
masa yang akan datang. Kualitas bangsa di masa depan di tentukan oleh kualitas anak-anak
saat ini. Anak usia sekolah sering di sebut sebagai periode peralihan antara masa pra sekolah
dengan masa remaja. Pada kondisi ini akan terjadi banyak perubahan pada diri anak usia
sekolah (AUS), baik dari kondisi fisik, mental, sosial serta terjadi peningkatan kemampuan
dan keterampilan motorik. Hal ini akan mempengaruhi tumbuh kembang dan kesehatan usia
sekolah (AUS) (Suryani, 2016).

Perilaku hidup bersih sehat dapat diterapkan di sekolah atau diberikan dengan cara
memberikan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan usaha untuk
menyiapkan siswa agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik,
mental, sosial dan lingkungan melalui kegiatan bimbingan, di masa yang akan datang
(Ananto, 2016).

Pendidikan kesehatan bagi anak bertujuan menambah kebiasaan hidup sehat agar dapat
bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungannya serta ikut aktif dalam
usaha-usaha kesehatan. Tujuan dari pendidikan kesehatan adalah memberikan pengetahuan
tentang prinsip dasar hidup sehat, menimbulkan sikap perilaku hidup sehat, dan membentuk
kebiasaan hidup sehat (Fitriani, 2017).

Ada beberapa indikator PHBS yang dilakukan di sekolah, yaitu cuci tangan dengan air bersih
dan sabun, jajan di kantin sekolah, BAB dan BAK di jamban, buang sampah di tempatnya,
berolahraga, mengukur tinggi dan berat badan, memeriksa jentik nyamuk, dan tidak merokok
di sekolah (Notoatmodjo, 2015)

B.Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah apa yang terjadi pada aggregate anak usia sekola
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan aggregate
anak usia sekolah
3. Untuk mengetahui bagaimana strategi dalam meningkatkan dan mencegah masalah
kesehatan pada aggregate anak usia sekolah

BAB II
PEMBAHASAN

A.Masalah Kesehatan yang Dadat Terjadi pada Agregate Anak usia sekolah

Masalah kesehatan yang sering terjadi pada agregate anak diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Cacingan
2. Cacar air
3. Diare
4. Demam
5. Radang tenggorokan

B.Faktor yang Mempengaruhi Status kesehatan Agregate Anak usia sekolah

1. Anak-anak menghabiskan waktu di luar rumah


2. Aktivitas fisik anak semakin meningkat
3. Pada usia ini anak akan mencari jati dirinya
4. Masih membutuhkan peran orang tua untuk membantu memenuhi kebutuhan

C.Starategi Pencegahan Masalah Kesehatan pada Agregat Anak usia sekolah

a. Pencegahan primer
Inti dari pencegahan primer adalah mencegah timbulnya penyakit. Setiap individu
harus mengenal risiko dari penyakit dan memiliki target untuk melakukan
tindakan pemeliharaan kesehatan. Beberapa contoh pencegahan primer antara lain
mencuci tangan sebelum makan tidak merokok, mengikuti diet makanan bergizi,
tidak minum minuman beralkohol dan tetap aktif beraktifitas fisik.
b. Pendidikan kesehatan
Tenaga kesehatan profesional termasuk perawat kesehatan masyarakat,
menganggap bahwa pendidikan kesehatan adalah dasar dari pencegahan.
Meskipun dikritik beberapa orang karena terlalu sempit, pendidikan kesehatan
bisa berarti pemberdayaan yang membantu individu untuk merubah perilaki.
Pendidikan tentang isu-isu kesehatan Anak usia sekolah harus dimulai sejak dini.
c. Pencegahan sekunder
Fokus dari pencegahhan sekunder adalah mendeteksi penyakit yang baru dimulai
tetapi belum muncul secara klinis. Beberapa contoh dari pencegahan ini adalah
pemeriksaan kesehatàn secara berkala dan pengujian kesehatan, seperti
pengecekan gigi, mata, tekanan darah dan kolesterol darah. Melalui pemeriksaan
yang terorganisir, perawat dapat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
untuk memastikan bahwa perawatan secara rutin telah dilaksanakan.
d. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier dilakukan untuk menghentikan komplikasi yang lebih lanjut
setelah penyakit terdiagnosis secara klinis. Rehabilitasi termasuk bagian dari
pencegahan tersier. Layanan rehabilitasi meliputi konseling mengenai masalah
hidup, perubahan peran, dan jika dibutuhkan, pelatihan ulang kerja. Penetapan
tujuan dan metode yang memungkinkan untuk tercapainya tujuan harus dapat
diterima oleh individu.

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS AGGREGATE
ANAK USIA SEKOLAH

A.Kasus
Kelurahan X merupakan wilayah binaan puskesmas A yang terdiri atas 10 RW dan 60 RT.
Masing-masing RW memiliki 5 sampai 6 RT. Berdasarkan survey keluarga sehat yang dilakukan
oleh puskesmas diketahui RW. 08 memiliki pada kelurahan X merupakan wilayah dengan
jumlah penduduk yang paling sedikit yaitu total penduduk 896 jiwa. Data sekunder kelurahan
menunjukkan jumlah penduduk didominasi usia dewasa dan lansia. Namun, berdasarkan survey
keluarga sehat yang dilakukan oleh puskesmas setempat didapatkan masalah kesehatan
terbanyak pada kelompok usia anak sekolah dengan masalah kesehatan diare dan demam
berdarah. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada kader kesehatan diketahui bahwa
terdapat 15 kasus diare yang dilaporkan oleh perawat perkesmas diwilayah RW. 08. Menurut
kader kesehatan di RW.08, kondisi tersebut sebabkan karena wilayah RW.08 berada di dekat
rawa dengan kondisi wilayah yang kurang bersih, sampah yang berserakan, banyak terdapat
jajanan di pinggir yang dinikmati oleh anak usia sekolah. Warga kurang memiliki kebiasaan
kerja bakti, sehingga terjadi penumpukan sampah di beberapa lokasi di wilayah RW. 08. Hasil
wawancara dari perawat Perkesmas mengatakan bahwa masyarakat yang berada di RW.08 telah
mendapatkan penyuluhan terkait kebersihan lingkungan dan masalah diare, namun kasus diare
masih ditemukan di RW.08.

B.Pengkajian

1.pengkajian inti komunitas

a.Sejarah

Observasi:Dari hasil observasi wilayah RW 08 berada di dekat rawa dan kondisi wilayah yang
kurang bersih, sampah yang berserakan banyak terdapat jajanan di pinggir jalan yang dinikmati
anak usia sekolah, warga kurang memiliki kebiasaan kerja bakti sehingga terjadi penumpukan
sampah.

Wawancara:dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala kelurahan X mengatakan


bahwa kelurahan X terdapat 5 RT di RW 08. Pada awalnya RW 08 ini sangat bersih, beriring
jalannya waktu banyak masyarakat pendatang seperti suku Mandar, suku Bugis dan suku Toraja
yang datang untuk menetap di RW 08. Sampai terjadilah pendapatan penduduk dan peningkatan
pertumbuhan ekonomi, gaya hidup masyarakat yang kurang sehat seperti membuang sampah
sembarangan.

b.Demografi

Observasi:berdasarkan hasil observasi banyak ditemukan rumah kontrak yang berpetak-


petak,jalan kecil dan dan padat oleh kendaraan. rata-rata rumah warga berada didekat rawa dan
dan rumah warga memiliki ventilasi pencahayaan yang kurang serta kondisi wilayah yang kurang
bersih dan Warga kurang memiliki kebiasaan kerja bakti,sehingga terjadi penumpukan sampah
dibeberapa lokasi diwilayah RW. RW 08 juga dilengkapi fasilitas sarana umum yang memadai
seperti puskesmas dan ada juga sarana pendidikan seperti paud sampai sekolah menegah keatas.

Wawancara:Berdasarkan hasil wawancara oleh kepeala RW 08 ini mamilki 5 RT dan jumlah


penduduk 896 jiwa yang didominasi oleh usia anak sekolah.

Data Sekunder / Angket

Tabel jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

No Jenis kelamin Jumlah Presentasi

1 Laki-Laki 448 50 %

2 Perempuan 448 50%

Jumlah 100%

Tabel jumlah penduduk berdasarkan aggregate usia

No Aggregate Jumlah penduduk Presentase

1 Anak-anak 110 17%

2 Remaja 320 30%

3 Dewasa 335 35%

4 Lansia 131 22%

Total 896 100%

c.Suku dan budaya

Observasi:dari hasil observasi terdapat banyak suku di RW 08. tetapi yang mendominasi suku
Makassar

Wawancara:Dari hasil wawancara terdapat beberapa suaku di RW 08 yaitu suku Makassar, Bugis,
mandar dan toraja.beberapa masyarakat di RW 08 juga masih menggunakan kayu bakar untuk
memasak.hal ini menjadi faktor yang memperparah polusi udara .selain itu masyarakat kini lebih
memilih makanan yang instan karna dianggap lebih simple dan gampang didapat.
Data sekunder / angket

Tabel berdasarkan suku

Suku Jumlah

Makassar 48 %

Bugis 26 %

Mandar 10 %

Toraja 16 %

Jumlah 100%

d.Nilai dan keyakinan

Wawancara:dari hasil wawancara di RW 08 ini 75% penganut agama silam dan 25% menganut agama
nonmuslim. dan dari hasil wawancara masih banyak masyarakat RW 08 yang masih mempercayai
dukun/orang pintar untuk pengobatannya.dari hasil wawancara masih banyak masyarakat yang
menyembah hal-hal mistis seperti menyembah arwah nenek moyang serta membawa sesajen untuk
meminta pertolongan kesembuhan.

2.Sub sistem

a.Lingkungan

Observasi: berdasarkan hasil observasi dilingkungan RW 08 ditemukan banyaknya jajanan dipinggir


jalan dan disetiap sekolah yang ada diwilayah RW 08.

wawancara di RW 08 dilengkapi pos keamanan disetiap sudut RW,terdapat tempat pembuangan


sementara untuk semua masyarakat.

b.Pelayanan Kesehatan

Observasi:menurut hasil observasi yang kami dapatkan fasilitas pelayanan kesehatan di RW 08


memadai karena memiliki fasilitas kesehatan seperti tempat praktek , bidan, pearawat, dan
puskesmas .

Wawancara :dari hasil wawancara kepala RW 08 didapatkan bahwa fasilitas kesehatan


memadai,tetapi masyarakat kurang memfanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada Karena masih banyak
yang belum memiliki jaminan kesehatan.Dari hasil wawancara juga didaptkan masyarakat kurang
memanfaatkan fasilitas kesehatan karena tidak mempunyai biaya dan takut mengetahui Maslah
kesehatannya.cara masyarakat mengatasi penyakit yang dideritanya dengan mengkonsumsi tanaman
herbal tradisional.warga diwilayah RW 08 sudah mendapatkan penyuluhan informasi terkait tentang
kebersihan lingkungan dan diare ,namun kasus diare masih ditemukan di RW 08.

c.Politik dan Pemerintah

Observasi:berdasarkan hasil observasi tidak ada ditemui spanduk yang bertema politik di sepanjang
jalan.

Wawancara:dari hasil wawancara oleh kepala RW 08 , mengatakan bahwa tidak ada masyarakat
yang berkecimpung dalam partai politik dan pemerintah.

d.Pendidikan

Observasi:dari hasil observasi didapatkan fasilitas pendidikan paud hingga SMA dengan fasilitas yang
memadai.

Wawancara: dari hasil wawancara dengan kepala RW 08 didapatkan bahwa pendidikan formal
perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup remaja/ anak.

Data Sekunder/angket:

No Masyarakat dengan lulusan Jumlah

SD SMP SMA Perguruan


tinggi

30% 25% 25% 20 100%

No Anak yang sekolah Anak yang putus sekolah Jumlah

80% 20% 100%

e.Ekonomi

Observasi:dari hasil observasi diperoleh warga RW 08 kebanyakan bekerja sebagai petani/pekebun


Wawancara:dari hasil wawancara dengan kepala RW didapatkan mata pencaharian utama warga
adalah petani /pekebun ,pedagadang ,PNS ,buruh dan wiraswasta.remaja putus sekolah ikut bekerja
membantu orang tuanya.

Data sekunder/angket

No Pekerjaan Presentase

1 PNS 15%

2 Buruh 13%

3 Petani/pekebun 33%

4 Pedagang 17%

5 Wiraswasta 15%

6 Tidak bekerja 7%

Total 100%

f.Komunikasi dan Informasi

Observasi:berdasarkan observasi terdapat barbagai iklan kesehatan salah satunya bahaya

Wawancara:berdarkan wawancara dari kepala RW 08 ,masyarakat di RW 08 dominan menggunakan


bahasa daerah dan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari - hari.masyarakat mendapatkan informasi
dari toa mesjid dan pos keamanan .

g.Keamanan dan Transportasi

Observasi:berdasarkan hasil observasi banyak kendaran roda dua dan roda empat yang lalu lalang
dijalanan yang sempit.
Wawancara:Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh kepala RW 08 ,bahwa dilengkapi
dengan pos keamanan disetiap RT/RW dan tersediafasilitas kendaraan untuk umum yang bisa
digunakan untuk masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi.

h.Rekreasi

Observasi: dari hasil observasi yang dilakukan terlihat adanya taman dan lapangan olaraga yang
nampak masih jarang digunakan.

Wawancara: berdasarkan hasil wawancara dilakukan dengan RW 08 menjelaskan bahwa warga


masih kurang memanfaatkan fasilitas taman dan lapangan olaraga dikarnakan kebanyakan warga
merasa terlalu lelah untuk berolahraga selepas bekerja dan lebih memilih untuk beristirahat di rumah.

C.ANALISIS DATA

No Data Masalah
1 Observasi: dari hasil observasi yang
dilakukan terlihat adanya taman dan
lapangan olaraga yang nampak masih
jarang digunakan.

Wawancara: berdasarkan hasil


Ketidakefektifan
wawancara dilakukan dengan RW 08
perilaku
menjelaskan bahwa warga masih
kurang memanfaatkan fasilitas taman
kesehatan
dan lapangan olaraga dikarnakan
kebanyakan warga merasa terlalu lelah
untuk berolahraga selepas bekerja dan
lebih memilih untuk beristirahat di
rumah.

2 Observasi: menurut hasil observasi


yang kami dapatkan fasilitas pelayanan
kesehatan di RW 08 memadai karena
memiliki fasilitas kesehatan seperti
tempat praktek , bidan, pearawat, dan
puskesmas . Ketidakefektifan
manajemen
Wawancara : dari hasil wawancara
kepala RW 08 didapatkan bahwa
kesehatan
fasilitas kesehatan memadai,tetapi
masyarakat kurang memfanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada Karena
masih banyak yang belum memiliki
jaminan kesehatan.Dari hasil
wawancara juga didaptkan masyarakat
kurang memanfaatkan fasilitas
kesehatan karena tidak mempunyai
biaya dan takut mengetahui Maslah
kesehatannya.cara masyarakat
mengatasi penyakit yang dideritanya
dengan mengkonsumsi tanaman herbal
tradisional.warga diwilayah RW 08
sudah mendapatkan penyuluhan
informasi terkait tentang kebersihan
lingkungan dan diare ,namun kasus
diare masih ditemukan di RW 08.

D.Skoring Masalah Keperawatan Komunitas

No Masalah Pentingnya Pengaruh Peningkatan Tingkatan Total


keperawatan masalah untuk positif untuk kualitas hidup semua skor
komunitas diselesaikan masyarakat jika jika masalah masalah dari
masalah diselesaikan level 1-6
diselesaikan

1 Ketidakefektifan 4 3 3 5 15
perilaku kesehatan

2 Ketidakefektifan 3 3 3 4 14
manajemen
kesehatan

E.Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa keperawatan Skor

1 Ketidakefektifan perilaku 15
kesehatan

2 Ketidakefektifan 14
manajemen kesehatan

F.Intervensi Keperawatan

Data Diagnosa Kode NOC Kode NIC

Observasi : Domain 1 Primer Primer


Promosi 1632 4306
Terlihat Perilaku Modifikasi
kesehatan 7400
adanya taman patuh perilaku
1602
dan lapangan aktivitas Pendidikan
Kelas 2 1603 5510
olahraga yang kesehatan
Manajemen 5602
yang nampak disarankan
kesehatan 3103
masih jarang Perilaku
6610
digunakan Promkes
Diagnosa 1603
Wawancara : Perilaku
Ketidakefek 4490
Berhenti
Ketua RT tifan Sekunder
merokok
menjelaskan pemeliharaa
Sekunder : Peningkatan
bahwa warga n kesehatan
Efikasi diri
masih kurang Manajemen
Bantuan
memanfaatka diri : PPOK
Berhenti
n fasilitas
merokok
taman dan
Peningkatan
lapangan
Koping
olahraga
Tersier :
dikarenakan
Data Diagnosa Kode NOC Kode NIC

kebanyakan Tersier : Dukungan


warga merasa Kelompok
Partisipasi
terlalu lelah
keluarga
untuk
dalam
berolahraga
perawatan
selepas
professional
bekerja dan
lebih memilih
menghindari
aktivitas fisik
yang terlalu
berat.
Petugas
kesehatan di
puskesmas
setempat
mengatakan
bahwa warga
RE 08 kurang
memanfaatka
n fasilitas
kesehatan
yang ada.
Ketua RW 08
mengatakan
bahwa warga
RW 08 tidak
terbiasa
Data Diagnosa Kode NOC Kode NIC

melakukan
kerja bakti
sehingga
lingkungan
disana
menjadi
kurang bersih
Observasi Domain 1 Primer : Primer :
Kebanyakan Promosi 1600 5510
Perilaku Pendidikan
rumah-rumah kesehatan 1855 6520
Promosi kesehatan
warga
Kesehatan Pengajaran:
berventilasi Kelas 2 1908 7320
Pengetahuan Prosedur/peraw
tetapi tidak Manajemen 1806
gaya hidup atan
cukup besar kesehatan 1606
sehat
sehingga 5430
Sekunder :
pencahayaan Dignosa 5420 Sekunder :

yang masuk Perilaku 1504 Partisipasi


Skrining
juga kurang. kesehatan, dalam
kesehatan
cenderung keputusan
Mnajemen
Wawancara berisiko perawatan
kasus
Ketua RW 08 kesehatan

mengatakan Manajemen

sebagaian diri :Penyakit

warga masih Paru

menggunaka Obstruktif
Tersier :
n teknik Tersier :
Dukungan
konvensional,
Dukungan kelompok
seperri dalam
Data Diagnosa Kode NOC Kode NIC

hal memasak. social Dukungan


Masih ada spritual
ada warga
yang
memasak
menggunaka
n kayu bakar.
Selain itu,
warga juga
mempunyai
kebiasaan
menutup
jendela atau
ventilasi
pada saat
cuaca sedang
dingin atau
saat musim
hujan
DAFTAR PUSTAKA

Maryunani, A. 2016. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta : Trans Info Media pp. 149-
172

Putra, Deni Maisa, Neti Juniarti, and Sheizi Prista Sari. "Kebutuhan Masyarakat Sekolah Tentang
Media Edukasi Dalam Meningkatkan Personal Hygiene Pada Anak Di SD Sukagalih." Jurnal
Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) 4.1 (2018): 13-24.

Miss Mary & McEWEN Melanie. (2019). keperawatan kesehatan komunitas dan keluarga.
Copyan Edisi Indonesia pertam.

Gallen R,. Dwi Budi R. ( 2010). Keperawatan komunitas. Nuha Medika :Yogyakarta

Wilkinaon, J.,& Ahern, n. R.(2013), Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi 9 diagnosis NANDA,
intervensi NIC, kriteria hasil NOC.Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai