Anda di halaman 1dari 3

Tugas Muamalah Materi Keluarga

Nama : Muhamad Abid Rido Santriawan


NIM : 1805025128
MK : Muamalah - 4D

1. Manfaat Mempelajari Konsep Keluarga Muslim dan Fungsinya dalam


Perkembangan Peradaban

2. Langkah dalam mencapai Keluarga Muslim

Jawab :
1. Dalam Mempelajari Konsep Keluarga muslim dan fungsinya dalam perkembangan
peradaban. Dapat dibagi menjadi beberapa pokok pembahasan yaitu pernikahan,
fungsinya, keluarga serta fungsinya. Disaat seperti ini peran keluarga sangat lah
penting disaat perkembangan sosial budaya yang sudah mulai bergeser ke barat-
baratan menjauhi budaya timur yang cenderung lebih islam peran keluarga sangatlah
dibutuhkan. Belum lagi untuk menyongsong keluarga yang islami perlu lah dengan
pernikahan yang islami. Membangun mahligay rumah tangga yang sesuai dengan
syariat serta tuntunan agama.

Pernikahan dalam Islam menjadi perhatian yang sangat penting sehingga Allah
mengaturnya secara detail dalam al-Qur’an. Sebab pernikahan adalah awal dari
hadirnya manusia baru di muka bumi. Pernikahan adalah sistem yang diciptakan
Allah SWT untuk menjaga generasi manusia. Allah hendak memastikan bahwa setiap
manusia baru lahir harus ada setidaknya 2 orang manusia (suami-istri) yang
bertanggungjawab untuk merawat dan membimbingnya.

Karena itulah dalam Islam anak disebut sebagai amanah/titipan dari Allah SWT
kepada kedua orangtua. Anak ini harus jelas jalur nasabnya sehingga jelas pula siapa
yang bertanggungjawab atasnya. Jadi nasab sesungguhnya adalah struktur
pertanggungjawaban untuk mengurus anak manusia.Sebab itu Allah mengancam
perzinaan dengan hukuman yang amat keras. Pezina dihukum cambuk seratus kali.
Bahkan jika pelakunya sudah menikah (selingkuh) dihukum rajam hingga mati.

Perzinaan akan membuat jalur nasab tidak jelas, bahkan tidak jelas pula siapa yang
bertanggungjawab atas  si anak. Perzinaan juga menjadi salah satu pemicu orang tidak
mau menikah. Jadi, perzinaan merusak peradaban manusia.Menikah dalam Islam
bukan sunah biasa.Tapi merupakan sunah muakkad, sunah yang sangat dianjurkan.
Al-Quran sangat menganjurkan pernikahan.

Allah SWT berfirman:

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang
layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka
dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
[QS. An-Nuur : 32]
Nabi Muhammad SAW bersabda:

Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata : Rasulullah SAW  bersabda, “Hai para pemuda,
barangsiapa diantara kamu yang sudah mampu menikah, maka nikahlah, karena
sesungguhnya nikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih dapat menjaga
kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena
berpuasa itu baginya (menjadi) pengekang syahwat”. [HR. Jamaah]

Dari Qatadah dari Hasan dari Samurah, bahwa sesungguhnya Nabi SAW melarang
membujang, dan Qatadah membaca ayat, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus
beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan
keturunan”. (Ar-Ra’d : 38). [HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah]

Penjelasan diatas berimplementasi dengan pentingnya keluarga untuk


memproyeksikan keturunan demi kemajuan bangsa dimasa depan.

2. Langkah Mencapai Keluarga Muslim

Dalam surat Ar-Rum [30]: 21), terkandung tujuan pernikahan, yaitu untuk
mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah (tenteram) mawaddah (cinta) dan
rahmah (kasih sayang). Tujuan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah
itu dapat terwujud apabila pernikahan itu dilakukan dengan memenuhi syarat-syarat
dan rukun-rukun yang telah ditentukan oleh agama kita (Islam). Jika syarat-syarat dan
rukun-rukunnya terpenuhi, menjadi sah lah pernikahan itu.
Tentang sahnya suatu pernikahan, Undang-undang No. 1 Tahun 1974, tentang
Perkawinan, pasal 2, menyatakan:
(1) Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing
agamanya dan kepercayaannya itu.
(2) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-udangan yang berlaku.

Lebih lanjut, Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-
undang: No. 1 Tahun 1974 itu, menyatakan:
Pencatatan perkawinan dari mereka yang melangsungkan perkawinan menurut agama
Islam, dilakukan oleh pegawai pencatat sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang No. 32 Tahun 1954 tentang Pencatatan Nikah, Talak, dan Rujuk. (pasal 2 ayat
1).

Setelah pernikahan dilakukan secara baik dan benar menurut ajaran agama maupun
negara maka akan sah dinyatakan sebagai keluarga. Oleh karena itu untuk mencapai
keluarga muslim haruslah sebuah keluarga memenuhi fungsi-fungsi keluarga sebagai
berikut :
 Fungsi biologis
Fungsi biologis adalah fungsi yang berkenaan dengan hasrat biologis (seksual)
manusia. Hubungan seksual dalam Islam diatur sedemikan rupa sehingga menjadi
jelas fungsi dan tujuannya. Bukan semata-mata kesenangan birahi (just to fun).
 Fungsi edukatif
Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak manusia. Ayah dan ibu berkewajiban
mendidik anak-anak mereka. Pendidikan pertama adalah mengenal Tuhan, tatacara
hidup bermasyarakat, dan kecakapan hidup.

 Fungsi perlindungan
Keluarga adalah pelindung bagai para anggotanya. Suami sebagai kepala keluarga
bertugas melindungi istri dan anaknya. Satu sama lain harus saling menjaga.

 Fungsi ekonomi
Keluarga memiliki aktifitas mencari nafkah, pembinaan usaha, perencanaan anggaran,
pengelolaan dan cara memanfaatkan sumber-sumber penghasilan dengan baik,
mendistribusikan secara adil dan profesional, serta dapat mempertangggung jawabkan
kekayaan dan harta bendanya secara sosial maupun moral.

 Fungsi psikologis
Keluarga adalah tempat untuk mendapatkan ketenangan jiwa.Tempat melepaskan
kepenatan dari aktivitas seharai-hari. Tempat untuk men-carger semangat.Tempat
berlabuh dari problematika hidup. Tempat yang menghadirkan kesejukan jiwa.
Karenanya ada istilah Arab: baiti jannati (rumahku surgaku).

Maka setelah keluarga dapat memenuhi semua fungsi diatas maka dapat menuju
kriteria keluarga muslim.

Referensi :
http://kuliahaika.com/2018/04/19/keluarga-muslim-dan-fungsinya-dalam-
perkembangan-peradaban/ Diakses pada 23 Maret 2020 Pukul 11:57 (Website
dikelola Oleh Ust. Tohirin Sanmiharja S.H.I., M.Pd.I - Wadek III FEB UHAMKA)
http://www.suaramuhammadiyah.id/2016/09/22/dasar-membangun-keluarga-sakinah/
Diakses Pada 23 Maret 2020 Pukul 11:58

Anda mungkin juga menyukai