Anda di halaman 1dari 5

TUGAS STRUKTUR BETON BERTULANG I

PERBEDAAN SNI 2847-2002 DENGAN SNI 2847-2013

Oleh :
1. Adi Dharma Sunarko(17 0404 083)
2. Bukharo Banjai (17 0404 101)

I. Pendahuluan
Teknologi struktur merupakan teknologi yang cukup dinamis, dimana
teknologi ini berkembang seiring dengan adanya riset-riset baru, dan semakin presisi
dalam memberikan kita semua keamanan dan kenyamanan. Jika tidak presisi, bisa
saja kita tertimpah bangunan struktur tersebut sehingga menimbulkan kerugian.

Untuk menuju keamanan dan kenyamanan bangunan yang layak, dibutuhkan


standar yang mengatur agar desain struktur yang dihitung tidak asal jadi. Di
Indonesia, memiliki standar bernama SNI, dimana standar yang digunakan untuk
merancang beton adalah SNI 2847 sebagai acuan umum.

SNI 2847 adalah acuan standar yang digunakan sebagai persyaratan Beton
Struktural untuk konstruksi gedung atau bangunan gedung. Standar ini dilengkapi
peraturan bangunan gedung scara umum dan mengatur semua hal yang berkaitan
dengan desain dan konstruksi beton struktur. Selain mengatur konstruksi beton
struktur, standar ini juga menentukan standar minimum yang dapat diterima untuk
bahan, desain, dan praktek konstruksi. Standar ini juga memuat evaluasi kekuatan
struktur beton yang sudah dibangun.

Seperti yang kita ketahui bahwa SNI 2847 telah mengalami beberapa kali
revisi. Sebagai contoh, SNI 2847-2013 yang direvisi dari SNI 2847-2002. Hal tersebut
dilakukan agar SNI yang ada, semakin sempurna dan menyesuaikan dengan kondisi
kebutuhan saat ini. Maka dari itu, sebagai persyaratan Beton Struktural untuk
konstruksi gedung atau bangunan gedung, SNI yang digunakan saat ini adalah SNI
dengan revisi terbaru, yakni dalam hal ini SNI 2847-2013.

Pada kesempatan ini, kami akan memaparkan perbedaan antara SNI 2847-
2002 dengan SNI 2847-2013 pada bagian pembahasan berikut.
II. Pembahasan

1. Perbedaan Letak Materi

Untuk perbedaan yang pertama, dapat kita lihat dari segi letak materi yang dibahas,
sebagai contoh, materi tentang istilah dan definisi dimana terletak pada bab (pasal) 3
untuk SNI 2847-2002 sedangkan untuk SNI 2847-2013 terletak pada bab (pasal) 2,
terlihat pada gambar dibawah.

SNI 2847-2002 SNI 2837-2013

Contoh lainnya seperti tabel berikut.

No. Materi SNI 2847-2002 SNI 2847-2013


1 Material Bab V Bab III
2 Persyaratan durabilitas beton Bab VI Bab IV
Kualitas, Pencampuran, dan
3 Bab VII Bab V
Pengecoran
4 Detail Penulangan Bab IX Bab VII
5 Lentur dan Axial Bab XII Bab X
6 Analisis dan Perencanaan Bab X Bab VIII
Cetakan, penampang, dan joint
7 Bab VIII Bab VI
konstruksi
8 Pelat dua arah Bab XV Bab XIII
9 Pondasi telapak Bab VII Bab VX
10 Beton Pracetak Bab XVIII Bab XVI
11 Beton Prategang Bab XX Bab XVIII

2. Penambahan Materi
Adanya penambahan materi baru pada SNI 2847-2013 yang tidak ada pada
SNI 2847-2002. Penambahan materi tersebut sebagai berikut.

a. Standar rujukan material ( sub bab 3.8, SNI 2847-2013)

b. Kekakuan effektif untuk menentukan defleksi lateral (sub bab 8.8, SNI
2847-2013)

c. Rangka momen biasa (sub bab 21.2, SNI 2847-2013)

d. Dinding struktur pracetak menengah (sub bab 21.4, SNI 2847-2013)

e. Rangka momen khusus yang dibangun menggunakan beton pracetak (sub


bab 21.8, SNI 2847-2013)

f. Dinding struktur khusus yang dibangun menggunakan beton pracetak (sub


bab 21.10, SNI 2847-2013)

g. Model strat dan pengikat (Lampiran A, SNI 2847-2013)

3. Peniadaan Materi

Terdapat beberapa materi yang ditiadakan lagi di SNI 2847-2013, yang pada
awalnya ada di SNI 2847-2002. Peniadaan materi tersebut sebagai berikut.

a. Perbesaran Momen (sub bab 12.11, 12.12, 12.13, SNI 2847-2002)

b. Metode desain alternatif (Bab XXV, SNI 2847-2002)

4. Perubahan Konten atau Isi

Karena terjadi perubahan peraturan gempa dari SNI 1726-2002 ke SNI 1726-
2012, maka mempengaruhi berubahnya persyaratan beton bertulang dari SNI
2847-2002 ke SNI 2847-2013. Adanya perubahan tersebut menyebabkan
bangunan yang telah didesain dengan peraturan lama menjadi perlu dievaluasi.
Setelah pembebanan gempa sesuai peraturan SNI 1726:2012 didistribusikan ke
struktur bangunan, kemudian tentukan defleksi maksimum masing-masing lantai
untuk mendapatkan nilai simpangan antar lantai pada struktur bangunan tersebut.
Berdasarkan analisis program ETABS untuk berbagai macam kombinasi
pembebanan gempa dan gravitasi, didapatkan gaya dalam untuk masing-masing
elemen struktur bangunan. Dari beberapa gaya dalam tersebut didapatkan Momen
Ultimit (Mu), Momen Kapasitas (Mpr) dan Geser Ultimit (Vu) pada balok yang
nantinya akan dievaluasi kekuatan dan persyaratan detailling tulangannya
berdasarkan SNI 2847-2013. Adapun beberapa dari perbedaan tentang detail
penulangan yang ada adalah sebagai berikut :

1. Pada bab detail penulangan, sub bab kait standar, SNI 2847-2002 menyatakan
pada bengkokan 180° ditambah perpanjangan 4db, tapi tidak kurang dari 60
mm pada ujung bebas batang tulangan. Sedangkan pada SNI 2847B-2013
menyatakan pada bengkokan 180° ditambah perpanjangan 4db, tapi tidak
kurang dari 65 mm pada ujung bebas batang tulangan.

2. Untuk sub bab penempatan tulangan, letak lokasi longitudinal bengkokan dan
ujung tulangan pada SNI 2847-2002 hanya ± 50 mm kecuali toleransi harus
sebesar ± 13 mm pada ujung tak menerus brakit dan korbel. Namun pada SNI
2847-2013 terdapat penambahan, yakni toleransi ± 25 mm pada ujung tak
menerus komponen struktur lainnya.

III. Penutup
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi revisi yang cukup signifikan
dari SNI 2847-2002 menjadi SNI 2847-2013 meliputi tata letak materi, penambahan
beberapa materi, penghapusan beberapa materi, dan perubahan-perubahan materi
guna mampu menyesuaikan dengan keadaaan terbaru/terupdate.

Demikianlah uraian singkat tentang perbedaan antara SNI 2847-2002 dan SNI
2847-2013. Semoga uraian tersebut dapat memberikan informasi lebih untuk
pembaca.

Anda mungkin juga menyukai