PENDAHULUAN
rumah sakit maupun praktek pribadi, peranan rekam medis sangat penting dan sangat
melekat dengan kegiatan pelayanan, sehingga ada ungkapan bahwa rekam medis
adalah orang ketiga pada saat dokter menerima pasien (Hatta, 2008).
bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung
mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks (Kempenkes 129 Tahun
2007).
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang mutlak dibutuhkan oleh
segenap lapisan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan baik individu
rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang memadai dan memuaskan. Oleh
karena itu, rumah sakit harus mampu meningkatkan kualitas pelayanannya, termasuk
dkk,2010).
Rekam medis merupakan salah satu bukti tertulis tentang proses pelayanan yang
diberikan oleh dokter dan dokter gigi. Di dalam rekam medis berisi data klinis pasien
selama proses diagnosis dan pengobatan (treatment). Oleh karena itu, setiap kegiatan
pelayanan medis harus mempunyai rekam medis yang lengkap dan akurat untuk setiap
pasien dan setiap dokter dan dokter gigi wajib mengisi rekam medis dengan benar,
Kegunaan utama rekam medis adalah sebagai bukti perjalanan penyakit pasien
dan pengobatan yang telah diberikan, alat komunikasi diantara para tenaga kesehatan
yang memberikan perawatan kepada pasien, sumber informasi untuk riset dan
kegunaan rekam medis dapat ditinjau dari beberapa aspek yaitu aspek administrasi,
aspek medis, aspek hukum, aspek keuangan, aspek penelitian, aspek pendidikan dan
No.377/Menkes/SK/III/2007, bahwa rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan. Rekam medis bersifat rahasia karena
menyangkut data pribadi seseorang dengan penyakit yang diderita, riwayat penyakit dan
diagnosis lainnya. Mengingat begitu pentingnya isi serta peranan rekam medis,
menyusun dan merawat rekam medis dengan baik serta menjaga keamanannya dari
kerusakan dan penyalahgunaan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak berhak, dan juga
tertib administrasi dalam rangka upaya mencapai tujuan rumah sakit, yaitu peningkatan
mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dalam pengelolaan rekam medis untuk
menunjang mutu pelayanan bagi rumah sakit, pengelolaan rekam medis harus efektif dan
Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi.. Data rekam medis dalam tiga tahun terakhir terdapat
beberapa data rekam medis yang hilang dimana pada tahun 2010 jumlah data 48.329 pada
tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 48.285 dan pada tahun 2012 mengalami
penurunan kembali menjadi 48.247. Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa jumlah
Fenomena yang ditemukan pada penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Pirngadi. melalui obsevasi diketahui bahwa dari 11 karyawan rekam medis diketahui
bahwa masih terdapat karyawan dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 4 orang.
Survey lain menunjukkan bahwa rumah sakit ini memiliki jumlah pasien rawat inap yang
besar, oleh karena itu semakin banyak pula jumlah berkas rekam medis yang harus
dikelola. Salah satu pengelolaan yang masih menjadi kendala adalah pengisian berkas
rekam medis pasien rawat inap yang terkadang tidak diisi oleh dokter.
dalam pengolahan data, data yang tercecer atau pengarsipan data yang belum teratur,
seperti halnya penumpukan data pasien, data poliklinik, data rawat inap. Selain itu data
rekam medik yang tersimpan di rak-rak penyimpanan semakin hari semakin bertambah
dan semakin menumpuk sehingga memakan tempat yang banyak. Banyaknya data rekam
medik yang tersimpan terkadang salah penempatan pada tempatnya dan menimbulkan
data rekam medik hilang atau rusak. Terkadang pegawai dapat melakukan kesalahan
dalam mengolah data. Pada proses pencarian data adanya kesulitan dalam melakukan
pencarian.
dengan judul Studi Tentang Kinerja Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Dr.
Pirngadi .
yang akan dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kinerja petugas
pengelola data rekam medis di ruang penyimpanan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Pirngadi.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang dikaji, tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah
dan masa kerja petugas pengelola data rekam medis di ruang penyimpanan.
meningkatkan mutu pelayanan rekam medis dan alat evaluasi mengenai kinerja petugas
dalam pengelolaan data rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi.
1.4.2 Manfaat Akademik
mengenai kinerja petugas pengelola data rekam medis di Rumah Sakit Umum
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rekam Medis
Rekam medis adalah keterangan tertulis dan terekam tentang identitas umum
dan sosial pasien, anamnesa, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
yang diberikan kepada pasien serta dokumen hasil pelayanan (resume) baik pasien
rawat inap, rawat jalan, dan pelayanan di unit gawat darurat (Brotowasisto, 2003).
berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada
saat ini dan saat lampau yang ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam upaya mereka
pemeriksaan dan catatan segala kegiatan para pelayan kesehatan atas pasien dari
8
9
Menurut Ariyanto (2004) fungsi rekam medis secara umum adalah sebagai:
(a) alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lain, (b) dasar perencanaan
pengobatan yang mesti diberikan kepada pasien, (c) landasan analisis, studi, evaluasi
terhadap mutu pelayanan, (d), dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan, dan
Dokter boleh memaparkan isi rekam medis jika sudah mendapat izin tertulis dari
pasien. Secara lebih rinci, permenkes tentang rekam medis itu menyebutkan, berkas
rekam medis adalah milik sarana pelayanan kesehatan atau rumah sakit, namun isi
rekam medis merupakan milik pasien. Pada praktiknya, pelaksanaan hak akses
pasien terhadap rekam medis miliknya bisa terwujud dengan pemberian salinan atau
fotokopi, tapi berkas asli mesti tetap berada di rumah sakit dan sang dokter tak boleh
Rekam medis rumah sakit adalah rekam medis yang lengkap, terkini yang
memuat riwayat pasien, kondisi terapi dan hasil perawatan. Rekam medis digunakan
Rekam medis juga digunakan untuk merencanakan evaluasi terapi pasien dan sebagai
alat komunikasi antar dokter dan penyedia pelayanan kesehatan lainnya di rumah
sakit. Pengawas medis dan perawatan melakukan audit kualitas pelayanan kesehatan
dengan mengevaluasi terapi yang dituliskan dalam rekam medis, yang kemudian
(JCAHO) yang dikutip Basbeth (2005) menetapkan tujuan rekam medis adalah :
berkesinambungan
b. Sebagai pelengkap evaluasi medis pasien, terapi dan perubahan kondisi pasien
d. Sebagai alat bantu hukum bagi pasien, rumah sakit dan dokter.
pelayanan kesehatan.
c) Financial value: Rekam medis dapat dijadikan dasar untuk perincian biaya
d) Research value: Data Rekam Medis dapat dijadikan bahan untuk penelitian
kesehatan lainnya.
organisasi profesional yaitu: (a) dokter harus memeriksa bahwa dalam setiap
lembaran tercantum nama dan materi identifikasi pasien yang terisi dengan baik,
(b) pengisian harus jelas, tidak membingungkan, (c) rekam medis harus akurat,
adekuat, tepat, aktual dan relevan, (d) untuk dapat memberikan pelayanan sesuai
standar seorang dokter harus melakukan pencatatan sesering mungkin, (e) baik dokter
maupun perawat harus memiliki rencana perawatan yang terpisah namun saling
melengkapi, (f) setiap tindakan yang dilakukan harus tercatat sejak kedatangan awal
pasien, (g) semakin darurat keadaan pasien maka rekam medis harus ditulis sesegera
Secara umum rekam medis pasien harus memuat : (a) keluhan utama,
(b) informasi riwayat pengobatan, (c) riwayat sosial pasien dan keluarga, (d) riwayat
penyakit terdahulu, (e) pemeriksaan fisik, (f) semua prosedur diagnostik, (g) semua
pasien, (i) diagnosis provisional yang merefleksikan keadaan awal pasien saat
diperiksa oleh dokter sebelumnya, (j) laporan hasil konsultasi, (k) obat yang
diresepkan, (l) respon terhadap terapi yang diberikan, (m) catatan tentang proses
pengobatan, (n) informed consern, (o) tanggal dan identitas dokter tempat
(q) diagnosis akhir berdasarkan terminologi yang berlaku, (r) resume pasien keluar
dari rumah sakit, (s) hasil autopsi yang jelas dan lengkap (Dirjen Yanmed, 1997).
kalau rekam medis tidak akurat dapat merugikan pasien. Pada dasarnya tindakan
koreksi sangat dihindari namun manusia tidak terlepas dari kesalahan. Koreksi yang
(Basbeth, 2005).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan rekam medis yang
akurat adalah:
a. Bila terjadi kesalahan dalam penulisan maka bagian yang salah digarisbawahi
dengan satu garis diberi tanggal dan waktu serta alasan penggantian.
tandatangan, waktu dan tanggal serta alasan koreksi dekat bagian yang
Apabila sudah dituliskan maka tidak boleh diganti atau dihapus kecuali
sebelumnya.
e. Rekam medis harus ditulis dengan bahasa yang jelas dan kata-kata yang dapat
dimengerti oleh semua staf yang berkaitan dengan pasien. Catatan bisa tertulis
ataupun diketik dengan jelas. Penulis harus mencantumkan nama, jabatan dan
f. Rekam medis harus mencantumkan jumlah yang adekuat tentang terapi yang
diberikan pada pasien untuk menilai apakah terapi yang diberikan sudah
memenuhi standar prosedur. Kalau tidak rumah sakit bisa dianggap melalaikan
pasiennya.
g. Rekam medis harus segera diselesaikan beberapa hari setelah pasien pulang.
Tidak ada standar yang baku, beberapa rumah sakit memakai batasan 15 hari
h. Data yang ditambahkan pada rekam medis setelah pasien pulang biasanya
Dewasa ini status hukum dari rekam medis telah berubah namun tidak
mengubah hak kepemilikan dari seorang pasien terhadap rekam medis tersebut.
medis Asli harus tetap berada di tangan rumah sakit. Walaupun hak pasien untuk
melihat dan membuat duplikat dari rekam medisnya adalah mutlak, namun hal
tersebut harus dengan alasan yang jelas. Bila sebuah permohonan yang rasional
diajukan, maka seorang pasien dapat melihat atau bahkan membuat duplikat dari
beberapa kegiatan yaitu : (a) transfer, dalam hal ini seorang dokter berkewajiban
secara etik untuk bekerjasama dan menyerahkan rekam medis pasiennya kepada
dokter lain yang melanjutkan pengobatan pasiennya, (b) kehilangan beberapa bagian
atau seluruh bagian dari suatu rekam medis, kecuali dapat dijelaskan dengan baik
adalah suatu kesengajaan dan untuk tujuan tertentu, (c) perlindungan dan
penyimpanan, seorang dokter berhak untuk menjaga dan memyimpan rekam medis
telah ditentukan oleh hukum atau peraturan negara atau disesuaikan dengan institusi
sebagai bagian dari rekam medik yang teratur untuk periode 5 tahun; film radiografi
tersebut berakhir, harus disimpan hingga perkara selesai atau untuk periode 12 tahun
tidak terdapat pengaturan penyimpanan yang spesifik terhadap rekam medik. Setiap
pelayanan kesehatan tidak boleh memusnahkan rekam medik atau hasil laboratorium
atau foto sinar-X seseorang setidaknya hingga 5 tahun setelah rekam medik tersebut
dibuat. Sedangkan pada kasus pasien anak, rekam medik tidak boleh dimusnahkan
hingga pasien tersebut mencapai usia dewasa ditambah 3 tahun setelahnya, atau
hingga 5 tahun sejak rekam medik dibuat, kecuali apabila orangtua atau wali dari
pada pasien dan untuk tujuan penelitian, atau pendidikan, dan atau untuk hukum dan
peraturan. Dianjurkan rumah-rumah sakit untuk mempertahankan rekam medik
di suatu negara, penahanan rekam medik lebih ditentukan oleh kesepakatan. Penyedia
profesional mengenai usia penyimpanan rekam medik. Sebagai contoh, dua asosiasi,
AHA dan AMRA, merekomendasikan rekam medik pasien, baik asli maupun hasil
kunjungan terakhir pasien. Kedua asosiasi ini juga lebih lanjut menganjurkan bahwa
setelah 10 tahun, rekam medik tersebut dapat dimusnahkan kecuali dilarang oleh
hukum atau peraturan tertentu di negara bersangkutan, atau dalam hal beberapa
informasi harus tetap disimpan oleh institusi tersebut untuk keperluan tertentu.
agar rekam medik tersebut disimpan dalam ruangan yang aman, terkunci dalam
lemari, atau lemari besi, atau perangkat lain serupa. Sebagai tambahan, bila suatu
oleh program yang lain, maka identitas pasien harus ditinggalkan atau data tersebut
memindahkan datanya atau terdapat permintaan yang sah menurut hukum agar data
tersebut disimpan unuk periode waktu yang tertentu. Data tersebut harus dilabeli
dengan nama dari program dan surat permintaan dari pengadilan untuk penyimpanan
dan harus dimusnahkan sesegera mungkin setelah
2006).
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
penyakit dan paparan dengan mengamati status paparan, penyakit atau outcome lain
secara serentak pada individu- individu dari suatu populasi pada suatu saat
(Notoatmodjo, 2012).
perawat yang turnover relative tinggi. Waktu penelitian akan direncanakan pada
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini berdasarkan pada jumlah perawat tetap di rawat
inap Rumah Sakit Permata Bunda Medan yang bejumlah 165 orang.
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel pada penelitian ini merupakan perawat di rawat inap yang meliputi
kriteria.
Kriteria inklusi:
Kriteria eksklusi:
2005):
n= N
1+N(d)2
n= 165
1+165 (0,1)²
n= 165 = 62 responden
1+1,65
Keterangan :
Metode pengumpulan data dan instrumen pada penelitian ini sebagai berikut :
a. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari
b. Data sekunder diperoleh dari data pada bagian administrasi RSU Permata
Variabel penelitian ini memiliki dua jenis variabel yaitu variabel independen
yaitu karakteristik individu (usia, masa kerja, status pernikahan, status kerja) dan
Aspek pengukuran dalam penelitian ini menggunakan nilai Mean ideal yang
yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Turnover Intention diukur melalui 4
berikut :
Dengan demikian, total skor tertinggi adalah 16 dan skor terendah adalah 4.
Skala pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui Turnover Intention dalam hal ini
dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut :
a. Ada niat apabila subjek mampu menjawab dengan skor nilai 11-16.
b. Tidak ada niat apabila subjek mampu menjawab dengan skor nilai 4-10
yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Kepuasan terhadap Kompensasi diukur
sebagai berikut :
Dengan demikian, total skor tertinggi adalah 20 dan skor terendah adalah 5.
a. Tidak Puas apabila subjek mampu menjawab dengan skor nilai 5-13.
sebagai berikut :
Dengan demikian, total skor tertinggi adalah 16 dan skor terendah adalah 4.
a. Tidak Puas apabila subjek mampu menjawab dengan skor nilai 4-10.
yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Kepuasan terhadap Kompensasi diukur
sebagai berikut :
a. Tidak Puas apabila subjek mampu menjawab dengan skor nilai 4-10.
yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Kepuasan terhadap Kompensasi diukur
sebagai berikut :
Dengan demikian, total skor tertinggi adalah 16 dan skor terendah adalah 4.
a. Tidak Puas apabila subjek mampu menjawab dengan skor nilai 4-10.
sebagai berikut :
Dengan demikian, total skor tertinggi adalah 12 dan skor terendah adalah 3.
a. Tidak Puas apabila subjek mampu menjawab dengan skor nilai 3-8.
yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Kepuasan terhadap Kompensasi diukur
sebagai berikut :
a. Tidak Puas apabila subjek mampu menjawab dengan skor nilai 3-8.
a. Editing
terdapat data yang kurang lengkap maka dapat langsung diperbaiki sitempat
Seterusnya, apabila terjadi kesalahan atau adanya item pertanyaan yang belum
mengisi kuesioner dan dilakukan editing ternyata ada satu atau dua pertanyaan
yang lupa diisi, maka dari pertanyaan yang lupa tersebut segera dilakukan
b. Coding
Proses ini dilakukan setelah semua proses pengeditan selesai dilakukan. Proses
Proses coding data menyangkut dua langkah yaitu : menentukan kategori dari
Contoh, pemberian kode pada hasil ukur kategori stres dimana bila stres berat
diberi kode 1 dan stres ringan diberi kode 0, kategori kepuasan kerja dimana
kepuasan rendah diberi kode 0 dan kepuasan tinggi diberi kode 1, dan
seterusnya.
c. Entry Data
memindahkan semua nilai data yang kode-kode kategori dari semua variabel
ditentukan.
d. Cleaning
komputer. Ini dilakukan agar diyakini bahwa nilai dari data yang dimasukkan
dalam program komputer adalah benar adanya dan tidak terjadi kesalahan.
3.7.2 Analisa Data
penelitian, melalui :
a. Analisis Univariat
dalam bentuk frekuensi. Variabel yang diteliti pada penelitian ini, yaitu beban
b. Analisis Bivariat
beban kerja dan kepuasan kerja dengan turnover intention. Analisis yang
(<0,05) disimpulkan bila p<0.05 berarti adanya hubungan beban kerja dan
c. Analisis Multivariat