OLEH
KELOMPOK 7
1. ZAKINAH NUR SABRI
2. GUSTIANA
3. ERWIN
4. MUH. ALFIAN USMAN
5. RISKA SAIFUL
B. Rumusan Masalah
Ada pun rumusan masalah yang kami buat yaitu terdiri dari :
1. pengertian sumber energi konvensional dan kebutuhan non konvensional?
2. Jenis – jenis energi konvensional
3. macam- macam energi non- konvensional yang dapat digunakan untuk sebagai alternatif pengganti minyak
bumi?
4. bagaimana usaha manusia dalam mempertahankan eksistensinya?
5. kelebihan dan kekurangan sumber energi yang ada didunia?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Energi Konvensional
Sumber energi konvensional merupakan sumber energi yang belum ditersentuh
oleh teknologi yang ada atau belum diubah menjadi energi yang praktis, energi ini
merupakan energi dalam bumi yang jumlahnya terbatas dan tidak dapat di perbaruhi lagi.
Sumber energi ini cepat atau lambat akan habis dan berbahaya bagi lingkungan.
Disebutkan bahwa energi ini tidak dapat diperbaruhi maksudnya adalah energi ini tidak
dapat di regenerasi dalam waktu yang singkat. Lalu berbahaya bagi lingkungan karena
menimbulkan polusi udara,air dan tanah yang berdampak pada kelangsungan makluk
hidup. Indonesia sendiri memiliki sumber energi konvensional berupa, dalam bentuk
cairan (minyak), gas (gas alam) dan padat (batubara dan uranium). Saat ini ketersedian
sumber energi konvesional berupa minyak sudah terbatas, gas alam yang cukup dan
batubara yang masih sangat melimpah.
2. Energi Non-Konvensional
Sumber energi non konvensional jelas sekali berbeda dengan energi konvensional,
energi nonkonvensional sendiri merupakan energi yang dapat diperbarui dalam waktu
singkat atau secara umum dikenal sebagai sumber energi yang dapat dengan cepat
diperbaruhi secara alami. Selain waktu regenerasinya juga pada energi konvensional tidak
tersentuh oleh teknologi sedangkan pada energi non konvensional melalui teknologi
contohnya pembuatan aki, baterai, solar cell dan sejenisnya. Memang pada dasarnya energi
non-konvensional merupakan energi yang berasal dari alam, hanya saja energi ini diolah
kembali sehingga menjadi energi yang lebih praktis dan siap digunakan. Beberapa
alternatif pengembangan sumber energi non-konvensional yang tujuannya digunakan
untuk mengganti sumber energi konvensional.
b.Gas Alam
Gas alam yang telah diproses itu sendiri sebenarnya tidak berbahaya, akan tetapi
gas alam tanpa proses dapat menyebabkan tercekiknya pernafasan karena ia dapat
mengurangi kandungan oksigen di udara pada level yang dapat membahayakan. Gas alam
sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar fosil berbentuk gas
yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas
bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui
pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia
disebut biogas.
Gas alam juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium. Metana adalah
gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas ke atmosfer,
dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang berguna.
Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida
dan air, sehingga efek rumah kaca dari Metana yang terlepas keudara relatif hanya
berlangsung sesaat.
Sumber metana yang berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap,
ternak (mamalia) dan pertanian (diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta
ton per tahun secara berturut-turut).Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen
sulfida (H2S), dan air dapat juga terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga
terkandung dalam jumlah kecil. Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber
ladang gasnya. Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan
menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah
tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah,
konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut
api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan. Kandungan
metana yang berbahaya di udara adalah antara 5% hingga 15%, Pembakaran satu meter
kubik gas alam komersial menghasilkan 38 MJ (10.6 kWh).
c. Batu Bara
Sayangnya, Indonesia tidak mungkin membakar habis batu bara dan mengubahnya
menjadi energis listrik melalui PLTU. Selain mengotori lingkungan melalui polutan CO2,
SO2, NOx dan CxHy cara ini dinilai kurang efisien dan kurang memberi nilai tambah tinggi.
Batu bara merupakan bahan bakar selain solar (diesel fuel), yang telah umum digunakan
pada banyak industri
Dari segi ekonomis, batubara jauh lebih hemat dibandingkan solar, dengan
perbandingan sebagai berikut : solar Rp 0,74 / kilokalori sedangkan batubara hanya Rp
0,09 / kilokalori. Dari segi kuantitas batu bara termasuk cadangan energi fosil terpenting
bagi Indonesia. Jumlahnya sangat berlimpah, mencapai puluhan milyar ton. Jumlah ini
sebenarnya cukup untuk memasok kebutuhan energi listrik hingga ratusan tahun ke depan.
batu bara sebaiknya tidak langsung dibakar, akan lebih bermakna dan efisien jika
dikonversi menjadi migas sintetis, atau bahan petrokimia lain yang bernilai ekonomi tinggi.
Dua cara yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah likuifikasi (pencairan) dan
gasifikasi (penyubliman) batu bara. Membakar batu bara secara langsung (direct burning)
telah dikembangkan teknologinya secara continue, yang bertujuan untuk mencapai
efisiensi pembakaran yang maksimum, cara-cara pembakaran langsung seperti: fixed grate,
chain grate, fluidized bed, pulverized, dan lain-lain, masing-masing mempunyai kelebihan
dan kelemahannya.
d.Minyak Bumi
Minyak bumi dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap,
atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di
kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon,
sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan
kemurniannya.
Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari panas yang tersimpan di
dalam bumi. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang
terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap
oleh permukaan bumi. Energi ini telah dipergunakan untuk memanaskan (ruangan ketika
musim dingin atau air) sejak peradaban Romawi, namun sekarang lebih populer untuk
menghasilkan energi listrik. Sekitar 10 Giga Watt pembangkit listrik tenaga panas bumi
telah dipasang di seluruh dunia pada tahun 2007, dan menyumbang sekitar 0.3% total
energi listrik dunia. energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan, namun
terbatas hanya pada dekat area perbatasan lapisan tektonik.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.
Pengembangan dan penyempurnaan dalam teknologi pengeboran dan ekstraksi telah
memperluas jangkauan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dari lempeng
tektonik terdekat. Efisiensi termal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi cenderung
rendah karena fluida panas bumi berada pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan
dengan uap atau air mendidih. Berdasarkan hukum termodinamika, rendahnya temperatur
membatasi efisiensi dari mesin kalor dalam mengambil energi selama menghasilkan listrik.
Sisa panas terbuang, kecuali jika bisa dimanfaatkan secara lokal dan langsung, misalnya
untuk pemanas ruangan. Efisiensi sistem tidak memengaruhi biaya operasional seperti
pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil.
f. Matahari
Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya
(matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Teknik
pemanfaatan energi surya mulai muncul pada tahun 1839, ditemukan oleh A.C. Becquerel.
Ia menggunakan kristal silikon untuk mengkonversi radiasi matahari, namun sampai tahun
1955 metode itu belum banyak dikembangkan. Selama kurun waktu lebih dari satu abad
itu, sumber energi yang banyak digunakan adalah minyak bumi dan batu bara. Upaya
pengembangan kembali cara memanfaatkan energi surya baru muncul lagi pada tahun
1958. Sel silikon yang dipergunakan untuk mengubah energi surya menjadi sumber daya
mulai diperhitungkan sebagai metode baru, karena dapat digunakan sebagai sumber daya
bagi satelit angkasa luar.
g. Tenaga air
Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Pada dasarnya, air
di seluruh permukaan Bumi ini bergerak (mengalir). Di alam sekitar kita, kita mengetahui
bahwa air memiliki siklus. Dimana air menguap, kemudian terkondensasi menjadi awan.
Air akan jatuh sebagai hujan setelah ia memiliki massa yang cukup. Air yang jatuh di
dataran tinggi akan terakumulasi menjadi aliran sungai. Aliran sungai ini menuju ke laut.
Di laut juga terdapat gerakan air, yaitu gelombang pasang,ombak, dan arus laut.
gelombang pasang dipengaruhi oleh gravitasi bulan, sedangkan ombak disebabkan oleh
angin yang berhembus di permukaan laut dan arus laut di sebabkan oleh perbedan
kerapatan (massa jenis air), suhu dan tekanan, serta rotasi bumi.
Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang
dibendung. Pada bagian bawah dam tersebut terdapat lubang-lubang saluran air. Pada
lubang-lubang tersebut terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik dari
gerakan air menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan generator listrik. Energi
listrik yang berasal dari energi kinetik air disebut “hydroelectric”. Hydroelectric ini
menyumbang sekitar 715.000 MW atau sekitar 19% kebutuhan listrik dunia. bahkan di
Kanada, 61% dari kebutuhan listrik negara berasal dari Hydroelectric.
Sumber daya energi nuklir merupakan sumber daya energi yang tersedia di alam dan
hanya dapat dikonversi menjadi bentuk energi yang dapat dikonsumsi oleh manusia
melalui reaksi nuklir. Sumber energi nuklir terdiri dari: sumber daya energi fissi
nuklir( uranium, torium).
5. Energi Biogas
Sejak berabad-abad tinja binatang amaupun tinja manusia dimanfaatkan untuk
mempertahankan bahkan meningkatkan kesyburan dan produktivitas tanah. Dengan kian
banyak dipergunakannya pupuk buatan, sampah-sampah itu tidak lagi dipergunakan untuk
maksud-maksud tersebut, sehingga tanah ini tidak lagi mendapatkan humus yang
diperlukan organisme-organisme tanah secara keseluruhannya, dan lambat-laun menjadi
steril.
Dekomposisi bahan-bahan organik di bawah kondisi-kondisi anerobik menghasilkan
suatu gas yang sebagian besar terdiri atas campuran metan dan arang dioksida. Ga sini
dikenal sebagai gas rawa atau biogas. Campuran gas ini adalah hasil fermentasi atau
peranan anaerobik disebabkan sejumlah besar jenis organisme mikro, terutama bakteri
metan. Suhu yang baik untuk proses fermentasi ini adalah 30 derajat Celcius hingga kira-
kira 55 derajat Celsius.
Prinsip kimia yang tersangkut dalam pembentukan biogas adalah prinsip terjadinya
fermentasi semua karbohidrat, lemak, dan protein oleh bakteri metan, bilamana tidak
tercampur dengan udara. Satu gram bahan selulosa menghasilkan 825 cm kubik gas
tekanan atmosfer yang terdiri atas 50% CH4 dan 50% CO2. Tergantung dari komposisi
bahan-bahan yang dipakai, suhu, dan lama dekomposisi dapat dicatat variasi yang besar
mengenai komposisi gas yang diperoleh.
6. Energi Biomassa
Biomassa, terutama dalam bentuk kayu bakar dan limbah pertanian, merupakan
sumber daya energi dunia yang tertua. Di negara-negara yang telah maju dengan
berkembangnya industri, peranan biomassa sebagai sumber energi makin berkurang dan
diganti dengan energi komersial, mula-mula batubara, kemudian minyak bumi.
Pemanfaatan biomassa untuk keperluan energi dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Pemanfaatan kayu bakar dan limbah pertanian secara langsung sebagai bahan
merupakan contoh klasik yang masih dipakai. Suatu langkah yang lebih maju adalah
memberi biomassa itu bentuk yang lebih mudah untuk transportasi dan pemanfaatan
dengan mengubahnya menjadi arang kayu. Suatu cara lain untuk pemanfaatan biomassa
adalah dengan pirolisis, yaitu suatu proses memanaskan bahan baku secara bebas udara,
sehingga tidak ada dioksidasi. Cara ini menghasilkan suatu benda padat, cair, dan gas.
Bahan bakar padat akan berupa arang.
4. Efek pada Kesehatan Manusia: Polusi dari kendaraan dan pembangkit listrik batubara
bertenaga dapat menyebabkan bahaya lingkungan yang serius. Penyakit polusi terkait
berkisar dari ringan sampai parah dan secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas
hidup seseorang. Polusi udara dapat menyebabkan asma, gangguan paru obstruktif kronis
atau COPD dan kanker paru-paru. Paparan jangka panjang dapat meningkatkan infeksi
pernafasan pada populasi umum. Anak-anak dan orang tua yang paling rentan untuk fine
partikulat dan toxicants udara lainnya.
5. Tidak Terbarukan: Saat ini, bahan bakar fosil mengalami eksploitasi yang sangat tinggi
untuk memenuhi kesenjangan antara permintaan dan penawaran dan diperkirakan bahwa
bahan bakar ini akan habis dalam 30-40 tahun ke depan. Karena tak terbarukan, maka ada
kemungkinan bahwa biaya bahan bakar akan menghadapi kenaikan tajam dalam waktu
dekat. Butuh jutaan tahun lagi untuk mengganti minyak, gas dan batubara yang telah
dipakai dan ini berarti bahwa kita tidak akan mampu lagi mobil berkendara kecuali kita
beralih ke mobil listrik yang menggunakan energi dari sumber energi terbarukan. Sekali
sumber-sumber energi tidak terbarukan benar-benar habis, tidak ada lagi yang tertinggal.
6. Dampak tumpahan minyak kepada kehidupan air : Bahan bakar fosil dibutuhkan
dalam cadangan besar di mana pun pembangkitnya. Ini mengharuskan bahan bakar untuk
diangkut ke lokasi yang diinginkan melalui truk, kereta api, kapal atau pesawat. Sering kita
mendengar dari adanya kebocoran di kapal tanker minyak atau kapal tenggelam yang
membawa minyak mentah. Dampak dari ini adalah bahwa minyak mentah mengandung
beberapa zat beracun yang bila bercampur dengan air menimbulkan dampak serius pada
kehidupan air. Transportasi minyak mentah melalui laut dapat menyebabkan tumpahan
minyak yang dapat menimbulkan bahaya terhadap kehidupan air dengan mengurangi
kandungan oksigen di air.
Teknologi untuk mendapatkan minyak lebih banyak dari bumi mengalami kemajuan, tetapi
mereka tampaknya tidak akan melakukannya secepat permintaan energi tumbuh. Selain
itu, sementara batubara jauh lebih banyak daripada minyak, ekstraksi batubara bisa sangat
tidak aman, dan merusak lingkungan dalam skala besar, menyebabkan erosi, pengasaman
lingkungan, dan perusakan tanah.
Meskipun bahan bakar fosil dapat memenuhi kebutuhan energi kita saat ini, namun kita
perlu menyiapkan sumber energi terbarukan sebagai energi alternatif seperti turbin angin,
panel surya, generator pasang surut dan biomassa. Seperti yang dikatakan oleh filsuf,
semuanya cukup untuk kebutuhan setiap orang, akan tetapi tidak cukup untuk
keserakahan satu orang.
1. Kesimpulan
Minyak bumi merupakan sumber daya energi yang sangat penting bagi kehidupan
manusia di muka bumi ini, namun minyak bumi adalah sumber daya energi yang tidak dapat
diperbarui dan jumlahnya pun terbatas, sehingga suatu saat akan habis. Oleh karena itu, untuk
mempertahankan eksistensi manusia di muka bumi ini, harus dicari sumber daya energi alternatif
pengganti minyak bumi, sehingga kehidupan manusia di masa yang akan datang dapat
dipertahankan. Di dalam memilih sumber daya energi alternatif pengganti harus dipikirkan
bahwa sumber daya tersebut dapat digunakan dalam skala besar dan tidak mengeluarkan polusi
terlalu banyak atau bahkan tidak mengeluarkan polusi sama sekali.
Adapun sumber daya energi non konvensional yang dapat digunakan sebagai alternatif
pengganti minyak bumi adalah energi matahari, energi panas bumi, energi angin, energi pasang
surut, energi biogas dan energi biomassa.
Usaha manusia untuk mencari energi pengganti minyak bumi seperti yang baru diuraikan
di atas hanyalah merupakan salah satu alternatif bagi manusia untuk mempertahankan
eksistensinya di muka bumi. Agar eksistensi di muka bumi dapat terus dipertahan maka manusia
harus menggunakan teknologi maju dengan arif dan bijaksana, mempertahankan laju jumlah
penduduk agar tidak melebihi ambang batas toleransi sumber daya alam yang mendukung
kelestarian kehidupan dan memahami permasalahan lingkungan hidup dengan memahami
konsep-konsep ekosistem.
2. Saran
Manusia dalam memenuhi kebutuhannya terkadang tidak melihat dampak yang akan
datang dikemudian hari, tapi manusia terkadang lebih mengutamakan keuntungan diri sendiri
dibandingkan dengan keselamatan orang banyak. Allah telah melimpahkan kekayaan bumi untuk
dikelola oleh manusia tanpa mengganggu ekosistemnya tapi, pada kenyataan manusia lebih
mengutamakan keuntungan tanpa memperdulikan keseimbangan ekosistem alam. Saya berharap
kita semua harus menjaga ekosistem alam, agar anak cucu kita kelak dapat menikmati kekayaan
alam yang telah di berikan Allah.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/3524--pengembangan-plt-panas-bumi.htm.didownload
pada 22/11/2016. pukul 20.00
http://www.indoenergi.com/2012/06/biomassa-sumber-energi-yang-menakjubkan.html.
http://www.pantonanews.com/668-pembangkit-listrik-pribadi/didownload pada 22/11/2016.pukul
19.34
http://www.pendidikanjasmani3/12/2011/ipa-teknologi-dan-kelangsungan-hidup.Didownload
24/11/2016/11.23wita.