Iman secara etimologis berarti 'percaya'. Perkataan iman diambil dari kata
kerja 'aamana' -- yukminu' yang berarti 'percaya' atau 'membenarkan'. Perkataan
iman yang berarti 'membenarkan' itu disebutkan dalam al-Quran, di antaranya
dalam surah al-Taubah ayat 62 yang bermaksud: "Dia (Muhammad) itu
membenarkan (mempercayai) kepada Allah dan membenarkan kepada para orang
yang beriman."
Para sahabat dan ulama telah mendefinisikan istilah iman ini, antara lain,
seperti diucapkan oleh Ali bin Abi Talib r.a. : "Iman itu ucapan dengan lidah dan
kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota." Aisyah r.a.
berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan
hati dan mengerjakan dengan anggota." Imam Al Ghazali menguraikan makna
iman: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan hati
dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."
Kesimpulannya, bahwa iman itu keyakinan yang dibenarkan oleh hati,
diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuatan.
Rukun Iman terdiri dari 6 perkara, yaitu:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada malaikat
3. Iman kepada kitab suci Al Qur’an
4. Iman kepada nabi dan Rasul Allah
5. Iman kepada hari akhirat (kiamat)
6. Iman kepada qada dan qadar
Iman adalah keyakinan yang dibenarkan oleh hati, diikrarkan dengan lisan dan
dibuktikan dengan perbuatan.
KITAB-KITAB ALLAH
YANG WAJIB KITA BERIMAN KEPADANYA ADA 4:
1. Kitab suci ZABUR; yang diturunkan kepada Nabi Dawud a.s. berisi do’a-
do’a, dzikir, nasehat dan hikmah-hikmah; tidak ada di dalamnya hukum
syariat, karena Nabi Dawud a.s. diperintahkan mengikuti syariat Nabi Musa
a.s.
"Wa aataynaa daawuuda zabuuraan"
Artinya: “Dan kami telah memberi kitab Zabur kepada Nabi Dawud". (An-
Nisa. 163).
2. Kitab suci TAURAT; yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. berisi hukum-
hukum syariat dan kepercayaan yang benar.
"Nazzala 'alayka al-kitaaba bil-haqqi mushaddiqan limaa bayna yadayhi wa-
anzala at-tawraata wal-injiila"
Artinya: "(Allah) telah menurunkan kitab kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab yang terdahulu dari padanya, lagi menurunkan Taurat dan
Injil". (Ali Imran; 3).
3. Kitab suci INJIL; yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. berisi seruan kepada
manusia agar bertauhid kepada Allah, menghapuskan bagian dari hukum-
hukum yang terdapat dalam kitab Taurat yang tidak sesuai dengan zamannya.
4. Kitab suci AL-QUR'AN; yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Berisi syariat yang menghapuskan sebagian isi kitab-kitab Taurat, Zabur dan
Injil, yang tidak sesuai dengan zamannya.
"Syahru ramadaana alladzii unzila fiihi alqur-aanu hudan lilnnaasi"
Artinya: "Pada bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an
sebagai petunjuk bagi manusia". (al-Baqaarah; 185).
LEMBARAN (SHAHIFAH)
Selain dari kitab-kitab yang empat itu, masih ada lagi shahifah atau lembaran-
lembaran oleh Allah telah diturunkan:
1. Kepada Nabi Adam a.s.
2. Kepada Nabi Syits a.s.
3. Kepada Nabi Idris a.s.
4. Kepada Nabi Ibrahim a.s.
5. Kepada Nabi Musa a.s.
Mengingat pekerjaan para Rasul, sebagai pesuruh Allah untuk memberi petunjuk
kepada segenap manusia dan untuk memperbaiki masyarakat, maka para Rasul itu
harus memiliki sifat-sifat:
A. SIFAT-SIFAT WAJIB:
1. Benar/Jujur (Shiddiq)
2. Boleh dipercaya (Amanah)
3. Menyampaikan perintah dan larangan (Tabligh)
4. Cerdas (Fathonah)