1546 2966 1 SM PDF
1546 2966 1 SM PDF
67
PERAWATAN PADA PASIEN ANKYLOGLOSSIA
Keywords: ABSTRACT
Frenulum, Lingual
frenectomy, Background: Ankyloglossia (tongue tie) is a congenital aberration characterized
Ankyloglossia by a thick, toned, or short frenulum that causes limited tongue movement.
Lingual frenectomy is performed for the treatment of patients with ankyloglossia.
After surgery the patient can lift the tongue to the palate and can reach the labial
portion of the maxillary left and right teeth. The purpose of this case report is to
report frenectomy treatment in the lingual frenulum.
Case Management: The 14-year-old female patient felt the tongue could not be
lifted to the palate and it was difficult to clean the labial portion of the maxillary
left and right teeth. On clinical examination the patient’s lingualis frenulum is
short. The patient get prophylaxis treatment followed by a lingualis frenectomy
surgery.
Result: After 1 month control, the patient can lift the tongue to the palate and
can clean the labial portion of the maxillary right and left teeth
*Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha, **Program Pendidikan Profesi
Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha
Korespondensi: h_mandalas@yahoo.com
menjangkau gigi bagian labial kiri dan kanan consent mengenai tindakan yang akan
rahang atas dengan lidah. Pasien ingin dilakukan dipersiapkan sebelum tindakan
dilakukan perawatan pada lidahnya. Pada bedah dimulai.
pemeriksaan jaringan sekitar lidah, pasien Prosedur awal yang dilakukan pada
memiliki frenulum lingual yang pendek. tindakan bedah adalah tindakan aseptik
Pasien dilakukan bedah frenektomi, setelah dengan pengolesan betadine solution 10%
kontrol 1 bulan, penyembuhan jaringan baik, pada ekstraoral dan intraoral dan pemasangan
lidah pasien dapat menyentuh palatum dan duk bolong, dilanjutkan dengan menganestesi
menjangkau gigi bagian labial kiri dan kanan lokal daerah yang akan dilakukan tindakan
rahang atas dengan lidah. yaitu bagian ujung lidah, ventral lidah ke
arah frenulum, bagian lingual gigi 31 dan
KASUS 41 dan dasar mulut dengan pehacaine 2%.
Stabilisasi lidah menggunakan kasa dan
Pasien perempuan berusia 14 tahun merasa menjepit frenulum lingual menggunakan
lidahnya tidak dapat menyentuh palatum dan hemostat, kemudian dilanjutkan dengan
sulit untuk menjangkau gigi bagian labial kiri pemotongan frenulum menggunakan scalpel
dan kanan rahang atas. Pasien merasa tidak dan blade no.15, pemotongan frenulum
nyaman dengan keadaan tersebut dan ingin dilakukan pertama kali pada bagian atas
dilakukan perawatan pada lidahnya. hemostat kemudian dilanjutkan pada bagian
Pada pemeriksaan klinis terlihat frenulum bawah hemostat, proses ini dilakukan
lingualis rendah dan terdapat plak pada regio secara bersamaan dikarenakan pembukaan
labial lateral kiri dan kanan rahang atas. mulut pasien yang kecil yaitu 25 mm dan
Perawatan awal yang dilakukan adalah instruksi menggunting jaringan untuk pemisahan ujung
kebersihan rongga mulut dan profilaksis bagian atas dan bawah menggunakan gunting
seluruh regio rahang atas dan rahang bawah jaringan. Setelah dilakukan pemotongan
dan dilanjutkan dengan frenektomi lingual agar frenulum dilakukan penjahitan menggunakan
lidah dapat berfungsi dengan baik. nylon 4.0 dengan jumlah 8 jahitan. Setelah
Persiapan alat, bahan, pasien, operator penjahitan selesai daerah operasi kemudian
dan asisten operator, serta pengisian inform dibersihkan dengan NaCl fisiologis sebanyak
Gambar 1. Lidah pasien: A. lidah mengangkat tampak lingual. B. lidah mengangkat ke palatum.
C. lidah menjulur tampak depan.
Gambar 2. Kontrol 1 minggu : A. lidah mengangkat tampak lingual. B. lidah mengangkat ke palatum.
C. lidah menjulur tampak depan
Gambar 3. Kontrol 1 bulan A. lidah mengangkat tampak lingual. B. lidah mengangkat ke palatum.
C. lidah menjulur tampak depan.
diturunkan ke arah dagu dan diulangi, es krim, kesulitan menjulurkan lidah sehingga
membuka mulut dengan lebar dan menyentuh tidak dapat membersihkan makanan yang
gigi depan dengan lidah saat membuka mulut berada di palatal atau di sulkus labiobukal,
dan menutup mulut dan menyentuhkan lidah dapat mempengaruhi stabilisasi dan adaptasi
pada pipi bagian dalam kanan dan kiri: selama dari gigi tiruan.3,4,5,6
3-5 menit, 1-2 kali sehari selama 3-4 minggu Ankyloglosia menurut Kotklow dapat
paska operasi. diklasifikasikan kedalam empat kelas
berdasarkan jarak insersi frenum lingual ke
DISKUSI ujung lidah. Jarak normal lidah bebas sekitar
16mm, kelas I: Ankyloglossia ringan: 12
Lidah adalah suatu organ yang ditutupi sampai 16mm, kelas II: Ankyloglossia sedang:
oleh lapisan pelindung dari epitel skuamosa 8 sampai 11mm, kelas III: Ankilogosia parah:
berlapis. Lidah memiliki peran yang penting 3 sampai 7mm, kelas IV: Ankilogosia lengkap:
dalam proses penelanan, pengecapan dan kurang dari 3mm.5
bicara. Banyak kondisi yang dijumpai pada Gambaran klinis ankyloglossia dapat
lidah termasuk kedalam istilah “anomali terlihat pada beberapa sindrom seperti
lidah”. Salah satu anomali lidah adalah Smith Lemliopitz syndrome, Orofacial digital
ankyloglossia. Ankyloglossia berasal dari syndrome, Beckwith Weidman syndrome,
bahasa Yunani yaitu angkylos “tidak lurus”, Simpson Golabi Behmel syndrome dan
glossia “lidah”. Partial ankyloglossia biasanya X-linked cleft palate.7
juga disebut dengan tongue tie dimana kondisi Pembedahan dapat dilakukan sebagai
ini disebabkan frenulum yang pendek pada terapi tongue tie adalah frenektomi.
lidah atau frenulum melekat sampai keujung Frenektomi merupakan salah satu prosedur
lidah. Ankyloglossia terjadi karena kegagalan bedah preprostetik. Prosedur sederhana
dalam degenerasi sel yang mengarah pada dimana sebagian atau seluruh frenulum yang
hubungan antara lidah dengan dasar mulut. bermasalah dibuang secara bedah dengan
Insidensi dari tongue tie bervariasi dari 0,2- tujuan untuk mengembalikan keseimbangan
5%. Ankyloglossia dapat mempengaruhi cara kesehatan mulut dan retensi serta stabilitas
bicara (terutama sulit untuk mengucapkan gigi tiruan.2,8,9
huruf t, d, l, th, dan s), mastikasi, menyusui Tujuan Frenektomi adalah untuk
untuk bayi, kebersihan mulut dan lingkungan kepentingan estetik, membantu memelihara
sosial. Ankyloglossia yang sudah parah sering dan memperbaiki oral hygiene, menurunkan
menyebabkan diastema midline mandibular, resiko kerusakan jaringan periodontal,
kerusakan periodontal seperti resesi gingiva menghindari relaps (diastema sentral)
disekitar gigi insisivus sentral rahang bawah paska perawatan orto. Indikasi dilakukannya
atau diastema karena adanya tegangan frenektomi adalah perlekatan frenulum yang
akibat tarikan jaringan dibelakang insisivus tinggi, yang memperparah inflamasi gingiva
mandibula, fungsi lidah yang abnormal pada dan poket, diastema sentral, resesi gingiva
saat menelan, kesulitan saat makan atau dan gangguan pada pemeliharaan oral
minum, kesulitan dalam memainkan instrumen hygiene, mengganggu adaptasi dan stabilisasi
tiup, kesulitan dalam menjilat makanan seperti dari gigi tiruan. Kontraindikasi untuk dilakukan
KESIMPULAN