Bab 2 PDF
Bab 2 PDF
BAB II
LANDASAN TEORI
Intelectual)
pendekatan SAVI.
menerapkan. 13
13
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka,
2009), h. 65
19
dan Intelectual)
14
Dave Meier, The accelerated learning…., h. 54-55
20
dari pada yang kita pelajari dengan cara lain dimanapun. Persaingan
belajar selau lebih baik hasilnya dari pada beberapa individu yang
belajar sendiri. 16
Belajar bukan hanya menyerap satu hal kecil pada satu waktu
tingkatan secara simultan (sadar, dan bawah sadar, mental dan fisik).
15
Ibid.
16
Ibid.
17
Ibid.
21
umpan balik)
jauh lebih baik dari pada sesuatu yang masih berupa hipotesa dan
menerjunkan kembali. 18
dari pada prosesor kata. Gambar konkrit jauh lebih mudah ditangkap
18
Ibid.
19
Ibid.
22
sebagai berikut:
pendidikan adalah apa yang disebut Dave Meier dalam bukunya, The
ini menyatakan bahwa otak manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu
pikiran peserta didik akan “turun tingkat” dari otak tengah menuju
23
otak reptile. Pada situasi ini belajar tidak akan berjalan dengan
diantaranya:
1). Bermain dengan kata, misalnya tebak kata, nama daerah dan
sebagainya.
intonasi musik. 20
harus berpusat pada siswa, bukan berpusat pada guru. Oleh karena
20
M. Joko Susilo, Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar, (Yogyakarta: Pinus, 2006), h.
153-154
24
yang akan dilakukan peserta didik, bukan apa yang dilakukan oleh
guru.
individual.
21
Thoifuri, Menjadi Guru Inisiator, (Semarang: RaSAIL Media Group, 20008), cet. Ke-
1, h. 5
25
siswa. Setidaknya ada tiga gaya belajar yang umum yang banyak
dipilih oleh seseorang, yaitu gaya visual, gaya auditorial dan gaya
semua gaya belajar itu akan terlayani. Kalau semua peserta didik
pada gelombang Alfa. Otak kita akan bekerja pada gelombang Theta
jika kita mengangguk atau hampir tertidur. Dan pada saat tertidur
pulas, otak kita akan bekerja pada frekuensi Delta. Mengapa belajar
terbaik itu pada frekuensi Alfa? Karena sebagian besar memori kita
mendengarkan musik.
26
(menyenangkan).
berikut:
berikut:
peserta didik
22
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, h. 65.
28
panca indera, dan cocok untuk semua gaya belajar. Hal-hal yang
d) Presentasi interaktif
belajar
yaitu:
kembali
k) Mengajar balik
dilakukan adalah :
atas, karena secara etimologi hasil belajar terdiri dari dua kata, yaitu hasil
dan belajar. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, hasil adalah sesuatu
31
yang ada (terjadi) oleh suatu kerja, berhasil sukses. 23 Sementara menurut
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pandang. Selain itu, perbedaan antara satu situasi belajar dengan situasi
23
Hartono, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), h. 53
24
Winke, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grafindo, 1991), h. 100
32
suatu hasil yang dicapai setelah mengalami proses belajar mengajar atau
25
Martinis Yamin, Desain pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan,(Jakarta:
GP Press, 2007), h. 152
33
hasil belajar ideal itu meliputi segenap ranah psikologis yang berupa
bidang ini yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut
dengan kata lain tujuan pengajaran tersebut dapat dikuasai siswa dalam
mencapai tiga aspek tersebut, dan ketiganya adalah pokok dari hasil
26
Ibid., h. 22
34
tinggi maka dia akan mudah untuk berfikir sehingga ia akan mudah
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
27
Dewi Ketut Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar,(Surabaya: Usaha Nasional,
1999), h. 22
35
4) Analisis
5) Sintesis
28
Anas Sudjiono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), h. 50
36
kehidupan.
1) Menerima
(stimuli) dari luar yang dating dari siswa, baik dalam bentuk
2) Jawaban
3) Penilaian
nilai tersebut.
4) Organisasi
5) Karakteristik
29
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),
h. 53
38
sikap), hasil belajar dari aspek ini adalah merupakan tingkah laku
1) Persepsi
2) Kesiapan
emosional.
3) Respon terbimbing
4) Mekanisme
5) Adaptasi
6) Organisasi
digunakan adalah:
kelompok.
pelajaran.
30
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pmbelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 82
31
Muhammad Uzer Ustman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung:
Remaja Rosydakarya, 1993), h. 3
40
tersebut adalah factor intern (diri sendiri), factor ekstern (diluar diri)
meliputi:
a) Faktor Kesehatan
b) Cacat Tubuh
c) Minat
d) Motivasi
2) Faktor Psikologis
a) Intelegensi
rendah.
b) Bakat
berbeda-beda. 32
32
Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 76
43
maupun materil.
d) Faktor Instrumental
33
M. Arifin, Hubunan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam dalam Lingkungan
Sekolah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), h. 63
44
direncanakan.
keras seperti:
1). Kurikulum
reproduktif.
sebagaii berikut:
a. Aqidah
iman yang kokoh terhadap segala sesuatu yang disebut secara tegas
kepada mereka.
menjadi tenang.
b. Akhlak
Ê Ê Ê dž
Ê È Ê ǨÌ ºÈǼÊdz¾
É ÂÈ ǂÇ ǰÌ ǧǂÊ ȈÌÈǣǺÌ ǷƢȀÈ ÈdzƢǠÈ ºÌǧȦȄÈdz¦ƢȀÈ ÈdzÆƨÈȈǟ¦®
ƨÈȇ£Ì ° Æ ÈƢƷ
satu bidang studi yang membahas ajaran agama Islam dalam segi
a. Fungsi
dan (7) Pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami Aqidah dan
b. Tujuan
49
a. Aspek Ibadah
b. Aspek Akhlak
(pengangguran).
belajar dan cara siswa belajar agar kompetensi dasar dapat dicapai secara
"apa yang akan dipelajari" siswa, melainkan "siswa bisa apa" setelah
kekurangan.
orang.
Aqidah Akhlak
dimana anak diharapkan dapat belajar secara efektif. Situasi belajar terdiri
dari berbagai faktor seperti anak, fasilitas, prosedur, belajar dan cara
penilaian. Dalam situasi belajar seperti ini adakalanya guru menggunakan apa
tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah
formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik.
34
S. Nasution, Mengajar dengan Sukses, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 9
56
Hal ini nampak pada hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat
memprihatinkan.
konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri,
yaitu bagaimana sebernarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam artian
yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih
memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi peserta didik
hanya menekankan pada ranah kognitif, tetpi juga pada ranah afektif dan
psikomotorik. Karena itu penting bagi guru untuk memfungsikan ketiga ranah
menganut aliran ilmu kognitif modern yang menyatakan bahwa belajar yang
baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera, dan segenap
dilakukan anak tersebut bukan semata-mata respon atas stimulus yang ada,
Untuk itu metode belajar yang baik diperlukan untuk dapat melakukan
35
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001), cet. Ke 3, h.
93
58
sangat efektif untuk digunakan dan diterapkan dalam mata pelajaran Aqidah
Akhlak karena dalam mata pelajaran ini banyak sekali materi-materi yang
keyakinan pada sang khalik dan akhlak (etika) terhadap sesama manusia.
Aqidah Akhlak.
Selain itu, dapat menjadikan materi Aqidah Akhlak sebagai alat untuk