Anda di halaman 1dari 32

LAS OKSI ASETILIN

(OAW)

n DEPARTEMEN MSS (Multi Skill Service)


n Teknik Kendaraan Ringan SMKN 2
KANDANGAN
Pengertian

Mengelas artinya menyambung dua benda


kerja atau lebih tanpa menggunakan atau
dengan menggunakan bahan tambah,
dengan cara memanasi benda kerja
tersebut sampai titik cair dan menyatu
menjadi satu, sehingga membentuk suatu
sambungan/kampuh.
Perlengkapan Las Oksi
Asetilen Keterangan :
1. Tabung oksigen dengan
pengatur tekanan
(regulator)
2. Tabung asetilen dengan
pengatur takanan
(regulator)
3. Katup pengaman api balik
4. Selang oksigen
5. Selang asetilen
6. Brander las / pembakar las
7. Kawat Las
8. Mulut pembakar / nozzle
9. Benda kerja
10. Api las
Regulator
Gambar Macam Penunjukan
Regulator

Regulator / Tekanan isi


Sentral

Regulator botol Tekanan isi dan


tekanan kerja

Regulator Kerja Tekanan kerja


Bagian-bagian Regulator
Keterangan:
a. Manometer tekanan isi
b. Manometer tekanan kerja
c. Filter
d. Selang pengatur tekanan
e. Membran
f. Dudukan katup kerucut
g. Katup penutup
h. Saluran keluar
i. Nipel penghubung
j. Katup pengaman
Cara Kerja Regulator
Setelah manometer menunjukan berapa tekanan isi botol
maka selang pengatur diputar ke kanan hingga pegas –
Membran mendorong katup kerucut, sehingga saluran gas
terbuka, gas mengalir ke ruang membran dan ke manometer
tekanan kerja (angka tekanan kerja dapat dibaca). Penunjukan
tekanan kerja akan berhenti bila katub kerucut tertutup kembali
karena tertarik oleh membran yang mendapat tekanan gas di
ruang membran dan karena tekanan pegas katup kerucut.
Katup kerucut akan terbuka lagi secara otomatis bila tekanan
gas ruang membran berkurang (karena pengunaan gas).
Dengan demikian selama gas digunakan kutup kerucut akan
membuka dan menutup secara otomatis sehingga tekanan
kerja tetap stabil.
Pengaman Api Balik
Keterangan:
1. Nipel sambungan
slang
2. Katup saluran balik
3. Filter
4. Ruang antara
5. Mur penyambung
Cara Kerja Pengaman Api
Balik
Nyala api yang timbul menyebabkan pemuaian
gas di dalam slang secara tiba - tiba.
Pemuaian
menimbulkan tekanan yang bekerja ke segala
arah, sebagian dari tekanan tersebut
mendorong
katup (2) sehingga menutup lubang dari
pengatur.
Akibatnya nyala api balik tidak dapat masuk ke
dalam katup pengatur tekanan maupun ke
dalam
botol gas. Dengan demikian kecelakaan fatal
Slang (Pipa Karet)
n Slang digunakan untuk menyalurkan gas
dari pengatur tekanan ke pembakar. Slang
ini dibuat dari karet dan mempunyai
lapisan linen ganda sehingga tahan
terhadap tekanan kerja.
n Warna slang adalah warna biru atau hijau
untuk zat asam dengan garis tengah
dalam 6 mm, dan warna merah atau
orange untuk gas asetilen dengan garis
tengah dalam 9 mm.
Klem dan Nipel
n Sambungan Slang
pada gas
menggunakan nipel
sebagai penyambung
dan klem sebagai
pengikat. Klem Slang
n Keterangan:
a. Nipel
b. Mur
c. Klem
d. Slang
Keterangan:
Pembakar Las a. Ganggang
pembakar
b. Pembakar las
c. Saluran oksigen
d. Saluran asetilen
e. Katup oksigen
f. Katup asetilen
g. Mur pengikat
h. Nosel tekan
i. Injektor
j. Nosel pencampur
k. Pipa pencampur
l. Mulut pembakar
Tempat Kerja
n Tempat untuk las gas terdiri
dari meja yang
permukaannya sebagian dari
batu tahan api dan bagian
lain dari besi siku dengan
posisi tengkurap.
n Di sebelah depan terletak
tempat air untuk pendingin
ujung pembakar, sebelah kiri
terletak tempat bahan
tambah dan tiang untuk
menjepit benda kerja, di
sebelah kanan terletak
tempat untuk
meletakkan/menggantung
pembakar.
Peralatan
Peralatan untuk las gas
sebaiknya mempunyai
perlengkapan antara lain:
n Pembakar komplit no: 1 – 5
n Palu pen dengan berat ≈ 500
– 600 gram
n Tang panas dengan panjang
≈ 300 mm
n Besi siku atau kanal U
n Korek api las
n Balok kayu yang keras
n Sikat pembersih
Botol Zat Asam
n Zat asam lebih berat dari udara,
tidak berbau, dan tidak berwarna.
n Zat asam dapat disimpan dengan
aman di dalam silinder sampai
tekanan 150 bar.
n Warna botol di dalam perdagangan
adalah biru, hijau, dan abu-abu.
n Katup botol dibuat dari bahan
kuningan dan dilengkapi dengan
keping pengaman yang akan
pecah bila terjadi kenaikan tekanan
di dalam botol. Kenaikan tekanan
dapat terjadi apabila botol jatuh
atau terkena panas.
Botol Gas Asetilen
n Botol gas asetilen diisi dengan
bahan berpori seperti kapas, sutra
tiruan, atau asbes yang berfungsi
sebagai penyerap aseton.
n Aseton adalah bahan dimana
asetilen dapat larut dengan baik dan
aman di bawah pengaruh tekanan.
n Isi bahan berpori dalam botol ≈ 25%
dan dapat menyerap aseton
sebanyak ≈ 40% dari isi botol. Tiap 1
liter aseton pada tekanan 15 bar
dapat menyerap 360 l asetelin.
n Botol akan bertambah panas setiap
gas asetilen keluar dari botol, maka
itu janganlah memakai gas asetilen
lebih dari 750 l/jam agar botol tidak
panas dan aseton tidak terserap.
Keselamatan Kerja
n Didalam pekerjaan las gas
diperlukan pakaian kerja yang
dilindungi dengan pelindung dari
kulit (apron).
n Jangan lupa pula mengenakan
pelindung untuk sepatu.
n Topi/helm dipergunakan untuk
melindungi kepala/rambut dari
percikan api.
n Kaca mata untuk melindungi mata
dari percikan-percikan api, dan
sinar yang menyilaukan dari ujung
pembakar, serta untuk mengurangi
panasnya api terhadap mata.
Pencemar Udara pada Las
OAWNama Kejadian Bahaya
Gas asam arang (CO2) Hasil pembakaran Tidak beracun, tidak
lebih berat dari udara,
sakit kepala, pingsan
Karbon monoksida Pembakaran tidak Beracun, mual–mual
sempurna (tidak cukup dan muntah, hilang
oksigen) kesadaran
Gas lemas (NO dan Dari udara pada Gas air mata yang
NO2) temperatur di atas jahat dan dapat
1000 oC mematikan, paru –
paru basah
Asap seng Pengelasan bahan- Demam seng
bahan berlapis
galvanis (seng)
Uap bahan pelarut Dari bahan pelarut dan Gangguan kesadaran,
pelumas merusak hati dan ginjal
Bahaya dari Penguraian
Asetilen
n Penyebab penguraian asetilen:
1. Api balik dari pembakar las sampai ke botol asetilen.
2. Terjadi peningkatan panas dan kebakaran pada
regulator gas.
n Tanda-tanda:
¨ Suhu botol yang meningkat.
¨ Timbul jelaga.
¨ Timbul bau tidak normal.
n Pencegahan kecelakaan:
1. Segera tutup katup botol
2. Bawa botol gas ketempat aman dan guyur dengan air
dingin.
3. Botol asetilen jangan lagi digunakan sebelum 24 jam dan
mendapat pemeriksaan dari pabrik.
Bahaya dari Oksigen
n Penyebab: pembukaan katup botol yang terlalu cepat dan
regulator dalam keadaan kotor (terkena minyak, oli, atau
gemuk) dapat menimbulkan peningkatan panas dan
penguapan.
n Akibat: terjadi kebakaran pada regulator. Api kebakaran
bisa mencapai 3 m dan dapat melelehkan regulator, serta
katup-katup botol gas bisa terbang seperti roket.
n Penanganan:
1. Secepat mungkin katup botol segera ditutup dan
padamkan api dengan pemadam yang sesuai.
2. Bagian instalasi yang berhubungan langsung dengan
oksigen harus bebas dari kotoran.
Bahaya Kebakaran
n Bunga api las
Bunga api pada pemotongan
las dan pengelasan seperti
percikan las dapat melenting
sangat jauh dan dalam
kondisi masih membara hal
ini dapat menimbulkan
kebakaran, jauhkan benda -
benda yang mudah terbakar
dari tempat kerja.
Bahaya Kebakaran

n Api sekunder
Aliran gas yang tidak
habis terbakar masih
dapat menimbulkan api
sekunder pada ujung
terbuka pipa yang dilas.
3
Teknik Pengelasan
n Pengelasan metode ke kiri atau maju.

n Pengelasan metode ke kanan atau mundur.


Pengelasan Metode ke Kiri
atau Maju
Disebut pengelasan ke kiri
atau maju apabila kawat las
dijalankan mendahului
pembakar las. Pengelasan
maju diterapkan pada benda
kerja dengan ketebalan
sampai dengan 3 mm, celah
pengelasan 0 – 2 mm, posisi
las dan pembakar tergantung
pada posisi pengelasan.
Pengelasan Metode ke Kanan
atau Mundur
Disebut pengelasan ke
kanan atau mundur karena
apabila dijalankan kawat las
akan mengikuti pembakar
las. Pengelasan mundur
diterapkan pada benda kerja
dengan ketebalan di atas 3
mm, celah pengelasan 2 – 4
mm. Posisi kawat las dan
pembakar las tergantung
pada posisi pengelasan.
Menyalakan Busur Api
Mohon diperhatikan urutan yang
betul untuk menyalakan api di
ujung pembakar:
1. Bukalah sedikit katup zat
asam.
2. Bukalah katup gas asetilen
lebih besar dari zat asam.
3. Kenakanlah kaca mata las.
4. Nyalakanlah ujung pembakar
dengan korek api las.
5. Aturlah nyala busur api
sesuai dengan kebutuhan.
Mematikan Busur Api

Untuk mematikan busur api pada


pembakar,
caranya adalah kebalikan dari
menyalakan,
yaitu:
1. Tutup katup gas asetilen.
2. Kemudian tutup katup zat asam.
Macam-macam Nyala
Busur Api
n Nyala Netral:
Zat asam sebanding dengan gas
asetilen.
n Nyala Oksidasi:
Zat asam lebih banyak dari gas
asetilen.
n Nyala Karburasi:
Zat asam lebih sedikit dari gas
asetilen.
n Nyala Netral Besar:
Zat asam sebanding dengan gas
Asetilen, tetapi nyala busur api
terlalu besar.
Membersihkan Ujung
Pembakar
Bila ujung dari pembakar
tersumbat dan kotor, maka dapat
dibersihkan dengan cara:
1. Gosok-gosoklah pembakar
yang masih menyala di atas
kayu.
2. Apabila dengan cara pertama
tidak berhasil, maka
pergunakanlah pembersih yang
terbuat dari kawat baja dan
sesuaikanlah besar kecilnya
lubang dengan diameter kawat
baja pembersih yang ada.
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA DAN SAMPAI
JUMPA PADA PELATIHAN
BERIKUTNYA

Anda mungkin juga menyukai