1
melakukan pengendalian secara langsung terhadap semua kegiatan organisasi. Pengendalian
akan menjadi masalah yang serius apabila organisasi berkembang menjadi semakin besar
sehingga pimpinan puncak tidak mungkin lagi melaksanakan kegiatan organisasi hanya
dengan beberapa orang saja. Sebagian wewenang mau tidak mau harus dilimpahkan kepada
orang lain (bawahannya). Dengan demikian, pimpinan puncak harus mempunyai alat
pengendalian agar para bawahan dapat bekerja sesuai dengan kebijakannya. Pengendalian
melalui orang-orang yang menerima pelimpahan wewenang ini disebut dengan pengendalian
manajemen. Pada organisasi yang sudah besar, pengendalian manajemen ini dibakukan
dalam suatu sistem yang disebut sistem pengendalian manajemen.
Selain perkembangan internal organisasi, perkembangan lingkungan (eksternal)
organisasi juga sangat mendorong arti penting masalah pengendalian. Persaingan yang
semakin tajam, ketidakpastian yang semakin tinggi, sumber daya yang semakin terbatas serta
kondisi ekonomi yang semakin sulit mengharuskan pimpinan organisasi khususnya organisasi
perusahaan untuk dapat mengendalikan perusahaannya agar dapat tetap survive kalau
mungkin mampu berkembang pada kondisi yang penuh tantangan tersebut.
Begitu pentingnya sistem pengendalian manajemen, sistem pengendalian dapat
diibaratkan sebagai otak seorang pengemudi sebuah mobil yang sedang menempuh sebuah
perjalanan. Dapat dibayangkan, sebuah kendaraan dikemudikan oleh orang yang otaknya
tidak sehat, mustahil kendaraan tersebut mampu mengantarkan penumpangnya sampai tujuan
dengan selamat.
Dalam kehidupan sebuah organisasi, sistem pengendalian mengarahkan dan menuntun
suatu organisasi pada tujuan yang diinginkan. Secara singkat, sistem pengendalian mutlak
diperlukan oleh suatu organisasi yang menginginkan kesuksesan dalam proses pencapaian
tujuannya.
2
dapat memahami sistem pengendalian manajemen secara lebih komprehensif. Gambar berikut
menunjukkan konsep sistem pengendalian manajemen yang dibentuk oleh ketiga konsep
dasar tersebut
KONSEP-KONSEP DASAR
Pengendalian
Sistem
Management Pengendalian
Management
Sistem
Pengendalian (Control)
3
devised to attain them are being accomplished). Selain definisi tersebut, Schermerhorn
memberikan pengertian pengendalian sebagai suatu proses pengukuran kinerja dan
pengambilan tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan (the process of measuring
performance and taking action to ensure desired results). Definisi yang lebih detail
dikemukakan oleh Mockler yang menyebutkan bahwa pengendalian merupakan suatu usaha
yang sistematis untuk menetapkan standar kinerja dengan sasaran yang ditetapkan, untuk
merancang sistem informasi timbal balik, untuk membandingkan kinerja yang dicapai dengan
standar-standar yang ditetapkan, untuk menentukan kemungkinan terdapat penyimpangan,
dan untuk mengukur signifikansinya dan untuk mengambil tindakan yang mungkin
diperlukan, untuk memperoleh keyakinan bahwa seluruh sumberdaya perusahaan telah
digunakan dengan cara seefektif dan seefisien mungkin dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan (Controlling is a systematic effort to set performance standards with planning
objectives, to design information feedback systems, to compare actual performance with these
determined standards, to determine whether there are any deviations and to measure their
significance, and to take any action required to assure that all corporate resources are being
used in the most effective and efficient way possible in achieving corporate objectives)
Setiap sistem pengendalian setidak-tidaknya menggunakan 4 alat yaitu :
1. Sebuah detector atau sensor merupakan alat untuk mengukur sesuatu yang terjadi
pada proses yang dikendalikan.
2. Sebuah assessor yaitu alat untuk menentukan kesesuaian antara yang terjadi
dengan yang seharusnya dengan cara membandingkan antara keduanya.
3. Sebuah effector yaitu alat (sering disebut “feedback” atau umpan balik) yang
mengarahkan perilaku seperti yang “dikehendaki” oleh assessor.
4. Sebuah jaringan komunikasi (communication network) yaitu alat yang
menyalurkan informasi antara detector dan assessor dan antara assessor dengan
effector.
Hubungan antara 4 alat tersebut dapat digambarkan dalam gambar berikut ini:
4
Pe ra ngka t
A sse ssor
Kenda li
Pe rusa ha a n ya ng
se da ng dike nda lika n
5
keringat agar suhu badan menurun atau tangan akan mengambil kipas dan dikipas-kipaskan
pada tubuh yang merasa panas. Bila suhu terlalu dingin, tubuh akan mengkerut atau
menggigil dan tangan akan mencari selimut.
Proses pengendalian juga dapat dilihat pada proses pengendalian yang dilakukan oleh
seorang pengemudi dalam mengendalikan kendaraannya. Proses pengendalian tersebut telah
dijelaskan pada bagian terdahulu.
Organisasi juga perlu dikendalikan agar tujuan organisasi dapat dicapai. Hanya saja,
pengendalian suatu organisasi lebih kompleks daripada mengendalikan sebuah kendaraan. Hal
tersebut disebabkan yang menjadi objek pengendalian adalah menyangkut manusia manusia
yang mempunyai perasaan, prakarsa dan aspirasi. Pengendalian dalam lingkungan organisasi
akan menjadi pokok pembahasan pada bagian bagian selanjutnya.
Manajemen (Management)
Pengertian manajemen dapat dipandang dari beberapa segi yaitu manajemen sebagai
suatu proses pengelolaan organisasi, manajemen sebagai suatu kajian ilmu pengetahuan, dan
manajemen sebagai orang orang yang melaksanakan pengelolaan organisasi.
Yang dimaksud dengan manajemen dalam konteks ini adalah sekelompok orang yang
terlibat dalam pengendalian organisasi. Organisasi merupakan sekumpulan orang bekerja
bersama untuk mencapai tujuan tertentu.
Organisasi dikelola oleh sekelompok orang (manager) dengan seorang Chief Executive
Officer (CEO) sebagai puncak pimpinannya.
CEO atau kelompok manager tersebut menetapkan strategi yang diharapkan akan
dapat membawa organisasi dalam mencapai tujuan : Proses pengendalian management
merupakan proses yang dilaksanakan oleh para manager di berbagai tingkatan untuk
memperoleh keyakinan bahwa semua orang yang dipimpin telah melaksanakan strategi yang
ditetapkan.
Sistem (System)
Suatu cara biasanya berulang dalam melakukan kegiatan atau kegiatan-kegiatanuntuk
tujuan tertentu (a prescribed and usually repetitious way of carrying out an activity or a set of
activity). Sistem juga didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan
maksud untuk mencapai tujuan.tertentu (is a group of elements that are integrated with the
common purpose of achieving an objective).
6
Ciri suatu sistem kurang lebih adalah teratur (ritmik), terkoordinasi dan merupakan
serangkaian langkah yang berulang-ulang untuk mencapai tujuan tertentu. Pendekatan system
diperlukan sebagai suatu proses yang integrated yang mampu membantu para manajer
memecahkan persoalan manajemen organisasinya. Pendekatan system (system approach)
menyatakan bahwa aktivitas setiap bagian dari organisasi akan saling pengaruh
mempengaruhi dengan aktivitas bagian lain dari organisasi itu. Dalam melaksanakan suatu
proses dengan pendekatan system perlu diperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut:
• Sistem terbuka (open system) – sistem yang berinteraksi dg lingkungannya
• Sub sistem (Sub system), - bagian atau elemen dari sebuah sistem yg satu sama lain
saling berkaitan
• Sinergi (Synergy) – konsep yg menjelaskan bahwa suatu pekerjaan yg dilaksanakan
secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih baik
• Entropi (Entropy) – kondisi yang menunjukkan terjadinya penurunan produktivitas
dan kualitasnya sebagai akibat ketidakmampuan dalam membaca dan beradaptasi
dengan lingkungannya
Berdasarkan definisi definisi tersebut di atas dapat dibuat definisi tentang system yaitu
merupakan pembakuan prosedur dan cara kerja untuk mencapai tujuan tertentu dikaitkan
dengan struktur organisasi dan peralatan yang ada. Perancangan system merupakan kreasi
gelombang kedua yaitu meniru cara kerja mesin dan diterapkan dalam kegiatan manajerial .
Spiritnya adalah rasionalisasi efisiensi dan efektifitas kerja.
Dalam berbagai organisasi suatu system dan sub sistemnya selalu dilakukan
perancangan system untuk menjalankan berbagai proses dalam organisasi tersebut. Dalam
suatu system terkandung kebaikan kebaikan yaitu:
1. Menciptakan efektifitas dan efisiensi kerja
2. Menciptakan economic of scale untuk pekerjaan-pekerjaan yang volumenya
banyak.
3. Menghindarkan hal-hal yang bersifat emosional yang sering mengeruhkan
suasana
Namun demikian, dalam suatu system juga terkandung kelemahan-kelemahan yaitu:
1. Tidak cocok untuk pekerjaan non rutin dan volumenya sedikit
2. Kesalahan dalam perancangan sistem berarti membakukan inefisiensi dan
inefektifitas
7
3. Kurang memperhatikan hal-hal yang bersifat emosional yang kadang kala
diperlukan
4. Merupakan salah satu penyebab alinasi dan dehumanisasi. Inilah harga termahal
yang harus ditebus manusia modern dalam mencapai efektifitas dan efisiensi.
8
Manajemen merupakan proses yang berorientasi pada manusia. Sasaran utamanya
adalah para manager lini. Karena pengendalian manajemen memfokuskan pada
manusia dan implementasi rencana, pengendalian manajemen melibatkan
pertimbangan psikologis yang kuat. Aktivitas-aktivitas seperti pengkomunikasian,
pembujukan , pemberian peringatan, pemberian inspirasi dan pengkritikan merupakan
bagian penting dalam proses pengendalian manajemen.
3. Pengendalian manajemen menyangkut proses pengalokasian sumber daya. Untuk
mencapai tujuannya, di satu fihak , pimpinan organisasi dituntut untuk
mengorbankan sumber daya yang dimilikinya, di fihak lain, sumber daya yang
dimiliki terbatas adanya. Dengan demikian, sumber daya tersebut harus
dialokasikan sedemikian rupa agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif
dan efisien.
Pada organisasi yang sudah besar, pengendalian manajemen distrukturkan menjadi
suatu sistem yang disebut dengan sistem pengendalian manajemen. Sesuai dengan pengertian
tersebut diatas , tujuan sistem pengendalian manajemen adalah membantu manajemen dalam
alokasi sumber daya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Organisasi
memerlukan sistem pengendalian manajemen karena pengendalian manajemen secara
keseluruhan merupakan masalah cukup komplek. Beberapa kondisi yang membuat masalah
pengendalian komplek ialah:
1. Organisasi terdiri atas berbagai departemen, divisi dan kelompok yang masing-masing
mempunyai tingkat otonomi tertentu. Tiap-tiap unit organisasi tersebut memerlukan
sistem pengendalian yang mengkoordionasikan, memotivasi dan mengoreksi
kesalahan serta pelanggaran sehingga para manager unit organisasi akan bekerja lebih
mengutamakan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan daripada pencapaian
tujuan mereka sendiri.
2. Standar-standar yang digunakan untuk menghitung prestasi organisasi yang tidak
terdapat pada kondisi eksternal. Pada dasarnya, tujuan organisasi ditetapkan ditetapkan
oleh pemimpin organisasi . Perencanaan meliputi penentuan tujuan dan proses
organisasi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Akhirnya, dalam hal
tertentu, hubungan perencanaan dengan pengendalian begitu dekat, yang untuk
berbagai maksud, keduanya dapat dipandang sebagai suatu proses.
3. Pengendalian manajemen meliputi pengendalian formal dan informal. Detektor-
detektor formal mengenai banyak hal yang terjadi dalam suatu organisasi
menyediakan informasi yang esensial untuk pengkoreksian penyimpangan pokok dari
9
standar. Kejadian-kejadian yang dilihat, dirasakan, dan didengar oleh manajemen
serta koreksi yang segera dilakukan tanpa tanda-tanda pengendalian formal merupakan
pengendalian-pengendalian motivasi informal yang mendorong para manager dan para
pekerja untuk berkeinginan agar organisasi bergerak menuju tujuan-tujuan yang
ditetapkan .
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa kompleksitas sistem pengendalian manajemen
dipengaruhi oleh berbagai kondisi baik kondisi internal maupun eksternal. Kondisi-
kondisi tersebut harus difahami benar oleh pimpinan organisasi agar dapat mengatasi
masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem pengendalian manajemen dengan
sebaik-baiknya.
10
Metodologi pengendalian manajemen dari proses diatas, adalah :
1. Menentukan tujuan
2. Pengukuran prestasi
3. Evaluasi prestasi.
2. Informasi di dalam suatu sistem pengendalian manajemen terdiri atas dua macam :
(1) data yang direncanakan, yang berupa : program-program , anggaran dan
standar, (2) data sesungguhnya , yaitu data mengenai hal-hal yang sesungguhnya
terjadi, baik dari dalam organisasi maupun dari lingkungan luar.
11
penyebaran pedoman, pembuatan estimasi pertama, penyampaianestimasi dari
bawah ke atas melalui berbagai jenjang dalam organisasi, penelaahan terhadap
estimasi tersebut, persetujuan dari manajemen puncak serta penyebaran anggaran
tersebut kembali lewat organisasi. Prosedur tersebut diikuti pada setiap langkah
dalam proses ini, tanggal penyelesaian tahap, dan bahkan formulir yang
dipergunakan sering diatur dalam suatu pedoman prosedur. Irama proses yang
senada digunakan pula dalam bidang lain pada sistem pengendalian manajemen
misalnya dalam hal pelaporan umpan balik dan informasi koordinasi.
• Personal yang memenuhi kualitas dan jumlah yang memadai sesuai tanggung
jawabnya dengan pemisahan fungsi yang terjamin dan jelas
• Adanya system yang mendukung kebijakan dan pelaksanaan untuk setiap departemen
atau perusahaan
• Adanya system pengawasan yang efektif pada semua level kegiatan yang mendukung
kebijakan dan pelaksanaan
Perjalanan kehidupan suatu organisasi pada dasarnya sama dengan perjalan manusia
pada umumnya. Perjalanan apapun harus diawali dengan penetapan tujuan yang jelas,
penetapan rencana perjalanan dan pelaksanaan dan pemantauan pelaksanaan perjalanan serta
penilaian mengenai perkembangan pencapaian tujuan perjalanan.
Penetapan tujuan organisasi merupakan tahapan awal perjalanan organisasi. Tujuan
organisasi harus dirumuskan dengan jelas dan disosialisasikan kepada seluruh anggota
12
organisasi agar seluruh anggota organisasi dapat mendukung dan berpartisipasi dalam
pencapaian tujuan yang ditetapkan.
Dalam kehidupan organisasi, tujuan organisasi merupakan kondisi yang hendak
diciptakan pada masa yang akan. Seperti telah disinggung pada bagian terdahulu, organisasi
adalah sesuatu yang mati, tidak punya kehendak, keinginan maupun tujuan. Oleh karena
tujuan, keinginan atau kehendak organisasi melekat pada orang orang yang dominan (koalisi
yang dominan) dalam organisasi tersebut
Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah menentukan cara cara,
pendekatan pendekatan, dan rencana rencana besar dalam mencapai tujuan organisasi. Cara
cara, pendekatan pendekatan, rencana rencana tersebut dikenal sebagai strategi organisasi.
Penetapan stratrgi akan diwujudkan dalam suatu perencanaan stratejik yaitu proses
penetapan program program atau aktivitas-aktivitas pokok yang akan dilaksanakan dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi.
Next
Page
Click
Here
Work of Management
Planning
Directing and
Motivating
Controlling
13
berbagai proses dalam organisasi akan saling berkaitan karena semuanya harus focus pada
pencapaian tujuan utama organisasi. Dengan demikian, departemen departemen yang
melaksanakan berbagai proses dalam organisasi harus diatur dalam suatu jaringan yang
kompak, seimbang dan harmonis. Pengaturan jaringan proses dan deparemen yang
melaksanakan merupakan suatu system dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, dalam
suatu organisasi harus diciptakan suatu system yang mendukung kebijakan dan pelaksanaan
untuk setiap departemen atau perusahaan
Untuk mengatur proses proses dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi
diperlukan berbagai kebijakan organisasi. Kebijakan organisasi merupakan seperangkat
peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi. Agar berbagai kebijakan dapat diterapkan dengan baik dalam
terlaksananya berbagai aktivitas organisasi, system pengawasan yang efektif pada semua
level kegiatan yang mendukung kebijakan dan pelaksanaan proses sangat diperlukan.
Formulasi strategi merupakan suatu proses yang berkaitan dengan penetapan tujuan
organisasi serta penetapan strategi dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Seperti
telah dijelaskan pada bagian terdahulu, tujuan merupakan kondisi masa depan yang hendak
diciptakan, sedangkan strategi merupakan seperangkat pendekatan, cara atau rencana besar
dalam rangkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Formulasi strategi merupakan
pekerjaan manajer puncak (top manajemen). Kebutuhan untuk menformulasikan suatu strategi
terutama timbul dalam merespon ancaman yang diterima atau datangnya suatu kesempatan.
14
Pengendalian Tugas (task control) merupakan proses untuk memastikan bahwa tugas
yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian tugas merupakan
Transaction Oriented yang terdiri dari pengawasan agar aturan-aturan tersebut dipatuhi.
Sebagian besar kegitan kegiatan pengendalian tugas yang bersifat Scientific. Sebagian besar
informasi dalam Organisasi merupakan informasi pengendalian tugas. Beberapa diantaranya
bersifat mekanis dan menjadi sangat rumit.
Contoh penerapan mengenai pengambilan keputusan pada tiga tingkatan perencanaan dan
pengendalian tersebut disajikan pada tabel berikut ini
15
1. perusahaan yang tidak atau merk baru dari suatu order (pesanan)
berhubungan lini produk
2. Memasuki bisnis baru Memperluas pabrik Penjadwalan produksi
3. Menambah penjualan Menentukan anggaran Pemasangan iklan di TV
iklan
4. Mengubah rasio utang/modal Menambah utang baru Mengelola kas
5. Perencanaan kebijakan Memutuskan tingkat Pemesanan kembali suatu
spekulasi persediaan persediaan barang
6. Menetapkan arah penelitian Pengendalian organisasi Menjalankan proyek
dan nilainya penelitian individu
penelitian
Next
Page
Click
Measuring
Performance
(Controlling)
Pada bagian bagian selanjutnya, pembahasan akan difokuskan pada proses pengendalian
(management control). Proses pengendalian manajemen meliputi berbagai aktifitas yang
termasuk didalamnya:
Perencanaan (Planning what the organization should do).
Pengkoordinasian (Coordinating the activities of several parts of the organization).
Pengkomunikasian informasi (Communicating information).
Evaluasi terhadap informasi (Evaluating information)
Pengambilan keputusan (Deciding what, if any, action should be taken),
16
Mempengaruhi orang (Influencing people to change their behavior).
17
should be taken) mengenai tindakan yang diperlukan harus dilakukan untuk dapat
menghilangkan penyebab ketidak sesuaian serta mencegah agar ketidak sesuaian terulang
kembali.
Pelaksanaan tindakan korektif dan tersebut menjadi tugas dan tanggungjawab
anggota organisasi yang terkait. Agar tindakan korektif dapat dilakukan dengan baik harus
ada proses mempengaruhi orang yang bersangkutan agar mengubah perilakunya yang
menyimpang (Influencing people to change their behavior).
Seperti telah disinggung pada bagian terdahulu pengendalian manajemen (management
control) merupakan implementasi strategi yang ditetapkan oleh pimpinan organisasi
Implementation Mechanisms
Management
controls
strategy Performance
Organization Human resource
structure management
Culture
18
pemberhentian karyawan dalam rangka mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk melaksanakan strategi organisasi. Budaya (culture) merupakan sperangkat
keyakinan umum, perilaku dan norma-norma yang secara eksplisit maupun implisit
mempengaruhi tindakan-tindakan manajerial.
19