TAHUN 2010
Disusun oleh:
Kelompok 6
Adinda Rakhmawati 130104110026
Deas Mellyana 130104110007
Halida Thamrin 130104110034
Leni Diana 130104110029
Rezah Andriani 130104110025
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
TAHUN 2011
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
nikmat dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
Gravidarum di Rumah Sakit Umum Tasikmalaya Tahun 2010” ini tepat pada
waktunya.
pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapakan demi kesempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pihak-
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
indikator utama bagi hasil konsepsi pada kehamilan adalah angka kematian
tahunnya dan angka kematian bayi sebesar 10.000 setiap tahunnya. Dewasa ini
AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN
lainnya. Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI
di Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB 34 per
ASEAN lainnya, yaitu sebesar 228 per 100. 000 kelahiran hidup. Dari gambaran
di atas dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan suatu hal yang fisiologis
yang akan dijumpai oleh setiap wanita, namun tidak berarti setiap kehamilan
tidak akan mempunyai masalah. Masalah yang timbul bisa saja terjadi pada ibu
maupun janin. Salah satu masalah yang dapat terjadi pada masa kehamilan
3
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum ) adalah gejala yang wajar
dan sering ditemukan pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi
pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala –
gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama ±10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80 %
gejala ini menjadi lebih berat. Perasan mual ini disebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormone estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah
juga merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada kehamilan muda
Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual- mual dan
44% mengalami muntah – muntah. Wanita hamil memuntahkan segala apa yang
dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit
ibu hamil mengalami mual dan muntah dan kira – kira 5% dari ibu hamil
ketidakseimbangan elektrolit.
4
Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
untuk mengetahui keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan
upaya koreksi terhadap kelainan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu hamil
dapat melewati masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat
serta melahirkan bayi yang sehat. Dalam melakukan pelayanan Ante Natal Care
banyak ibu hamil yang tidak mengetahui cara mengatasi mual dan muntah yang
dialaminya, maka dengan ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) akan mengalami penurunan karena derajat kesehatan suatu bangsa
kandungannya, sehingga perlunya asuhan kebidanan pada ibu yang hamil dengan
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pada ibu hamil Ny. “M” dengan hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit
2. Tujuan Khusus
2010.
penanganannya.
penanganan segera.
ibu.
6
D. Waktu
E. Tempat
7
BAB II
TINJAUAN KASUS
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2010 pukul 10.30 WIB di Ruang
I. SUBJEKTIF
a. Biodata
8
b. Alasan datang
hamil 2 bulan, anak pertama. Ibu mengeluh mual muntah lebih dari 10 kali dalam
satu hari sejak 1 minggu yang lalu dan nyeri diepigastrium. Ibu merasa lemah,
c. Data Kebidanan
1. Riwayat Haid
2. Riwayat Perkawinan
Kawin : 1x
9
3. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Anak
Umur Jenis Ditolong Tahun Nifas/
J
No Penyulit
BB PB Ket
Kehamilan Persalinan oleh Persalinan Laktasi
K
1. Ini - - - - - - - - -
berkurang.
Trimester II :-
Trimester III :-
d. Riwayat KB
10
Alasan berhenti menjadi akseptor KB :-
e. Data Kesehatan
1. Pola Nutrisi
11
a) Tidur/ Istirahat : Ibu sering istirahat karena merasa lemah dan lesu
3. Pola Eliminasi
a) BAB
b) BAK
4. Personal Hygiene
c) Ganti pakaian dalam : 3x/ hr atau sehabis mandi dan jika lembab
g. Data Psikososial
12
Pengambilan keputusan dalam : musyawarah
keluarga
ngaruhi kehamilan
II. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
b. BB KU : lemah
Suhu : 37,5º C
RR : 24 x/ menit
2. Pemeriksaan Kebidanan
a. Inspeksi
13
Kepala
cekung.
Mulut : tidak ada caries gigi, tidak ada sariawan, lidah tampak kotor,
bibir kering
Leher
Dada
Mamae : simetris
Colostrum : (-)
14
Abdomen
Ekstremitas : tidak ada oedema, tidak ada varices, tidak ada luka,
b. Palpasi
c. Auskultasi
15
Frekuensi : -
Sifat :-
Lokasi :
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah
HB : 9 gr%
Golongan darah : AB
b.Urine
III. ASSESMENT
a. Diagnosa
16
b. Masalah
c. Kebutuhan
IV. PLANNING
dirawat.
3. Memberikan konseling pada ibu bahwa mual dan muntah merupakan proses
fisologi pada kehamilan muda dan akan hilang pada umur kehamilan 4 bulan.
17
ibu menyatakan mengerti akan penjelasan yang diberikan sehingga
ibu.
Suami dan keluarga mengerti dan akan memberikan perhatian pada ibu
Infus D5% 20 tetes/menit telah terpasang, terapi sudah diberikan dan ibu
7. Menganjurkan pada ibu untuk makan dalam porsi sedikit tapi sering dan
8. Menganjurkan ibu untuk menghindari hal-hal yang dapat memicu mual dan
9. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan tidak melakukan aktivitas fisik yang
berlebihan dan saat bangun tidur jangan tiba-tiba berdiri tetapi didahului
18
BAB III
ANALISA KASUS
19
A. Apakah diagnosa pada saat ibu datang ke RSU Tasikmalaya pada kasus ini sudah
tepat?
Diagnosa kasus di atas sudah tepat yaitu pada Ny.”M” 20 tahun G1P0A0 hamil 8
Dasar Diagnosa:
muntah lebih dari 10 kali dalam satu hari sejak 1 minggu yang lalu dan
nyeri diepigastrium. Ibu merasa lemah, lesu,dan tidak mau makan sehingga
conjungtiva anemis, sclera sedikit ikterik, lidah tampak kotor, bibir kering
20
hormon memegang peranan pada kedua keadaan tersebut hormon
metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu
terhadap perubahan.
berikut:
rasa takut. Juga tentang diit ibu hamil makan jangan sekaligus banyak,
yang berlebihan
sedative, vitamin (B1 dan B6), anti muntah (mediamer B6, drammamin,
21
4) Terapi psikologik. Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal
yang wajar, normal dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir.
Cari dan coba hilangkan faktor psikologis seperti keadaan sosial ekonomi
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil analisa kasus tersebut masalah utama adalah Hiperemesis gravidarum
22
A. Konsep Dasar Hiperemesis Gravidarum
2. Etiologi
dikemukakan:
23
dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan
muntah.
Haus
Dehidrasi
Kenaikan suhu
Icterus
Tingkatan I
penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan
24
kali per menit, tekanan darah sistol menurun, turgor kulit menurun,
Tingkatan II
mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-
kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan
Tingkatan III
dan sampai koma. Nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan
tensi menurun.
4. Diagnosa
diberikan.
5. Penanganan
25
a) Pencegahan dengan memberikan informasi dan edukasi tentang
rasa takut. Juga tentang diit ibu hamil makan jangan sekaligus banyak,
antasida.
Sakit.
Isolasi. Jangan terlalu banyak tamu kalau perlu rawat dan dokter saja
yang boleh masuk. Kadang kala hal ini saja, tanpa pengobatan khusus
hal yang wajar, normal dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan
26
Pada beberapa kasus dan bila tetapi tidak dapat dengan cepat
abortus buatan.
Adapun peran bidan dalam penanganan kasus hiperemesis gravidarum ini adalah:
Pada kasus ini, peran bidan dalam melakukan pencegahan dengan memberikan
menghilangkan faktor psikis rasa takut., juga tentang diit ibu hamil dengan
menganjurkan pada ibu agar jangan makan sekaligus banyak, tetapi dalam porsi
makanan berminyak dan berlemak, serta menganjurkan ibu untuk istirahat dan
Pada saat datang ke Rumah sakit, dilakukan pemeriksaan pada klien mulai dari
pada kasus ini yaitu bidan melakukan konsultasi dengan SPOG tentang
biasanya menggunakan sedative, vitamin (B1 dan B6), anti muntah (mediamer
27
bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal dan fisiologis, jadi tidak
menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan. Sulit diketahui
sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Oleh karena itu pelayanan
atau asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung
penyulit sewaktu hamil dengan pengawasan yang baik dan bermutu dapat diobati
ibu
e. Ajak ibu berdiskusi tentang makanan dan kebutuhan nutrisi bagi ibu
f. Kebanyakan ibu yang mengalami mual muntah tidak ingin makan dan
minum, beri penjelasan pada ibu bahwa hal tersebut salah, anjurkan ibu
28
g. Menangkap terjadinya tanda-tanda dehidrasi
banyak kehamilan yang harus di akhiri karena gejala mual muntah yang
bertambah parah
mual dan muntah sekarang berat.
29
2 minggu terakhir dan menunjukkan tanda-tanda dehidrasi yang signifikan.
tentang pola nutrisi: sering makan tapi dalam porsi yang kecil, makan
30
vital. Berikut ini hasil laboratorium harus dipantau: keton, urin gravitasi spesifik,
seperti yang ada pada jurnal terhadap kasus Mr.K hampir sama dengan
penanganan pada Ny.M, bidan di sini memiliki peranan penting baik dalam
pendengar yang baik. Bidan harus bisa memberikan pendidikan tentang pola
nutrisi yang baik pada ibu, selain intervensi segera untuk mengobati dehidrasi
pada ibu. Bidan juga harus bias berkolaborasi dengan dokter dalam memberikan
terapi.
31
BAB V
32
A. Kesimpulan
1) Pengkajian yang dilakukan pada Ny.M dari data subyektif didapatkan hasil
bahwa ibu mengaku hamil 2 bulan anak pertama, ibu mengeluh mual muntah
lebih dari 10 kali, nyeri epigastrium, ibu merasa lemah, dan tidak nafsu
makan. Dari data obyektif didapat hasil KU: lemah, Tensi 80/60 mmHg, T:
37,5º C, P: 109 x/mnt, RR: 24 x/mnt, muka pucat, mata cekung, conjungtiva
anemis, bibir kering, serta penurunan berat badan. Pengakajian yang tepat
tingkat II, masalah yang ditemukan adalah ketidaknyamanan ibu karena mual
3) Kebutuhan akan tindakan segera yaitu dengan konsul dokter SPOG dan
diperoleh advis infuse D5% 20 tetes/menit, beri ibu terapi obat, KIE tentang
intake cairan, KIE tentang pola nutrisi, serta KIE tentang pola istirahat.
33
Memberikan konseling pada ibu bahwa mual dan muntah merupakan
proses fisologi pada kehamilan muda dan akan hilang pada umur
kehamilan 4 bulan.
kehamilan ibu.
Menganjurkan pada ibu untuk makan dalam porsi sedikit tapi sering dan
yang berlebihan dan saat bangun tidur jangan tiba-tiba berdiri tetapi
Ibu sudah mengetahui tentang keadaannya dan ibu mau agar di rawat di
sudah diberikan, ibu keadaannya sudah lebih baik. Ibu bersedia untuk
34
Ibu sudah diberi konseling tentang hiperemesis graviadarum. Dan ibu
B. Saran
1) Bagi ibu
Menganjurkan pada ibu untuk makan dalam porsi sedikit tapi sering dan
yang berlebihan dan saat bangun tidur jangan tiba-tiba berdiri tetapi
2) Tenaga Kesehatan
komprehensif.
35
DAFTAR PUSTAKA
36
37