Anda di halaman 1dari 9

RESEP 1:

drg. A
SIP. No. 446/2502/419/3439/1-17
Jl. Nogopuro No. 1B Catur Tunggal Depok Sleman
Telp. (0274) 692xxxx
Yogyakarta, 19 Oktober 2012
R/ Amoxycillin tab 500 No. XV
          S 3 dd tab I

R/ Asam Mefenamat tab mg 500 No.X


          S 3 dd tab I

R/ Kalium Diclofenac tab mg 500 No.VI


          S prn tab I

Pro       : YA
Umur   : 35 tahun
Alamat: 08773964xxxx
                                                                                                                             ttd
Skenario:
-  Ny. Yulia (pasien, 35 thn) datang kedokter dan memeriksakan giginya kemudian
dicabut, terdapat luka namun tidak terlalu banyak
- Beberapa hari kemudian setelah menggunakan obat,
Ny. Yulia mengalami gangguan lambung. Karena pasien menganggap antibiotic
harus diminum rutin sampai habis maka Ny. Yulia melanjutkan pemakaian obat,
dan lambung Ny.Yulia semakin sakit. Sehingga Ny.Yulia konsultasi kepada
apoteker.

b.      Skrining Resep
1)      Administratif (Kelengkapan Resep)
PADA RESEP
No. URAIAN
ADA TIDAK
Inscription
Identitas dokter:
1 Nama dokter ü   
2 SIP dokter ü   
3 Alamat dokter ü   
4 Nomor telepon ü   
5 Tempat dan tanggal penulisan
ü   
resep
Invocatio
6 Tanda resep diawal penulisan
ü   
resep (R/)
Prescriptio/Ordonatio
7 Nama Obat ü   
8 Kekuatan obat ü   
9 Jumlah obat ü   
Signatura
10 Nama pasien ü   
11 Jenis kelamin ü   
12 Umur pasien ü   
13 Barat badan ü   
14 Alamat pasien ü   
15 Aturan pakai obat ü   
16 Iter/tanda lain ü   
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter ü   
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi mengenai
alamat pasien, dan berat badan pasien.
Cara pengatasan Alamat dan berat badan pasien dapat ditanyakan
langsung kepada pasien/keluarga pasien.

2)      Kesesuaian Farmasetis
No Kriteria Permasalahan Pengatasan
1 Bentuk sediaan - Sesuai
2 Stabilitas obat - Sesuai
3 Inkompatibiltas - Sesuai
4 Cara pemberian - Sesuai
5 Jumlah dan aturan pakai - Sesuai

3)      Dosis
Kesimp
No. Nama Obat Dosis Resep Dosis Literatur Rekomendasi
ulan
1 Amoxycillin 3 x sehari 1 250-500 mg setiap 8 jam atau 500-875 mg 2 Sesuai -
tablet kali sehari.
(sediaan (DIH, 2010: 99).
500 mg)
2 Asam 3 x sehari 1 500 mg untuk dosis permulaan, kemudian 250 Sesuai -
Mefenamat tablet mg setiap 4 jam jika diperlukan, maksimum
(sediaan 500 terapi 1 minggu.
mg) (DIH, 2010: 932).
Dosis pertama (500 mg) dikenal
dengan loading dose, tujuan pemberiannya
adalah agar kadar obat dalam darah meningkat
secara cepat, sehingga obat mencapai efek
terapinya. Lalu, selanjutnya diberikan dosis
sebesar 250 mg, dimana dosis ini dikenal
sebagai maintenance dose, yang dimaksudkan
agar dapat mempertahankan tingkat
keefektifan obat dalam cairan tubuh setelah
loading dose tercapai.
3 Kalium Jika perlu 1 Dosis permulaan 50 mg 3 kali sehari, Sesuai -
Diclofenac tablet dosis  maksimum 150 mg/hari.
(DIH, 2010: 439).

4)      Pertimbangan Klinis
No. Kriteria Permasalahan Pen
1 Indikasi -
2 Kontraindikasi Pasien mengalami nyeri lambung setelah Ganti terapi atau tam
menggunakan obat, kemungkinan akibat mengatasi keluhan n
alergi obat atau rekasi obat tidak diinginkan yang dapat mengatasi
atau efek samping obat.
3 Interaksi -
4 Dupikasi/polifarmasi -
5 Alergi Kemungkinan pasien alergi amoxicillin Tambahkan obat
atau obat golongan NSAID. gangguan lambung a
yang lain.
Antibiotik amoksisilin
6 Efek samping Kalium Diklofenak: Diminum bersama m
Efek samping yang umum terjadi seperti jangan berkendaraan
nyeri/keram perut, sakit kepala, diare, selama minum obat.
nausea, tukak lambung, pusing, ruam, Mengganti NSAID de
pruritus (Gangguan lambung) dan Menambahkan terapi
mengantuk. lambung yaitu Poly
Asam Mefenamat: Buscopan.
Pemberian (asam mefenamat) dapat
memperburuk tukak lambung yang diderita
oleh pasien (MIMS : 109).
Reaksi obat yang -    Kalium Diklofenak
merugikan Hati-hati penggunaan pada penderita
(ADR/Adverse Drug dekomposisi jantung atau hipertensi, karena
Reaction) diklofenak dapat menyebabkan retensi
cairan dan edema; hati-hati penggunaan
pada penderita gangguan fungsi ginjal,
jantung, hati, penderita usia lanjut dan
penderita dengan luka atau perdarahan pada
saluran pencernaan; hindarkan penggunaan
pada penderita porfiria hati; hati-hati
penggunaan selama kehamilan karena
diklofenak dapat menembus plasenta;
diklofenak tidak dianjurkan untuk ibu
menyusui karena diklofenak diekskresikan
melalui ASI.
c.       Karakteristik Obat

1)      Amoxycillin
Komposisi:
Amoxycillin 500 mg.

Indikasi:
Infeksi saluran nafas, saluran genitor-urinaria, kulit dan jaringan lunak yang
disebabkan organism gram positif dan negative yang peka terhadap obat ini.

Dosis:
Dewasa 250-500 mg tiap 8 jam.

Pemberian Obat:
Dapat diberikan bersama makan agar diabsorbsi lebih baik dan  untuk mengurangi
rasa tidak nyaman pada Gastro Intestinal.

Kontra Indikasi:
Hipersensitif pada penicillin. Infeksi mononucleosis.

Peringatan:
Hipersensitif terhadap sefalosporin, kerusakan ginjal, leukemia limfatik,
superinfeksi.

Efek Samping:
Reaksi hipersensitif, Gangguan Gastro Intestinal.

Interaksi Obat:
Probenesid meningkatkan waktu paro amoxicillin dalam plasma. Dengan
Alopurinol timbul ruam kulit. Kontrasepsi oral efektivitasnya diturunkan oleh
amoxycllin.

Kategori kehamilan: B

2)      Asam Mefenamat
Komposisi:
Asam mefenamat 500 mg

Indikasi:
Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan
dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma,
nyeri sendi, nyeri otot trauma dan tulang punggung,, nyeri sehabis operasi, nyeri
pada persalinan, reumatik, nyeri paha, demam.

Dosis:
Digunakan melalui mulut (per oral), sebaiknya sewaktu makan.
Dewasa dan anak di atas 14 tahun:
Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam atau
500 mg 2 – 3 kali sehari. Anak < 6 bulan : 6,5 mg/kg BB/6 – 8 jam.

Pemberian Obat:
Berikan segera sesudah makan.

Kontra Indikasi:
Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan
hipersensitif terhadap asam mefenamat. Pemakaian secara hati-hati pada penderita
penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran cerna.

Peringatan:
Gagal ginjal, penderita asma yang sensitif terhadap AINS, renitis alergi, urtikaria,
hamil, laktasi, anak < 14 tahun.

Efek samping:
Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik usus,
mual, muntah dan diare, rasa mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur,
vertigo, dispepsia. Pada penggunaan terus-menerus dengan dosis 2000 mg atau
lebih sehari dapat mengakibatkan agranulositosis dan anemia hemolitik.

Interaksi Obat:
Obat-obat antikoagulan oral seperti warfarin; mempertinggi efek
kumarin; asetosal (aspirin) dan insulin.

Kategori Kehamilan:
C, D pada trimester 3 atau menjelang persalinan.

Cara Penyimpanan:
Simpan di tempat sejuk dan kering.
 (MIMS, 2012: 130).
Mekanisme Kerja:
Menghambat sintesis Prostaglandin melalui penurunan aktivitas enzim,
siklooksigenase, yang menghasilkan penurunan prekursor pembentuk
prostaglandin (Lacy, 2003, hal 868).

3)      Kalium Diclofenac

Komposisi:
Diclofenac K 50 mg.

Indikasi:
Nyeri peradangan pasca trauma, inflamasi dan nyeri pasca operasi, sebagai terapi
tambahan pada nyeri berat pada infeksi THT. Gejala nyeri pada kolumna vertebra,
reumatik non artikuler.
Dosis:
Dewasa awal 100-150 mg terbagi dalam 2-3 dosis,
Kasus ringan dan anak > 14 tahun 75-100 mg/hari.

Pemberian Obat:
Berikan segera sesudah makan.

Kontra Indikasi:
Ulkus peptic.

Peringatan:
Riwayat penyakit Gastro Intestinal, ganggun fungsi hati, jantung, atau ginjal.

Efek samping:
Kadang-kadang gangguan Gastro Intestinal, sakit kepala, pusing, vertigo dan
ruam.

Interaksi Obat:
Meningkatkan kadar litium, metotreksat dan digoksin dalam plasma. Dapat
mengurangi efek deuretik.

Kategori Kehamilan:
B, D pada trimester 3 atau menjelang persalinan.

(MIMS, 2012: 137).

4)      Polysilane
Komposisi:
Per tablet polysilane Al(OH)3 200 mg, dimethicone 80 mg, Mg(OH)2 200 mg.

Indikasi:
Rasa terbakar khususnya pada hernia hiatal, pirosis, gastritis, kembung.

Dosis:
Dewasa 1-2 tablet/hari atau 1-2 sendok teh 3-4 kali/hari.

Pemberian Obat:
Dapat diberikan bersama makan.

Peringatan:
Kerusakan fungsi ginjal, penggunaan lama, dosis tinggi.

Efek Samping:
Deplesi fosfat.

Interaksi Obat:
Absorbsi dihambat dengan furosemid, indometasin, tetrasiklin, digoksin, INH,
antikolinergik.

Kategori kehamilan: -

(MIMS, 2012: 18).

5)      Buscopan
Komposisi:
Hyoscine-N-butylbromide.

Indikasi:
Gangguan spastic pada Gastro Intestinal, kandungan empedu, saluran kemih, dan
saluran kelamin wanita.

Dosis:
Drag 1-2 drag 4 kali/hari. Maksimum 100 mg/hari.

Pemberian Obat:
Bersama makan atau tanpa makan.

Kontra Indikasi:
Miastenia gravis, megakolon.

Peringatan:
Glaukoma sudut sempit, penderita obstruksi saluran kemih dan usus kecil,
takiaritmia.

Efek Samping:
Xerostomia, dishidrolis, takikardi, retensi urin, reaksi alergi, reaksi pada kulit,
dispneu (pada pasien dengan riwayat asma bronchial atau alergi).

Interaksi Obat:
Meningkatkan efek antikolinergik dari antidepresan trisiklik, antihistamin,
kuinidin, amantadin,  dan disopiramid. Meningkatkan efek takikardi dari B-
adrenergik. Antagonis dopamine menurunkan efek dalam saluran Gastro
Intestinal.

Kategori kehamilan: C.

(MIMS, 2012: 21).

Kesimpulan skrining resep dan hasil analisis DRP (Drug Related


Problem) serta Care Plan:
Resep tidak lengkap secara administrasi, adanya efek samping terapi
sehingga perlu ditambahkan terapi untuk mengatasi keluhan lambung
yaitu Polysilene dan Buscopan.
Kemudian antibiotic amoksisilin dihentikan karena kemungkinan pasien alergi
antibiotic tersebut. Lagipula perdarahan gigi sangat sedikit jadi antibiotic dapat
dihentikan.

2.      PENYERAHAN DAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT/PIO,


KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI/KIE, DAN KONSELING
a.       Informasikan mengenai nama obat, aturan pakai, kegunaan masing-masing
obat, dan cara penyimpanan yang benar.
b.      Obat yang diberikan harus diminum secara teratur, agar terapi pengobatan yang
diinginkan tercapai.
c.       Jika gejala sudah tidak dirasakan lagi, maka pengobatan dapat dihentikan.

No. Kriteria Informasi Isi Informasi


1 Nama Obat Asam Mefenamat
Kalium Diclofenac
Polysilane
Buscopan
2 Kegunaan Asam Mefenamat: Untuk Nyeri dan
obat/outcome terapi inflamasi.
yang diharapkan Kalium Diclofenac: Inflamasi.
Polysilane: Antasida untuk nyeri lambung
dan kembung.
Buscopan: Antispasmodik/kejang perut.
3 Aturan pakai Asam mefenamat: 3 x sehari 1
tablet bersama makan.
Kalium diclofenac: 1 tablet jika perlu,
maksimum 3 tablet sehari bersama makan
Polisilane: 3 x sehari 1 tablet bersama
makan
Buscopan: 3 x sehari bersama makan atau
tanpa makan
4 Waktu minum obat Bersama makan atau segera setelah makan
untuk meningkatkan absorpsi dan
menghindari efek nyeri dilambung akibat
efek samping obat.
5 Cara pakai Diminum melalui mulut dengan segelas air
putih. 3 x sehari artinya tiap 8 jam.
6 Durasi penggunaan 3 hari
obat
7 Efek samping Nyeri lambung, mengantuk.
8 Penyimpanan Simpan tablet ditempat yang kering pada
suhu kamar (25oC), terlindung dari cahaya
matahari langsung.
9 Aktivitas yang Aktivitas yang disarankan:
disarankan/dihindari Dianjurkan untuk makan makanan yang
lunak. Menjaga kesehatan gigi dan mulut
yakni menyikat gigi dengan benar minimal
2 kali sehari, dapat disempurnakan
dengan moutwash  setelah menyikat gigi.
Aktivitas yang dihindari:
Tidak berkendaraan/menjalankan mesin
selama meminum obat, hindari makan
makanan yang terlalu asam, pedas, panas,
dingin.

3.      MONITORING

Hal-hal yang perlu monitoring:


a.      Kondisi pasien, gejala yang dirasakan pasien, semakin membaik atau tidak.
b.     Memeriksa kemungkinan terjadinya alergi dan efek samping.
c.    Kepatuhan pasien minum obat.

4. EVALUASI
a. Keberhasilan terapi: pasien sembuh atau tidak, gejala atau keluhan
hilang/tidak,   pasien dapat beraktivitas seperti biasa.
b. Ada/tidaknya gejala/keluhan dan penyakit lain yang timbul setelah/selama
pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai