PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. S
usia 22 tahun G2P1A0 gravida 39 minggu dengan preeklampsia berat di
RSU Kabupaten Tangerang.
B. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya data subjektif pada Ny. S usia 22 tahun G 2P1A0 gravida
39 minggu dengan preeklampsia berat di RSU Kabupaten Tangerang.
2. Diketahuinya data objektif pada Ny. S usia 22 tahun G 2P1A0 gravida 39
minggu dengan preeklampsia berat di RSU Kabupaten Tangerang.
3. Diketahuinya analisa pada Ny. S usia 22 tahun G 2P1A0 gravida 39
minggu dengan preeklampsia berat di RSU Kabupaten Tangerang.
4. Diketahuinya penatalaksanaan pada Ny. S usia 22 tahun G2P1A0
gravida 39 minggu dengan preeklampsia berat di RSU Kabupaten
Tangerang.
5. Diketahuinya faktor pendukung pada asuhan Ny. S usia 22 tahun
G2P1A0 gravida 39 minggu dengan preeklampsia berat di RSU
Kabupaten Tangerang.
6. Diketahuinya faktor penghambat pada asuhan Ny. S usia 22 tahun
G2P1A0 gravida 39 minggu dengan preeklampsia berat di RSU
Kabupaten Tangerang.
1.2 Manfaat
Dengan adanya observasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
semua pihak yang terkait diantaranya:
A. Bagi Pusat Pelayanan Kesehatan
Memberikan masukan mengenai pelaksanaan asuhan pada klien dengan
preeklampsia berat, denagn cepat dan sesuai dengan standar pelayanan
serta kemampuan yang dimiliki oleh petugas kesehatan yang telah
dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
penanganan kasus tersebut serta sebagai salah satu gambaran kasus
preeklampsia berat yang terjadi di RSU Kabupaten Tangerang.
B. Bagi Klien dan Keluarga
1. Mendaoatkan asuhan preeklampsua berat yang sesuai dengan keadaan
ibu,
2. Mendapatkan pengetahuan mengenai resiko yang mungkin terjadi pada
ibu yang mengalami kehamilan dengan preeklampsia berat,
3. Membantu ibu dan keluarga untuk mengetahui tanda-tanda bahaya
pada masa kehamilan, tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir, serta
perawatan yang sesuai dengan ibu.
C. Bagi Profesi
Dapat memberikan masukan informasi mengenai pelaksanaan asuhan pada
klien dengan preeklampsia berat, dengan cepat dan dengan standar
pelayanan serta kemampuan yang dimiliki oleh petugas kesehatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Penanganan kejang
1. Beri obat antikolvulsan.
2. Perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan napas, sedotan,
masker dan balon, oksigen).
3. Beri oksigen 4-6 liter per menit.
4. Lindungi pasien dari kemungkinan trauma, tetapi jangan diikat
terlalu keras.
5. Baringkan pasien pada sisi kiri untuk mengurangi risiko aspirasi.
6. Setelah kejang, aspirasi mulut dan tenggorokan jika perlu.
(Saifudin, 2011)
B. Penanganan umum
1. Jika tekanan diastolik tetap lebih dari 110 mmHg, berikan obat
antihipertensi, sampai tekanan diastolik di antara 90-100 mmHg.
2. Pasang infus dengan jarum besar ( 16 gauge atau lebih besar).
3. Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload cairan.
4. Kateterisasi untuk memantau pengeluaran urin dan proteinuria.
5. Jika jumlah urin kurang dari 30 ml per jam.
a. Hentikan magnesium sulfat (MgSO4) dan berikan cairan IV
(NaCl 0,9% atau Ringer Laktat) pada kecepatan 1 liter per 8
jam.
b. Pantau kemungkinan edema paru.
6. Jangan tinggalkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi
muntah dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin.
7. Observasi tanda-tanda vital, refleks, dan denyut jantung janin
setiap jam.
8. Auskultasi paru untuk mencari tanda-tanda edema paru.
9. Hentikan pembekuan darah dengan uji pembekuan sederhana
(bedside clotting test). Jika pembekuan tidak terjadi sesudah 7
menit, kemungkinan terdapat koagulopati. (Saifudin, 2011)
C. Antikonvulsan
1. Penderita preeklamsia berat harus segera masuk rumah sakit untuk
rawat inap dan dianjurkan tirah baring miring ke sisi (kiri).
Perawatan yang penting pada preeklamsia berat ialah pengelolaan
cairan karena penderita preeklamsia mempunyai resiko tinggi
untuk terjadinya edema paru dan oliguria. Sebab terjadinya kedua
tersebut belum jelas, tetapi faktor yang sangat menentukan
terjadinya edema paru dan oliguria ialah hipovolemia, vasospasme,
kerusakan sel endotel, penurunan gradien tekanan onkotik
koloid/pulmonary capillary wedge pressure. Oleh karena itu
memonitoring input cairan dan output cairan menjadi sangat
penting.
A. Dilakukan pemasangan infus untuk memonitoring input cairan.
B. Dilakukan pemasangan forey catheter untuk mengukur
pengeluran urin.
C. Diberikan antasida untuk menetralisir asam lambung sehingga
bila mendadak kejang, dapat menghindari risiko aspirasi asam
lambung yang sangat asam.
D. Diet yang cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.
2. Pemberian antihipertensi
1) Antihipertensi lini pertama
a. Nifedipin
Dosis 10-20 mg per oral, diulangi setelah 30 menit,
maksimum 120 mg dalam 24 jam. Nifedipin tidak boleh
diberikan sublingual karena efek vasodilatasi sangat cepat,
sehingga hanya boleh diberikan per oral.
b. Glukokortikoid,
Pemberian glukokortikoid untuk pematangan paru janin
tidak merugikan ibu. Diberikan pada kehamilan 32-34
minggu, 2 x 24 jam. Obat ini juga diberikan pada sindrom
HELLP.
3. Pemberian Obat Antikejang
MgSO4, Magnesium Sulfat yaitu menghambat atau menurunkan
kadar asetilkolin pada rangsangan serat saraf dengan menghambat
transmisi neuromuskular.
Pasal 10
a. Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf a
diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas,
masa menyusui dan masa dua kehamilan.
b. Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada (1) meliputi:
1) Pelayanan konseling pada masa pra hamil
2) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
3) Pelayanan persalinan normal
4) Pelayanan ibu nifas normal
5) Pelayanan ibu menyusui dan
6) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
c. Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) berwenang untuk :
1) Episiotomy
2) Penjahitan luka jalan lahir tingkat 1 dan 2
3) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan
4) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
5) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas
6) Fasilitas/bimbingan inisiasi menyusui dini dan promosi air susu ibu
eksklusif
7) Pemberian uterotonika dan manajemen aktif kala III
8) Penyuluhan dan konseling
9) Bimbingan pada kelompok ibu hamil pemberian surat keterangan
kematian dan
10) Pemberian surat keterangan cuti bersal
Pasal 11
a. Pelayanan kesehatan anak sebgaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf b
diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
b. Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berwenang untuk :
1) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi,
pencegahan hipotermi, inisiasi menyusui dini, injeksi vitamin K1,
perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari) dan
perawatan tali pusat
2) Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk
3) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan
4) Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah
5) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak pra
sekolah
6) Pemberian konseling dan penyuluhan
7) Pemberian surat keterangan kelahiran dan
8) Pemberian surat keterangan kematian
c. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/Menkes/
SKIII/2007 Kompetensi Ke-3 Keterampilan Dasar
1) Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta
menganalisa pada setiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil
2) Melaksanakan pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan
lengkap
3) Melaksanakan pemeriksaan abdomen secara lengkap termasuk
pengukuran tinggi fundus uteri /posisi/presentasi dan penurunan
janin
4) Melakukan penilaian pelvic, termasuk ukuran dan struktur tulang
panggul
5) Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk detak jantung
janin dengan menggunakan fetoscope (Pinard) dan gerakan janin
dengan palpasi uterus
6) Menghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinan
7) Mengkaji status nutrisi ibu hamil dan hubungannya dengan
pertumbuhan janin
8) Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan
komplikasi kehamilan
9) Memberikan penyuluhan pada klien/keluarga mengenai tanda-tanda
berbahaya serta bagaimana menghubungi bidan
10) Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan,
hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus imminen, dan pre-
eklampsia ringan.
11) Menjelaskan dan mendemontrasikan cara mengurangi
ketidaknyamanan yang lazim terjadi dalam kehamilan.
12) Memberikan imunisasi ibu hamil
13) Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan melakukan
penanganan yang tepat termasuk merujuk ke fasilitas pelayanan yang
tepat dari : Kekurangan Gizi
14) Pertumbuhan janin yang tidak adekuat : SGA dan LGA
15) Pre-eklampsia berat dan hipertensi
16) Perdarahan pervaginam
17) Kehamilan ganda pada janin kehamilan aterm
18) Kelainan letak pada janin kehamilan aterm
19) Kematian janin
20) Adanya edema yang signifikan, sakit kepala yang hebat, gangguan
pandangan, nyeri epigastrium yang disebabkan tekanan darah tinggi
21) Ketuban pecah sebelum waktu (KPD=Ketuban Pecah Dini)
22) Persangkaan polyhidramnion
23) Diabetes melittus
24) Kelainan congenital pada janin
25) Hasil laboratorium yang tidak normal
26) Persangkaan polyhidramnion, kelainan janin
27) Infeksi pada ibu hamil seperti : IMS, Vaginitis, infeksi saluran
perkemihan dan saluran nafas.
28) Memberikan bimbingan dan persiapan untuk persalinan, kelahiran,
dan menjadi orang tua.
29) Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai perilaku
kesehatan selama hamil seperti nutrisi, latihan (senam), keamanan
dan berhenti merokok.
30) Penggunaan secara aman jamu/obat-obatan tradisional yang tersedia.
(DEPKES, 2008)
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama Istri : Ny. S Nama Suami : Tn. J
Usia : 22 tahun Usia : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sunda Suku : Sunda
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Sepatan 2/3
2. Keluhan Utama
Ny. S datang ke IGD RSU Kabupaten Tanggerang pukul 11.00 atas
rujukan dari bidan PMB dengan indikasi tekanan darah tinggi dan riwayat
PEB.
5. Riwayat Kesehatan
Dari keluarga ada yang memiliki penyakit hipertensi yaitu bapaknya.
8. Konsumsi Obat-obatan
Ibu mengatakan rutin mengkonsumsi pil penambah darah, kalsium dan
vitamin semenjak trimester 2.
9. Riwayat Imunisasi TT
Waktu hamil ibu sudah mendapatkan imunisasi TT 2 kali, yaitu pada
waktu hamil pada usia kehamilan 5 bulan dan 7 bulan dan sudah dicatat
dalam buku yang diberikan bidan.
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum
Sedang dan keadaan emosi baik dan dapat berkomunikasi dengan baik
meskipun tampak lelah.
2. Kesadaran
Composmentis
3. Pemeriksaan TTV
a. TD : 160/100mmHg
b. Nadi : 100x/menit
c. Suhu : 37,3℃
d. Pernapasan : 20x/menit
4. Pemeriksaan Fisik
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
Payudara : Bentuk dan ukuran simetris, puting susu
menonjol, tampak bersih, tidak ada massa,
tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri
tekan dan colostrum belum keluar
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi
a. Leopold I : Teraba satu bagian bulat lunak tidak melenting
b. Leopold II : Terdapat bagian keras seperti papan disebelah
kiri ibu dan bagian kecil di kanan ibu
c. Leopold III : Teraba bulat keras melenting
d. Leopold IV : Divergent, perlimaan 2/5
e. TFU : 34 cm
f. TBJ : (34-12) x 155 = 3.410 gram
g. DJJ : 138x/ menit reguler
h. His : 3x10/30 detik kuat
Ekstremitas : Terdapat oedema pada kaki, tidak ada varises
dan kuku tidak pucat. Terpasang infus di
tangan kanan.
Genetalia : Vulva vagina tidak ada kelainan, portio tebal
lunak, pembukaan 3 cm, ketuban utuh,
presentasi kepala, tidak ada molage, penurunan
kepala di hodge II.
Anus : Tidak ada hemoroid
C. ANALISA
Ny. S 22 tahun G2P1A0 gravida 39-40 minggu inpartu kala I fase laten dengan
PEB janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala. Ibu dan janin dalam
keadaan baik.
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan kebidanan yang
diberikan ibu mengerti
2. Melakukan informed Consent
3. Mengajarkan ibu teknik relaxasi saat ada his
4. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri
5. Melakukan konsul dengan dokter
Advis :
a. Pasang kateter
b. Pemberian terapi Oral, Nifedipine 10gr
c. Memasang infus RL 500cc drip MgSO4 40% 12gr
6. Melakukan observasi kemajuan persalinan
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal : Selasa, 11 Februari
2020
Waktu pengkajian : 14.15 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang VK, RSU Kab Tangerang
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mulas semakin sering dan kuat, namun belum keluar air-air.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : sedang
b. Kesadaran : composmentis
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 82 kali/menit
Respirasi : 19 kali/menit
Suhu : 36,3°C
3. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Tidak pucat
Ekstremitas : kedua kaki edema, terpasang RL drip MgSO4
40% 12gr ml labu ke I 20 tpm di tangan kanan,
sisa cairan 350ml
Abdomen : DJJ : 157x/menit (reguler) HIS: 4x10’45”
Genetalia : Terpasang dower kateter, urine 100cc,
pengeluaran blood show 10cc, portio teraba
tebal lunak, pembukaan 5 cm, ketuban (+),
presentasi kepala, tidak ada molage,
penurunan kepala di hodge II
C. ANALISA
Ny. S 22 tahun G2P1A0 gravida 39-40 minggu inpartu kala I fase aktif dengan
PEB janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala. Ibu dan janin dalam
keadaan baik.
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan kebidanan yang di
berikan ibu mengerti
2. Obeservasi His dan DJJ
3. Observasi kemajuan persalinan
4. Melihat tanda-tanda keracunan MgSO4
5. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasinya.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / Tanggal : Selasa, 11 Februari
2020
Waktu pengkajian : 18.30 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang VK, RSU Kab Tangerang
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mulas semakin sering dan kuat, ibu merasa sudah keluar air-
air serta sudah ada dorongan untuk meneran.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : sedang
b. Kesadaran : composmentis
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 180/100mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36,7°C
3. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Tidak pucat
Ekstremitas : kedua kaki edema, terpasang RL drip MgSO4
40% 12gr ml labu ke I 20 tpm di tangan kanan,
sisa cairan 30ml
Abdomen : DJJ : 157x/menit (reguler) HIS: 4x10’45”
Genetalia : Terpasang dower kateter, urine 100cc,
pengeluaran blood show 10cc, adanya tekanan
pada anus, perineum menonjol, vulva
membuka, portio tidak teraba, pembukaan
10cm, cairan ketuban jernih, presentasi kepala,
tidak ada molage, penurunan kepala di hodge
III
C. ANALISA
Ny. S 22 tahun G2P1A0 gravida 39-40 minggu inpartu kala II dengan PEB
janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala. Ibu dan janin dalam
keadaan baik.
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan asuhan yang
diberikan ibu mengerti
2. Melakukan observasi DJJ dan His
3. KIE relaxasi dan cara meneran yang benar
4. Melepaskan selang kateter
5. Membantu proses persalinan
6. 19.10 bayi lahir spontan, segera menangis, tonus otot aktif , warna kulit
kemerahan, jenis kelamin laki-laki.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / Tanggal : Selasa, 11 februari 2020
Waktu Pengkajian : 19.10 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang VK, RSU Kabupaten Tanggerang
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan lega atas kelahiran bayi, ibu merasa sedikit mulas.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Abdomen : TFU sepusat, tidak ada janin kedua, uterus
teraba keras dan globuler, kandung kemih
kosong
Genetalia : tampak tali pusat menjulur di depan vulva dan
terdapat semburan darah
C. ANALISA
Ny. S 22 tahun P2A0 inpartu kala III dengan PEB dalam keadaan baik
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan adanya janin kedua. Tidak ada
2. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik untuk mengeluarkan ari-ari
3. Menyuntikkan oksitosin 10 IU di 1/3 paha kanan atas secara IM.
4. Menjepit dan memotong tali pusat. Bayi menangis kuat dan langsung di
bawa oleh petugas perinatologi.
5. Melakukan PTT. Terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta seperti uterus
teraba keras dan globuler, tali pusat memanjang didepan vulva, terdapat
semburan darah.
6. Melahirkan plasenta. Plasenta lahir spontan pukul 19.15 WIB.
7. Melakukan masase uterus selama 15 detik. Uterus berkontraksi.
8. Memeriksa kelengkapan plasenta. Plasenta terkesan lengkap.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / Tanggal : Selasa, 11 Februari 2020
Waktu Pengkajian : 19.16 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang VK RS Kab. Tangerang
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu merasa lega karena ari-ari sudah lahir.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Abdomen : TFU sepusat, tidak ada janin kedua, uterus
teraba keras dan globuler, kandung kemih
kosong
Genetalia : Terdapat pengeluaran darah kurang lebih 200
cc. Tampak robekan pada jalan lahir mengenai
mukosa vagina, kulit perineum, otot perineum,
dan otot vagina
C. ANALISA
Ny. S 22 tahun P2A0 inpartu kala IV laserasi derajat II dengan PEB.
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu bahwa terdapat robekan jalan lahir dan akan
dilakukan penjahitan.
2. Melakukan pejahitan dengan anastesi lidocain 2mg & jarum catgut
chromic.
3. Melakukan penjahitan dengan teknik jelujur pada bagian otot perineum
dan teknik satu-satu pada bagian kulit perineum.
4. Merapihkan, mendekontaminasi dan membersihkan alat&ibu.
5. Mengobservasi kontraksi, perdarahan, kandung kemih, nadi, dan
tekanan darah Terlampir di patograf
6. Mengajarkan ibu cara melakukan masase uterus.
7. Melakukan pemantauan kala IV. Terlampir pada partograf.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / Tanggal : Selasa, 11 februari 2020
Waktu Pengkajian : 21.10 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang VK RS Kab. Tangerang
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan masih merasa mulas. Sudah makan 1 porsi nasi yang
diberikan di rumah sakit dan meminum 1 gelas air putih dan sudah memakan
obat yang diberikan bidan. Ibu ingin buang air kecil namun ibu belum belajar
miring ke kanan dan kekiri serta belajar duduk.
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum
Baik
2. Kesadaran
Composmentis
3. Pemeriksaan TTV
TD : 140/80mmHg
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36,5℃
Pernapasan : 20x/menit
4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Tidak pucat dan tidak oedema
Mata : Konjungtiva merah muda dan sclera putih
Ekstremitas atas : Terpasang Infus Ringer Laktat 500 cc drip
Syntocinon 10 IU ditangan kanan dengan 24
tetes/menit.
Payudara : Bersih, putting susu menonjol. Kolostrum
sudah keluar
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, uterus teraba keras,
kandung kemih kosong
Genetalia : Terdapat pengeluaran lochea rubra kurang
lebih 50cc. Terdapat jahitan perineum yang
masih basah
C. ANALISA
Ny. S 22 tahun P2A0 Post Partum 2 jam dengan PEB
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.
2. Advice dokter: memberikan terapi oral amoxilin 1x500 mg, asam
mefenamat 3x1, dan Fe 1x1
3. Mengajarkan ibu untuk mobilisasi dan belajar duduk
4. Mengantarkan ibu ke kamar mandi.
5. Melakukan konseling personal hygiene dan perawatan luka perineum.
6. Membantu ibu menemui bayi di ruang perinatologi bawah dan membantu
ibu pindah ke Ruang Aster
7. Memberikan konseling pemberian ASI, manfaat dan pentingnya ASI
Ekslusif. Dan mengajari ibu cara menyusui yang benar
8. Memotivasi ibu untuk sesering mungkin menyusui bayinya.
9. Mengobservasi TTV.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / Tanggal : Rabu, 12 februari 2020
Waktu Pengkajian : 15.00 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang Aster RS Kab. Tangerang
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan sudah menyusui bayinya sesering mungkin, makan
terakhi pukul 13.00 menghabiskan 1 porsi menu RS. Ibu mengeluh merasakan
panas pada tubuhnya.
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum
Baik
2. Kesadaran
Composmentis
3. Pemeriksaan TTV
TD : 140/70mmHg
Nadi : 86x/menit
Suhu : 37,2℃
Pernapasan : 20x/menit
4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Tidak pucat dan tidak oedema
Mata : Konjungtiva merah muda dan sclera putih
Ekstremitas atas : Terpasang Infus Ringer Laktat 500 cc drip
mgSO4 12 gram, 14 tpm terpasang pukul 11.00
kolf II
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, uterus teraba keras,
kandung kemih kosong
Genetalia : Terdapat pengeluaran lochea rubra kurang
lebih ¼ pembalut Terdapat jahitan perineum
sudah mulai kering
C. ANALISA
Ny. S 22 tahun P2A0 Post Partum 1 hari dengan PEB
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan ibu hasil pemeriksaan dan menjeaskan bahwa keluhan
rasa panas ibu adalah efek dari obat yang diberikan .
2. Melakukan konseling personal hygiene dan perawatan luka perineum.
3. Memberikan konseling pemberian ASI, manfaat dan pentingnya ASI
Ekslusif dan mengajari ibu cara menyusui yang benar.
4. Memberikan therapi oral nifedipin 4 x 10 mg, amoxilin 1x500 mg, asam
mefenamat 3x1, dan Fe 1x1.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal : Kamis, 13 februari 2020
Waktu Pengkajian : 15.00 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang Aster RS Kab. Tangerang
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan tidak merasakan pusing, Ibu sudah
makan siang 1 porsi dengan menu nasi,sayur, dan telur dan minum 1 botol
sedang air mineral.
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum
Baik
2. Kesadaran
Composmentis
3. Pemeriksaan TTV
TD : 120/70mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,6℃
Pernapasan : 20x/menit
4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Tidak pucat dan tidak oedema
Mata : Konjungtiva merah muda dan sclera putih
Mulut : Merah muda
Abdomen : TFU 3 jari dibawah pusat , kandung kemih
kosong
Genetalia : pengeluaran lochea rubra ¼ pembalut luka
perineum sudah mulai kering
C. ANALISA
Ny. S 22 tahun P2A0 Post Partum 2 hari dengan PEB
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu sudah membaik
2. Memotivasi ibu untuk tidak mengkonsumsi makanan yang akan menaikan
tekanan darah
3. Memberdayakan keluarga untuk terus memotivasi ibu di rumah untuk terus
memberikan ASI kepada bayinya
4. Menjelaskan ibu sudah diperbolehkan pulang dan melakukan kunjungan
ulang minggu depan.
5. Memperbolehkan ibu untuk pulang ke rumah dan melepas infuse jam
13.00. menjelaskan kepada ibu mengenai personal hygiene.