12. Pancasila merupakan dasar Negara RI baik dalam artian sebagai ideologi maupun filosofi
bangsa, kedudukan ini dipertegas dalam UU No 12 tahun 2011 tentang pembentukan
peraturan perundang-undangan sebagai sumber dari segala sumber hukum. Setiap materi
kebijakan Negara termasuk UUD 1945 tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila. Pancasila merupakan etika sosial yaitu seperangkat nilai
yang secara terpadu hasil diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
13. Pancasila dapat dikatakan sebagai dasar Negara, pandangan hidup, ideologi Negara,
ligature (pemersatu) dalam perikehidupan kebangsaan dan kenegaraan, dan sumber dari
segala sumber hukum. Pancasila adalah nilai dasar, sekaligus nilai instrumen dan nilai
praktis.
14. Sila pertama : ketuhanan yang maha esa. Sebagai jati diri bangsa, silai ketuhanan yang
maha esa mencerminkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang agamis sehingga
hasil yang dicapai bangsa Indonesia bisa membedakan baik dan buruk, halal dan haram,
haq dan bathil. Dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia terlihat religus, toleran,
beretos kerja, transparan, tanggungjawab, amanah, percaya diri, dan jujur.
15. Sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Jati diri bangsa adalah bangsa yang
menghormati hak asasi manusia (kemusiaan). Hasil yang dicapai bangsa Indonesia adalah
berlaku adil dan menghormati hak asasi orang lain. Wujud nyata dalam perilaku sehari-
hari : humanis, tenggang rasa, mengutamakan kepentingan publik, dan tidak
diskriminatif.
16. Sila ketiga : persatuan indoensia. Jati diri bangsa adalah bangsa yang cinta tanah air
(persatuan). Hasil yang dicapai : sikap sedia membela Negara, siap sedia membela
kehormatan bangsa, dan siap sedia menjaga kesatuan dan persatuan. Wujud nyata dalam
perilaku sehari-hari : cinta tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan
kepentingan publik, serta bergotong royong.
17. Sila ke empat : kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. jati diri bangsa: bangsa yang demokratis (kerakyatan).
Hasil yang dicapai : tidak mau menang sendiri, tidak ngotot, tidak menghalalkan segala
cara, tidak berbuat yang merugikan orang atau kelompok lain. Wujud nyata dalam
kehidupan sehari-hari : musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai pendapat, dan
bijaksana.
18. Sila ke lima : keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai jati diri bangsa :
bangsa yang menjunjung tinggi kebersamaan (keadilan). Hasil yang dicapai : tidak
mementingkan diri sendiri/ kelompok/golongan, memerhatikan nasib orang lain,
senantiasa bergotong royong, dan memegang motto ringan sama dijinjing berat sama
dipikul. Wujud nyata dalam perilaku sehari-hari : bersikap adil, tidak serakah, tolong
menolong, kerja keras, sederhana.