Anda di halaman 1dari 3

NAMA : LISNA,S.Pd.

NIP : 19960816 201903 2 010

INSTANSI : SMPN 3 MANGARABOMBANG

CATATAN MATERI NASIONALISME

1. Tugas pokok dan fungsi ASN :


a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayan publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa
2. Nasionalisme adalah bagian dari nilai-nilai dasar ASN. Nilai-nilai dasar ASN antara lain:
a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
c. Etika publik
d. Komitmen mutu
e. Anti korupsi
3. Tujuan/hasil belajar : peserta mampu mengaktualisasikan pancasila sebagai nilai-nilai
dasar nasionalisme dalam melaksanakan tugas jabatannya.
4. Materi pokok pancasila :
a. Nilai pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme
b. ASN sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan publik
c. ASN seabagai pelayan publik
d. ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa
5. Wawasan kebangsaan berasal dari 2 kata, yaitu wawasan dan kebangsaan. Wawasan
adalah cara memandang, cara meninjau, cara melihat, dan cara pandang inderawi.
Wawasan juga dapat bermakna cara pandang yang lahir dari keseluruhan pribadi kita
terhadap lingkungan sekitarnya yang bersumber pada falsafah hidup suatu bangsa.
Wawasan kebangsaan adalah hasrat yang sangat kuat untuk mewujudkan kebersamaan
dalam mengatasi segala perbedaan dan diskriminasi.
6. Konsep kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar bagi bangsa. Dalam realitanya,
konsep kebangsaan Indonesia telah dijadikan dasar Negara dan ideologi nasional yang
terumus di dalam pancasila sebagaimana terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Konsep
kebangsaan membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
7. Wawasan kebangsaan artinya setiap bangsa membutuhkannya sebagai landasan
psikologis dan demi eksistensinya di tengah kehidupan bangsa-bangsa.
8. Wawasan nusantara pada dasarnya adalah wawasan kebangsaan yang kemudian diangkat
menjadi wawasan nasional Indonesia. Wawasan nusantara lebih bermakna khas Indonesia
yang merupakan Negara kepulauan. Wawasan nusantara lebih spesifik mengacu pada
cara pandang bangsa Indonesia dengan menekankan pada koneteks geopolitik dan
geostrategic (pancasila dan UUD 1945)
9. Nasionalisme adalah sikap, pikiran dan perasaan anggota suatu bangsa yang menyatakan
keterikatan, hubungan emosional dengan bangsa dan negaranya disertai harapan serta
usaha agar bangsa dan negaranya mempunyai tempat terhormat diantara Negara dan
bangsa lain. Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan Negara dan sekaligus menghormati bangsa lain.
10. Nasionalisme pancasila adalah pandangan atau paham manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila.
11. Sebagai ASN diharapkan memiliki nasionalisme yang kuat, yaitu nasionalisme yang
berasal dari nilai-nilai pancasila. Dalam UU no 5 tahun 2004 ASN menjalankan fungsi :
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayan publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa

Dengan menjalankan fungsinya, maka ASN mampu mengaktualisasikan nilai-nilai


nasionalisme dalam menjalankan pervisi sebagai pelayan publik yang berintegrasi.

12. Pancasila merupakan dasar Negara RI baik dalam artian sebagai ideologi maupun filosofi
bangsa, kedudukan ini dipertegas dalam UU No 12 tahun 2011 tentang pembentukan
peraturan perundang-undangan sebagai sumber dari segala sumber hukum. Setiap materi
kebijakan Negara termasuk UUD 1945 tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila. Pancasila merupakan etika sosial yaitu seperangkat nilai
yang secara terpadu hasil diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
13. Pancasila dapat dikatakan sebagai dasar Negara, pandangan hidup, ideologi Negara,
ligature (pemersatu) dalam perikehidupan kebangsaan dan kenegaraan, dan sumber dari
segala sumber hukum. Pancasila adalah nilai dasar, sekaligus nilai instrumen dan nilai
praktis.
14. Sila pertama : ketuhanan yang maha esa. Sebagai jati diri bangsa, silai ketuhanan yang
maha esa mencerminkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang agamis sehingga
hasil yang dicapai bangsa Indonesia bisa membedakan baik dan buruk, halal dan haram,
haq dan bathil. Dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia terlihat religus, toleran,
beretos kerja, transparan, tanggungjawab, amanah, percaya diri, dan jujur.
15. Sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Jati diri bangsa adalah bangsa yang
menghormati hak asasi manusia (kemusiaan). Hasil yang dicapai bangsa Indonesia adalah
berlaku adil dan menghormati hak asasi orang lain. Wujud nyata dalam perilaku sehari-
hari : humanis, tenggang rasa, mengutamakan kepentingan publik, dan tidak
diskriminatif.
16. Sila ketiga : persatuan indoensia. Jati diri bangsa adalah bangsa yang cinta tanah air
(persatuan). Hasil yang dicapai : sikap sedia membela Negara, siap sedia membela
kehormatan bangsa, dan siap sedia menjaga kesatuan dan persatuan. Wujud nyata dalam
perilaku sehari-hari : cinta tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan
kepentingan publik, serta bergotong royong.
17. Sila ke empat : kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. jati diri bangsa: bangsa yang demokratis (kerakyatan).
Hasil yang dicapai : tidak mau menang sendiri, tidak ngotot, tidak menghalalkan segala
cara, tidak berbuat yang merugikan orang atau kelompok lain. Wujud nyata dalam
kehidupan sehari-hari : musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai pendapat, dan
bijaksana.
18. Sila ke lima : keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai jati diri bangsa :
bangsa yang menjunjung tinggi kebersamaan (keadilan). Hasil yang dicapai : tidak
mementingkan diri sendiri/ kelompok/golongan, memerhatikan nasib orang lain,
senantiasa bergotong royong, dan memegang motto ringan sama dijinjing berat sama
dipikul. Wujud nyata dalam perilaku sehari-hari : bersikap adil, tidak serakah, tolong
menolong, kerja keras, sederhana.

Anda mungkin juga menyukai