PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak sekali memberikan peran
sebagai bukti keberadaannya. Mulai dari pembentukan minyak bumi didasar-dasar samudra
sampai proses pembuatan tempe, semuanya merupakan pekerjaan mikroorganisme. Bukan Cuma
itu, sekarang mikroorganisme telah digunakan dalam pembuatan antibiotika, berbagai bahan
makanan, sampai pada teknik rekayasa genetika modern. Begitu banyak dan dominannya
peranan mikroorganisme dalam kehidupan ini menjadi salah satu unsur dalam cakupan
mikrobiologi. Dengan semakin majunya teknologi mikroskop, semakin
mendukung perkembangan mikrobiologi, sehingga pembahasan tentang ilmu ini semakin luas
dan mendalam. Bahkan mikrobiologi telah dibagi menjadi beberapa cabang,seperti mikrobiologi pertanian,
mikrobiologi kedokteran/medis, mikrobiologi lingkungan dan lain-lain. Pembagian ini bertujuan
untuk mengakomodir perkembangan Mikrobiologi yang pesat dan besarnya peranan serta
mungkin dampak dari mikroorganime di dalam kehidupan.Mikrobiologi dalam kehidupan telah
diterapkan di banyak sekali sektor kehidupan, yang paling mashur adalah di bidang pangan,
pembuatan tempe, bir, tape, keju dan lain-lain. Di bidang kedokteran telah banyak dihasilkan
berbagai jenis serum dan antibiotika dari mikrobia. Di bidang lingkungan mikroba telah menjadi
bahasan penting, dan banyak lagi di bidang-bidang lainnya.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan
sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan
untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. Istilah
virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme
multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag
digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain
C. Tujuan
1. Vibrio Cholerae
Vibrio cholerae merupakan bakteri gram negatif, berbentuk basil (batang) dan bersifat motil
(dapat bergerak), memiliki struktur antogenik dari antigen flagelar H dan antigen somatik O,
gamma-proteobacteria, mesofilik dan kemoorganotrof, berhabitat alami di lingkungan akuatik
dan umumnya berasosiasi dengan eukariot.
2. Vibrio Parahaemolyticus
Vibrio parahaemolyticus adalah bakteri laut yang bersifat halofil (habitatnya ada pada
lingkungan dengan kondisi garam yang tinggi).
Kingdom bakteri,filum proteobacteria , kelas Gamma Proteobacteria , ordo
vibrionales ,famili fibrionaceae ,genus vibrio ,spesies V parahaemolyticus.
Bakteri ini pertama kali diisolasi dari Shirasu, sarden muda yang dikeringkan kurang
sempurna, karena terjadi wabah keracunan makanan di Jepang pada tahun 1950. Setelah
penelitian lebih lanjut, ditemukan bahwa hampir setengah kasus keracunan makanan hingga
timbul penyakit gastroenteritis yang terjadi di Jepang merupakan akibat dari bakteri ini. Hal
ini dipengaruhi pola konsumsi dan budaya masyarakat Jepang yang terbiasa untuk
mengonsumsi hidangan laut dalam keadaan mentah atau setengah matang, sehingga bakteri
ini masih dapat tumbuh. Bakteri ini sangat banyak ditemukan di perairan Jepang pada
musim panas. Kasus keracunan makanan lainnya dilaporkan berasal dari luar Jepang pada
tahun 1971 di Pantai Timur wilayah Amerika Serikat. Kasus bakteri patogen untuk makanan
laut mulai terungkap dan diketahui penyebabnya adalah bakteri ini.
Bakteri ini dapat diisolasi dari perairan dekat pesisir dengan suhu di atas 15 °C.
Organisme ini dapat dideteksi pada sedimen dengan suhu di bawah 15 °C. Bakteri ini
berasosiasi dengan zooplankton yang akan naik ke permukaan pada suhu hangat. Sebagian
besar strain bakteri ini menunjukkan aktivitas hemolisis tipe β bila ditumbuhkan pada agar
darah khusus, yaituWagatsuma agar
Bakteri Vibrio parahaemolyticus (Vp) merupakan bakteri gram negatif, halofilik,
bersifat motil atau bergerak, berbentuk bengkok atau koma, menghasilkan energi untuk
pertumbuhan dengan oksidasi, fakultatif anaerob dan mempunyai flagelum kutub tunggal
dan tidak dapat membentuk spora serta bersifat zoonosis ( Austin 2010). Perubahan bentuk
morfologi Vp dapat terjadi dengan perlakuan suhu dingin dan kondisi lingkungan yang tidak
menunjang(Chen et al 2009).
Bakteri Vp hidup pada sekitar muara sungai (brackish water atauestuaries), pantai
(coastal waters) tetapi tidak hidup pada laut dalam (open sea). Bakteri Vp terutama hidup di
perairan Asia Timur. Bakteri ini tumbuh pada air laut dengan kadar NaCl optimum
Dapat mentetralkan racun H2S dan mengoksidasi ion besi yang menghambat respirasi dan
pertumbuhan udang , Menurunkan kadar sulfur , Kemampuan untuk mengoksidasi besi , Untuk
mengurangi pencemaran lahan atau perairan
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Sebaiknya penelitian tantang virus dan bakteri ini lebih dikembangkan lagi karena referensi
dalam makalah ini belum terlalu lengkap.