Anda di halaman 1dari 4

1.

Definisi

Syok kardiogenik adalah gangguan hemodinamik yang disebabkan oleh ketidakmampuan


jantung untuk memberikan asupan darah yang adekuat kepada jaringan untuk memenuhi
kebutuhan basal. Syok kardiogenik merupakan suatu kondisi hipotensi persisten dan
hipoperfusi jaringan akibat kegagalan fungsi jantung dengan volume intravaskular dan tekanan
pengisian ventrikel kiri yang memadai. Dengan kata lain pada syok kardiogenik terjadi
penurunan curah jantung sistemik yang dapat mengakibatkan hipoksemia jaringan dalam
kondisi volume intravaskular yang cukup (Califf & Bengston, 2017)

2.Etiologi

Syok kardiogenik lebih banyak berkaitan dengan hilangnya fungsi dari >40% miokard ventrikel
kiri dan hanya sedikit akibat dari kerusakan miokard ventrikel kanan. Kerusakan miokard harus
segera diketahui karena bahkan jumlah infark miokard yang sedikit sekalipun dapat
menimbulkan syok kardiogenik. Disamping itu, pasien dengan kecacatan jantung seperti
kelainan katup maupun septum juga dapat menyebabkan syok( Cuculich and Kates,2016)

Syok kardiogenik dapat disebabkan oleh berbagai macam kelainan yang terjadi pada jantung seperti :
disfungsi sistolik, disfungsi diastolik, disfungsi katup, aritmia, penyakit jantung koroner, komplikasi
mekanik. Karena besarnya angka kejadian ACS, maka ACS pun menjadi etiologi terhadap syok
kardiogenik yang paling dominan pada orang dewasa. Selain itu, banyak pula kasus syok kardiogenik
yang terjadi akibat medikasi yang diberikan, contohnya pemberian penyekat beta dan penghambat ACE
yang tidak tepat dan tidak terpantau pada kasus ACS. Pada anak-anak penyebab tersering adalah
miokarditis oleh karena infeksi virus, kelainan congenital dan konsumsi bahan-bahan yang toksik
terhadap jantung.Secara fungsional penyebab syok kardiogenik dapat dibagi menjadi 2 yakni kegagalan
Jantung kiri dan kegagalan Jantung kanan. Penyebab-penyebab kegagalan jantung kiri antara lain
(Cuculich and Kates,2016)

1. disfungsi sistolik yakni, berkurangnya kontraktilitas miokardium. Penyebab yang paling sering adalah
infark miokard akut khususnya infark anterior. Penyebab lainnya adalah hipoksemia global, penyakit
katup, obat-obat yang menekan miokard (penyekat beta, penghambat gerbang kalsium, serta obat-
obat anti aritmia), kontusio miokard, asidosis respiratorius, kelainan metabolic (asidosis metabolic,
hipofosfatemia, hipokalsemia), miokarditis severe, kardiomiopati end-stage, bypass kardiopulmonari
yang terlalu lama pada operasi pintas jantung, obat-obatan yang bersifat kardiotoksin (mis.
Doxorubicin, adriamycin).
2. disfungsi diastolik. Hal ini dapat terjadi akibat meningkatnya kekakuan ruang ventrikel kiri. Selain itu
dapat pula terjadi pada tahap lanjut syok hipovolemik dan syok septik. Hal-hal yang dapat
menyebabkannya antara lain : iskemik, hipertrofi ventrikel, kardiomiopati restriktif, syok hipovolemik
dan syok septik yang berlama-lama, kompresi eksternal akibat tamponade jantung

3. peningkatan afterload yang terlalu besar. Hal ini dapat terjadi pada keadaan stenosis aorta,
kardiomiopati hipertrofik, koarktasio aorta, hipertensi maligna.
4. abnormalitas katup dan struktur jantung. Hal ini dapat terjadi pada keadaan mitral stenosis,
endokarditis, regurgitasi mitral dan aorta, obstruksi yang disebabkan oleh atrial myxoma atau
thrombus, ruptur ataupun disfungsi otot-otot papilaris, ruptur septum dan tamponade.
5. Menurunnya kontraktilitas Jantung. Hal ini terjadi pada keadaan, infark ventrikel kanan, iskemia,
hipoksia dan asidosis.

Kegagalan ventrikel kanan dapat disebabkan oleh berbagai peristiwa antara lain:
1) peningkatan afterload yang terlalu besar misalnya, emboli paru, penyakit pembuluh darah paru
(hipertensi arteri pulmonalis dan penyakit oklusif vena), vasokonstriksi pulmonal hipoksik, tekanan
puncak akhir ekspirasi, fibrosis pulmonaris, kelainan pernafasan saat tidur, PPOK.
2) Artimia. Ventrikel takiaritmia sering berkaitan dengan syok kardiogenik. Sementara bradiaritmia
dapat menyebabkan atau memperburuk syok yang disebabkan oleh etiologi lain. Sinus takikardia dan
takiaritmia atrial dapat menyebabkan hipoperfusi dan memperburuk syok.

Penyebab syok kardiogenik dapat pula dibedakan berdasarkan infark miokard akut atau non-infark
miokard seperti berikut ini :

1. Infark miokard akut


 Kegagalan pompa jantung
 Infark luas, > 40% ventrikel kiri
 Infark kecil namun dengan riwayat disfungsi ventrikel kiri atau riwayat infark
 sebelumnya
 Infark yang meluas
 Reinfark
 Komplikasi mekanik
 Mitral regurgitasi akut akibat/disfungsi ruptur otot papilari atau korda
 tendinea
 Defek septum ventrikel yang disebabkan roleh ruptum septum
 intraventrikular
 Ruptur dinding ventrikel kiri
 Tamponade perikard
 Infark ventrikel kanan

2.Kondisi lain

 Kardiomiopati tahap akhir (end stage)


Miokarditis
 Syok septik dengan depresi miokard berat
 Obstruksi jalan keluar ventrikel kiri
 Stenosis aorta
 Kardiomiopati obstruktif hipertrofik
 Obstruksi jalan masuk (pengisian) ventrikel kiri
 Stenosis mitral
 Myxoma atrium kiri
 Regurgitasi mitral akut (ruptur korda)
 Insufisiensi katup aorta akut
 Kontusio miokardial
 Bypass kardiopulmonari yang berkepanjangan2

DAFTAR PUSTAKA

Tewelde, et al (2018). Cardiogenic Shock. Cardiology Clinics, 36(1), pp. 53-61.

Thiele, et al. (2016). Management of Cardiogenic Shock. European Heart Journal, 36(20), pp. 1223-30.

National Heart, Lung, and Blood Institute. Cardiogenic Shock.

NIH (2016). MedlinePlus. Cardiogenic Shock.

Mayo Clinic (2016). Diseases and Conditions. Cardiogenic Shock.


Maulidiah, Elvian Nur. GAMBARAN POLAA DIET PADA KLIEN POST SYOK KARDIOGENIK. Diss. University
of Muhammadiyah Malang, 2019.

Anda mungkin juga menyukai