Anda di halaman 1dari 17

Tugas Kewirausahaan

“KOMUNIKASI DAN ETIKA BISNIS”

Kelompok VI
Nabila Alysia Multazam (18025010071)

Rateh Lailatul Risdiyanti (18025010072)

Moch Ryan Firmansyah (18025010073)

Risma Handayani Darise (18025010074)

Arvyan Ramadhany (18025010075)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Tugas Kewirausahaan Komunikasi
dan Etika Bisnis tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk
memenuhi tugas dari Ibu Ir. Guniarti, MM pada mata kuliah kewirausahaan. Selain itu, makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang komunikasi dan etika bisnis bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Guniarti,MM selaku dosen mata kuliah
kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari, makalah yang kami
tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
saya nantikan demikesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 2 Maret 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Masalah etika bisnis atau etika usaha akhir-akhir ini semakin banyak dibicarakan bukan
hanya di tanah air kita, tetapi juga di negara-negara lain termasuk di negara-negara maju.
Perhatian mengenai masalah ini tidak terlepas dari semakin berkembangnya dunia usaha kita
sebagai hasil pembangunan selama ini. Peran dunia usaha dalam perekonomian begitu cepatnya,
sehingga dalam hal investasi, misalnya, sekarang sudah 3 kali investasi pemerintah. Kegiatan
bisnis yang makin merebak baik di dalam maupun di luar negeri, telah menimbulkan tantangan
baru, yaitu adanya tuntutan praktek bisnis yang baik, yang etis, yang juga menjadi tuntutan
kehidupan bisnis di banyak negara di dunia. Transparansi yang dituntut oleh ekonomi global
menuntut pula praktik bisnis yang etis. Dalam ekonomi pasar global, kita hanya bisa survive
kalau mampu bersaing.
Untuk bersaing harus ada daya saing, yang dihasilkan oleh produktivitas dan efisiensi. Untuk
itu pula, diperlukan etika dalam berusaha, karena praktik berusaha yang tidak etis, dapat
mengakibatkan rente ekonomi, mengurangi produktivitas dan mengekang efisiensi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat, juga berpengaruh pada masalah etika
bisnis. Benteng moral dan etika harus ditegakkan guna mengendalikan kemajuan dan penerapan
teknologi bagi kemanusiaan. Kemajuan teknologi informasi misalnya, akan memudahkan
seseorang mengakses privacy orang lain.
Para ahli sering berkelakar bahwa etika bisnis merupakan sebuah kontradiksi istilah karena
ada pertentangan antara etika dan minat pribadi yang berorientasi pada pencarian keuntungan.
Ketika ada konflik antara etika dan keuntungan, bisnis lebih memilih keuntungan daripada etika.
Buku Business Ethics mengambil pandangan bahwa tindakan etis merupakan strategi bisnis
jangka panjang terbaik bagi perusahaan sebuah pandangan yang semakin diterima dalam
beberapa tahun belakangan ini.
Oleh karena itu, pemahaman tentang etika bisnis diperlukan untuk para pelaku bisnis agar
usaha yang dijalankan dapat menjadi suatu usaha bisnis yang beretika dan mengurangi resiko
kegagalan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Banyaknya studi kasus perusahaan pada era globalisasi ini yang tidak menjalankan usahanya
dengan berlandaskan etika bisnis, dan tidak mengetahui para pelaku usaha tentang penting etika
binis dalam perusahaan.
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penulisan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui pengertian etika dan korelasinya dengan moralitas
2.      Mengetahui pengertian dan konseptual etika bisnis
3.      Mengetahui pentingnya etika dalam dunia bisnis
4.      Mengetahui penerapan etika bisnis dalam organisasi perusahaan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Bisnis

Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk


membangun partnerships, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu gagasan; suatu
produk; servis; atau suatu organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang
dijalankan. Komunikasi Bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan
eksternal bisnis tersebut.

1. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi (perseroan/perusahaan), strategi,


rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di
perusahaan, motivasi karyawan, serta gagasan-gagasan, dll.
2. Komunikasi eksternal termasuk merek, pemasaran, iklan, hubungan pelanggan, humas,
hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dll. Bagaimanapun bentuknya,
semua hal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis
(create business value).

Komunikasi bisnis juga merupakan proses pertukaran pesan atau informasi untuk


mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam
kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga
haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.

Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi lintas
budaya. Komunikasi antar pribadi ( interpersonal communications ) merupakan bentuk
komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hariantara dua orang atau lebih
untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan komunikasi lintas budaya ( intercultural /
communication ) merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih,
yang masing – masing memiliki budaya yang berbeda.

I. Faktor Dalam Berkomunikasi

Komunikasi meliputi 5 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yakni:

1. Komunikator = who [communicator, source, sender]


2. Pesan = says what [message]
3. Media = in which channel [channel, media]
4. .Komunikan =to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]
5. Efek = [effect, impact, influence]
 Faktor Penunjang Keberhasilan Komunikasi Dilihat dari sisi komunikator
dan komunikan : Kecakapan, sikap komunikator dan komunikan,
pengetahuan komunikator dan komunikan, keadaan fisik komunikator dan
komunikan serta sistem sosial.

 Faktor Penghambat Komunikasi


Adanya kurangnya kecakapan, sikap yang kurang tepat, kurangnnya
pengetahuan, kurang memahami sistem sosial, prasangka yang tidak
beralasan, jarak fisik, indera yang rusak, serta komunikasi satu arah.

II. Syarat-syarat berkomunikasi


 
1. Pesan yang disampaikan hendaknya dapat membangkitkan keinginan pribadi
pihak sasaran dan menyarankan beberapa cara untuk memperolehnya.
2.Pesan yang disampaikan harus dirancang terlebih dahulu dan disampaikan
sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian sasaran yang dimaksud.
3.Pesan yang disampaikan harus menggunakan tanda-tanda yang disesuaikan
dengan pengalaman yang sama antara yang memberi pesan dan orang yang
menerima pesan, sehingga sama-sama mengerti.
4.Pesan yang disampaikan hendaknya mewujudkan dan menunjukkan suatu jalan
untuk memperoleh keinginan yang layak.

III. Teknik Komunikasi

1.Teknik asosiasi

Penyajian pesan komunikan dengan cara menumpangkannya pada suatu objek


atau peristiwa yang menarik perhatian khalayak ramai.

2.Teknik integrasi

Yang dimaksud dengan integrasi disini adalah kemampuan komunikator untuk


menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan.

3. Teknik ganjaran

Teknik ganjaran adalah kegiatan uantuk mempengaruhi orang lain dengan cara
mengimi-ngimingi.

4. Teknik tataan

Adalah upaya menyusun pesan komunikasi sedemikian rupa sehingga didengar


atau dibaca serta termotivasi untuk melakukan sebagai mana disarankan oleh
pesan tersebut.
5. Teknik red – hering

Adalah seni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan


dengan menggalakan argumentasi yang lemah untuk kemudian mengalihkannya
sedikit demi sedikit ke aspek yang dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh
dalam menyerang lawan. 
 
IV. Macam-macam komunikasi

a. Komunikasi Tertulis

Komunikasi tertulis adalah komunikasi menggunakan lambang, huruf, misalnya


jika akan menyampaikan pesan melalui surat biasanya menggunakan huruf-huruf
atau abjad, dan lain sebagainya.

 Kebaikan komunikasi secara tertulis, yaitu:


1) Dapat disebarkan seluas-luasnya
2) Merupakan pegangan yang pasti oleh penerima komunikasi
3) Mempunyai daya tahart yang lama
4) Dapat lebih tegas dan jelas

 Kelemahan komunikasi secara tertulis, yaitu:


1) Tidak ada penjelasan lebih lanjut selain tertulis.
2) Tidak semua hal yang dikomunikasikan secara tertulis.
3) Suka gagal jika latar belakang penerima komunikasi pendidikannya
lebih rendah.

b. Komunikasi Lisan

Komunikasi lisan adalah komunikasi berbentuk pembicaraan langsung, ceramah,


diskusi kelompok, dan lain sebagainya.

 Kebaikan komunikasi secara lisan, yaitu:


1) Dapat menimbulkan komunikasi timbal balik secara langsung.
2) Dapat menimbulkan partisipasi secara langsung.
3) Dapat memberi penjelasan dengan lebih terperinci.

 Kelemahan komunikasi secara lisan, yaitu:


1) Memerlukan penyesuaian di dalam berkomuni kasi.
2) Berkomunikasi secara lisan lebih banyak memerlukan penjelasan lebih
terperinci.
3) Tidak dapat dipakai sebagai dokumentasi tertulis.
4) Komunikasi lisan kurang ada ketegasan.

c. Komunikasi Gambar

Kadang-kadang berkomunikasi secara tertulis sulit dilaksanakan, sehingga untuk


itu perlu dilaksanakan dengan komunikasi gambar. Misalnya dalam
mengkomunikasikan perencanaan suatu bangunan yang rumit, apabila
disampaikan dengan tertulis atau lisan hanya akan menimbulkan miss
comunication.

V. Proses berkomunikasi

a. Proses komunikasi primer

Proses komunikasi primer adalah proses penyampaian pikiran oleh wirausaha


(komunikator) kepada masyarakat konsumen (komunikan) dengan menggunakan
lambang-lambang sebagai media atau saluran.

b. Proses komunikasi sekunder

Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seorang


wirausaha komunikator) kepada masyarakat konsumen (komunikan) dengan
menggunakan alat sebagai sarana. Seorang wirausaha menggunakan media,
karena masyarakat konsumen sangat jauh tempat tinggalnya dan sangat banyak.
Apabila masyarakat konsumen (komunikan) sangat jauh tempat tinggalnya, maka
sebagai alat berkomunikasi menggunakan surat, telepon, telegram dan lain
sebagainya.

c. Proses komunikasi linear

Proses komunikasi linear adalah proses perjalanan dari satu titik ke titik lain
secara lurus. Proses komunikasi linear merupakan penyampaian pesan oleh
seorang wirausaha (komunikator) kepada masyarakat konsumen (komunikan)
sebagai titik terminal. Komunikasi linear ini berlangsung dalam situasi
berkomunikasi tatap muka atau melalui alat media.

d. Proses komunikasi sirkular

Proses komunikasi sirkular adalah proses terjadinya umpan balik (feed back).
Terjadinya umpan balik (feed back) adalah adanya arus pesan dari seorang
wirausaha (komunikator) mengalir kepada masyarakat konsumen (komunikan).
Adakalanya umpan balik itu mengalir dari masyarakat konsumen (komunikan)
kepada wirausaha (komunikator).”
Vl. Bentuk Komunikasi
 
1. Komunikasi verbal

Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk


komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan
lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar,
mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.
Sedangkan komunikasi verbal memilki tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu,
berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi.
Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata
yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun
lisan, seperti :

 Berbicara dan Menulis

Suatu pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan
menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan.

 Mendengarkan dan Membaca

Untuk mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah,
dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan
mendengar (listening) dan membaca (reading).

2. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar


dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal
memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti
memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh,
sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya,
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda,
seperti dalam komunikasi nonverbal. Pesan yang disampaikan biasanya dilakukan
secara spontan tanpa memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan
bersifat alami.
Adapun Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan , yaitu:

 Menyediakan dan memberikan informasi


 Mangatur alur suatu percakapan
 Mengekspresikan emosi
 Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan
verbal
 Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
 Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran
pada saat  kuliah

Vll. Efektifitas Komunikasi Bisnis

Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke dalam bentuk


ucapan-ucapan yang jelas menggunakan tutur kata yang enak didengar dan mampu
menarik perhatian orang lain.

Berkomunikasi yang efektif harus diikuti dengan perilaku jujur sehingga dapat membantu
seorang wirausaha didalam mengembangkan karir masa depannya. Dengan kepandaian
berkomunikasi secara efektif seorang wirausaha akan mencapai puncak karir dan meraih
kursi empuk yang menjadi idaman setiap orang.

Keterampilan didalam berkomunikasi ditentukan oleh bentuk mengekspresikan diri.


Disamping itu hambatan berbahasa, hambatan fisik dan hambatan secara psikologis harus
bisa diatasi. Sementara itu orang-orang bisnis mengatakan bahwa: “Untuk mengelola
bisnis dengan baik pasarkanlah sesuatu untuk masa depan. Agar bisa menguasai masa
depan kuasailah sebanyak-banyaknya informasi melalui komunikasi yang efektif’.
Berkomunikasi secara efektif prinsipnya adalah bertanya dan berbicara seperlunya dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Prinsip berkomunikasi secara efektif harus
memperhatikan tata cara dan sopan santun agar didalam pembicaraan dapat berjalan
dengan lancar. Berkomunikasi secara efektif akan menghasilkan buah yang positif untuk
memecahkan permasalahan, yaitu:

1. Memberi kesempatan berbicara kepada lawan bicara.


2. Bertatap muka secara sopan dan ramah tamah.
3. Berbicara secara jelas, dimengerti, dan jangan berbisik.
4. Menghayati pokok permasalahan yang akan disampaikan.
5. Menghimpun karakteristik wirausaha yang berhasil didalam usahanya.
 

B. Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis adalah aturan yang tidak tertulis tentang benar dan tidaknya dalam
menjalankan suatu bisnis yang mencakup segala aspek kegiatan bisnis baik itu individu,
perusahaan dan masyarakat. Etika bisnis yang dijalankan dalam suatu perusahaan dapat
memberikan nilai kepada semua pegawainya, tentang norma dan perilaku baik karyawan sampai
level pimpinan sekaligus.

Perusahaan selalu yakin bahwa bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika. Etika bisnis
juga menjadi standart dan pedoman bagi semua pegawai perusahaan untuk melakasanakan
pekerjaannya dengan dilandasi sikap-sikap yang professional.

I. Tujuan Etika Bisnis

1. Tujuan berbisnis salah satunya memberikan kesadaran akan perilaku dan moral
kepada pemilik bisnis agar menjalankan bisnisnya dengan baik.
2. Etika bisnis dapat mengatur dan mengarahkan kepada para pelaku bisnis untuk
mewujudkan sebuah managemen bisnis menjadi lebih biak, sehingga orang bisa
percaya bahwa bisnis Anda memiliki etika yang baik.
3. Dengan memiliki etika berbisnis, Anda akan dijauhkan dari citra buruk, sifat licik,
dan penipuan sehingga merugikan banyak orang.

II. Prinsip Etika Bisnis

1. Prinsip Otonomi Etika Bisnis

Prinsip otonomi pada etika bisnis adalah kemampuan dan sikap seseorang saat
mengambil tindakan dan keputusan yang berdasarkan kesadarannya sendiri mengenai
apa yang dianggapnya baik yang bisa dilakukan.

Jika orang sadar dalam melakukan kewajibannya dalam berbisnis maka dikatan orang
tersebut sudah memiliki prinsip otonomi dalam beretika bisnis. Sebagai contoh dia
paham mengenai bidang pekerjaannya dengan situasi dan tuntutan yang akan
dihadapinya dan mengetahui aturan apa saja didalam bidang pekerjaannya.

Selain, itu seseorang yang sudah memiliki fungsi otonomi akan sadar tentang risiko
dan akibat yang akan muncul terhadap dirinya dan orang lain yang sebagai pelaku
bisnis. Pada umumnya seseorang yang memiliki prinsip otonomi akan lebih menyukai
diberikan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan hal yang dianggapnya baik.

2. Prinsip Saling Memberi Keuntungan Etika Bisnis

Pelaku bisnis harus menjalankan bisnisnya dengan sebaik mungkin agar masing-
masing pihak yang terkait mendapatkan keuntungan. Sama seperti prinsip keadilan,
prinsip memberi keuntungan juga memiliki tujuan untuk menghindarkan salah satu
pihak saja yang untung.

Misalnya saja, pengusaha harus memberikan harga sebenarnya suatu barang terhadap
konsumen serta memberikan pelayanan sebaik mungkin untuk memberikan kepuasan
konsumen. Oleh karena itu prinsip saling memberikan keuntungan harus dipegang
erat.

3. Prinsip Keadilan Etika Bisnis

Prinsip yang satu ini mengharuskan pelaku bisnis diperlakukan secara adil dan
disesuaikan dengan kriteria rasional. selain itu pun mengharuskan seseorang agar
dalam menjalankan suatu bisnis harus memperlakukan relasi internal dan eksternal
secara sama dan memberikan hak mereka masing-masing. Hal ini bertujuan untuk
menjauhkan kerugian terhadap salah satu pihak pelaku bisnis

4. Prinsip Integritas Moral Etika Bisnis

Dalam menjalankan tugasnya para pelaku bisnis harus mempertahankan nama baik
perusahaannya. Pelaku bisnis harus mengelola dan menjalankan bisnis dengan sebaik
mungkin agar kepercayaan konsumen atau pihak lain terhadap perusahaan tetap ada.

Dengan pengertian lainnya, seseorang atau pelaku bisnis harus memberikan dorongan
terhadap diri sendiri dalam berbisnis untuk memunculkan rasa bangga. Hal ini
biasanya dapat terlihat dari perilaku pembisnis diluar dan didalam perusahaan.

III. Contoh Pelanggaran Etika Bisnis

1. Pelanggaran Hukum

Contoh pelanggaran hukum dari etika bisnis adalah sebuah perusahaan yang
melakukan PHK namun tidak memberikan pesangon sama sekali. Padahal hal tersebut
sudah diatur dalam UU no 13 tahun 2003.

2. Pelanggaran Transparasi

Suatu perusahaan tidak memberikan biaya tambahan suatu kreditan barang terhadap
konsumen. Tentu hal ini, para konsumen akan melakukan protes karena tidak
dijelaskan diawal.

3. Pelanggaran Kejujuran
Suatu perusahaan dapat dikatakan melakukan pelanggaran terhadap kejujuran apabila
mereka tidak memberikan harga yang sejujurnya kepada konsumen serta kualitas-
kualitas dari barang yang ditawarkannya.

4. Pelanggaran Empati

Perusahaan tidak merespon keterlamabatan seorang klien bisnis yang memiliki


halangan seperti sakit dan bahkan pihak perusahaan pun juga mengancam orang
tersebut.

IV. Manfaat Etika Bisnis

Setelah Anda menjalankan etika bisnis dengan benar, akan ada manfaat baik yang
didapatkan untuk bisnis Anda, seperti:

 Kredibilitas perusahaan meningkat


 Bisnis memiliki citra yang baik bagi konsumen
 Bisnis akan berjalan secara aman dan nyaman
 pegawai dan pimpinan akan menjunjung tinggi moral
 Menciptakan hubungan baik antara konsummen dan pebisnis

V. Contoh Etika bisnis

Contoh etika bisnis perusahaan misalnya ada yang memiliki bisnis yang sedang trend
saat ini seperti ‘thai tea’, kemduian ada perusahaan lain yang mengikutinya dengan
melakukan inovasi entah itu dari varian rasa yang lebih banyak atau topping yang lebih
beragam. Seperti itu tidak termasuk melanggar etika bisnis yang baik, ini merupakan
sebuah inovasi dalam berbisnis, kecuali jika menjiplak sama persis dari segi rasa, nama
bahkan brand. Berikut kami berikan sedikit rangkuma 10 etika dalam bisnis yang harus
Anda ketahui:

1. Jujur

Jujur adalah salah satu nilai paling dasar yang harus dimiliki dalam berbisnis, jika Anda
sampai ketahuan dalam menjalankan bisnis tidak jujur maka reputasi bisnis Anda akan
hancur dalam waktu yang singkat. Dan perlu dketahui untuk mengembalikan sebuah
kepercayaan dalam bisnis itu sangat sulit serta membutuhkan waktu yang lama.

2. Bersikap dewasa
Anda perlu menjauhkan sikap kekanak-kanakan dan tidak mengedepankan ego diri
sendiri. Anda harus berfikir panjang karena bisnis yang baik adalah bisnis yang bisa
berkembang secara terus menenrus.

3. Bertingkah laku baik

Bertingkah laku menjadi salah satu etika yang paling diperhatikan, soalnya ini yang
paling terlihat dalam berinteraksi dengan rekan bisnis Anda. Bersikaplah baik kepada
semua orang yang Anda temui dan jagalah sikap baik tersebut secara konsisten.

4. Menggunakan pakaian rapi

Pakaian menjadi salah sau etika dalam berbisnis yang paling bisa dilihat mata. Jangan
menggunakan pakaian yang kusut, kaos atau yang menggunakan warna yang mencolok.
Kalau bisa ditambah dengan parfum agar saat ketemu orang lain bisa nyaman terhindar
dari yang namanya bau yang kurang enak.

5. Menyebutkan nama

Menyebutkan nama menjadi salah satu etika ketika berkenalan dengan orang baru,
tujuannya agar mereka ingat siapa nama kita. Kalau Anda memiliki kartu nama itu
menjadi poin plus.

6. Menggunakan bahasa yang baik

Dalam pemilihan bahasa juga perlu diperhatikan, hindari menggunakan bahasa yang
kasar, mengandung unsur sara, dan obrolan-obrolan yang bersifat pribadi. Bagi Anda
yang belum terlalu kenal juga jangan langsung mengajak bercanda, karena Anda belum
tahu tentang karakternya seperti apa.

7. Bersikap sopan

Agar mendapatkan kesan yang baik kepada rekan bisnis Anda, usahakan bersikap sopan
dan santun. Kesan pertama ini nantinya akan selalu diingat oleh rekan bisnis Anda, jika
pertama sudah jelek maka kelanjutannya tidak akan baik.

8. Berdiri saat berkenalan

Nah kalau ini masih ada hubungannya dengan menyebutkan nama tadi. Etika dalam
berkenalan usahakan berdiri sambil berjabat tangan dan menatap wajah rekan kenalan
Anda.
9. Selalu mengucapkan terma kasih

Jangan lupa untuk selalu berucap terima kasih, ini menjadi salah satu apresiasi kepada
orang lain. Selain ucapan jika memungkinkan Anda bisa memberikan sesuatu kepada
orang lain.

10. Tuan rumah yang membayar

Jika Anda ketemu diluar dan sebagai tuan rumah, Anda perlu sadar bahwa Anda adalah
yang bertanggung jawab penuh untuk membayar.
BAB III

PENUTUP

Peran dunia usaha dalam perekonomian begitu cepatnya, sehingga kegiatan dalam
berwirausaha di butuhkan etika dan komunikasi yang baik dan benar dalam mendirikan usaha
(bisnis). Etika bisnis adalah aturan yang tidak tertulis tentang benar dan tidaknya dalam
menjalankan suatu bisnis yang mencakup segala aspek kegiatan bisnis baik itu individu,
perusahaan dan masyarakat. 10 etika bisnis yang dapat dilakukan, yaitu :

1. Jujur
2. Bersikap dewasa
3. Bertingkah laku yang baik
4. Berpakaian rapi
5. Menyebutkan nama
6. Menggunakan bahasa yang baik
7. Bersikap sopan
8. Berdiri saat berkenalan
9. Selalu mengucapkan terima kasih
10. Tuan rumah yang membayar

Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun partnerships,
sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu gagasan; suatu produk; servis; atau suatu
organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan. Komunikasi
Bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan eksternal bisnis tersebut.

1. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi (perseroan/perusahaan), strategi,


rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di
perusahaan, motivasi karyawan, serta gagasan-gagasan, dll.
2. Komunikasi eksternal termasuk merek, pemasaran, iklan, hubungan pelanggan, humas,
hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dll. Bagaimanapun bentuknya,
semua hal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis
(create business value).

Demikian kesimpulan yang dapat kami utarakan, etika dan komunikasi bisnis adalah 2 hal
penting yang menjadi penyeimbangan dalam dunia bisnis. Karena etika merupakan cerminan diri
kita agar dapat di hormati oleh orang lain, sedangkan komunikasi bisnis dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar tidak berlebihan sehingga dapat tepat sasaran dan dapat
dipercaya oleh orang lain.

Anda mungkin juga menyukai