Anda di halaman 1dari 48

A.

PEMBELAHAN SEL
 Fungsi pembelahan sel:
1) Untuk pertumbuhan : Makhluk hidup dapat
tumbuh karena sel-selnya bertambah banyak.
2) Untuk perbaikan tubuh (regenerasi) : perbaikan
jaringan tubuh yang rusak adalah hasil dari
proses pembelahan sel.
3) Untuk perkembangbiakan (reproduksi) : pada
proses reproduksi seksual, diperlukan sel kelamin
untuk membentuk individu baru (anakan). Proses
pembentukan sel kelamin ini dilakukan dengan
cara pembelahan sel.
 Ada 2 macam pembelahan sel:
1) Mitosis
2) Meiosis
1. Pembelahan Mitosis
 Adalah pembelahan sel yang menghasilkan dua
sel anakan yang sifat genetiknya identik (sama)
dengan sel induk.
 Artinya, kedua sel anakan mempunyai susunan
genetika yang sama, termasuk jumlah
kromosomnya sama dengan sel induknya.
 Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan
adalah 2n (diploid).
 Sel diploid adalah sel yang kromosomnya
berpasangan (2n). Contoh sel tubuh manusia
memiliki 23 pasang (=46 buah) kromosom.
Tahap-tahap pembelahan mitosis:
1) PROFASE:
 Membran inti mulai rusak menjadi bagian-
bagian kecil (fragmen)
 Kromosom memadat dan menebal
2) METAFASE:
 Kromosom berjejer pada bidang
pembelahan (ekuator).
Tahap-tahap pembelahan mitosis:
3) ANAFASE:
 Kromatid saudara dari setiap pasangan
memisah menuju kutub yang berlawanan
 Pada akhir anafase kedua kutub sel
memiliki kromosom yang jumlahnya sama
4) TELOFASE:
 Membran inti mulai kembali bergabung
 Kromosom mulai meregang
 Terbentuk cincin pembelahan (sekat sel)
 Contoh pembelahan mitosis:
1) Pembelahan sel-sel tubuh menjadi
banyak sel sehingga tubuh
bertambah ukurannya.
2) Pembelahan sel kulit (sel tubuh
lainnya) untuk
memperbaiki/mengganti sel-sel
kulit yang rusak/mati karena luka.
2. Pembelahan Meiosis
 Adalah pembelahan sel yang menghasilkan
 4 sel anakan yang masing-masing sel anakan
memiliki jumlah kromosom separuh dari jumlah
kromosom sel induk. Sel anakan dinamakan sel
haploid yaitu sel yang kromosomnya tidak
berpasangan (n).
 Oleh karena itu, meiosis disebut sebagai
pembelahan reduksi.
 Pembelahan meiosis hanya terjadi pada proses
pembentukan sel kelamin (gamet).
 Contoh sel sperma atau sel telur (ovum) pada
manusia memiliki 23 buah kromosom.
 Pembelahan meiosis terdiri dari 2 tahap:
 Meiosis I :
1) Profase I
2) Metafase I
3) Anafase I
4) Telofase I
 Meiosis II :
1) Profase II
2) Metafase II
3) Anafase II
4) Telofase II
B. STRUKTUR dan FUNGSI SISTEM
REPRODUKSI pada MANUSIA
 Reproduksi (perkembangbiakan) adalah
proses atau kemampuan makhluk hidup
untuk menghasilkan individu baru.
 Reproduksi bertujuan untuk menjaga
kelestarian spesies/jenis agar tidak punah.
 Reproduksi pada manusia tergolong
reproduksi seksual (generatif = secara
kawin), yaitu : reproduksi yang diawali oleh
peleburan menjadi satu antara dua sel
kelamin (gamet).
 Learn About the Male and female
Reproductive Systems - YouTube.mp4
Sistem Reproduksi pada Pria
Sistem reproduksi laki-laki berhubungan erat dengan
sistem urinaria (sistem pengeluaran urin)
Testis menghasilkan jutaan sperma setiap hari mulai
dari masa pubertas sampai meninggal dunia. Jika
tidak dikeluarkan, sel-sel sperma akan mati dan
diserap kembali oleh tubuh
Sistem reproduksi Pria Terdiri dari :

A. Organ reproduksi luar B. Organ reproduksi dalam

• Penis • Testis
• Skrotum • Saluran pengeluaran
Epididimis
Vas deferens
Saluran ejakulasi
Uretra
• Kelenjar asesoris
Vesikula seminalis
Kelenjar prostat
Kelenjar Cowper
Organ Reproduksi Luar pada Pria
A. Penis
 Berfungsi sebagai :
1) organ reproduksi yaitu untuk
memasukan sperma kedalam
tubuh wanita.
2) Saluran kencing yaitu untuk
mengeluarkan urin.
 Di dalam penis terdapat uretra
yang berfungsi sebagai
saluran/jalan keluarnya urine
dan sperma.

B. Skrotum (kantung zakar)


 Berfungsi melindungi dan
mengatur suhu testis (buah
zakar).
 Di dalam skrotum terdapat
testis.
Organ Reproduksi Luar pada Pria

Potongan melintang penis pada organ


reproduksi luar pria.
Organ Reproduksi Dalam pada Pria

Organ reproduksi pria tampak dari


(a) samping dan (b) depan.
Organ Reproduksi Dalam pada Pria
Kelenjar Kelamin pada Pria :
• Testis
• Berfungsi menghasilkan :
1) Sel kelamin (gamet)
jantan yaitu sperma
(spermatozoa).
2) Hormon testosteron.
Organ Reproduksi Dalam pada Pria
Saluran Kelamin pada Pria :
1) Epididimis
• Fungsinya :
a) Tempat pematangan sperma
(awalnya sperma hanya
memiliki kepala, di dalam
epididimis ini sperma memiliki
kepala, leher, dan ekor)
b) Menyimpan sperma sementara
waktu (3 minggu).

2) Vas deferens (saluran


sperma)
• Berfungsi sebagai saluran
penghubung epididimis dengan
uretra pada penis.
• Dibagian ujung vas deferens
terdapat saluran ejakulasi.

3) Urethra (saluran urin)


• Berfungsi sebagai saluran untuk
mengeluarkan sperma dan urine.
Organ Reproduksi Dalam pada Pria
Kelenjar Tambahan pada Pria :
1) Vesika seminalis
(kantung mani)
• Berfungsi sebagai
kantong penyimpanan
semen (mani).
• Dindingnya
menghasilkan cairan
lendir yang mengandung
fruktosa, asam askorbat
dan asam amino sebagai
makanan dan pelindung
sperma sebelum
membuahi ovum

• Semen (mani) adalah


cairan yang terdiri dari
sperma dan cairan yang
dihasilkan oleh beberapa
kelenjar.
Organ Reproduksi Dalam pada Pria
Kelenjar Tambahan pada Pria :
2) Kelenjar prostat
• Berfungsi
menghasilkan cairan
basa berwarna putih
susu.
• Cairan ini berfungsi
untuk menetralkan
sifat asam cairan pada
vagina sehingga
sperma dapat
bergerak dengan aktif.
Organ Reproduksi Dalam pada Pria
Kelenjar Tambahan pada Pria :
3) Kelenjar cowperi
(bulbouretralis):
• Berfungsi
menghasilkan
cairan
pelicin/pelumas
agar penis menjadi
licin.
Sistem Reproduksi pada Wanita
Sistem Reproduksi Wanita Terdiri dari
Organ reproduksi luar
• Vulva
• Mons pubis
• Labium mayor
• Labium minor
• Klitoris

Organ reproduksi dalam:

• Oviduk
• Uterus
• Vagina
Alat-alat Reproduksi
Perempuan
Organ kelamin luar:
- klitoris/klentit: struktur yang
sama dengan penis
- Vulva: terdiri atas labium
mayor (bibir besar) dan
labium minor (bibir kecil)
- Lubang saluran kencing
- Lubang vagina: bagian terluar
vagina
- Fundus: bagian lipat paha
Alat-alat Reproduksi Manusia
 Perempuan
Alat reproduksi pada
wanita berupa:
- Sepasang ovarium
- Oviduk/tuba fallopii)
- Uterus
- Vagina
- Organ kelamin bagian
luar
Alat-alat Reproduksi
Perempuan
Ovarium (indung telur):
Merupakan kelenjar
kelamin yang
memproduksi ovum (sel
telur) dan menyekresi
hormon estrogen dan
progesteron
Alat-alat Reproduksi
Perempuan
Oviduk/tuba Fallopii
(saluran telur):
Berfungsi menyalurkan sel
telur ke uterus (rahim)
dengan gerakan
peristaltik dan dibantu
oleh gerakan silia pada
dindingnya.
Alat-alat Reproduksi
Perempuan
Uterus (rahim):
Tempat berkembangnya
embrio. Selama
kehamilan volume uterus
mampu mengembang
hingga 500 kali
Alat-alat Reproduksi
Perempuan
Vagina:
Tempat penis pada saat
kopulasi dan sebagai jalan
keluar bayi pada proses
kelahiran
Organ reproduksi dalam

Corpus luteum

Organ reproduksi wanita tampak dari


(a) depan dan (b) samping.
Organ Reproduksi Pria
Spermatogenesis

Spermatogenesis pada tubulus


seminiferus.
Hormon-hormon pada Pria
• Testosteron
• LH
• FSH
• Estrogen
• Hormon pertumbuhan
Oogenesis

Tahapan oogenesis.
Oogenesis

Oogenesis pada ovarium.


Siklus menstruasi
• Fase menstruasi
• Fase pra-ovulasi
• Fase ovulasi
• Fase pasca-ovulasi
Fertilisasi

Proses terjadinya fertilisasi di dalam oviduk pada organ reproduksi wanita.


Kehamilan (gestasi)

Tahapan pembelahan zigot hasil fertilisasi dalam perjalanan ke uterus


untuk proses implantasi.
Endometrium
Kehamilan (gestasi) (2) Massa sel dalam Trofoblas

Amnion
Awal korion

Kantung telur
Pembuluh darah Blastosol
Uterus
Korion

Amnion Sakus vitelinus

Proses pembentukan membran kehamilan pada embrio.


Kehamilan (gestasi) (3)

Bagian plasenta, cairan amnion, dan tali pusar.


Kehamilan (gestasi) (4)

Embrio manusia pada usai kehamilan: (a) 4 minggu, (b) 5-6 minggu,
(c) 8 minggu, dan (d) 16 minggu.
Laktasi

Kondisi payudara (a) sebelum kehamilan dan


(b) setelah kehamilan.
Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia
Gangguan pada Sistem
reproduksi wanita

• Gangguan menstruasi
• Kanker genitalia
Kanker vagina
Kanker serviks
Kanker ovarium Kanker ovarium.

• Endometriosis
• Infeksi vagina

Endometriosis.
Gangguan pada sistem
reproduksi pria

• Hipogonadisme
• Kriptokorkidisme
• Uretritis
• Prostatitis
• Epididimitis
• Orkitis

Prostatitis.

Anda mungkin juga menyukai